Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI OTOPSI FORENSIK DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR DUDUT RUSTYADI; I DEWA MADE SUARTHA; I KETUT KENENG
Kertha Wicara : Journal Ilmu Hukum Vol. 05, No. 01, Februari 2016
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini berjudul : Implementasi Otopsi Forensik di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Makalah ini bersifat eksplanatoris yang menggunakan dua sumber data dari literatur-literatur dan dari peraturan perundangundangan dan pendekatan secara deskriptif analitik. Otopsi forensik adalah pemeriksaan terhadap mayat atas permintaan penyidik polisi untuk menentukan kelainan-kelainan yang dapat menyebabkan kematian pada korban meninggal. Pelaksanaan otopsi forensik diatur dalam pasal 133 dan 134 KUHAP yang inplementasinya di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar mendapatkan hambatan-hambatan yang dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain dari peraturan perundang-undangan, penegak hukum, sarana dan fasilitas, masyarakat dan kebudayaan.
PERBEDAAN RERATA INDEKS SEFALIK DAN TINGGI BADAN ANTARA ETNIS BALI DAN ETNIS NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DI DENPASAR Rona Nisrina Ananda; Kunthi Yulianti; Henky .; Dudut Rustyadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i7.P10

Abstract

ABSTRAK Prinsip identifikasi pada korban bencana adalah dengan membandingkan data antemortem dan postmortem. Proses identifikasi dapat dilakukan melalui pemeriksaan data primer dan sekunder. Pengukuran indeks sefalik dan tinggi badan merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam identifikasi forensik sekunder untuk menentukan ras dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks sefalik dan tinggi badan antara etnis Bali dan etnis Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang responden berusia 21–49 tahun yang merupakan etnis Bali dan etnis NTT, bersedia menjadi subjek dalam penelitian, tidak memiliki riwayat penyakit hormonal dan tidak mengalami trauma kepala (untuk pengukuran indeks sefalik), dan dapat berdiri tegak saat pengukuran tinggi badan dilakukan. Analisis data dilakukan dengan uji Kolmogorov-smirnov untuk menilai normalitas data dan uji dua kelompok t-tidak berpasangan untuk menentukan perbedaan rerata pada dua kelompok. Dari hasil penelitian didapatkan rerata tinggi badan pada etnis Bali adalah 166,140 ± 8,49 dan rerata pada etnis NTT adalah 161,060 ± 9,17 dengan nilai signifikansi p=0,005. Hasil rerata indeks sefalik pada etnis Bali didapatkan sebesar 0,85 ± 0,049 dan rerata pada etnis NTT didapatkan sebesar 0,81 ± 0,056 dengan nilai signifikasi p=0,001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tinggi badan dan indeks sefalik antara etnis Bali dan etnis NTT. Kata kunci: Indeks sefalik, tinggi badan, identifikasi forensik, antropometri
PERSENTASE LOKASI ROBEKAN SELAPUT DARA BARU PADA PEMERIKSAAN SPERMATOZOA POSITIF DI RSUP SANGLAH TAHUN 2014-2018 Reyneldis Karmelita Robert; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit; Kunthi Yulianti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i5.P13

Abstract

ABSTRAK Tindakan pemerkosaan terjadi dengan adanya pemaksaan, penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap perempuan di luar pernikahan pelaku untuk melakukan persetubuhan. Bukti terjadinya persetubuhan yakni robekan selaput dara dan adanya cairan mani dengan maupun tanpa sel spermatozoa pada vagina korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi robekan selaput dara baru pada pemeriksaan spermatozoa positif di RSUP Sanglah. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan studi potong lintang. Sampel dipilih dari populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk mendapatkan lokasi robekan selaput dara baru pada pemeriksaan spermatozoa positif dan negatif di RSUP Sanglah Tahun 2014-2018. Hasil penelitian menunjukkan lokasi robekan selaput dara baru terbanyak di RSUP Sanglah Tahun 2014-2018 adalah pada kedua sisi anterior dan posterior dengan persentase 46,7%. Sementara itu, temuan spermatozoa terbanyak adalah negatif dengan persentase 93,3%. Pada penemuan spermatozoa positif, robekan selaput dara baru ditemukan pada daerah anterior. Pada penemuan spermatozoa negatif, robekan terbanyak ditemukan pada kedua sisi anterior dan posterior dengan persentase 50%. Kata Kunci : Selaput Dara, Spermatozoa
TINGKAT KELENGKAPAN IDENTITAS JENAZAH SERTA KESESUAIAN RANGKAIAN PENYEBAB KEMATIAN PADA SURAT KETERANGAN KEMATIAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017 Tri Rahayu Kusuma Dewi; Kunthi Yulianti; Dudut Rustyadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P14

