Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan bumiku sebagai media pembelajaran lingkungan hidup di sekolah dasar Ima Siti Halimah; Nana Djumhana; Aprilia Eki Saputri; Mela Damayanti
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 8, No 1 (2020): June
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v8i1.34383

Abstract

Media pembelajaran sebagai alat penunjang penyampaian pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam penelitian ini khususnya bagi pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang bersifat kontekstual dan mendorong siswa sekolah dasar untuk mengenali masalah lingkungan di sekitarnya. Bumiku sebagai rancangan media pembelajaran yang berupa buku harian interaktif disusun sesuai dengan aspek lingkungan hidup yang berkenaan langsung dengan siswa. Menggunakan metode kualitatif dengan tahapan perencanaan, produksi, dan evaluasi sebagai tahapan dan proses rancangan Bumiku. Hasil penelitian berupa media grafis berbentuk buku harian interaktif dengan isi konten berupa pertanyaan dan artikel pendek berdasarkan aspek lingkungan yang berkenaan dan berdampak langsung pada kehidupan siswa sekolah yang diantaranya  energi listrik, sampah, kondisi alam, sanitasi, dan pemanasan global.AbstractLearning media as a means of supporting the delivery of learning is an important part of this study, especially for learning contextual environmental education and encouraging elementary school students to recognize environmental problems in their surroundings. Bumiku as a learning media design in the form of an interactive diary arranged in accordance with environmental aspects that are directly related to students. Using qualitative methods with the planning, production, and evaluation stages as the process of the Bumiku design. The results of the research are graphic media in the form of interactive diaries with content in the form of questions and short articles based on environmental aspects that have a direct impact on the lives of school students, including electrical energy, waste, natural conditions, sanitation, and global warming 
PEMBELAJARAN SAINS SD UNTUK SISWA TUNANETRA DI SLB-A YAKETUNIS Aprilia Eki Saputri; Muhammad Nur Wangid
Jurnal Prima Edukasia Vol 1, No 2: July 2013
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.444 KB) | DOI: 10.21831/jpe.v1i2.2630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sains SD di SLB-A Yaketunis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi kelas. Data dianalisis menggunakan analisis data Miles dan Huberman yaitu: reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sains di SLB-A Yaketunis diawali dengan analisis kebutuhan siswa. Materi pembelajaran yang dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit dan media pembelajaran tersedia atau dapat disediakan guru, maka indera perabaanlah yang dimaksimalkan oleh guru. Sedangkan materi pembelajaran yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk konkrit, hanya diampaikan dengan memanfaatkan komunikasi verbal yang bersifat kontekstual. Budaya kelas di dalam pembelajaran sains di SLB-A Yaketunis adalah menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap fenomena-fenomena yang ada di alam semesta, pemanfaatan indera perabaan, dan pendengaran siswa di dalam belajar sains. Budaya tersebut dikembangkan dan dimanfaatkan sepanjang pembelajaran sains agar siswa menguasai keterampilan proses sains dasar (observasi, klasifikasi, mengukur, komunikasi, prediksi, dan inferensi) untuk mempelajari fakta, konsep, prinsip, dan teori dalam mata pelajaran sains. Kata kunci: pembelajaran sains dan siswa tunanetra.
The DEVELOPMENT PRINCIPLE OF A CONTEXTUAL BASED TEACHING BOOK ON ENVIRONMENTAL EDUCATION FOR PRIMARY SCHOOL TEACHERS Aprilia Eki Saputri
Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Vol 22 No 01 (2021): PLPB: Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, Volume 22 Nom
Publisher : Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap prinsip-prinsip yang dibutuhkan dalam pengembangan buku ajar PLH untuk Guru SD berbasis kontekstual. Terlaksanakannya penelitian ini sebagai sarana analisis kebutuhan di awal kegiatan pengembangan buku ajar untuk Mata Kuliah PLH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai kerangka utamanya. Data dalam penelitian ini diambil menggunakan triangulasi teknik yaitu: studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Triangulasi teknik tersebut sekaligus untuk menjaga kevalidan data yang diperoleh. Analisis data diakukan secara kualitatif melalui proses reduksi, display, verifikasi, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat tujuh buah prinsip yang dibutuhkan dalam pengembangan buku ajar PLH berbasis kontekstual. Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip pembelajaran berbasis masalah; problem solving; berbasis HOTS; kemandirian belajar; literasi kritis; siswa aktif; situasi didaktis dan situasi pedagogis; serta reflektif. Dengan menggunakan ketujuh prinsip tersebut diharapkan agar mahasiswa dan atau guru SD yang menggunakan buku tersebut dapat belajar secara mandiri berdasarkan permasalahan lingkungan yang kontekstual, menganalisis penyebab, mampu memberikan solusi, serta melakukan perbaikan dan penjagaan lingkungan hidup sesuai dengan kondisi lingkungan yang ideal. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilakukan studi lanjutan dengan mengembangkan bahan ajar sesuai dengan prinsip-prinsip di atas. Buku ajar yang dikembangkan dapat berupa buku ajar cetak maupun noncetak atau berbasis multimedia agar dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring sekalipun untuk memenuhi kebutuhan belajar pada masa pandemik seperti sekarang ini.
Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Mahasiswa PGSD dalam Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Aprilia Eki Saputri; Nana Djumhana
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 4, No 1 (2020): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.046 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v4i1.36019

