Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan antara Perubahan Suhu Udara Harian, Perilaku Petani dan Keankeragaman Serangga Penyerbuk di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah (The relationship between the Air Temperature Change Daily, Farmer Behavior, and Diver Dwi YULIANI; Moh. Husein SASTRANEGARA
Biospecies Vol. 8 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Global warming has threatened Indonesian’s agricultural sector and put the sectorvulnerable to climate change. The changes affect the daily air temperature changes, farmerbehavior, and the diversity of insect pollinators. The study aims to determine the daily changes inair temperature, farmer behavior, and diversity of pollinating insects in the village of Serang,Karangreja, Purbalingga, Central Java; and to analyze the relationship between daily airtemperature changes, farmer behavior, and insect pollinators diversity. The research employedsurvey methods. Samples for the daily air temperature measurement were taken purposeviley. Thediversity of insect pollinators on the three farming type and respondens were selected radmonlywith total respondent 99. The results showed that the average daily air temperature in chili farms ishigher than that in tomato and strawberry farm; farmers have a good knowledge about theenvironmental degradation of agriculture land, good attitude and awareness in maintaining andimproving the quality of agriculture, but they have negative behaviour in the use of excessiveinsecticides. Species richness of insect pollinators in tomato farm is higher than that in chili andstrawberry farm. A good knowledge, good attitude, and bad behaviour are closely related to thedaily air temperature and insect pollinators.
PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK Dwi Yuliani; Putu Aditya Antara; Mutiara Magta
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 5 No. 1 (2017): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v5i1.11309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan berhitung permulaan antara kelompok anak yang dibelajarkan dengan video pembelajaran dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan media papan tulis (konvensional). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu yang menggunakan desain non-equivalent posttest only control group design. Sebanyak 25 orang anak kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Ath-Thooriq dilibatkan sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang anak kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Nurul Huda dilibatkan sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik infirensial uji-t. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan hasil kemampuan berhitung permulaan antara kelompok anak yang dibelajarkan dengan video pembelajaran dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan media papan tulis (konvensional) kelompok B. Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai signifikan 0,00< 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Skor rata-rata siswa kelompok eksperimen yaitu 31,92 dan skor rata-rata kelompok kontrol yaitu 26,40. Hal ini berarti skor rata-rata kelompok eksperimen>skor rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan penerapan video pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan video pembelajaran dapat digunakan memecahkan masalah dalam pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak.Kata Kunci : berhitung permulaan, papan tulis, video This research aims to know the difference of the counting small numbers ability result between the children group which were taught by using video learning and the children group which were taught by using blackboard media (conventional way). This research is artificial experiments that use non-equivalent posttest only control group design. 25 children in B1 group in Ath-Thooriq kindergarden were involved as the experimental group and 20 children in B2 group in Nurul Huda kindergarden were involved as a control group. The data were collected using observation technique. The data collected were analyzed by descriptive statistic and statistical inferensial t-test. The result shows that there is significant difference between those two groups. It is shown by the significant value 0.00keyword : counting small number, chalkboard, video
Keanekaragaman Serangga pada Tanaman Cabai Merah Di Desa Kubangwungu Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Dwi Yuliani; Devi Ayu Susilowati; Anton Maulana Ibrahim
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 3 No 2 (2021): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2021.3.2.4278

