Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Melalui Teknik Penggunaan Multi Metode Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Maibua Jafar, Jafar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 10 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 68,67. Pada ulangan harian semester II tahun pelajaran 2012/2013. Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan siswa rendah adalah metode mengajar yang selama ini hanya berpusat pada guru (teacher centered) sehingga proses pembelajaran hanya dikuasai oleh guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menerapkan penggunaan teknik multi metode dalam mengajarakan IPS di kelas V SDN 1 Maibua. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan jumlah siswa 20 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I pertemuan pertama diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 45% dengan rata-rata 67,2%. Hasil tindakan siklus I pertemuan kedua diperoleh ketuntasan klasikal 60% dengan nilai rata-rata 70,5%. Hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 75% dengan nilai rata-rata 70,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penggunaan multi metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Maibua. Kata Kunci: Multi metode, IPS, Hasil Belajar  
Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Melalui Teknik Penggunaan Multi Metode Bagi Siswa Kelas V SDN 1 Maibua Jafar, Jafar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 10 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 68,67. Pada ulangan harian semester II tahun pelajaran 2012/2013. Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan siswa rendah adalah metode mengajar yang selama ini hanya berpusat pada guru (teacher centered) sehingga proses pembelajaran hanya dikuasai oleh guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menerapkan penggunaan teknik multi metode dalam mengajarakan IPS di kelas V SDN 1 Maibua. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan jumlah siswa 20 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I pertemuan pertama diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 45% dengan rata-rata 67,2%. Hasil tindakan siklus I pertemuan kedua diperoleh ketuntasan klasikal 60% dengan nilai rata-rata 70,5%. Hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 75% dengan nilai rata-rata 70,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik penggunaan multi metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Maibua. Kata Kunci: Multi metode, IPS, Hasil Belajar  
Efektivitas Model Pembelajaran CORE dengan Menggunakan Strategi Berpasangan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Sekabupaten Konawe Selatan Bahiruddin Ruhi, La Ode; Cahyono, Edi; Jafar, Jafar
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.842 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v4i2.7581

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran CORE dengan menggunakan strategi berpasangan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 16 Konawe Selatan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berbentuk tes uraian. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CORE dengan menggunakan strategi berpasangan secara signifikan efektif meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Model Pembelajaran CORE, Strategi Berpasangan.Abstract: The purpose of this study was to determine the effectiveness of the CORE learning model by using pairing strategies to improve students' mathematical problem solving abilities. The population in this study were all students of class X of SMAN 16 South Konawe. Sampling in this study using purposive sampling technique. The data collection technique is done by giving the students a mathematical problem solving ability test in the form of a description test. Data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics by testing hypotheses using paired sample t-test. The results of the study showed that the CORE learning model using pairing strategies was significantly effective in improving students' mathematical problem solving abilities.Keywords: Mathematical Problem Solving Ability, CORE Learning Model, Pairy Strategy
Eksplorasi Pemahaman Konsep Dasar Fungsi Ditinjau Dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa SMA Juliana, Juliana; Cahyono, Edi; Jafar, Jafar
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.343 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v3i1.8812

Abstract

Abstrak: Pemahaman yang dimaksud pada penelitian ini mengacu pada lima kategori yakni 1) dapat menjelaskan pengertian fungsi secara konseptual, 2) dapat mengidentifikasi semua komponen yang membangun konsep tersebut, 3) dapat melakukan pengaitan antar komponen pembangun konsep, 4) dapat melakukan penguatan secara internal, dan 5) dapat melakukan penguatan secara eksternal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa SMA terhadap konsep dasar fungsi berdasarkan tingkat kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa SMA  yang telah mempelajari konsep dasar fungsi yang diidentifikasi sebagai siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Ketiga subjek ini ditentukan melalui hasil tes kemampuan matematika (TKM) dan didukung oleh informasi dan rekomendasi dari guru matematika yang mengajar di kelas siswa tersebut. Data penelitian berupa hasil wawancara peneliti terhadap subjek, yang dilakukan melalui proses yang mendalam (in-depth), terbuka (overt), dan tidak terstruktur (unstructured). Hasil dari penelitian ini dikemukakan adalah  1) subjek  berkemampuan matematika tinggi mempunyai pemahaman  yang lengkap terhadap konsep dasar fungsi, 2) subjek berkemampuan matematika sedang  mempunyai pemahaman yang tidak lengkap terhadap konsep dasar fungsi, dan 3) subjek berkemampuan matematika rendah  tidak mempunyai pemahaman terhadap konsep dasar fungsi sangat lemah.Kata kunci: Pemahaman, Konsep Dasar Fungsi, Kemampuan Matematika Abstract: The understanding of this study based on the five categories, Viz. 1) Explanation of the conceptual function understanding, 2) Identifying the whole components in developing the concept, 3) interconnecting in between the components of concept development, 4) to strengthening the concept internally, 5) to strengthening the concept externally. This research is the qualitative study with the purpose to know the high school student understanding of the basic concept of function based on the three different level (high, middle and low). This study based on the method of qualitative research with the explorative approach. Research subjects consist of three student of senior high school who has studied the basic concept function who classified in three different abilities (high, middle and low). Those are classified based on the test result of the mathematical competence and supported by the information and recommendation from the teacher who teach in their class. Data collected are the results interview of this study focusing on the subject above which has done through the in depth interview, open interview and unstructured interview. The result of this study show that 1) the higher the student ability thecomplete the understanding of basic concept function, 2) the subject who has moderate mathematical ability is incompletely to understand the concept, 3) the lower the student ability the highest failure to understand the concept.   Keywords: Understanding, Basic Concept of  Function, Mathematics Ability.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sri Rahayu, Deti; Jafar, Jafar; Baharuddin, Baharuddin
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.912 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v4i1.7103

