Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS PRABU TERHADAP BERBAGAI DOSIS PUPUK FOSFAT DAN BOKASHI JERAMI LIMBAH JAMUR MERANG Netti Nurlenawati; Asmanur Jannah; Nimih -
Agrika Vol 4, No 1: Mei 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.21 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i1.144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk fosfor dan pupuk rganik bokashi jerami limbah jamur merang yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum L). Varietas Prabu. Percobaan dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian Unsika, Karawang dari bulan Juli sampai  Oktober 2008. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan jumlah perlakuan 10 taraf yang diulang 3 kali.  Taraf perlakuan adalah   P0 tanpa pupuk (kontrol), (P1) 10 ton/ ha bokashi, (P2) 20 ton/ha bokashi, (P3) 90 kg/ha P2O5, (P4) 90 kg/ha P2O5 + 10 ton/ha bokashi, (P5) 90 kg/ha P2O5 + 20 ton/ha bokashi, (P6) 115,2 kg/ha P2O5, (P7) 115,2 kg/ha P2O5 + 10 ton/ha bokashi, (P8) 115,2 kg/ha P2O5 + 20 ton/ha bokashi, (P9) 115,2 kg/ha P2O5 + 10 ton/ha pupuk kandang sebagai rekomendasi lokal. Hasil percobaan menunjukkan perlakuan P7 115,2 kg/ha P2O5 + 10 ton/ha bokashi,  P8 115,2 kg/ha P2O5 + 20 ton/ha bokashi, dan P9 115,2 kg/ha P2O5 + 10 ton/ha pupuk kandang memberikan pengaruh terbaik terhadap bobot buah per tanaman. Kata kunci: fosfat, bokashi, cabai merah
The Effectiveness and Valuation of Using Silt Pit to Reduce Erosion and Nutrient Loss of Andosol Andi Masnang; Asmanur Jannah; Reny Andriyanty; Umi Haryati
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 27, No 1: January 2022
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2022.v27i1.27-35

Abstract

The silt pit is a method of soil management that functions to accommodate and absorb surface runoff. The research aimed to determine the silt pit effectiveness for erosion reduction and nutrient loss. The research is located at 576 above sea level (asl) in Sukamantri village, Taman Sari district, Bogor Regency. The experiment used a randomized block design with three replications and a slope group. The treatments were R0 (without silt pit); R1 (silt pit); R2 (silt pit + mulch); R3 (silt pit + mulch + biopore tube), R4 (silt pit + mulch + biopore tube + vertical crop tube). The highest runoff-decreasing occurred on R4 treatment, which pressed down 29.38% runoff. The highest value of erosion-decreasing occurred on R2 as 68.74% and followed by effectiveness in reducing the loss of 71% Organic C, 76% available P, and 67% total N. The dry seeds peanut yield was around 0.54 - 0.86 Mg ha-1, dried pods was 0.96 - 1.33 Mg ha-1, and dried biomass was 5.16 - 6.23 Mg ha-1 and not significantly different between all treatments. This study recommends that farmers apply silt pit innovation technology with a combination of mulch, biopore, and mature green media because the incremental B/C ratio was 1.175. It is a good economic indicator for farmers.
Pembinaan Kelompok Tani Untuk Optimalisasi Lahan Sempit Berbasis Konservasi Tanah Andi Masnang; Reny Andriyanty; Aisyah Hendri; Asmanur Djannah
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 7 No.1 (Januari, 2019) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v7i1.3853