Abstract

The increasing number of population and the growing food industry that requires raw material for red chilies have led to an increase in demand for red chilies. The research was conducted using a survey method which was carried out from February 2021 to April 2021. Sampling of insect diversity was carried out on 1,000 m2 of red chili plantations. The land for the red chili plants was determined by 10 points randomly. Each sampling point consisted of 2 pitfall traps, 1 light trap, and 1 insect net with 4 replications. Insect sampling was carried out when the chili plants began to enter the generative period (44-50 days after planting) for 6 consecutive days, in this phase the insect pests began to be seen in many chili plants. The results of the sampling were then identified using the J. Borror (1992) determination key book. Analysis of insect diversity data was carried out by calculating the diversity index (diversity) based on Magurran (1988) using the Shannon-Evenness Index and the Shannon-Evenness Index. The results showed that 28 species consisted of the order hemiptera, coleopteran, prthoptera, diptera, hymenoptera, odonata, mantodea, and Lepidoptera. The results showed that the diversity index of insect pollinators on red chili agricultural land using the pit fall method (H´ = 2.874) was lower than the light (H '= 3.029) and netting methods (H' = 3.0159), while the evenness index on land The pit fall method of red chili farming (E = 0.8627) was lower than the light method (E = 0.909) and netting method (E = 0.9481). Keywords: diversity, insects, red chilies
DEVELOPMENT OF CIBOGO PINTAR GROUP MODELS IN HANDLING CHILDREN'S DROPOUT PROBLEMS OF SCHOOL IN CIBOGO VILLAGE LEMBANG DISTRICT BANDUNG BARAT REGENCY Pinasti Septhian; Dwi Yuliani; Aep Rusmana
Indonesian Journal of Social Work Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v2i1.275

Abstract

This study aims to Development Model of Kelompok Cibogo Pintar in Handling Drop Out Children Problems in Cibogo Village, Lembang Sub-District, West Bandung Regency. This study used qualitative research method with Participatory Action Research (PAR) design which includes four stages, they are, Early Reflection, Planning, Implementation, and Final Reflection. Researcher used several techniques, i.e interview technique, documentation study, observation, Methode Participation Assessment (MPA), Technic of Participation (TOP), and Focus Group Discussion (FGD) for data collection. Purposive sampling method was used for determining participant. Based on the results of research found several problems experienced by the group and need to be improved 1) Level of Human Resources (knowledge and information), 2) Organizational level (structure, vision, mission, and group meetings), 3) System Level (task-force networking and social networking). Based on the problems of the group and according to the needs of the group, results of the implementation of group development are as follows: 1) the establishment of structure, vision, mission, and monthly routine meetings, 2) increasing knowledge of how to handle dropouts children and the importance of education, 3) increasing information on handling solutions for dropout children, 4) establishment of cooperation with PKBM Jayagiri.
Aksi Pengubahan Perilaku Cegah Stunting di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat Dwi Yuliani; Ellya Susilowati; - Susilawati; Tuti Kartika; Mira Azzasyofia
Jurnal Tiarsie Vol 18 No 5 (2021): Jurnal TIARSIE 18.5 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v18i5.125

