I Wayan Suweda
Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Udayana

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Perbandingan Karakteristik Campuran Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) yang Dipadatkan Secara Dingin dan Panas Thanaya, I Nyoman Arya; Suweda, I Wayan; Sparsa, A.A. Adi
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 3 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2455.853 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.3.8

Abstract

AbstrakCold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) adalah campuran yang terdiri dari agregat, asbuton butir, bahan peremaja dan bahan tambah lain yang dicampur panas dipadatkan dingin (pada temperatur ruang 30°C). Karakteristik campuran dipengaruhi temperatur pemadatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh: kadar aspal residu optimum, temperatur pemadatan ideal dan perbandingan karakteristik CPHMA yang dipadatkan secara dingin dan panas. Pemadatan dilakukan pada suhu 30°C, 60°C, 90°C, 120°C, dan 150°C. Diperoleh hasil, kadar aspal residu optimum 7 %; suhu pemadatan ideal 90°C. Pemadatan dibawah suhu 90°C memberikan porositas lebih tinggi berkisar antara (4,86-5,53)% namun masih memenuhi spesifikasi (4-10%). Pemadatan diatas suhu 90°C memberikan porositas antara (2,04-3.0)%, yang lebih rendah dari spesifikasi. CPHMA yang dipadatkan pada suhu ideal 90°C memberikan karakteristik Marshall, cantabro, kekakuan (stiffness), rangkak (creep), dan kelelahan (fatigue) lebih baik dibandingkan dengan CPHMA yang dipadatkan dingin.AbstractCold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) is a mixture that consists of aggregates, asbuton particles, rejuvenating materials and other added materials, which were hot mixed and compacted cold (at ambient temperature 30°C). The characteristics of the mixture were affected by compaction temperatures. The objectives of this study were to obtain: residual optimum asphalt content; ideal compaction temperature and characteristics comparison of CPHMA compacted cold and hot. Compaction were carried out at 30°C, 60°C, 90°C, 120°C and 150°C. It was obtained that the optimum residual asphalt content for CPHMA mixture was 7% and the ideal compaction temperature was 90°C. Compaction at temperature lower than 90°C gave higher porosity, i.e between (4.86-5.53)%, nonetheless still met specification (4-10)%. Compaction at higher than 90°C gave porosity between (2.04-3.0)% which were lower than the specification. CPHMA compacted at ideal 90°C gave better Marshall characteristics, cantabro, stiffness, creep, and fatigue, compared to the cold compacted CPHMA.
DAMPAK PERGANTIAN LAPISAN PERMUKAAN JALAN TERHADAP BIAYA PEMELIHARAAN (Studi Kasus: Jalan Gajah Mada Denpasar-Bali) I Wayan Suweda; Kadek Arisena Wikarma
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 1, Januari 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.128 KB)

Abstract

Abstrak: Pergantian permukaan perkerasan pada ruas Jalan Gajah Mada dari perkerasan lentur menjadi perkerasan paving tentunya akan menimbulkan berbagai dampak positif maupun dampak negatif. Salah satunya adalah dampak terhadap biaya pemeliharaan kedepan, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan perkerasan lentur dengan periode Umur Rencana (UR) pemeliharaan yang sama yaitu 8 tahun. Dengan asumsi beban volume lalu-lintas yang sama, diperoleh bahwa biaya pemeliharaan perkerasan paving sebesar Rp.1.496.656.000,00. Biaya pemeliharaan ini 40,4% lebih mahal dibandingkan biaya pemeliharaan perkerasan lentur yang hanya sebesar Rp. 1.065.754.816,00.Untuk itu perlu lebih ditingkatkan kualitas paving dan pengawasan selama pelaksanaannya, sehingga umur rencana menjadi lebih panjang dan biayapemeliharaan yang lebih rendah.
ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DAN RUAS JALAN DI KOTA DENPASAR (Studi Kasus : Simpang Tak Bersinyal Jl. Gatot Subroto – Jl. Mulawarman – Jl. Mataram Dan Simpang Tak Bersinyal Jl. Ahmad Yani – Jl. Mulawarman) I PT GD Mahendra; Putu Alit Suthanaya; I Wayan Suweda
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.803 KB)

Abstract

Tujuan studi ini adalah mengevaluasi dan menganalisis simpang dan ruas jalan Simpang Gatot Subroto – Mulawarman – Mataram dan Simpang Ahmad Yani - Mulawarman pada saat ini dan setelah pengaturan sirkulasi arus lalu lintas. Data primer yang dikumpulkan meliputi data volume lalu lintas dengan menggunakan metode Digital Traffict Counting, geometrik persimpangan, tata guna lahan. Data sekunder berupa peta lokasi dan jumlah penduduk. Analisis kinerja simpang dan ruas jalan dilakukan berdasarkan MKJI 1997. Hasil analisis Simpang Tak Bersinyal Jl. Gatot Subroto – Jl. Mulawarman – Jl. Mataram Pada jam puncak tertinggi, tingkat pelayanannya (LOS) = F dengan derajat kejenuhan (DS) = 1,97 (D>45 dt/smp) dan hasil analisis Simpang Tak Bersinyal Jalan Ahmad Yani – Jl. Mulawarman pada jam puncak tertinggi dengan LOS = F dengan DS= 1,47 (D>45 dt/smp). Untuk LOS dari Jl. Gatot Subroto pendekat barat = C, Gatot Subroto pendekat Timur = E. Jl. Mulawarman = C. Jl. Mataram = A. Jl. Ahmad Yani pendekat utara  = F. Jl. Ahmad Yani pendekat selatan = C dan Jl. Mulawarman (A.Yani) = E. Setelah dilakukan pengaturaan sirkulasi arus lalu lintas Di Simpang Tak Bersinyal Jl. Gatot Subroto – Jl. Mulawarman – Jl. Mataram pada jam puncak tertinggi, LOS = F dimana DS = 1,55 (D>45 dt/smp)  dan di Simpang Tak Bersinyal Jalan Ahmad Yani – Jl. Majapahit adalah F dengan DS = 2,15 (D>45 dt/smp). Setelah pengaturan arus lalu lintas , LOS dari Jl. Gatot Subroto pendekat barat = F. Gatot Subroto pendekat Timur F. Jl. Mulawarman = B. Jl. Mataram = A. Jl. Ahmad Yani pendekat utara  = F. Jl. Ahmad Yani pendekat selatan = F. Jl. Mulawarman (A.Yani) = A dan Jl. Majapahit = B.
ANALISIS TERHADAP FASILITAS DAN KESELAMATAN PENGGUNA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS) I D G Wahyu Widiatmika H; I Wayan Suweda; Dewa Made Priyantha Wedagama
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.518 KB)

Abstract

Tingginya volume lalu lintas berpengaruh terhadap angka kecelakaan dan yang paling rentan menjadi korban kecelakaan adalah anak-anak sekolah dasar. Salah satu solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan melaksanakan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Zona Selamat Sekolah adalah lokasi di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah, sehingga kendaraan yang berada di dalam ZoSS harus berkecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama dalam mengantisipasi gerakan anak-anak sekolah dasar yang bersifat spontan dan tak terduga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting fasilitas ZoSS, kondisi keselamatan pengguna jalan dengan adanya ZoSS dan kondisi kecepatan pengemudi kendaraan bermotor dengan kecepatan batas maksimum ZoSS. Metode yang digunakan untuk menganalisis kondisi eksisting fasilitas ZoSS dan kondisi keselamatan pengguna jalan dengan adanya ZoSS mengacu pada peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK 3236/AJ 403/DRJD/2006. Sedangkan untuk analisis kinerja ruas jalan metode yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil studi menunjukkan bahwa: (1) Kondisi eksisting fasilitas ZoSS memerlukan beberapa penambahan dan perbaikan sesuai dengan aturan standar. (2) Kondisi keselamatan pengguna jalan dengan adanya ZoSS belum terlindungi sepenuhnya. (3) Pengemudi kendaraan dengan kecepatan di bawah 25km/jam belum tentu mentaati aturan batas kecepatan maksimum pada ZoSS
ANALISIS TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN PADA BEBERAPA MUSEUM KOTA DENPASAR I Wayan Suweda; I G.B. Merta Darmawan
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 2, Juli 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.108 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v21.i02.p04

Abstract

Kota Denpasar memiliki banyak objek wisata menarik, di antaranya museum, seperti Museum Le Mayeur, Museum Bung Karno, Museum Sidik Jari, Museum Bajra Sandhi, dan Museum Bali. Salah satu daya tariknya bagi wisatawan asing ataupun lokal adalah untuk melihat peninggalan dan sejarah di wilayah tersebut. Di sisi lain, adanya museum ini tentu menimbulkan bangkitan perjalanan yang memerlukan pengaturan dan pelayanan, khususnya fasilitas parkir. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kunjungan wisatawan, seperti faktor-faktor yang berpengaruh dan prediksi jumlah kunjungan di masa depan bila museum dikembangkan. Data yang dibutuhkan meliputi data primer dan sekunder. Kemudian, data dikelompokkan sesuai dengan kategorinya, baik itu data tarikan perjalanan maupun data faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi bangkitan perjalanan. Analisisnya menggunakan metode stepwise pada program SPSS 20.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi bangkitan perjalanan di lima museum tersebut, yaitu luas area museum dengan nilai korelasi 0,990 serta bentuk model regresi linier bergandanya Y = - 56316,6 + 38,507.X2. Jadi, jumlah kunjungan wisatawan di masa depan sangat ditentukan oleh luas area museum (X2) yang tentunya sekaligus mencerminkan banyaknya hal-hal peninggalan/sejarah yang dapat dilihat para wisatawan. Kata Kunci: museum, bangkitan perjalanan, luas area museum
PENTINGNYA PENGEMBANGAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DEMI KESELAMATAN BERSAMA DI JALAN RAYA (Suatu Tinjauan Pustaka) I Wayan Suweda
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 1 Januari 2009
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.018 KB)

Abstract

The development of transport technology and human’s culture, whichusually require all thing must goes fastly, often makes human being especiallychildren as victims including traffic accident victims. In terms of road safety in thesurrounding school, students hopefully come and leave their school safely bydeveloping Safe School’s Zone (SSZo). SSZo is a zone on a link-road at thesurroundings of school which traffic speed is based on certain time. By trafficmanagement and traffic engineering, the safe school zone is equipped withsupporting building and complement facility to control strictly the speed of throughtraffic. For this reason, in the safe school zone, the traffic hopefully will be safe,comfort, easy to be found and economic. In this study, it will be discussed theimportance of SSZo, the types of SSZo, supporting building and complementfacility needed and also some actions that should be carried out to make itsmanagement successfull.
ANALISIS TARIF BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS SARBAGITA BERDASARKAN BOK, ATP DAN WTP I Wayan Suweda; Kadek Arisena Wikarma
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 16, No. 1 Januari 2012
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.752 KB)

Abstract

Tariff analysis was conducted to determine the characteristics of thefeasibility of establishing the official tariff of Bus Rapid Transit (BRT)SARBAGITA in terms of Operator’ Vehicle Operating Costs (VOC) and in termsof Users’ Ability To Pay (ATP) and Willingness To Pay (WTP). Secondary data onvehicle operating costs (VOC) was obtained from The Office of Transportation,Communication and Information as a manager of Bus Rapid Transit (BRT)SARBAGITA. Primary data is by conducting survey on board with questionnairesto get the data of Ability To Pay (ATP) and the Willingness To Pay (WTP) of usersas a representative community. Based on the results of analysis it was found thatwith Load Factor of 80% Vehicle Operating Costs (VOC) of BRT SARBAGITA isRp. 2.500, - per passenger. On the other hand, based on Users’ Ability to Pay(ATP) was obtained Rp. 1,800, - per passenger and the Willingness to Pay (WTP)is Rp. 2.500, - per passenger. Determination of the current official rate of Rp.3,500, - per passenger is relatively still high and on an average beyond the reach ofsociety.
ANALISIS PROSPEK OPERASIONAL A380 DAN B787 DREAMLINER PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI I Wayan Suweda; I Gusti Putu Suparsa; Fitri Lathifah Nurdiana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 18, No. 2, Juli 2014
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.678 KB)

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan transportasi penerbangan semakin meningkat, yang terlihat pada frekuensi penerbangan pada Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Fenomena ini ditangkap oleh dua produsen pesawat komersil dunia, Boeing dan Airbus, sebagai pangsa pasar yang baik untuk mengembangkan pesawat udara dengan terobosan baru. Perusahaan pesawat terbang asal Perancis, Airbus, memproduksi pesawat komersil terbesar di dunia, A380, yang mampu mengangkut hingga 800 orang penumpang. Meskipun Boeing tidak memproduksi pesawat dengan jumlah penumpang sebanyak A380, tetapi perusahaan ini mampu membuat pesawat terobosan baru yakni B787 Dreamliner, dengan pemakaian bahan bakar pesawat lebih irit 20% dibandingkan dengan pesawat jenis lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan airside dalam prospek operasional pesawat A380 dan B787 Dreamliner pada Bandar Udara Ngurah Rai. Metode penelitian adalah dengan mengumpulan data sekunder, yaitu ketentuan manufaktur pesawat dan dimensi serta perkerasan airside Bandar Udara Ngurah Rai. Runway Bandar Udara Ngurah Rai sudah mencukupi panjang yang dibutuhkan pesawat untuk take off, yaitu 2739 m. Take off weight yang dapat diangkut A380 dari Bandar Udara Ngurah Rai adalah 480 ton dan 228 ton untuk B787 Dreamliner. Geometrik dan jarak aman pada taxiway seluruhnya sudah memenuhi ukuran yang dibutuhkan oleh masing-masing tipe pesawat. Dimensi gate sudah dapat mengakomodasi seluruh dimensi pesawat. B787 Dreamliner dapat menggunakan gate yang biasa dipakai untuk pesawat wide body seperti B747, sedangkan A380 harus menggunakan 2 gate untuk pesawat wide body sekaligus. Pada analisis perkerasan diperoleh nilai ACN rigid pavement untuk A380 sebesar 68 dan 60 untuk ACN  flexible pavement. B787 Dreamliner tidak dapat dihitung nilai ACN nya, karena tekanan ban B787 melebihi tekanan ban yang diizinkan pada Bandar Udara Ngurah Rai. Dari analisis ini, dapat dilihat A380 memiliki prospek untuk beroperasi pada Bandar Udara Ngurah Rai, dengan jarak tempuh yang mampu dicapai hingga 13.700 km. Namun, B787 tidak memiliki prospek untuk beroperasi pada Bandar Udara Ngurah Rai, dikarenakan tekanan ban pesawat ini melebihi tekanan ban maksimum yang disyaratkan pada Bandara Ngurah Rai.
ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI Putu Yudhya Pratama; I Gusti Raka Purbanto; I Wayan Suweda
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 1, Januari 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.788 KB)