Abstract

ABSTRAK Praktik kedokteran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam melakukan upaya kesehatan, dan praktik kedokteran yang memiliki aspek medikolegal, merupakan praktik kedokteran yang bertujuan untuk menegakan hukum dalam peristiwa pidana yang dialami seseorang. Salah satu praktik kedokteran yang memiliki aspek medikolegal adalah penerbitan sertifikat medis, agar surat keterangan kematian tersebut dapat berfungsi dengan baik maka kelengkapan data dan keakuratannya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persentase tingkat kelengkapan identitas jenazah serta kesesuaian rangkaian penyebab kematian pada surat keterangan kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2017. Pada penelitian ini digunakan 102 sampel yang dipilih menggunakan sampel acak sederhana dengan metode potong-lintang deskriptif retrospektif. Sampel yang digunakan merupakan data sekunder, berupa surat keterangan kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2017. Sampel diobservasi dan dinilai kelengkapan dan kesesuaian rangkaian penyebab kematiannya. Hasil yang didapatkan yaitu, sebanyak 0% surat keterangan kematian yang identitas jenazahnya diisi secara lengkap, dan 100% diisi dengan tidak lengkap. Sedangkan untuk rangkaian penyebab kematian, yang tidak sesuai mencapai 65,31% dan rangkaian penyebab kematian yang sesuai sebanyak 34,69%, dengan nilai Kappa antara peneliti dan verifikator A yaitu sebesar 0,63 dan Kappa antara peneliti dan verifikator B sebesar 0,79. Kata kunci: surat keterangan kematian, identitas jenazah, penyebab kematian.
GAMBARAN KADAR ALKOHOL DARAH PADA KORBAN MENINGGAL DENGAN KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MASUK KE INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSUP SANGLAH DENPASAR Luh Gede Sarita Giovanni; Kunthi Yulianti; Henky .; Dudut Rustyadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i4.P16

Abstract

ABSTRAKs Kecelakaan atau tabrakan lalu lintas adalah kejadian tidak terprediksi, yang memiliki arti bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi tiba-tiba. Namun kecelakaan lalu lintas terjadi karena memiliki suatu sebab. Sebab terjadinya kecelakaan dapat berupa kelalaian, ketidaksadaran, konsumsi obat dan zat tertentu atau kombinasi faktor sehingga menyebabkan trauma, cedera, kerugian, terhambatnya suatu kegiatan, kerusakan, dan kematian. Berdasarkan data WHO, kecelakaan menduduki peringkat kesepuluh sebagai sebab terjadinya kematian di dunia dengan jumlah 1.342.365 orang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kejadian kecelakaan lalu lintas dengan kadar alkohol darah pada korban meninggal di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli - September 2019. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian secara observasional menggunakan pembahasan hasil secara deskriptif. Sampel yang terlibat sebanyak 10 jenazah kecelakaan lalu lintas yang telah meninggal di lokasi terjadinya kecelakaan atau di lokasi kejadian atau telah meninggal kurang dari 24 jam setelah kecelakaan lalu lintas terjadi. Penelitian ini menemukan bahwa proporsi pada sampel korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas mayoritas terjadi pada laki-laki (90%), usia 45-65 tahun (40%) dan seluruhnya merupakan pengendara sepeda motor (100%). Dengan hasil kadar alkohol darah 50% positif mengandung alkohol berupa etanol, dan 50% tidak terdeteksi mengandung alkohol pada analisis darah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar alkohol tertinggi yang ditemukan adalah 199,76% dan terendah adalah 36,02%. Katapkunci Forensik, Kecelakaan Lalu Lintas, Alkohol Darah
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN TAHUN 2017 TERHADAP KEBERADAAN PELAYANAN BANK JARINGAN DI INDONESIA Luh Ari Devanita S; Henky .; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P04

