Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Community Group Networking on the Community-based Adaptation Measure in Tapak Village, Semarang Coastal Area Bintang Septiarani; Wiwandari Handayani
Indonesian Journal of Geography Vol 52, No 2 (2020): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.39053

Abstract

The north coast of Central Java is one of the most vulnerable regions to climate change in Indonesia. Various activity in coastal area also leads to the growing of informal sector that closely related to the growing number of poor people in coastal area. Therefore, the loss of livelihood triggers the awareness of stakeholder to help people through Community-based Adaptation (CBA) in Semarang coastal area. This paper aims to elaborate on the importance of networking aspect in CBA that works in Semarang Coastal Area. Scope area of this research is Tapak Village which regarded as a pilot area of CBA implementation in Semarang. Stakeholders mapping and social network analysis was used to visualizing the community interaction in their adaptation measures. The purposive sample in interviewing CBA stakeholders is used to support the stakeholder analysis using Gephi 0.9 software. The finding shows that the existence of networks between the community and the relevant stakeholders such as NGO and local government also became one of the supporting factors for the sustainability of community-based adaptation approach in coastal areas of Semarang City. 
Affecting Factors on Community Based Mangrove Replantation Programs in Semarang Coastal Area Bintang Septiarani; Reny Yesiana
The Indonesian Journal of Planning and Development Vol 5, No 2 (2020): October 2020
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijpd.5.2.87-94

