Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

A SOCIOLINGUISTIC ANALYSIS OF TABOO WORDS IN BAD TEACHER MOVIE Ni Made Soraya Meranggi; Ida Bagus Putra Yadnya; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.498 KB)

Abstract

Peneliti menyelidiki kata tabu diucapkan oleh karakter dalam film Bad Teacher menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan fungsi kata tabu diucapkan oleh karakter dalam film. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif untuk mendukung interpretasi data dengan menghadirkan persentase tetap dalam bentuk numerik. Data dikumpulkan dengan memilih dialog yang mengandung kata-kata tabu setelah menonton film dan cocok dengan transkrip dengan video dengan hati-hati. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti, sedangkan instrumen sekunder adalah data sheet. Hasil penelitian dinyatakan sebagai berikut. Ada empat jenis kata tabu ditemukan dalam film. Mereka cabul, tidak senonoh, vulgar, dan julukan. Selain itu, tokoh-tokoh dalam film Bad Teacher menggunakan kata tabu untuk empat fungsi dalam ucapan-ucapan mereka untuk menarik perhatian diri sendiri, untuk menunjukkan penghinaan, untuk menjadi provokatif, dan mengejek otoritas.
Translation Equivalence and Shift of Noun Phrases in the Novel The House on Hope Street and in Serpih – Serpih Harapan Ayu Nur Fitriyani; I Gusti Ngurah Parthama; Putu Lirishati Soethama
Humanis Vol 18 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.725 KB)

Abstract

Skripsi ini berjudul "Kesepadanan Penerjemahan dan Pergeseran dari Frasa Nomina pada Novel The House On Hope Street dan Serpih - Serpih Harapan". Hal yang paling penting dalam penerjemahan adalah kesepadanan untuk menjaga makna tetap konstan. Selain itu, pergeseran dapat terjadi dalam proses penerjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kesepadanan dari frasa nomina yang ditemukan dalam terjemahan dan untuk mengidentifikasi jenis-jenis pergeseran yang terjadi. Sumber data diambil dari novel karya Danielle Steel berjudul The House On Hope Street dan terjemahannya ke dalam versi Indonesia berjudul Serpih-Serpih Harapan oleh Kathleen S.W. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian perpustakaan dan menggunakan metode kualitatif dan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Catford. Hasil dari penelitian ini adalah kesepadanan terjadi dalam terjemahan, yang dikenal sebagai korespondensi formal dan kesetaraan tekstual. Pergeseran terjemahan yang ditemukan adalah kategori pergeseran terdiri dari pergeseran struktur, pergeseran kelas, pergeseran unit, dan pergeseran sistem intra. Ada 120 frasa kata benda yang ditemukan dalam analisis ini. Korespondensi formal 12 frasa dan tekstual kesetaraan adalah 10 frasa. Kategori yang paling dominan adalah pergeseran struktur, dengan 39 frasa, yang kedua adalah perge seran unit, dengan 33 frasa, yang ketiga adalah pergeseran sistem intra dengan 24 frasa. Selanjutnya, balik itu pergeseran kelas dengan 4 frasa. Jumlah yang dianalisi ada 38 frasa nomina.
Generic Specific Words Used In English Indonesian Novel Translation Of The Novel Heart Of The Hunter Into Hati Pemburu I Wayan Dona; I Gst Ngurah Parthama; I Made Winaya
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.539 KB)

Abstract

Paper ini berjudul “Penggunaan kata Umum –Khusus Dalam Novel Terjemahan Inggris Heart Of The Hunter ke dalam   Hati Seorang Pemburu”. Penelitian   ini dilakukan karena seiring meningkatnya jumlah novel Berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.   Bahkan, penelitian terhadap penggunana kata umum khusus dalam terjemahan  masih sangat jarang dilakukan. Sehingga hal   ini menjadi sangat menarik untuk diteliti dengan menggunakan novel sebagai bahan penelitian. Paper ini merupakan kajian qualitatitif kepuastaakaan. Data penelitian ini berupa kata- kata, baik berupa kata benda, kata sifat, kata keterangan dan expresi lainnya  yang berhubungan dengan penggunaan kata umum – khusus dalam Novel yang berjudul Heart of the Hunter, karya R.L.Stine tahun 1997, sebagai bahasa sumber dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia dengan judul Hati seorang Pemburu, karya B. Sendra Tanuwidjaja tahun 2002. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan teori terjemahan oleh Larson (1998 dan teori komponensial analisis oleh Murphy (2003) guna mengdentifikasi ketermunculan kkata umum – khusus dalam kedua novel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses terjemhan pada novel Heart of the Hunter kedalam Hati Seorang Pemburu mengaplikasikan baik pengunaan kata umum – khusus dan khusus – umum. Terjemahan kata umum ke khusus terjadi pada kelas kata kerja dan kata benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kata yang mewakili arti yang ingin disampikan dari bahasa sumber ke bahasa target.   Dalam proses analisa komponensial, semua kata-kata temuan terjemhan dikategorikan dalam proses klasifikasi. Proses klasifikasi ini diketahui setelah semua kata kata yng diterjemahkan dari bahasa sumber ke dalam bahasa target merupakan kata dari klasifikasi yang sama
Translation Method with Emphasis of Clause Level in “Bhagavad-Gita As It Is” and in “Bhagavad-Gita Menurut Aslinya” I Gusti Made Ari Asta Sugama; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Vol 19 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.104 KB)