Abstract

Seorang guru yang melakukan pembelajaran IPA wajib memiliki keterampilan proses sains dan sikap ilmiah agar dapat mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran IPA dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah mahasiswa PGSD sebagai seorang calon guru dalam mengikuti pembelajaran IPA. Data-data  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang datanya diambil melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pengambilan data dilaksanakan melalui pembelajaran Mata Kuliah Konsep Dasar IPA SD dengan subjek mahasiswa semester 1. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan ada beberapa keterampilan proses sains yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD, yaitu keterampilan membuat definisi operasional variabel, komunikasi tertulis, mengontrol variabel, serta menyimpulkan. Selain itu, ada sikap ilmiah juga masih perlu dikembangkan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran IPA, yaitu sikap percaya hanya pada sumber-sumber yang kredibel. Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah tersebut direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut dengan membiasakan pembelajaran berbasis diskoveri dan ikuiri.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BIDANG KAJIAN BILANGAN DI SEKOLAH DASAR BERBASIS MICRO LEARNING Sandi Budi Iriawan; Andhin Dyas Fitriani; Rosiana Muvlifa; Babang Robandi; Pupun Nuryani; Dina Mayadiana; Nana Djumhana; Asep Saepudin; Aprilia Eki Saputri
Jurnal Edupena Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : Jurnal Edupena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) dengan bidang kajian yang abstrak serta selalu menjadi topik pembicaraan sistem pendidikan secara nasional, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mana pembelajaran pada umumnya dilaksanakan dari rumah (BDR) menggunakan bahan ajar cetak dengan fokus terhadap materi-materi matematika yang esensial, termasuk untuk bidang kajian Bilangan. Bilangan merupakan salah satu bidang kajian pada mata pelajaran Matematika SD yang paling banyak dibelajarkan pada jenjang SD dan menjadi prasyarat untuk bidang kajian lainnya seperti Aljabar, Geometri, Pengukuran, dan Analisis Data. Bahan ajar cetak untuk muatan mata pelajaran Matematika yang digunakan selama BDR, baik yang dikembangkan oleh guru maupun oleh Kemdikbud dalam bentuk buku siswa atau buku teks cenderung dikemas tidak variatif memuat unsur teks, audio, visual, animasi, infografis, dan unsur lainnya serta memuat materi yang padat dengan jumlah halaman yang relatif banyak untuk dipelajari oleh siswa dengan durasi yang relatif lama. Bahan ajar cetak yang dikemas monoton tersebut menimbulkan kejemuan dan kelelahan bagi siswa, khususnya pada jenjang SD yang pada umumnya tidak mampu bertahan lama untuk belajar, membaca, dan menyimak penjelasan guru yang monoton dan tidak variatif. Bahan ajar untuk muatan mata pelajaran Matematika khususnya pada bidang kajian Bilangan pada jenjang SD perlu dikembangkan dan dikemas secara digital sesuai dengan kebutuhan belajar siswa saat ini dengan pendekatan micro learning agar tidak menjemukan siswa dalam mempelajarinya, memuat berbagai unsur (teks, audio, video, animasi, dan infografis), memuat materi yang penting saja dalam beberapa halaman, memungkinkan dipelajari siswa dalam durasi waktu yang relatif tidak terlalu lama (sekitar paling lama 5 menit), dan memungkinkan dipelajari siswa kapan saja dan dimana saja. Penelitian yang sedang dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Matematika pada bidang kajian Bilangan di SD berbasis micro learning. Hasil penelitian berupa draft bahan ajar Matematika pada bidang kajian Bilangan di SD berbasis micro learning yang terdiri atas: (1) satu set GBPM; (2) satu set naskah; (3) satu set bahan ajar, (4) 10 set infografis, (5) 10 set ppt, (6) 10 set audio podcast, (7) 10 set video eksplainer, dan (8) 10 set motion graphics (video animasi). Draft bahan ajar yang dihasilkan digunakan dalam pembelajaran di SD dan direfleksi, sehingga diperoleh produk berupa bahan ajar final pada mata pelajaran Matematika bidang kajian Bilangan di SD berbasis micro learning”.
Teachers’ Perception and Readiness Toward IPAS Learning Implementation of the Merdeka Curriculum Izzah Muyassaroh; Aprilia Eki Saputri; Asep Saefudin; Nana Djumhana; Ira Rengganis; Mela Darmayanti
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 3 (2023): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i3.80728

Abstract

This qualitative descriptive research aims to explore teachers’ perceptions and preparedness for implementing the IPAS learning approach in the context of the MC. The subjects of this study were 87 elementary school teachers in Bekasi District who were selected through a purposive random sampling technique. Data collection was carried out through observation, interviews, and questionnaires. The collected data were then analyzed using interactive qualitative data analysis techniques, including data collection, presentation, and conclusions drawing. The results show that teacher readiness in the curriculum structure understanding is 24% in the high category, 69% medium, and 7% low. In lesson plan aspect, 27% are in the high category, 67% medium, and 6% low category. In the aspect of understanding of differentiated learning, 32% are in the high category, 55% medium, and 13% low. In terms of understanding of P5, 24% are in the high category, 63% medium, and 13% low. Regarding understanding of the Merdeka Mengajar platform, 18% in high category, 44% medium, and 38% low. Teachers' understanding regarding the IPAS assessment are 55% in the high category, 42% medium, and 3% low. Teachers are quite ready to organize science learning in MC implementation and show positive perception.