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran make a match. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Toari yang terdiri dari 3 kelas paralel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berbentuk tes uraian dan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Model  Pembelajaran Make a Match. Abstract: The purpose of this research is to knowing: (1) meroving ability the problem solving mathematical student who was teaching with the lesson model make a match. Population this research are all student VII class at Smpn 2 Toari who have consist of 3 paralel class. To take sample of this research are using purposive sampling. Technique of to taking data is giving test about ability the problem solving mathematical student as essay test and observation sheet. The analysis data using of descriptive statistics and inferential statistics with hypothesis test using of uji paired sample t-test. The result of this research show that. (1) there was improving ability the problem solving mathematical student after teach with lesson model kooperatif type by make a match. Keywords: Mathematical Problem Solving Ability, Make A Match Learning Model
Konsep Matematika Pemasangan Tiang Penyokong Rumah Adat Muna Yanti, Noer Rakhmat; Kadir, Kadir; Jafar, Jafar
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 3, No 2 (2018): Terbitan tahun ketiga
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.892 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v3i2.5734

Abstract

Fokus penelitian ini, pada konsep-konsep yang digunakan dalam proses pemasangan tiang penyokong rumah adat Muna. Konsep pemasangan tiang penyokong rumah adat dipelajari secara matematis. Artikel ini membahas tentang hasil eksplorasi dan konsep matematika pada pemasangan tiang penyokong rumah adat. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber data dan data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemasangan tiang penyokong rumah adat Muna menggunakan konsep layang-layang, segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, segitiga sembarang dan kesimetrian. Proses pembuata dan teknik mengukur yang digunakan masyarakat Muna dalam pemasangan tiang penyokong rumah adat dilakukan secara matematis. Hal tersebut dibuktikan dengan pertimbangan kekuatan, ketahanan, dan stabilitas rumah adat Muna.
Profil Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Ningsih, Fadjra; Sudia, Muhammad; Jafar, Jafar
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpbm.v5i1.12878

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan profil pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memiliki gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif yang memuat tahapan pemecahan Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih 2 siswa SMP, masing-masing 1 siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan 1 siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian diketahui bahwa: 1) Pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya kognitif reflektif dalam memecahkan masalah pada tahap memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali, cenderung konseptual. 2) Pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah pada tahap memahami masalah, subjek impulsif cenderung proses berpikir konseptual sedangkan pada tahap membuat rencana,  melaksanakan rencana serta memeriksa kembali, cenderung semikonseptual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam memecahkan suatu masalah matematis memiliki karakteristik yang berbeda jika dilihat dari gaya kognitif. Hasil penelitian khususnya secara praktis dapat digunakan untuk mengkontruksi perbaikan pembelajaran matematik dalam mempertimbangkan gaya kognitif siswa untuk memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal. Kata Kunci: Pemecahan Masalah Matematis, Gaya Kognitif Abstract:This study aims to reveal the mathematical problem solving profil of junior high school students who have reflective cognitive style and impulsive cognitive style that contain Polya’s stages of solving. The subjects of this study were selected 2 junior high school students, each 1 students who had a reflective cognitive style and 1 students who had an impulsive cognitive style. The results obtained in this study note that: 1) Mathematichal problem solving of students with reflective cognitive style in solving problems at the stage of understanding the problem, making plans carrying out plans and checking again, tends to be conceptual. 2) Mathematical problem solving of students with impulsive cognitive style in solving problems at the stage of understanding the problem, impulsive subjects tend to be conceptual thinking processes while at the stage of making plans, at the stage of implementing plans and checking again, tend to be semiconceptual. So it can be concluded that in solving a mathematical problem has different characteristics when viewed from cognitive style. The results of research in particular can be practically used to contruct mathematical learning improvements in considering students’ cognitive styles to obtain maximum students learning outcomes. Keywords:Mathematical Problem Solving, Cognitive Style 
Profil Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Ningsih, Fadjra; Sudia, Muhammad; Jafar, Jafar
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpbm.v5i1.12878

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan profil pemecahan masalah matematis siswa SMP yang memiliki gaya kognitif reflektif dan gaya kognitif impulsif yang memuat tahapan pemecahan Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih 2 siswa SMP, masing-masing 1 siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan 1 siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian diketahui bahwa: 1) Pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya kognitif reflektif dalam memecahkan masalah pada tahap memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali, cenderung konseptual. 2) Pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah pada tahap memahami masalah, subjek impulsif cenderung proses berpikir konseptual sedangkan pada tahap membuat rencana,  melaksanakan rencana serta memeriksa kembali, cenderung semikonseptual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam memecahkan suatu masalah matematis memiliki karakteristik yang berbeda jika dilihat dari gaya kognitif. Hasil penelitian khususnya secara praktis dapat digunakan untuk mengkontruksi perbaikan pembelajaran matematik dalam mempertimbangkan gaya kognitif siswa untuk memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal. Kata Kunci: Pemecahan Masalah Matematis, Gaya Kognitif Abstract:This study aims to reveal the mathematical problem solving profil of junior high school students who have reflective cognitive style and impulsive cognitive style that contain Polya’s stages of solving. The subjects of this study were selected 2 junior high school students, each 1 students who had a reflective cognitive style and 1 students who had an impulsive cognitive style. The results obtained in this study note that: 1) Mathematichal problem solving of students with reflective cognitive style in solving problems at the stage of understanding the problem, making plans carrying out plans and checking again, tends to be conceptual. 2) Mathematical problem solving of students with impulsive cognitive style in solving problems at the stage of understanding the problem, impulsive subjects tend to be conceptual thinking processes while at the stage of making plans, at the stage of implementing plans and checking again, tend to be semiconceptual. So it can be concluded that in solving a mathematical problem has different characteristics when viewed from cognitive style. The results of research in particular can be practically used to contruct mathematical learning improvements in considering students’ cognitive styles to obtain maximum students learning outcomes. Keywords:Mathematical Problem Solving, Cognitive Style 
The Development Ethnic Value of Mandar in Syair Passayang-Sayang Jafar, Jafar; Supratno, Haris; Sudikan, Setya Yuwana
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 2 (2020): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i2.1021

Abstract

The purpose of this study is to find and describe (1) the use of Mandar ethnic values in the Passayang-Sayang songs of the 1960-1970 period, (2) the use of the Mandar ethnic values in the Passayang-Sayang songs period of 1970-1980, (3) the use of the Mandar ethnic values in the Passayang-Sayang song period of 1980-1990, (4) the use of Mandar ethnic values in the Passayang-Sayang song period of 1990-2000, (5) the use of the Mandar ethnic value in the Passayang-Sayang song period of 2000-2010, and (6 ) the use of the Mandar ethnic value in the song of the Passayang-Sayang period 2010-Present. The theory used in this research is the theory of literary geography put forward by Herder, Stael, and Ricardson. This research is a qualitative descriptive study. The research data are in the form of Passayang-Sayang Mandar poetry texts, informant statements, and facts in the field. Data collection activities carried out by observation and observation techniques, interviews, recording, recording, and documentation. In this study the researcher acted as a key instrument guided by data collection guidelines. Data analysis procedures use the spiral model, while data analysis uses objective hermeneutics. To avoid research bias, triangulation was carried out for each stage of the study, research tools, and clarification of research findings to the informants as poet owners, Focus Group Discussions, and external audits. The findings of this study are the development of ethnic values in the Passayang-Sayang Mandar poem in the form of (16) ethnic values found in the period 1960-1970, (5) ethnic values found in the period 1970-1980, (7) ethnic values found in the 1980 period -1990, (6) ethnic values were found in the period 1990-2000, (7) ethnic values were found in the period 2000-2010, (8) ethnic values were found in the period 2010-Now.