Abstract

Abstract. The Farmer group encouraging for incapacious land optimalization base on soil conservation aim to enhance the farmer capability in conservation agriculture, farmer’s ability, and land use optimalization.  The expectation of this activity is the decreasing of farmer’s income and welfare.  The method is counseling and plot demonstration.  The procedure of this activity consist of three main stages.  First stage is agricultural extension, second stage is the training of media-plant making, and third stage is farmer training on plantation plot demonstration.  The outcome of the activities shown that: (10) 100 percent of participant farmers declare that their technically and economic knowledge increase, (2) Their opinion are easy, inexpensive, applicative and base on local resource which the paralon can be replaced by bamboo. It is also applicative because the farmer can adjust the plantation.  The farmers are directed to plant high-economic value and unstable price such as chilli, and (3) 60 percents farmers are pleased and 40 percents farmers are very satisfied.  The farmers who members of farmer group  wish that this ectivity can be held regularly.Abstrak. Pembinaan pada kelompok petani untuk optimalisasi lahan untuk kegiatan pertanian berbasis konservasi tanah guna revitalisasi pekarangan lahan sempit melalui bioteknologi vertikultur ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dibidang teknologi budidaya berbasis konservasi lahan, kompetensi petani, optimalisasi penggunaan lahan.  Diharapkan setelah kegiatan ini terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan buruh tani.  Metode program ini adalah melakukan penyuluhan dan pelatihan demplot.  Prosedur kerja kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan utama, tahap pertama  merupakan penyuluhan penggunaan Lahan Berbasis Konservasi Tanah, tahap kedua berupa pelatihan pembuatan media dan tahap ketiga adalah pelatihan petani di demplot penanaman.   Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa : (1) 100 persen petani peserta kegiatan ini menyatakan bahwa pengetahuan teknik dan ekonomi semakin meningkat, (2) bioteknologi vertikultur ini sangat mudah, murah, aplikatif dan berbasis sumberdaya lokal karena metode yang mudah, bahannya murah dan berbasis sumberdaya lokal dimana pipa paralon dapat digantikan dengan bambu.  Aplikatif karena dapat disesuaikan jenis tanamannya.  Petani juga diarahkan untuk menanam tanaman kebutuhan pokok, bernilai ekonomi tinggi yang harganya cenderung tidak stabil seperti cabai, dan (3) 60 persen petani peserta merasa puas dan 40 persennya sangat puas. Anggota kelompok tani ini juga mengingkan diadakan pertemuan rutin yang dapat membimbing mereka dalam berusahatani.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM UPAYA PEMENUHAN BENIH TANAMAN PANGAN SECARA MANDIRI Astryani Rosyad; Andi Masnang; Asmanur Jannah; Dyah Budibruri Wibaningwati
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.70

Abstract

Benih tanaman pangan yang baik dan sehat dapat menentukan kualitas dan produktivitas tanaman. Tujuan kegiatan penyuluhan dan pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan benih tanaman pangan yang baik agar dapat memproduksi benih secara mandiri. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu kelompok PKK sebanyak 29 orang yang merupakan wakil dari RT01, RT02, RT03, RT04, RT05,RT05 di RW06, kelurahan Pasir Mulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pada sesi pertama diawali dengan penyuluhan tentang pengenalan karakteristik benih yang sehat dan produktif. Pada sesi ke dua, pelatihan teknis dan keterampilan dalam mengelola benih meliputi pemilihan benih, pembersihan, pengeringan, pengemasan benih hingga cara pembibitan benih. Beberapa komoditi tanaman pangan yang dicobakan yaitu benih cabai rawit, benih cabai merah dan benih pepaya. Hasil evaluasi menunjukkan ibu-ibu PKK sangat antusias dengan melanjutkan penanaman benih di rumah masing-masing. Kata Kunci: Benih, Tanaman Pangan, Pelatihan Good and healthy food plant seeds can determine the quality and productivity of plants. The purpose of extension and training activities is to provide understanding and skills in good management of food plant seeds so that they can produce seeds independently. This activity was attended by 29 members of the PKK group who were representatives of RT01, RT02, RT03, RT04, RT05,RT06 in RW06, Pasir Mulya Village, West Bogor District, Bogor City. The first session was started with counseling about the introduction of the characteristics of healthy and productive seeds. In the second session, technical training and skills in managing seeds include seed selection, cleaning, drying, packaging seeds, and how to plant seeds. Some of the food crop commodities that were tested were cayenne pepper seeds, red chilli seeds and papaya seeds. The results of the evaluation showed that PKK mothers were enthusiast to plant seeds in their respective homes. Keywords: Seeds, Food Plants, Training Kata Kunci: Benih, Tanaman Pangan, Pelatihan
Respon Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) Varietas Gajah dan Jerapah Terhadap Kombinasi Pupuk NPK Majemuk dan Pupuk Kandang Domba. Asmanur Jannah; Neti Nurlenawati; Eneng Siti Nurlela
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1804.836 KB) | DOI: 10.35138/paspalum.v2i1.56

