Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Tindak Tutur Ekspresif Antara Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Kota Jambi Gusbella, Phara; Akhyaruddin, Akhyaruddin; Yusra, Hilman
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.278 KB)

Abstract

Tindak tutur ekspresif ialah tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang dialami oleh penuturnya yang digunakan untuk memberitahukan atau mengungkapkan perilaku psikologis pembicara dalam menyatakan keadaan. Ketika penelitian ini dilakukan, saat guru bahasa Indonesia berkomunikasi dengan siswa, sering dijumpai menggunakan tindak tutur ekspresif yang beragam, seperti memuji murid yang memiliki keberanian dalam menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan. Namun ada juga dijumpai siswa yang tidak mengetahui makna dari tuturan guru tersebut dengan demikian aktivitas pembelajaran tidak berlangsung efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur ekspresif yang digunakan guru bahasa Indonesia SMP Negeri 16 kota Jambi dalam melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tindak tutur ekspresif antara guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Kota Jambi dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas terdapat sebanyak delapan jenis tindak tutur dengan enam belas tuturan.
DEIKSIS RUANG DAN WAKTU BAHASA MELAYU JAMBI DI TANJUNG JABUNG TIMUR Akhyaruddin .
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2012): Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.218 KB)

Abstract

This  research  is  pleased  with  form  and  context  of  space  and  time  usage  deiksis found in Malay language in Tanjung Jabung Timur, Jambi province. Research data in the form of verbal spoken by native speakers is taken to listen and technique competence. The data obtained were processed with ekstralingual techniques. By applying these techniques gained 23 form deiksis space and 18 form deiksis time. Form deiksis space for stating the place, and deiksis to express gographikal spase. Deiksis form comprising a deikksis time now, deiksis past, and deiksis future.Keywords: deiksis of time and space, Malay Language
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM STAND UP COMEDY INDONESIA DI STASIUN KOMPAS TV EDISI APRIL 2014 Saputra Saputra; Mujiyono Wiryotinoyo; Akhyaruddin Akhyaruddin
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 2 (2015): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.051 KB)

Abstract

The problem in this research is what Lingual Forms Pragmatic Unit, and the Pragmatic Implications stand up comedyIndonesia Reuters TV station April 2014 edition of the method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection techniques using techniques refer to. Data analysis is done in four steps, namely transcribe the data obtained, identify and classify the data, copy to the data card, and analyze the data card using pragmatic analysis. The results showed that 20 speech in Indonesia upcomedy stand in the April edition of Reuters TV station in 2014. The conclusion of the study forms lingual stand upcomedy conversational implicatures in the form of interrogative sentence, the sentence news, imperative sentences and exclamation sentences. Results of the research unit of pragmatic in a conversational implicatures upcomedyIndonesia stand at Reuters TV station April 2014 edition of the form, inform the facts, explain, reject, asserted, asked, ordered, and bans. Results of the research implications of pragmatic implicature percakapandalam stand upcomedyIndonesia Reuters TV station April 2014 edition of the form, reminiscent, complaining, comparing, amazed, invites, reject, scolding, insinuating, and inform the facts. Based on the research results, suggestions can be presented to users of the language in order to understand the implications pragmatic conversational implicatures in any event at the TV station, especially for lovers of stand-up comedy should be able to know the shapes sentences containing implicatures conversation so as to increase knowledge.
STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM PEMINIMALAN BEBAN DAN PAKSAAN DI KALANGAN WARGA KAMPUS UNIVERSITAS JAMBI Akhyaruddin Akhyar
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 2 (2017): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.042 KB) | DOI: 10.22437/pena.v7i1.4367

Abstract

One ofthe ways used by speakers of a language to build social relationship particularly in smoothing demand or cuercion is to use politensess form how to speak. Used a polite form were influenced by five parameters, namaly: older speakers or higher position an its relation to familiar speakers (+K+S); spekers are older or of higher social status and relationship with the speakers not familier (+K-S); hearer and speaker the same age or the same position and both intimate relationship (=K+S); speakers youngeror lower position, but the relationship with the speakers familiar (-K+S); and hearer or talk to younger or lower position and relationship with the speakers not familiar (-K-S). University Jambi among campus resident, linguistic politeness form are used to minimize the hearer coercion by parameters is (1) the use of conditional requets, (2) the use of the formula sugegestion, (3) disclosure of hope, (4) the use of a questionnaire, (5) the use of the greeting kinship.
PENALARAN DALAM TULISAN EKSPOSITIF SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 KABUPATEN TEBO Mufidah Umaroh; Akhyaruddin ,; Agus Setyonegoro
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2016): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.007 KB) | DOI: 10.22437/pena.v6i2.4762

Abstract

Abstact The purpose of this studi is to describe reasoning in the expositive writings of students of class X SMK Negeri 5 Kabupaten Tebo based on the types of reasoning, namely: (1) inductive reasoning and (2) deductive reasoning. This research uses quantitative descriptive method. The population of this study are the students of class X SMK Negeri 5 Kabupaten Tebo consisting of 4 classes with 104 students. The sampling technique was randomized using a random proportional sampling method. The sample used is 25% of 104 students is 26 students. The results show that reasoning in expositive writing is considered good quality criterion. This is evident from both reasoning elements: (1) the reasoning of induction includes: (1) generalized induced reasoning in expository paragraphs, (2) reasoning of inductions by analogy in expository paragraph, (3) (2) deductive reasoning in the expository paragraph, and (2) the deductive reasoning in entiphat in the expository paragraph turns out the student's average score of 80.48%. Keywords: reasoning, exposure
Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Debat Publik Calon Bupati Kabupaten Kerinci Tahun 2018 Akhyaruddin Akhyaruddin; Priyanto Priyanto; Ageza Agusti
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2018): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.5 KB) | DOI: 10.22437/pena.v7i2.5740

Abstract

Abstrak Debat kandidat kepala daerah menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas kandidat. Para kandidat akan menjelaskan latar belakang dan program kerja kepada masyarakat. Untuk itu para kandidat dituntut untuk menjelaskan program yang ditawarkan kepada masyarakat dengan bahsa yang tepat. Selain itu, untuk menghadapi lawan debat perlu menggunakan strategi dan bahasa yang mencakup maksim-maksim prinsip sopan santun yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kesantunan berbahasa yakni prinsip sopan santun dalam debat publik Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi tahun 2018. Panjangnya ujaran digunakan secara maksimal untuk menyerang mitra tutur yang dianggap tidak sepaham dan juga untuk mempromosikan keunggulan diri sendiri serta keinginan untuk memaksimalkan kerugian pada mitra tutur. Dalam pelanggaran maksim-maksim tersebut memunculkan maksud berupa menginformasikan, menyindir, berpendapat, menyarankan, mengkritik, mengeluh, serta pembelaan. Penelitian ini menghasilkan luaran memaksimalkan pelanggaran maksim untuk debat kandidat. Kata Kunci: Kesantunan berbahasa, prinsip sopan santun Abstract Regional leader candidate debate become one of the means to increase the quality of the candidate. The candidates will explain their background and work program to the community. Because of it the candidates have to explain the program that they offer in the correct language. In addition, to face their contender, they need to use the correct language and strategy that include the use of correct politeness maxims. This research aim to describe a speaking politeness specifically manners principle in Kerinci district’s regent candidate public debate 2018. The maximum length of the utterance to attack their contender with different understanding and to promote their own strength and to maximize their contender’s loss. The maxim violation mean to inform, satirize, argue, criticize, complain, and defend. This research generate contribution to maximize the maxim’s violation to candidate debate. Keywords: speaking politeness, manners principle.
Analisis Morfofonemik Bahasa Melayu Jambi sebagai Pengembangan Bahan Ajar Morfologi Bahasa Indonesia Akhyaruddin Akhyaruddin; Ageza Agusti; Hilman Yusra
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2019): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.484 KB) | DOI: 10.22437/pena.v9i2.7641

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar morfologi bahasa Indonesia dengan menambahkan bahasa Melayu Jambi sebagai muatan lokal. Hal ini dilandasi oleh perubahan visi dan misi Prodi yang terimplikasikan dalam kurikulum yang belum diiringi dengan tersedianya sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan mahasiswa. Kebutuhan bahan ajar yang relevan dengan kurikulum dan kebutuhan mahasiswa didapatkan dengan menggunakan studi lapangan, kepustakaan, angket, dan wawancara terbuka. Hasilnya, mahasiswa membutuhkan materi yang berkaitan morfologi khususnya morfofonemik. Materi baru tersebut ditambah dengan materi yang sudah ada dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar dimulai dengan tahap analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, evaluasi, dan revisi. Selanjutnya, hasil pengembangan divalidasi oleh ahli materi morfologi Bahasa Indonesia. Untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan, dilakukan uji coba kepada mahasiswa sebagai pengguna. Uji coba ini memperlihatkan hasil bahwa mahasiswa memahami dengan baik bahan ajar yang telah disusun. Kata kunci: bahan ajar, morfologi, pengembangan Abstract This research aimed to develop Indonesian morphology learning material along with Malay language as local content. This idea based on the Indonesian study program of faculty of teacher training and education’s revolution of vision and mission that implied from the curriculum with the lack of availability of learning material that accordance with curriculum demand and students’ need. The need of learning material that revelant with curriculum and students’ need was gotten by using field study, literature review, questionnaire, and open-ended interview. In result, students need material that related with morphology, especially morphophonemic. This new learning material was added by the existence material and be developed according to the procedure of developing learning material. The material development begun with need analysis stage, design stage, development stage, evaluation stage, and revision. Next, the result of material development be validated by morphology expert of Bahasa Indonesia. To assess students’ understanding towards the learning ma terial that had been developed, the try out was implemented to the students as book users. This implementation showed that students understood the learning material that had been developed very well. Keyword: learning material, morphology, development
Analisis Teori-Teori Kesantunan Berbahasa untuk Pengayaan Bahan Ajar Mata Kuliah Berbicara Agus Setyonegoro; Akhyaruddin Akhyaruddin; Hilman Yusra
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2021): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.624 KB) | DOI: 10.22437/pena.v11i1.10268

