I.K.A. Atmika
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG I.K.G. Wirawan; I.K.G. Sugita; M. Suarda; I.K.A. Atmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendang merupakan salah satu dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem. Di kecamatan inilah terdapat kelompok peternakan sapi “Tunas Mekar Simantri 543”, atau secara spesifik terletak di Desa Pempatan. Keberadaan kelompok tani ini berfokus pada produktivitas ternak sapi, dimana pemanfaatan kotoran sapi masih belum optimal sebagai bahan baku biogas. Pengelolaan biogas perlu dikaji untuk mengetahui seberapa besar gas metan yang dihasilkan pada reaktor. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode yaitu: (i) wawancara langsung dengan kelompok tani dan (ii) pengukuran kandungan gas methan pada reaktor. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa peternak belum paham mengenai pentingnya air sebagai pencampur kotoran sapi, disamping juga dapat digunakan dalam produksi gas metan, dimana diperoleh gas sebesar sebesar 41%.
PENERAPAN MESIN PENGEPRES KRUPUK PADA INDUSTRI KECIL KRUPUK CACING I.K.A. Atmika; S.P.G. Gunawan Tista; I.D.G.A. Subagia
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.644 KB)

Abstract

Salah satunya industri kecil pembuatan krupuk cacing ”Ibu Endang”yang dikelola oleh Ibu Endang berlokasi di desa Tuwed, kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana-Bali. Walaupun Industri kecil ini relatif lama tapi peralatan yang dipakai masih sangat sederhana sehingga pada keadaan sekarang ini keuntungan sangat tipis, dikarenakan tidak dapat meningkatnya hasil produksi yang disebabkan keterbatasan peralatan produksinya. Berdasarkan uraian tersebut, serta dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka tujuan dan luaran dari kegiatan yang dirancang adalah :1)Menghasilkan mesin penekan adonan krupuk semiotomatis yang dapat menghasilkan produk krupuk dengan kinerja alat dapat dioperasikan dengan hasil yang lebih banyak dan lebih baik dibanding dengan penggunaan alat/cara konvensional. 2)Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dari pengusaha krupuk dalam mengoperasikan peralatan mesin penekan/pemotong semiotomatis dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas, sehingga meningkatkan pendapatan. 3)Pemberian pengetahuan tentang manajemen, keselamatan kerja dan pengendalian kualitas produk dalam kaitannya dengan penerapan mesin penekan/pemotong adonan krupuk ini. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di mitra industri kecil Ibu Endang, Desa Tuwed, Kec. Melaya-Jembrana yang dimulai dengan peragaan alat serta pengenalan keselamatan kerja. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 25 September 2016. Mesin pengepres adonan krupuk semi otomatis yang dapat membantu pengusaha krupuk dalam meningkatkan hasil produksi, dimana dari hasil percobaan tersebut terdapat peningkatan produksi pada bagian pengepresan hampir 4 kali lipat. Pelatihan ini dapat meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dalam memproduksi khususnya pada bagian pengepresan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI DESA DI BIDANG PERTANIAN, PETERNAKAN DAN HOME INDUSTRY MENUJU DAERAH WISATA MANDIRI I.P.A. Astawa; I.K.A. Atmika; I.A.A.A.S. Komaladewi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 2 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.387 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p01

Abstract

Desa Batur Tengah termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintaman dengan jumlah penduduk kurang lebih 4250 jiwa atau 850 kepala keluarga (KK). Desa ini terdiri dari 8 banjar/dusun. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah dari sektor pertanian, dan beberapa bergerak di sektor agrobisnis. Lahan pertanian dan perkebunan mereka banyak ditanami padi, jeruk dan kopi dimana tersebar sepanjang wilayah/daerah di Desa Batur Tengah. Potensi yang masih perlu digali yakni bidang perkebunan jeruk dan home industri. Selain itu, perkebunan jeruk yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa Batur Tengah hanya difokuskan sebagai sumber produksi buah, nantinya diharapkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata buah seperti kebanyakan tempat agrowisata lainnya. Kegiatan KKN PPM di Desa Batur Tengah bertujuan memberdayakan masyarakat dalam menggali potensi alam dan SDM yang dimiliki: 1)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan industri kecil bagaimana meningkatkan produktifitas dan diversifikasi produk, 2)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok ternak tentang kemungkinan pemanfaatan jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi, 3)Pemberdayaan kelompok peternak melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak sapi dan proses pemanfaatannya sebagai biogas, 4)Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan lahan dan pemasaran hasil produksi terutama produksi jeruk menuju kearah agrowisata. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap kedua implementasi/pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi dan penyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai audensi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada di masyarakat. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan, maupun pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untuk melihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan.
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI DESA BERBASIS IPTEK DI DESA BALUK I.P.A. ASTAWA; I.G.A.K. Suriadi; I.K.A. Atmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.013 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p23