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk NPK phonska dan pupuk kandang domba yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah varietas Gajah dan Jerapah. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2010 di Desa Karang Mulya Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi dengan ketinggian tempat 92 m di atas permukaan laut, serta jenis tanah Latosol. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunkan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu P1 (250 kg/ha NPK Phonska + 0 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P2  (250 kg/ha NPK Phonska + 0 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah), P3 (250 kg/ha NPK Phonska + 4 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P4 (250 kg/ha NPK Phonska + 4 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah), P5 (250 kg/ha NPK Phonska + 6 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P6 (250 kg/ha NPK Phonska + 6 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah), P7 (150 kg/ha NPK Phonska + 0 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P8 (150 kg/ha NPK Phonska + 0 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah), P9 (150 kg/ha NPK Phonska + 4 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P10 (150 kg/ha NPK Phonska + 4 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah), P11 (150 kg/ha NPK Phonska + 6 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Gajah), P12 (150 kg/ha NPK Phonska + 6 ton/ha pupuk kandang domba + varietas Jerapah). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi dosis pupuk phonska dan pupuk kandang domba berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST, jumlah polong per tanaman, brangkasan polong basah, brangkasan polong kering, hasil biji kering dan berat 100 butir biji kering. Perlakiuan P4 memberikan jumlah polong per tanaman 26,33 dan hasil biji kering 2,32 kg/petak setara 1,93 ton/ha tertinggi, yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan P6 sebesar 2,27 kg/petak setara 1,89 ton/ha dan P10 sebesar 2,26 kg/petak setara 1,88 ton/ha.
PENENTUAN KUALITAS PEKTIN DENGAN FORMULASI PH EKSTRAKSI PADA LIMBAH KULIT KAKAO (Theobrema cacao L.) Aisyah Aisyah; Asmanur Jannah; Nurfitri Nurfitri
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i1.2863

Abstract

Pada umunya aktifitas manusia pada usaha budidaya pertanian menghasilkan limbah terutama pada tanaman yang menghasilkan buah. Pektin adalah salah satu hasil pengolahan limbah yang bernilai ekonomi tinggi.  Diantara limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pektin diantaranya adalah jerami padi, kulit kentang, kulit buah-buahan serta daun dan ranting tanaman-tanaman tertentu.  Salah satu limbah hasil pertanian yang potensial menghasilkan pektin adalah limbah kulit Kakao (Theobrema cacao L.) dengan kandungan Pektin sebesar 2 sd 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pH ekstraksi terhadap komponen mutu Pektin yang memenuhi standar.  Pektin dari kulit Kakao dibuat dengan tiga variasi pH diantaranya pada pH1.5, 2 dan 2.5).  Karakter pektin yang diamati antara lain : rendemen Pektin, kadar air, kadar metoksil dan berat ekivalen.  Pektin yang dihasilkan dari ekstraksi dengan variasi perbedaan pH menghasilkan serbuk berwarna coklat dan tidak berbau.  Komponen mutu yang dihasilkan dari penelitian ini dan sudah memenuhi standar IPPA (International Pektin Producers Asseciation) dari semua formulasi pH yang dicoba adalah kadar air pectin berkisar antara 11.92 sd 11.96%, kadar abu berkisar antara 4.87 sd 7.87% dan kadar metoksil berkisar antara 4.96 sd 7.36%.
Pemberdayaan Wanita Tani dalam Penyediaan Benih untuk Mendukung Urban Farming di Kelurahan Balumbang Jaya, Kota Bogor Asmanur Jannah; Astryani Rosyad; Andi Masnang; Sari Anggarawati; Yunus Arifien; Dyah Budibruri Wibaningwati; Anna Fitriani; Faizal Maad; Agista Rosiana; Refatria Febrian Rhamdiani; Abi Bakri; Muhammad Jono
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2437

