Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

In Vitro Rumen Fermentation and Anti Mastitis Bacterial Activity of Diet Containing Betel Leaf Meal (Piper betle L.) A A Yamin; A Sudarman; D Evvyernie
Media Peternakan Vol. 36 No. 2 (2013): Media Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.942 KB) | DOI: 10.5398/medpet.2013.36.2.137

Abstract

The aims of this experiment was to study the inhibition effect of betel leaf meal (BLM) addition into concentrate diet on mastitis causing bacteria and on rumen fermentation condition. The study consisted of five dietary treatments of BLM level in concentrate feed, i.e., 0%, 2%, 4%, 6%, and 8% and four replicates of each treatment. The treatment diets together with napier grass in ratio of 40 : 60 were fermented using rumen liquor.  All treatments were examined their antibacterial activity before and after fermentation. After four hours fermentation, supernatant of each samples were analyzed for VFA, NH3, number of bacteria and protozoa. Dry matter (DM) and organic matter (OM) digestibility were analyzed after 48 h fermentation. The results showed that before fermentation, 8% BLM addition caused the bigest (P<0.05) inhibition diameter of Staphylococcus spp. growth compared to other lower levels. However after fermentation there were no significant differences among the addition levels of BLM.  Two per cent of BLM addition produced higher VFA (P<0.05) than the other addition levels. Ammoniaconcentration, dry matter (DM) and organic matter (OM) digestibility were not different among the treatments. Addition of BLM significantly (P<0.01) decreased protozoa number, but did not affect bacterial count. It is concluded that the addition of 2% BLM in concentrate feed can be used effectively to inhibit the growth of mastitis causing bacteria (Staphylococcus spp.) and does not disturb rumen fermentation condition.
Limbah Tanaman Pangan Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong di Kabupaten Sidenreng Rappang Abdul Alim Yamin; Jasmal Ahmari Syamsu
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 9, No 1 (2020): JURNAL PETERNAKAN SRIWIJAYA
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.9.1.2020.11703

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pakan asal limbah tanaman pangan dan daya dukungnya terhadap populasi ternak sapi potong di wilayah kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data dari Badan Pusat Statistik serta Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Indonesia. Data diperoleh diolah untuk menghitung populasi ternak berdasarkan satuan ternak (ST), produksi limbah tanaman pangan (BK), dan daya dukung limbah tanaman pangan sebagai pakan sapi porong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi limbah tanaman pangan di seluruh wilayah kabupaten Sidenreng sebesar 610.690,80 ton BK dengan produksi terbesar adalah jerami padi (90,43%) diikuti oleh jagung (9,5%), ubi kayi (0.06%), ubi jalar (0,01%), kacang tanah (0,009%) dan kacang hijau (0,0008%). Produksi limbah tanaman pangan (BK) dapat menampung 267.842,50 ST sehingga dengan populasi saat ini sebesar 35.552,46 ST dan masih berpeluang besar dalam peningkatan populasi ternak sapi potong sebesar 232.290,01 ST atau 86,7%.
Pengaruh Amonia, Karbondioksida dan Debu pada Ayam Broiler Pada Pemeliharaan dengan Suhu Ruang Berbeda: The Effect of Ammonia, Carbon Dioxide, and Dust of Broilers Farming with Different Room Temperature Asma'ul Fitriana Nurhidayah; Niken Ulupi; Salundik; St Chadijah; Hasrin; Abdul Alim Yamin
Anoa: Journal of Animal Husbandry Vol 1 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/anoa.v1i2.30674