Abstract

Masalah stunting merupakan isu Nasional yang harus ditangani oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat sampai dengan masyarakat pada level bawah di tingkat Desa atau bahkan RT/RW. Politeknik Kesejahteraan Sosial dengan didukung penuh oleh Tanoto Foundation telah melakukan Aksi Pengubahan Perilaku Cegah Stunting (Aksi Hanting). Aksi ini dibangun dari hasil kajian tim dosen tentang strategi pengubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan stunting di Kabupaten Garut. Hasil kajian menunjukan kurangnya pemahaman masyarakat dalam pencegahan stunting yterutama terkait aspek kesehatan diri dan lingkungan, pola makan, dan pengasuhan. Berdasarkan temuan kajian tersebut disusun strategi untuk mengatasi masalah stunting yang mencakup Tri Darma Perguruan Tinggi. Dibidang pengajaran telah disusun kurikulum yang memasukan materi Aksi Hanting ke dalam materi perkuliahan untuk mata kuliah kajian anak. Dibidang penelitian, temuan ini menjadi sumber gagasan dosen dan mahasiswa dalam melanjutkan penelitian tentang pencegahan stunting. Serta untuk bidang pengabdian masyarakat telah disusun modul pelatihan serta pedoman pengabdian masyarakat dalam pencegahan stunting
45 EKSPLOITASI ANAK JALANAN DI KOTA BANDUNG DAN KABUPTEN CIAMIS JAWA BARAT Dwi Yuliani; Ridho Rinaldi; Hafidz Fattahurrahman Pramadia
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 4 No 1 (2022): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu eksploitasi terhadap anak jalanan masih menjadi fenomena yang serius untuk diteliti, sebab anak jalanan mengalami resiko eksploitasi yang lebih besar, masalah semakin beragam dan kompleks. Fenomena anak jalanan yang awalnya hanya ditemukan diperkotaan, kini kian meluas sampai ke wilayah perdesaan. Kota Bandung yang sejak lama menjadi kota tujuan bagi anak anak jalanan, menyebabkan masalah ini tidak mudah untuk diatasi. Sedangkan Kabupaten Ciamis yang pada awalnya tidak pernah ada anak jalanan, pada tahun 2016 mulai nampak ada fenomena ini, baik anak “punk”, pengamen, dan anak dengan kostum badut. Penelitian ini menggunakan motode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Sebelas informan dari berbagai pihak berkepentingan dipilih melalui teknik purposive. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan diantaranya; 1) bentuk eksploitasi di Kota Bandung lebih beragam dan kompleks dibandingkan diKabupaten Ciamis, 2) Ada cara baru dan berbahaya yang dilakukan oleh orang dewasa pengguna obat kepada anak jalanan yaitu dijadikan perantara untuk membeli obat-obatan terlarang ke pengedar. 3) ditemukan fenomena yang berbeda antara anak jalanan di Kota Bandung dan Kabupaten Ciamis. Teori mekanisme kelangsungan hidup, teori konstruksi sosial, teori stuktural fungsional digunakan untuk menganalisis temuan penelitian.
BURNOUT PENDAMPING DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DAN RUNGU WICARA CAHAYA BATIN JAKARTA TIMUR Kristianingsih .; Dwi Yuliani; Dayne Trikora Wardhani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.977 KB)

Abstract

Burnout pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara (PSBNRW) Cahaya Batin Jakarta Timur mencakup tiga aspek burnout yaitu kelelahan fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1) karakteristik pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara Cahaya Batin Jakarta Timur. 2) kelelahan fisik yang dialami oleh pendamping. 3) kelelahan emosional yang dialami oleh pendamping. 4) kelelahan mental yang dialami oleh pendamping dan 5) harapan-harapan pendamping. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder.Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas, uji keteralihan, uji ketergantungan dan uji kepastian. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendamping mengalami kelelahan fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental. Masalah yang dihadapi pendamping adalah stress dalam bekerja, rendahnya pengetahuan pendamping berkenaan dengan burnout serta rendahnya keterampilan pendamping dalam mengatur dan upaya untuk mengatasi burnout yang dialami. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan pogram “Penanganan Burnout yang Dialami oleh Pendamping di Panti Sosial Bina Netra dan Rungu Wicara Cahaya Batin Jakarta Timur melalui Recreational Skill Group”.
PENGASUHAN ANAK OLEH PENGASUH SATUAN PELAYANAN PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK BANDUNG Diana Herawati; Dwi Yuliani; Dayne Trikora Wardhani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 2 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.316 KB)