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prinsip-prinsip dan teori-teori kesantunan berbahasa untuk pengayaan bahan ajar mata kuliah berbicara pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi. Datanya berupa pandangan para ahli linguitik tentang prinsip-prinsip dan teori-teori kesantunan berbahasa ditelusuri di berbagai media cetak maupun elektronik, terutama sekali dalam bentuk buku dan jurnal ilmiah terakreditasi nasional/internasional. Data prinsip dan teori-teori kesantunan berbahasa yang didapatkan itu dianalisis dan diidentifikasi berdasarkan sumber penemu dan sumber rujukannya. Hasil penelitian menunjukkan ada banyak ahli linguistik yang mengemukakan prinsip-prinsip dan teori-teori kesantunan berbahasa yang dianggap cocok dan relevan dijadikan sumber pengayaan bahan ajar mata kuliah berbicara, yaitu teori Brown dan Levinson (1987), teori Leec dan Grice (1993), dan teori Rahardi (2005). Kata Kunci: Teori kesantunan, bahan ajar berbicara.
SOSIALISASI PJJ MATERI MENULIS BERBASIS ICT BAGI GURU BAHASA INDONESIA SMP DI KABUPATEN MUARO JAMBI Albertus Sinaga; Akhyaruddin Akhyaruddin; Larlen Larlen; Rasdawita Rasdawita; Hilman Yusra
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.765 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i1.1563

Abstract

Pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif model pembelajaran yang tepat dimasa pandemi covid-19. Mengingat model pembelajaran yang masih bersifat baru sehingga perlu adanya sosialisasi maupun pemberian pelatihan untuk guru terutama guru di Sekolah Menengah Pertama. Oleh karena itu, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan, yakni di Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Muaro Jambi yang di bawah lindungan Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi. Di dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat dikhususkan untuk guru Bahasa Indonesia dengan pemahaman materi menulis. Ini dilakukan agar proses pembelajaran materi menulis di Sekolah Menengah Pertama masa Pandemi covid 19 tidak menjadi persoalan, mengingat materi menulis merupakan bentuk keterampilan produktif dalam bahasa Indonesia yang harus dibimbing dan dimonitoring selama pertemuan berlangsung. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan, guru diberikan pemahaman terhadap konsep pembelajaran jarak jauh dan menerima situasi pembelajaran Information and Communication Technology (ICT) hal ini dilakukan agar guru-guru mampu beradaptasi dalam melakukan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Sebagai tindak lanjutnya diharapkan kepada pemangku kebijakan untuk ikut ambil bagian dalam melakukan kegiatan pendamping dan dukungan terhadap guru yang mengelola pembelajaran termasuk juga memonitoring dan mengevaluasi proses pembelajarannya di masa pandemi covid-19
Penerapan Prinsip Sopan Santun Dan Prinsip Kerja Sama dalam Debat Sebagai Strategi Komunikasi Politik Akhyaruddin Akhyaruddin; Hilman Yusra
Jurnal KANSASI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KANSASI
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v6i2.1433

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan prinsip sopan santun dan prinsip kerja sama sebagai strategi komunikasi politik. Datanya berupa tuturan antar Paslon yang terekam dalam video debat terbuka yang diselenggarakan oleh KPU Kota Jambi Tahun 2018. Data tersebut ditranskripsikan dan ditelaah bentuk-bentuk yang bermuatan sopan-santun dan bermuatan kerja sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paslon 02 lebih santun dari Paslon 01 dengan derajat kesantunan 91% sedangkan derajat kesantunan Paslon 02 adalah 74%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Paslon 01 banyak menggunakan strategi menyerang, menyindir, memojokkan, dan melemahkan lawan bicaranya. Sebaliknya, paslon 2 lebih banyak menggunakan strategi pujian, kerendahan hati, dan kesepakatan.  Kata Kunci: Prinsip Sopan Santun, Prinsip Kerjasama, Strategi Komunikasi