Abstract

Climate change is no longer seen as a natural process when it has been correlated with human behavior, especially from increasingly rapid development activities. In Semarang, climate change has been affecting people's activity, especially in the coastal area. Coastal communities that depend on coastal resources feel the effects of climate change. Fishers, mangrove farmers, and fishpond farmers are vulnerable groups to the impacts of climate change because the coastal resources in quality and quantity decrease and affect their lives. Stakeholders make efforts through mangroves rehabilitation programs all over the coastal line, including the community approach to increase the mangrove growth rate. However, mangrove seeds planted in Semarang coastal area have different levels of life and growth rate in each planting location. Based on Environmental Agency of Central Java Province data in 2013, 8,594.89 ha of 11,732 ha mangrove vegetation in the North Coast of Central Java Province are in damaged condition. Hence, this paper aims to elaborate on the key factors of community-based mangrove replantation affecting the mangrove growth in the Semarang coastal area. Five mangroves rehabilitation areas in Semarang namely in Kelurahan Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Tugurejo and Kelurahan Trimulyo are observed throughout 2015-2016. The results show that suitability between mangrove species and the location is very influential on mangrove growth rates in Semarang Coastal. The community effort in each location also becomes the external factor affecting the growth of mangroves in Semarang Coastal Area. By understanding the factors of mangrove growth rate on the community-based mangrove replantation, better results of mangrove replantation programs can be acquired in the future.
Pengaruh Hambatan Samping terhadap Kinerja Jalan di Koridor Jalan Raya Utama Tengah Weleri Elsa Rinawty Siregar; Intan Muning Harjanti; Bintang Septiarani
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 10, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Side barriers have an effect on road performance in the Main Highway Corridor Tengah Weleri based on calculations using multiple linear regression analysis tools. It was found that busy hours occurred on Monday afternoon at 12.00-13.00 in office breaks and school children with a traffic volume of 2,152 pcu / hour, although the value of the net capacity is still relatively large, namely 6,148 pcu / hour so that the road performance in the corridor of Central Main Highway Weleri has a value of 0.35 which is classified as B with the current condition which is still stable but the speed is limited. This speed limitation is in fact influenced by the presence of pedestrians by 2% and vehicles that stop / park by 1% so that it disrupts traffic flow. This was found based on the results of the multiple linear regression equation obtained, namely Y = 0.117 - 0.002 X1 + 0.001 X2 + X3 - 0.004 X4. So it can be concluded that the level of road service in the corridor of Jalan Raya Utama Tengah Weleri can be increased to A with a road performance value of 0.117 if the side barriers are zero or none, because it is found that road performance in the corridor of Jalan Raya Utama Tengah Weleri is influenced by side friction of 93.6% simultaneously
SOSIALISASI PENATAAN RUANG SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DI RW XVII KELURAHAN SRONDOL WETAN, KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Wiwandari Handayani; Prihadi Nugroho; Samsul Ma’rif; Agung Sugiri; Fadjar Hari Mardiansjah; Reny Yesiana; Bintang Septiarani
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat risiko banjir tinggi. Tingginya perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu menimbulkan semakin meningkatnya risiko bencana banjir di Kota Semarang pada masa mendatang. Berkurangnya tutupan lahan akan mengakibatkan semakin sedikitnya infiltrasi air ke dalam tanah dan mengakibatkan kekeringan panjang di musim kemarau. Sebaliknya, berkurangnya tutupan lahan juga akan berdampak pada semakin besarnya limpasan air hujan ke permukaan yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya bencana banjir besar di musim penghujan.Salah satu wilayah yang terdapak banjir di Kota Semarang adalah wilayah RW XVII Kelurahan Srondol Wetan. Wilayah RW XVII Srondol Wetan terdampak banjir akibat dari luapan sungai yang berada di wilayah tersebut yang terjadi di musim penghujan. Kondisi drainase yang buruk dan kurangnya resapan air menjadi salah satu penyebab meluapnya sungai di wilayah tersebut. Untuk melakukan mitigasi melalui kegiatan pembangunan fisik dan perbaikan di wilayah tersebut, diperlukan proses dan waktu yang cukup lama, namun dalam musim hujan ini kejadian banjir sudah terjadi setidaknya dua kali selama awal tahun 2019.Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak serta kerugian pasca banjir, diperlukan mitigasi dengan melakukan penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana oleh masyarakat melalui sosialisai penataan ruang sehingga masyarakat dapat mengantisipasi kerugian serta kerusakan yang ditimbulkan apabila terjadi bencana di wilayahnya.Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan sosialisasi/ penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya tata ruang serta pengurangan risiko bencana banjir di wilayahnya. Target dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah tersosialisasinya pengurangan risiko banjir bagi masyarakat, memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya manajemen kebencanaan, mengurangi risiko dari kejadian banjir dimasa datang.Kata Kunci: Sosialisasi, Penataan Ruang, Banjir
PROFIL DESA SEBAGAI DASAR PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DESA TANON Khristiana Dwi Astuti; Pangi Pangi; Reny Yesiana; intan muning harjanti; Pratamaningtyas Anggraini; Bintang Septiarani
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 4 (2020): Nopember 2020
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.841 KB) | DOI: 10.14710/jpv.2020.8598

Abstract

Desa Tanon merupakan desa yang terdapat di Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Desa Tanon yang mempunyai karakteristik wilayah pedesaan termasuk sebagai desa tertinggal dengan jumlah penduduk miskin sejumlah 364 KK dari 1500 KK yang terdapat di Desa Tanon. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus oleh pemerintah kabupaten setempat agar seiring dengan perkembangan wilayah di Kabupaten Sragen jumlah penduduk miskin di Desa Tanon juga dapat semakin berkurang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Pencapaian tujuan tersebut tentunya tidak dapat lepas dari kondisi yang ada di Desa Tanon. Oleh karena itu untuk dapat mengetahui karakteristik perkembangan yang terjadi di Desa Tanon, maka perlu adanya profil desa yang menggambarkan kondisi desa dari berbagai aspek, seperti ekonomi, kependudukan, fisik alam, sarana prasarana, dan tata guna lahan. Melalui profil tersebut akan dapat diketahui kondisi serta perkembangan baik fisik maupun non fisik di Desa Tanon untuk dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan Desa Tanon di masa yang akan datang.Kata Kunci: profil desa, kondisi fisik, kondisi non fisik