Abstract

Pelayanan bank jaringan adalah salah satu upaya untuk menggiatkan kesadaran masyarakat untuk bersedia terlibat dalam kegiatan transplantasi jaringan sebagai pendonor. Bank jaringan telah lama beroperasi dan telah diakui oleh WHO serta diatur dalam beberapa peraturan yang berlaku di Indonesia. Namun, jumlah bank jaringan yang saat ini tersedia di seluruh dunia, khususnya di Indonesia sangat sedikit. Jumlahnya belum mampu memenuhi permintaan ketersediaan jaringan untuk ditransplantasikan terkait keperluan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi mahasiswa Universitas Udayana angkatan tahun 2017 terhadap keberadaan pelayanan bank jaringan di Indonesia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif potong lintang dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian melibatkan 354 mahasiswa aktif S1 Universitas Udayana yang terpilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak bertingkat. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, diperoleh 145 orang (41,0%) dalam tingkat pengetahuan baik, 64 orang (18,1%) dalam tingkat pengetahuan sedang, dan 145 orang (41,0%) dalam kategori kurang. Kemudian, 337 orang (95,2%) menyatakan setuju terhadap pelaksanaan pelayanan bank jaringan ini. Adapun isu-isu etika yang diajukan adalah penerapan kebijakan presumed consent (opt-out) di beberapa negara, sistem alokasi donor kadaver, sertifikasi kematian dan pemastian kematian, penggunaan jaringan dari fetus/janin dan ari-ari, transplantasi jaringan dari donor hidup, penjualan jaringan untuk ditransplantasikan dan xenotransplantasi (penggunaan graft yang berasal dari hewan). Posisi mahasiswa adalah bervariasi terkait isu-isu etika tersebut dan berkaitan dengan budaya serta nilai-nilai yang diyakininya. Kata kunci : Bank jaringan, pengetahuan dan persepsi, bioetika
Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dengan Jumlah Densitas Alur Sidik Jari dan White Lines pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana Angkatan 2016 – 2018 Leonardo Wiranata Soesilopranoto; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v1i2.2242

Abstract

Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya yang dilakukan pihak penyidik untuk menentukan identitas dan ciri-ciri seseorang termasuk jenis kelamin. Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah yang penting untuk mempersempit kemungkinan tersangka kasus. Sidik jari adalah metode identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Sidik jari dapat memberikan profil identifikasi lain yang penting seperti ras, golongan darah, dan jenis kelamin akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang susah. Terdapat metode yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi yaitu melalui jumlah densitas alur sidik jari dan white lines. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, dsb. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah densitas alur sidik jari dan white lines antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Penelitian ini bersifat observational analitik, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode stratified random sampling dan dilakukan dalam sekali waktu (cross-sectional). Terdapat 83 sampel yang berasal dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Sidik jari diambil menggunakan metode ink, lalu diamati menggunakan kaca pembesar untuk menghitung densitas alur sidik jari pada ruang hitung dan white lines. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah densitas alur sidik jari pada ketiga ruang hitung (p = 0,001; p = 0,001; p = 0,0001) dan rata-rata jumlah white lines (p = 0,029) antar kedua jenis kelamin pada mahasiwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana.
Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dengan Jumlah Densitas Alur Sidik Jari dan White Lines pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana Angkatan 2016 – 2018 Leonardo Wiranata Soesilopranoto; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7933

Abstract

Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya yang dilakukan pihak penyidik untuk menentukan identitas dan ciri-ciri seseorang termasuk jenis kelamin. Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah yang penting untuk mempersempit kemungkinan tersangka kasus. Sidik jari adalah metode identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Sidik jari dapat memberikan profil identifikasi lain yang penting seperti ras, golongan darah, dan jenis kelamin akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang susah. Terdapat metode yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi yaitu melalui jumlah densitas alur sidik jari dan white lines. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, dsb. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah densitas alur sidik jari dan white lines antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Penelitian ini bersifat observational analitik, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode stratified random sampling dan dilakukan dalam sekali waktu (cross-sectional). Terdapat 83 sampel yang berasal dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Sidik jari diambil menggunakan metode ink, lalu diamati menggunakan kaca pembesar untuk menghitung densitas alur sidik jari pada ruang hitung dan white lines. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah densitas alur sidik jari pada ketiga ruang hitung (p = 0,001; p = 0,001; p = 0,0001) dan rata-rata jumlah white lines (p = 0,029) antar kedua jenis kelamin pada mahasiwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana.