Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Book Review. Racial Science and Human Diversity in Colonial Indonesia Ruly Darmawan; Noeranti Andanwerti
Humaniora Vol 28, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.73 KB) | DOI: 10.22146/jh.22293

Abstract

This book which entitles ‘Racial Science and Human Diversity in Colonial Indonesia’ was written by Fenneke Sysling, a historian of science and Colonialism.  This book is published in 2016 by NUS Press, National University of Singapore, Singapore. This book provides an exposure of Western thinkers, especially in the field of physical anthropology, in mapping out the existing races in Indonesia.  Towards this mission, the Colonial scientists faced many obstacles in both technical and non-technical aspects.
THE ‘THREE-MILLIMETERS’: A TECHNOCULTURAL REFLECTION ON BAMBOO WEAVING CRAFT DEVELOPMENT Ruly Darmawan; July Hidayat
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.1.4

Abstract

Makalah ini berfokus pada refleksi atas temuan penelitian tentang pengembangan kriya anyam bambu dari sudut pandang teknokultur. Pengembangan kriya ini merupakan pengembangan hibrid yang menggabungkan teknik anyaman dari Bantul, Yogyakarta dan Beppu, Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lokal untuk menghasilkan produk yang menampilkan karakter formal yang idiosinkretik. Selama berinteraksi dengan masyarakat lokal tersebut ditemukan persoalan menarik mengenai ukuran “tiga millimeter”. Secara teknokultural, ukuran ini memilliki kaitan dengan bentangan pikiran atas situasi dunia nyata. Refleksi diskursif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Refleksi teknokultural ini mengeksplorasi eksistensi ukuran ini; bagaimana hal ini bisa menjadi signifikan dan memungkinkan pendefinisian kualitas produk. Eksplorasi ini bermuara kepada beberapa pemikiran tentang kualitas kriya yang “benar” itu seperti apa. Lebih jauh lagi, diskusi mengenai temuan ini akan dipersempit pada konteks mengembangkan kerajinan yang identik.
Peran Perempuan dalam Tradisi Makan Bajamba pada Rumah Gadang Minangkabau Rosalinda Wiemar; Yasraf Amir Piliang; Deddy Wahjudi; Ruly Darmawan
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.943

Abstract

Minangkabau is an ethnic group in West Sumatra with a matrilineal ideology. The tradition of eating bajamba is an activity that has many meanings and is closely related to the role of women. For this reason, this research was conducted to find out how the role of women and the meaning implied in the tradition of eating bajamba in the rumah gadang. The ethnographic research method was used to obtain literature and field data with a qualitative research approach and descriptive analysis. From the results of the study, it was found that the role of women greatly influenced the process and layout of the area when eating bajamba at the rumah gadang. Research findings can be used as a guide and preserve the implementation of Bajamba eating activities so that they are not eroded by time. Minangkabau adalah kelompok suku-suku di Sumatera Barat yang berpaham matrilineal. Tradisi makan bajamba merupakan kegiatan yang memiliki banyak makna dan sangat berkaitan dengan peran perempuan, karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran perempuan dan makna yang tersirat dalam tradisi makan bajamba di rumah gadang. Metode penelitian etnografi digunakan untuk memperoleh data literatur dan lapangan dengan pendekatan penelitian kualitatif serta analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa peran perempuan sangat mempengaruhi proses dan tata letak area pada saat makan bajamba di rumah gadang. Temuan penelitian dapat dijadikan panduan serta melestarikan pelaksanakan kegiatan makan bajamba agar tidak tergerus oleh zaman.
Literature Review: Kontekstualisasi Pendekatan Kebutuhan Maslow dalam Studi Interior Hunian Galuh Marta Dhaniswara; Gregorius Prasetyo Adhitama; Ruly Darmawan
Jurnal Desain Interior Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v8i1.16449

Abstract

Hunian merupakan salah-satu bentuk ruang binaan yang terus berkembang dan terkait dengan aspek penghuninya. Beberapa aspek manusia meliputi aspek fisikal dan mental menjadi bagian dari perhatian desain berbasis manusia. Kebutuhan manusia dalam pendekatan humanistik dipercaya telah menawarkan perspektif penyelidikan baru yang lebih terfokus dan tepat guna, tidak terkecuali dalam spasialitas hunian. Melalui penelitian ini, penulis menelusuri Teori Kebutuhan Maslow dan mengemukakan variable kontekstual yang telah dipergunakan dalam pendekatan studi pemanfaatan desain dan interior terdahulu. Penelitian menggunakan metode literature review yang meliputi proses analisis dan sintesis guna mendeskripsikan teori kebutuhan dalam desain, aspek manusia, dan tipologi kebutuhan dalam desain hingga ranah interior hunian. Penelusuran artikel menggunakan Science Direct, EBSCOhost, dan Google Scholar, yang terbit pada tahun 2009-2022. Adapun 10 sumber data literatur review yang digunakan dalam penelitian ini merupakan artikel jurnal, naskah prosiding, dan buku terpublikasi dipilih sesuai kriteria penelitian dan diproses melalui flow diagram. Hasil dalam penelitian ini merupakan identifikasi teori kebutuhan yang telah dielaborasikan dalam desain interior dan membentuk kontekstualisasi pendekatan. Kontekstualisasi memuat penerjemahan atas 5 kategori kebutuhan Maslow dan uraian variabel unsur kebutuhan dalam ranah interior sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kerangka studi dan evaluasi pasca huni melalui identifikasi pemanfaatan interior hunian yang terbentuk oleh penghuni.