Abstract

This study aims to study the impact on Maintenance broilers of temperature differences on ammonia, carbon dioxide, and dust. The completely randomized design (CRD) was used for the experiment design, with temperature of 20oC (KS20) and 30oC (KS30) as treatments. The experiment was repeated four times and each replication contained of 10 chickens. The ammonia, carbon dioxide, and dust sample was taken three times, at the 3rd, 4th, and 5th week of the experiment. Ammonia concentration during the 4th week was 0.08 ppm and increased to 2.022 -2.027 ppm at the 5th week; the carbon dioxide concentration at low temperature and high temperature was increased 17.76-22.13 ppm at the 5th week. The total dust increased at the 5th on the low temperature condition. The conclusion of this study, broilers were maintained at high temperature (30oC) produced lower air quality, in conditions this indicate that the broilers environment with conditions reared at high temperatures is still in a good condition.
UPAYA MEMPERTAHANKAN KUALITAS DEDAK PADI SEBAGAI BAHAN PAKAN DENGAN PENAMBAHAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE DAN KALSIUM PROPIONAT SELAMA PENYIMPANAN ENAM MINGGU Abdul Alim Yamin; Jasmal A Syamsu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2227

Abstract

Dedak padi merupakan salah satu bahan pakan ternak yang umum digunakan sebagai sumber energi dan serat bagi ternak. Selain itu dedak padi juga mengandung asam lemak tak jenuh sehingga sangat bermanfaat bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan Butylated Hydroxytoluene (BHT) dan Kalsium Propionat sebagai upaya mempertahankan kualitas dedak padi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi dan Industri Pakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Penelitian  disusun berdasarkan rancangan acak lengkap pola faktorial  2x4, dengan faktor pertama adalah waktu penyimpanan yaitu W1 = 0 minggu, W2 = 6 minggu, faktor kedua adalah  jenis pengawet yaitu P1 = tanpa pengawet, P2 = BHT 0,01 %, P3 = kalsium propionat 0,3 %, dan P4 = kombinasi BHT 0,01 % + kalsium propionat 0,3 %, dengan dua ulangan. Penggunaan BHT 0,01% (P2) sebagai antioksidan dalam pakan berpengaruh nyata terhadap penurunan kandungan bilangan peroksida dan asam lemak bebas sedangkan penggunaan kalsium propionat 0,3 % (P3) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan koloni jamur. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan BHT dan kalsium propionat sebagai aditif dalam pakan maupun bahan pakan dapat digunakan untuk mencegah ketengikan hidrolisis dan menghambat pertumbuhan jamur selama penyimpanan.
KUALITAS FISIK HASIL PENGERINGAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PAKAN MENGGUNAKAN MESIN VERTICAL DRYER Survidia Nur; M Fadhlirrahman Latief; Abdul Alim Yamin; Jasmal Ahmari Syamsu
AGRIBIOS Vol 20 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i2.2280

Abstract

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat menghambat laju kerusakan biji jagung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas jagung pipil serta standar sebagai bahan pakan yang terdapat di pabrik pengering pakan. Tahapan penelitian yaitu pengambilan sampel awal, penimbangan sampel, pemeriksaan kadar air dan karakteristik fisik (biji berjamur, biji rusak, biji pecah, biji berlubang dan benda asing) dan proses pengeringan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, Uji T dua sampel berpasangan dan Analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik jagung pipil dengan waktu pengeringan sampai dengan 330 menit menghasilkan rata-rata persentase biji berjamur sebesar 1,5% biji rusak 1,94%, biji pecah 1,67%, biji lubang 0,08% dan benda asing 0,39%. Hasil Uji T menunjukkan bahwa terdapat pengaruh waktu pengeringan terhadapat karakteristik fisik jagung pipil yang dikeringkan. Proses pengeringan memiliki pengaruh yang yang tidak signifikan terhadap biji berjamur, biji rusak, biji pecah, biji lubang dan benda asing, tetapi berpengaruh terhadap kadar air.
Effect of betel leaf meal (Piper Betle L.) as feed additive on milk composition and somatic cell count of subclinical mastitis Abdul Alim Yamin; Asep Sudarman; Dwierra Evvyernie
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.40525