Abstract

Makalah ini berjudul “Metode Terjemahan Dengan Penekanan Tingkat Klausa di Bhagavad-Gita As It Is dan Bhagavad-Gita Menurut Aslinya. Studi ini mencakup ayat-ayat Bhagavad Gita dan mendefinisikan tingkat klausa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan jenis metode penerjemahan di tingkat klausa yang terjadi dan untuk menganalisis dan menjelaskan metode terjemahan yang lebih sering muncul pada tingkat klausa, dalam referensi untuk mendapatkan metode terjemahan terbaik yang digunakan dalam “Bhagavad Gita As It Is” dan terjemahanya “Bhagavad Gita” Menurut Aslinya”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dianalisa dengan sistematis dan akurat berdasarkan teori terjemahan. Data dianalisis dengan menyortir dan mengelompokkan data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi klausa yang ada dalam Bhagavad Gita As It Is. Kemudian data dari bahasa sumber dan bahasa target dianalisis untuk mengetahui metode terjemahan dari klausa bahasa Inggris dengan menggunakan teori metode terjemahan yang diusulkan oleh Newmark (1988b). Metode penerjemahan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah: literal, faithfull, semantik, adaptasi, terjemahan bebas, idiomatik dan komunikatif. Metode terjemahan semantik adalah metode yang paling sering diterapkan, terdapat 39 data metode semantik yang digunakan dari 120 teks sasaran. Berdasarkan analisis ini, penekanan pada bahasa sumber lebih sering diterapkan dalam menerjemahkan Bhagawad Gita. Tercatat ada 64,2% penekanan dari bahasa sumber yang digunakan dari data ini
The Main Character Of Maleficent In The Maleficent Movie Based On Psychological Aspect I G Sri Agung Intan P D K; Ni Kt Alit Ida Setianingsih; I Gst Ngurah Parthama
Humanis Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.863 KB)

Abstract

Penelitian in berjudul The Main Character of Maleficent in the Maleficent Movie Based on Psychological Aspect. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakter utama berdasarkan konflik dan aspek psikologis yang terdapat di dalam film. Psikologi merupakan studi mengenai unsur unsur dasar dan proses prilaku manusia. Aspek psikologis menekankan pada perilaku manusia sementara kepribadian meliputi perasaan, emosi, pikiran, dan keinginan. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari Maleficent Movie (2014). Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan rangkuman yang datanya diambil dari rangkuman. Pengumpulan data dilakukan dengan menonton film dan memperhatikan karakter utama untuk mengetahui karakteristik dalam adegan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari teori-teori yang digunakan, terdapat lima aspek yang ditemukan. Dan setiap aspek terkait untuk kemajuan karakter utama dalam cerita. Sedangkan untuk konflik, ada dua macam konflik ditemukan. konflik eksternal dan konflik internal.
Meanings Of Figurative Language With Reference To Four Iron Maiden Songs Rahardian Daniswara; I Made Winaya; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.8 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Meanings of Figurative Language with Reference to Four Iron Maiden Songs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis-jenis kata kiasan yang di temukan di dalam empat lagu Iron Maiden serta menjelaskan makna yang terdapat di dalam ke empat lagu tersebut. Sumber data diambil dari empat lagu yang dipopulerkan oleh heavy metal band asal Inggris, Iron Maiden. Ke empat lagu tersebut adalah Run to the Hills, Hallowed Be Thy Name, Rime of the Ancient Mariner dan 2 Minutes to Midnight. Teori-teori utama yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teori figurative language yang dikemukakkan oleh Knickerbocker dan Reninger (1963) kemudian sebagai teori tambahan adalah teori figurative language dari Wellek dan Warren (1984) dan teori meaning dari Leech (1974). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Diawali dengan memilih beberapa kalimat yang mengandung kiasan dari ke empat lirik lagu. Kemudian mendengarkan ke empat lagu tersebut . Setelah membaca, beberapa Bahasa kiasan dipilih secara intensif. Setelah itu, mencatat data yang berhubungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat delapan macam bahsa kiasan yang ditemukan dari ketiga belas atau keseluruhan total dari kedua teori figurative language. Sedangkan makna yang digunakan untuk mengetahui arti dari bahasa kiasan terdapat tiga macam dari tujuh macam makna berdasarkan teori.
The Forms and Meanings of American Slangs Used inTED 2 Movie Scripts I Gusti Bagus Kasuto Erawanto; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Vol 24 No 2 (2020)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.924 KB) | DOI: 10.24843/JH.2020.v24.i02.p05