Abstract

Pengasuhan anak adalah upaya untuk memberikan kasih sayang, kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan kepada anak yang diberikan oleh orangtua, orang tua asuh, pengasuh ataupun wali. Pengasuhan anak dilakukan dengan upaya penerapan disiplin, monitoring, reward atau hadiah, rutinitas sehari-hari dan pre-arming. Penelitian ini dilakukan penelitian di panti Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan pengasuh, 2) penerapan disiplin oleh pengasuh di panti, 3) penerapan monitoring, 4) penerapan reward atau hadiah, 5) penerapan rutinitas sehari-hari, 6) penerapan prearming, 7) harapan pengasuh Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung.  Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan informasi dalam penelitian ini yaitu, dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan berhubungan bersama pengasuh. Pengasuh adalah orangtua wali atau orang yang mengasuh anak-anak dalam panti sebagai pengganti orangtua. Pengasuh yang menjadi sumber dalam penelitian terdiri dari 9 informan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1) teknik wawancara mendalam, 2) teknik observasi partisipatif, 3) teknik studi dokumentasi. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan uji keabsahan data dengan menggunakan cara memperpanjang waktu pengamatan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan membercheck.  Hasil penelitian menunjukan bahwa, pengasuhan anak oleh pengasuh Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung telah dilakukan sesuai dengan penerapan pengasuhan yaitu penerapan disiplin, monitoring, reward atau hadiah, rutinitas sehari-hari, dan pre-arming. Dalam penerapan pengasuhan di panti Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak masih terdapat kekurangan dalam melaksanakan penerapan pengasuhannya. Kekurangan dalam penerapan pengasuhan ini disebabkan karena kurang pahamnya pengasuh mengenai anak dan keterampilan yang dimiliki, sehingga pelayanan kepada anak kurang. Program yang diusulkan yaitu “Peningkatan Kualitas Pengasuhan Anak di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bandung di panti anak Satuan Pelayanan Perlindungan Sosia Anak Bandung. .
PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL BAGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI PULAU JAWA Eltiga Angga Putra Sihombing; Dwi Yuliani; Windriyanti Windriyanti
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 2 No 2 (2020): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.313 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v2i2.310

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program rehabilitasisosial bagi gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan danPengemis di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder.Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari enam laporan terkait program rehabilitasi sosial di lima balai rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis di Pulau Jawa dan datastandar operasi prosedur (SOP) pelayanan dari masing-masing balai tersebut. Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi data sekunder. Adapunteknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji dependability, danuji validitas data. Analisis data sekunder dilakukan melalui proses reduksi data, penyajiandata, dan penarikan kesimpulan. Pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapat dikajikedalam empat aspek yaitu; proses rehabilitasi sosial, jenis program rehabilitasi sosial,serta faktor pendukung dan penghambat dalam program rehabilitasi sosial. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa proses rehabililitasi sosial di Balai Rehabilitasi SosialGelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya.Hasil penelitian juga menjelaskan tentang jenis program rehabilitasi sosial yangdisediakan di Balai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa.Program rehabilitasi sosial juga sudah terlaksana dan sesuai dengan kebutuhan WBS.Dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial juga terdapat faktor pendukung danpenghambat yang dapat mempengaruhi berjalannya program. Faktor-faktor tersebutdapat berasal dari warga binaan, pihak balai, ataupun pihak diluar balai. Berdasarkan hasilpenelitian maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial diBalai Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Pulau Jawa sudah berjalansebagaimana mestinya walaupun masih terdapat hambatan di dalamnya.
EFIKASI DIRI REMAJA DALAM MENCEGAH PERILAKU BERESIKO HIV/AIDS DI KOTA BANDUNG Iin Friyanti Bako; Dwi Yuliani; Susilawati Susilawati
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 3 No 02 (2021): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.306 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v3i02.444

Abstract

Efikasi diri merujuk pada Proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau penghargaan sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1)karakteristik remaja, 2) Kognitif remaja dalam mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS, 3)Motivasi remaja remaja dalam mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS, 4)Afeksi remaja dalam mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS, 5)Seleksi remaja dalam mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS di kota bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 144 remaja usia 15-18 tahun yang tinggal di kota bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner berupa google formulir. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan statistic deskriptif berupa editing data, pengkodean data, pembuatan lembar ringkasan, pembuatan tabulasi data serta penganalisisan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri remaja dalam mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS berada pada kategori sedang sebesar 71,52%. Menunjukkan bahwa responden memiliki efikasi diri cukup rendah dalam usaha mencegah perilaku beresiko HIV/AIDS, terlebih pada aspek kognitif dan motivasi yang memiliki kecenderungan pada kategori sedang.