Abstract

The aim of this experiment was to study the effect of betel leaf meal (BLM) as feed additive on milk composition and somatic cell count of subclinical mastitis infected cow. The experiment design was a completely randomized design with five dietary treatments of BLM level and four replications in concentrate feed. The treatments were T0 (without betel leaf meal, as control), T1 (2% of betel leaf meal every day), T2 (4% of betel leaf meal every day), T3 (2% of betel leaf meal skip two days), and T4 (4% of betel leaf meal skip two days). Milk samples from the infected quarter would be analyzed every week of the experiment. Parameters measured were milk composition and somatic cell count. Data were analyzed by using analysis of variance (ANOVA) and the differences among treatments were examined by Duncan's multiple range test. Results showed that in T1 decreased somatic cell count by 83%, but the addition of BLM did not significantly affect milk composition. It could be concluded that the addition of 2% of BLM as a feed additive has the potency to prevent mastitis in lactating cows.
Edukasi Peternak Budidaya Maggot Sebagai Bahan Pakan Sumber Protein di Kabupaten Sidenreng Rappang (Program Bina Desa Mahasiswa Fakultas Vokasi Univeristas Hasanuddin) Abdul Alim Yamin; Sri Purwanti; Zulkharnaim Zulkharnaim; Hasrin Hasrin; M. Fadhlirrahman Latief; Jasmal Ahmari Syamsu
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v3i2.2642

Abstract

The implementation of community service through the Students Village Empowerment Program aims to disseminate and educate on the cultivation and processing of maggot as a protein source for poultry and increase the knowledge of farmers in using maggot as an alternative feed in poultry rations. The benefits of community service activities were to provide skills and knowledge about maggot utilization as a source of poultry feed so that it can be applied in poultry feed by the target audience or farmers. The village empowerment activity of the students was carried out in Kanie Village, Maritengngae District, Sidenreng Rappang Regency. The object of farmer groups were native chicken farmers, domestic chicken traders, and layer chicken farmers who were the part of Prima Karya Sentosa Livestock Farmer Group (35 people). The stages of implementing the activity are preparation including coordination, team and participants preparation including the 25-student engagement of the Animal Production Technology study program (DIV), and preparation of extension materials. The extension method was carried out in the form of a lecture and discussion with all members of the group. Training infrastructure and other facilities were provided by the farmer group partner. All the participants were expected to have knowledge and skills in cultivating maggots including the BSF maggot life cycle, maggot nutrient content, and maggot application in the feed after attending the training. Therefore, assistance should be conducted for the sustainable program of poultry management, especially applying maggots as poultry feed ingredients.
Analisis Ketersediaan Jerami Padi Sebagai Sumber Pakan Sapi Potong pada Kelompok Tani Penerima Bantuan Peralatan Pengolahan Pakan di Kabupaten Sidenreng Rappang Hairuddin Hairuddin; Andi Muhammad Rusyidi; Abdul Alim Yamin; Ichlasul Amal; Hasrin Hasrin; Jasmal Ahmari Syamsu
Peternakan Lokal Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v5i1.1690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketersediaan jerami padi sebagai sumber pakan sapi potong di kelompok tani penerima bantuan alat pengolahan pakan di kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok tani dengan metode pengumpulan data melalui data profil kelompok tani untuk memperoleh data populasi ternak dan luas panen tanaman padi kepada peternak yang tergabung dalam enam kelompok tani penerima bantuan pengolahan pakan. Data dianalisis untuk menghitung populasi ternak berdasarkan satuan ternak, produksi dan daya dukung jerami padi sebagai sumber pakan sapi potong. Data populasi, struktur populasi, produksi dan daya dukung jerami padi dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap untuk mengetahui perbedaan potensi di setiap kelompok tani. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) di antara kelompok terhadap struktur populasi, produksi dan daya dukung jerami padi. Populasi sapi potong tertinggi berdasarkan satuan ternak berada pada kelompok tani Pitu Walie (59,13 ST) dan terendah pada kelompok Pada Idi (22,18 ST). Produksi dan daya dukung jerami padi tertinggi berada di kelompok Pada Idi (238,79 ton BK/104, 73 ST) dan terendah pada kelomok tani Mandiri (83,16 ton BK/36,47 ST). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jerami padi berpeluang sebagai sumber pakan sapi potong di kelompok tani di kabupaten Sidenreng Rappang.
KINERJA MESIN VERTICAL DRYER DALAM PROSES PENGERINGAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PAKAN Raita Humaira Junawan; M. Fadlirrahman Latief; Abdul Alim Yamin; Jasmal A. Syamsu
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i2.3674