Abstract

The title of this paper is “ The Forms and Meanings of American Slang Use in ”TED 2” Movie Script. The aims of this study are to know and describe the forms and types of slang words and phrases used by the characters in TED 2 movie script, and to analyze the meanings of slangs found in TED 2 movie script. The data were collected from the TED 2 movie scripts. The data were collected through internet source. The data was analyzed by descriptive method. The theory used to analyze the problem was proposed by chapman (1998) about the types and forms of slang, while for the meaning of slang the theory used was proposed by Lyons (1981). Theresult of data analysis were presented with descriptive method. The findings of the research found that, there are two kind of slangs in the data, there are primary slang and secondary slang. The total number of data of primary slangs was found are twenty one, while for the secondary slangs they are found nineteen. As to the meaning of slang, there are two kind of meaning found in the data, they are literal meaning and figurative meaning.
Positive Politeness Strategies Used by Characters in an Animation Movie Script Entitled “Finding Dory” Gede Darma Putra; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Vol 22 No 4 (2018)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.703 KB) | DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i04.p02

Abstract

The title of this study is Positive Politeness Strategies Used by Characters in an Animation Movie entitled “Finding Dory”. This study is aimed at finding out the types of positive politeness strategies used to extend and respond by the characters to express the utterance in movie script and also what factors that influence the usage of positive politeness strategies in the “Finding Dory” movie. The analysis of this study is concerned with the utterance of positive politeness strategies of the characters. The data of this study were collected through conducting direct observation of the movie script “Finding Dory” produced by Pixar Animation Studios and directed by Andrew Stanton (2016). The collected data then were identified, classified, and analyzed qualitatively. The data derived from the script of the “Finding Dory” movie were collected and then, analyzed the polite expressions of characters used while doing conversation. After that, the selected data were analyzed based on the theory of politeness proposed by Brown and Levinson. Based on the result of the analysis, it was found that when extending and responding the utterance that contains positive politeness strategies, the characters used intensify interest to H (3), in-group identity markers (4), presuppose/raise/assert common ground (7), assert or presuppose S's knowledge of and concern for H's wants (9), offer, promise (10), be optimistic (11), including both S and H in the activity (12), give (or ask for) reasons (sub-strategy 13), assume or assert reciprocity (14). The most prominent factor that influences the characters to extend and respond the positive politeness strategies is the circumstances: sociological variables.
THE FUNCTION AND MEANING OF TECHICAL TERMS USED IN MOVIE SCRIPT RATATOUILLE Putu Eka Desyantari; Frans I Made Brata; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.42 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul The Meaning of Technical Terms Used in Movie Script Ratatouille. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megidentifikasi jenis-jenis istilah dan menganalisis fungsi dan maknanya. Data diambil dari sebuah naskah film yang berjudul Ratatouille. Ini adalah sebuah film animasi dari amerika yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2007. Dalam naskah film ini ditemukan tujuh jenis-jenis istilah, yaitu: personalia di dapur, alat-alat dapur, seragam, bahan makanan, masakan, menu, dan restaurant. Data ini disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara quantitative berdasarkan teori makna yang diusulkan oleh Lyons (1995) dan teori mengenai fungsi bahasa yang diusulkan oleh Halliday (1973). Hasil darianalisis menunjukkan bahwa hanya ada lima fungsi bahasa dan empat makna dari istilah-istilah yang ada.
Illocutionary Act of Modal Auxiliary Can In HBO Series Game of Thrones Dewi Zahra; I Gusti Ngurah Parthama
Humanis Vol 22 No 3 (2018)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.927 KB) | DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i03.p20

Abstract

This study is entitled Illocutionary Acts of Modal Auxiliary Can in HBO Series Game of Thrones. This study is aimed at analyzing and classifying the types of illocutionary act and its force through the modal auxiliary can in Game of Throne Series. Besides, this study also tries to explain the context of situation that supports the illocutionary act in Game of Throne Series.The library research was used to collect the data which carried modal auxiliary can from the TV series and descriptive qualitative method was used to analyze the data. The Taxonomy of Illocutionary Acts proposed by Searle (1979) about classification of illocutionary act was used to classify the data and classify them to the types of the acts with the purpose to know the force of the illocutionary acts. Theory of context of situation proposed by Halliday was applied to show how the context of situation (field of discourse, tenor of discourse, and mode of discourse) support the illocutionary acts found in Game of Throne Series.The result of the analysis showed that there were five types of illocutionary acts found in Game of Throne Series, they are; assertive, directive, commissive, expressive, and declarative. The forces found in the analysis are; suggesting, telling, stating, asking, entreating, promising, attitudes, refusing, intending, complaining, defying, and declaring.