Abstract

Dalam beberapa tahun ini jumlah kebutuhan masyarakat akan transportasi penerbangan semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat pada jumlah frekuensi penerbangan yang semakin meningkat seperti yang terjadi pada Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali yang secara langsung berkaitan dengan tingkat pertumbuhan penumpang atau pengguna jasa transportasi udara. Menurut data historis dari tahun 2005 sampai tahun 2012 pada terminal penumpang domestik terjadi pertumbuhan penumpang berangkat rata-rata pada jam sibuk setiap tahunnya mencapai 4,69% dan 5,51% untuk penumpang datang. Dalam melayani kegiatan penumpang baik pemrosesan serta kegiatan menampung penumpang terminal bandar udara diharapkan dapat melayani dengan baik, nyaman serta e sien, hal tersebut harus mengacu dengan standar pelayanan yang ada. Kegiatan pada terminal sangat berkaitan dengan aktivitas lain dalam sistem bandar udara seperti pada area parker dan fasilitas sisi airside. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan fasilitas terminal domestic baik terminal keberangkatan dan kedatangan menurut standar perhitungan pelayanan penumpang baik dalam dimensi luas serta jumlah fasilitas, mengingat dengan pertumbuhan jumlah penumpang setiap tahunnya maka perlu adanya penyesuaian terhadap permintaan fasilitas terminal penumpang. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis berdasarkan data historis peningkatan penumpang dan dilengkapi dengan dua metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data primer dengan melakukan survei lapangan untuk mengetahui proporsi penumpang pengguna kerb, survei panjang acsess interface yaitu area pelataran/kerb dan survei jumlah penumpang waktu sibuk. Metode pengumpulan data sekunder berupa pengumpulan data penumpang, data fasilitas eksisting tahun 2011 dan data pengembangan fasilitas tahun 2013. Berdasarkan hasil analisis, pengembangan tahap III terminal keberangkatan dalam umur rencana 10 tahun sudah mengalami titik jenuh seperti pada hall dan check-in sehingga perlu adanya penyesuaian tata ruang maupun teknis lapangan dengan perbandingan jumlah luasan pengembangan 9.341,5 m2 dan permintaan pada tahun 2023 mencapai 8.972,37 m2 . Sedangkan fasilitas lain menurut perhitungan standar pelayanan masih dapat melayani pertumbuhan penumpang hingga tahun 2028 seperti pada ruang tunggu keberangkatan dengan okupensi titik jenuh 95.53% dengan perlu adanya penyesuaian lapangan baik untuk teknis maupun pengaturan tata ruang. Untuk terminal kedatangan,
PENATAAN RUANG PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN, BERDAYA SAING DAN BEROTONOMI (Suatu Tinjauan Pustaka) I Wayan Suweda
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 2 Juli 2011
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.361 KB)

Abstract

"The development that we do need to realize is that future generations will be able to enjoy what we feel at this moment ...". This means that the progress resulting from the interaction of environmental aspects, the economic dimension and socio-political aspects in such a way is to guarantee each human life that live in the present and future and is accessible to socio-economic development without exceeding environmental limits. Urban development should promote a sense of justice, and sustainable local economy by increasing the presence of the informal sector as social nets, and the preservation of the heritage area to provide a collective memory for the community. Thus, the creation of sustainable city, competitive and autonomous through the planning and management will be effective only if integrated with land use management strategies and the environment.