Abstract

Pengeringan merupakan suatu cara untuk menghilangkan sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan energi panas. Penggunaan alat pengering buatan digunakan untuk menghindari kelemahan yang diakibatkan oleh metode pengeringan alami (penjemuran). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja mesin vertical dryer dalam proses pengeringan jagung sebagai bahan pakan. Tahapan penelitian yaitu pengambilan sampel, pengukuran kadar air awal, kerapatan tumptukan awal, proses pengeringan dan kerapatan tumpukan akhir. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jagung yang mengandung kadar air 18.9% dibutuhkan waktu 97 menit dalam pengeringan dengan persentase penurunan kadar air sebesar  1.3% setiap 30 menit dan efiseinsi kinerja mesin sebesar 33%. Pada kadar air 22.1%  waktu yang dibutuhkan adalah 170 menit dengan persentase penurunan kadar air sebanyak 1.4% setiap 30 menit dan efisiensi mesin sebanyak 36%. Kadar air awal 28.2% waktu yang butuhkan adalah 305 menit dengan persentase penurunan kadar air sebanyak 1.3% setiap 30 menit dan efisiensi mesin sebanyak 24%. Kesimpulan bahwa pengaruh kinerja mesin vertical dryer dalam proses pengeringan jagung sangat berpengaruh dengan persentase sebesar 94% hubungannya dengan waktu pengeringan dan kadar air, sedangkan total rata-rata penurunan setiap 30 menit yaitu 1,3% dengan efisiensi mesin yaitu 31%.
DISEMINASI MINI FARM LAYER DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PROTEIN HEWANI UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA TOMPOBULU KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN MAROS Sri Purwanti; Dian Saputra Marzuki; Abdul Alim Yamin; Hasrin Hasrin; Mita Arifa Hakim; Lisa Nasfati Muhammad; Jasmal A Syamsu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1612-1618

Abstract

Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki angka stunting tahun 2022 mencapai 4.434 atau 14 persen dari 29.684 balita yang diperiksa. Tahun 2021 yakni 2.892 atau 9.47 persen dari 30.584 balita yang diperiksa. Untuk itu perlu upaya untuk mencegah terjadinya stunting sedini mungkin dengan penyediaan sumber protein hewani seperti telur untuk kebutuhan gizi keluarga dengan melakukan pemeliharaan ternak ayam petelur dalam bentuk mini farm. Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan di Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu dengan kelompok sasaran adalah kelompok tani Tompo Limbua. Tahapan kegiatan adalah persiapan dan pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi. Hasil pelaksanaan pelatihan berdasarkan uji perbandingan nilai pre-test dan post-test menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0.01) pengetahuan peserta yaitu nilai post-test lebih tinggi dibanding nilai pres-test. Peningkatan pengetahuan peserta terkait dengan lingkup materi yaitu pengetahuan tentang mini farm layer, stunting dan pakan ayam petelur. Dalam tahapan pendampingan dilakukan bimbingan manajemen pemeliharaan ayam petelur, dan melakukan recording tentang pemberian pakan, produksi telur, dan penyakit. Recording dilakukan dengan mengisi cacatan harian (log book). Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan selama program pengabdian kepada masyarakat.