Abstract

The Department of Agriculture and Food Security of Bogor City encourages its residents to be able to maximize agricultural potential even though the available land is limited in order to improve food security and family welfare. Optimal use of any agricultural land by using superior seeds and appropriate technology through a production process that meets quality assurance standards and is environmentally sound. The availability of seeds is an important factor in the development of urban farming because seeds are one of the main production facilities in plant cultivation activities. Extension activities and seed production training for 15 members of the Dalima and Lestari Women's Farmer Group, Balumbang Jaya Village, West Bogor District, are expected to be able to increase the ability of farmer groups to be able to produce seeds independently both for their own and commercial needs. Extension activities on understanding the quality of seeds and training on good seed production methods, starting from selecting the level of fruit maturity in accordance with the criteria to be used as seeds, pre-processing, cleaning, sorting and drying seeds, as well as packaging and storing seeds are very enthusiastic to be followed by the women's group. farmers in Balumbang Jaya Village. The response of the women farmer groups to this activity was very satisfied and asked that this activity be developed into other commodities.
Volume dan Interval Pemberian Air pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea. L var botrytis subvar cauliflora DC) di Daerah Dataran Rendah Asmanur Jannah; Andi Masnang; Vera Oktavia Subardja
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v5i1.3543

Abstract

Penyiraman merupakan faktor terpenting yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, sistem air yang digunakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan yang terbaik untuk Brassica oleracea, volume air dan waktu aplikasi interval. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2018 di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Singaperperbangsa Karawang, Penelitian ini menggunakan rancangan acak faktorial.Faktor pertama adalah volume air dengan 3 level (t1 = 100% volume kapasitas lapangan, t2 = 80 % volume kapasitas lapangan dan t3 = 60% volume kapasitas lapangan) dan faktor kedua adalah waktu aplikasi interval air dengan 2 level (i1 = interval 24 jam dan i2 = interval 12 jam) .Hasil menunjukkan bahwa dalam interval 24 jam dan Volume 100% kapasitas lapang, indeks daun lebar tertinggi, laju pertumbuhan, dan bobot bunga Brassica oleracea dibandingkan dengan kapasitas lapang 80% dan 60%. Dalam interval 12 jam, tanaman memberikan respons yang berbeda untuk semua level tanaman. kapasitas lapangan.Berat tertinggi dalam interval 24 jam adalah 135,05 g dalam kapasitas lapangan 100%, sedangkan, dalam interval 12 jam tertinggi bunga berbobot adalah 125,85 g dalam kapasitas lapangan 80%.Kata kunci: Sistem pengairan, pertumbuhan dan hasil tanaman Brassica oleracea.
The Partnership Model for Women Farmers by Processing Mangosteen Skin Waste as a Functional Food Substitute Linar Humaira; Asmanur Jannah; Anna Fitriani; Faizal Maad
International Journal Of Community Service (IJCS) Vol. 1 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v1i1.9

Abstract

Mangosteen fruit is a leading commodity from Barengkok Village, Leuwiliang sub-district, Bogor, as well as a commodity capable of penetrating exports. The environmental problem that arises during the harvest season and from fruit that does not pass export is the waste of its skin, so it is necessary to make use of it so that it has economic value for the community. This study examines a community partnership model through community empowerment in the use of mangosteen peel waste as a substitute for functional food. This study is based on the Women Farmers Group with a descriptive qualitative approach, demonstrations and training on the development of functional food processed products and assistance. The results of the study show that people's understanding and insights have increased from 50% who don't know to 100% of participants who know and understand how to use mangosteen peel into food processing, partners are able to independently produce processed products based on mangosteen peel flour with a turnover of 16 jars per month. Technological innovation in processing mangosteen peel into food, motivates people to become new entrepreneurs, because the product is unique and healthy and has a selling value. This partnership program provides solutions to address the environment and create additional income for the community.
Respon Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Pada Beberapa Media Tumbuh Organik Kosmus Imbiri; Asmanur Jannah; Andi Masnang
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.291 KB) | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i1.310

Abstract

AbstrakMedia tanam adalah bagian dari faktor penting untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan tanaman.  Kualitasnya sangat menentukan produktivitas tanaman.  Penelitian ini bertujuan  mengkaji pengaruh kombinasi beberapa material organik, yaitu arang sekam, kompos, dan rabuk kandang buangan kambing sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy dan  menentukan  kombinasi material organik  terbaik.  Pelaksanaan penelitian berada di Green House Universitas Nusa Bangsa, Bogor. Waktu penelitian di bulan April sampai dengan Juni 2020.  Metode pada kajian menggunakan metode penelitian  eksperimental,  dengan tujuh perlakuan yang dirancang secara acak lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah: 1) P0: tanah (kontrol), 2) P1: tanah  dan     kompos perbandingan volume 1:1, 3) P2: tanah  dan arang kulit padi perbandingan volume 1:1, 4)  P3: tanah dan rabuk kandang kotoran kambing perpaduan isi 1:1, 5) P4: tanah, kompos dan arang kulit padi dengan perpaduan volume 1:1:1, 6) P5: tanah, humus, dan rabuk  kandang kotoran kambing perbandingan volume 1:1:1, dan 7) P6: tanah, kompos, arang kulit padi dan rabuk kandang kotoran kambing volume perpaduan 1:1:1:1. Percobaan diulang 3 kali untuk setiap unit. Hasil kajian menunjukkan bahwa kombinasi material organik memberikan respon berbeda terhadap kemajuan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Pola pertumbuhan (tinggi tanaman dan kuantitas daun) pada P3, P5 dan P6 sama.  Perlakuan terbaik adalah P5  (kombinasi tanah,      humus, rabuk kandang kotoran kambing dengan pepaduan volume media 1 : 1 : 1 (P5) yang sama nyata dengan  perlakuan P3 dan P6. AbstractPlanting media is part of the important factors to determine the development and growth of plants. The quality will determine the productivity of the plant. This study aims to examine the effect of a combination of several organic materials, namely husk charcoal, compost, and goat manure as a planting medium on the growth and yield of pakcoy plants and determine the best combination of organic materials. The research was conducted at the Green House of Nusa Bangsa University, Bogor. The time of the study was from April to June 2020. The method in this study used an experimental research method, with seven treatments designed at completely randomized (CRD). The treatments were: 1) P0: soil (control), 2) P1: soil and compost volume ratio 1:1, 3) P2: soil and rice husk charcoal volume ratio 1:1, 4) P3: soil and manure goat manure a mixture of 1:1 content, 5) P4: soil, compost and rice bran charcoal with a volume combination of 1:1:1, 6) P5: soil, humus, and goat manure ratio 1:1:1, 7) P6: soil, compost, rice husk charcoal and goat manure manure mixed volume 1:1:1:1. The experiment was repeated 3 times for each unit. The results of the study showed that the combination of organic materials gave different responses to the progress and yield of pakcoy (Brassica rapa L.). The growth pattern (plant height and leaf quantity) at P3, P5 and P6 were the same. The best treatment was P5 (a combination of soil, humus, goat manure manure with a mix of 1:1:1 (P5) media volume which was as significant as P3 and P6 treatments.