Abstract

Program KKN-PPM di desa Baluk, kecamatan Negara, kabupaten Jembrana disusun sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh pelaksanaan program dengan persetujuan masyarakat dan mitra. Tema dari program KKN-PPM di desa Baluk adalah: Pemberdayaan dan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi desa berbasis Iptek menuju desa yang Mandiri, melalui program program seperti: program kesehatan masyarakat: penyuluhan sanitasi rumah tangga dan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat pada anak-anak sekolah. Program lingkungan: melelui kegiatan penghijauan di areal sepanjang jalan desa. Peningkatan produktivitas masyarakat/kelompok usaha dalam produksi susu kedelai melalui pengenalan dan penerapan teknologi mesin blender. Efisiensi biaya dengan pengenalan dan penerapan teknologi digester biogas/biogas portable dengan pemanfaatan kotoran sapi untuk sumber energi sehar-hari. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam semua kegiatan KKN-PPM. Peningkatan swadaya masyarakat dalam melanjutkan setiap program yang telah didampingi selama kegiatan KKN-PPM. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap kedua implementasi kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi dan penyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai dengan dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa audensi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada di masyarakat, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2018.Tahap implementasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan, maupun pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama satu bulan dimulai tanggal 21 Juli 2018 sampai dengan 27 Agustus 2018. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untuk melihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan. Kata kunci : Pemberdayaan, Peningkatan partisipasi masyarakat, potensi desa, iptek, biogas portable.
PENERAPAN DIGESTER ANAEROBIK PORTABLE KAPASITAS 500 LITER DI GAPOKTAN SATO AMERTA UTAMA DESA BALUK I.K.A. Atmika; I.G.A.K. Suriadi; A.A.I.A.S. Komaladewi; T.G.T. Nindhia; I.P.A. Astawa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 22 No 1 (2023): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BUM.2023.v22.i01.p03

Abstract

Livestock activities carried out by the Baluk village community with a minimum number of livestock in each family of 2 cows and pigs have the potential to develop new and renewable energy systems, in this case household-scale biogas energy. Thus each household can produce energy for their daily needs. Optimization and cost efficiency with the introduction and application of biogas/portable biogas digester technology by utilizing cow dung as a daily energy source is the focus of this service. A portable anaerobic digester was prepared in this work as a solution. Its capacity is around 500 liters making it suitable for household scale livestock manure processing. The material used for the digester is stainless steel 304. The digester is equipped with an agitator to optimize biogas production. Cow dung slurry (50% cow dung + 50% water) is used to feed the digester. There are 2 variations of the slurry loading speed carried out in this work, namely 5 liters/day slurry and 10 liters/day slurry. The biogas production rate is around 51.7 liters of biogas/day if filled with 5 liters/day of slurry. The biogas production rate was found to increase significantly to 82 liters of biogas/day if filled with 10 liters/day of slurry. So to overcome community problems and in carrying out solutions to village problems, several methods are used, including: counseling methods, mentoring methods, mutual cooperation methods, methods of applying appropriate technology, and pilot methods. The activities were carried out on August 23 2020 and September 18 2020. Keywords : Biogas, digester portable, optimation, 500 liter
APLIKASI MESIN SPINNER UNTUK INDUSTRI KECIL ABON TELUR I.K.A. Atmika; I.G.A.K. Suriadi; I.M. Astika; I.D.A. Subagia
Buletin Udayana Mengabdi Vol 22 No 1 (2023): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BUM.2023.v22.i01.p01

Abstract

Abon is one of the people's favorite menus made from shredded chicken or beef. This reality has led to the development of many shredded products with various raw materials, such as shredded eel, shredded fish, shredded shrimp, shredded catfish, and even shredded eggs. The model for develo ping shredded eggs from egg raw materials was eyed by a women's business group in Baluk village, Negara sub - district, Jembrana district. The business group in question is the Women Farmers Group (KWT) Pitik Jaya, which began in 2014 by experimenting with their unique product, shredded eggs. The business of making shredded eggs is actually quite prospective because the egg raw materials are produced by the KWT itself. However, this group has problems related to productivity and efficiency, namely in the process of draining shredded oil which is still conventionally done by simply placing shredded coconut on aerated niru. Efforts to overcome the existing problems are carried out by replacing conventional equipment with spinner machines. This machine is multi-functional and is built by a dedicated team so that it can also be used for other product oil extraction. The result of the activity was that the team succeeded in designing and manufacturing a multi-function shredded oil spinner machine with a capacity of 420 eggs per day, so that the use of this machine increased the quality of shredded eggs produced by KWT Pitik Jaya and increased productivity by up to 450%. Keywords: spinner machine, egg shredded, multi function, productivity
PENINGKATAN PRODUKSI JAMUR TIRAM DENGAN APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA I.K.A. Atmika; I.G.A.K. Suriadi; I.M.D. Budiana; I.G. Arda
Buletin Udayana Mengabdi Vol 21 No 4 (2022): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BUM.2022.v21.i04.p08

Abstract

UD Ayu Dewata Jamur is an oyster mushroom cultivation business located in the Tegehe banjar of BatubulanGianyar village. Oyster mushroom production is simply packaged in a 1 kg plastic bag. This business has problems related to efficiency and productivity caused by unsuitable temperature and humidity of the incubation chamber for messelium. The manager of oyster mushroom cultivation does not have enough skills yet and educational background are still low. The aim and outcome of this activity is to produce a mechanized process of regulating the temperature and humidity of the messelium growth chamber, which is equipped with semi-automatic water or mist spraying. Besides that the team also provided knowledge about management, work safety and product quality control in relation to the application of this mechanization. The method that offered in this program is to design and install a semi-automatic spray mechanization that is also equipped with an indicator of temperature and humidity. Activities in the partners was carried on August 25, 2019, August 30, 2019, and September 2, 2019 at the UD Ayu Dewata Jamur oyster mushroom cultivation in Batubulan village, Sukawati district, Gianyar, Bali. The initial activity begins with cleaning and preparing the installation place for mechanized spray installation of water or mist. Next is the installation and testing of a water or mist spraying system. Monitoring activities carried out on October 2, 2019, and obtained by oyster mushrooms growing very well. Keywords : messelium, oyster mushroom, mechanization, temperature indicator, semi automatic