I.N. Sujana
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS PERTANIAN SAYURAN ORGANIK DI DESA ANTAPAN KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN BALI N.M.S. Sukmawati; N.W. Suniti; I.N. Sujana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 19 No 1 (2020): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.478 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2020.v19.i01.p12

Abstract

Desa Antapan adalah sebuah desa yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani sayuran. Lokasi desa yang berdekatan dengan objek wisata Bedugul dan memiliki panorama yang indah membuat desa ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi agrowisata. Tujuan dari pengembangan agrowisata ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat karena selama ini harga sayuran tidak menentu dan tergantung pada pengepul. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata di Desa Antapan adalah kurangnya pengetahuan mayarakat dalam menyiapkan agrowisata seperti paket wisata, pemandu wisatawan, dan pemasaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Partisipatory Rural Appraisal (PRA), Entrepreneurship Capacity Building (ECB), Technology Transfer (TT) dan pendampingan. Dari program pengabdian masyarakat ini sudah terbentuk agrowisata yang bernama “Mayungan Agrowisata” karena lokasinya di Dusun Mayungan, Desa Antapan. Agrowisata ini dikelola oleh kelompok wisata yang berfungsi sebagai tenaga dan pemandu yang berjumlah 20 orang dari masyarakat setempat. Untuk mendukung kegiatan agrowisata ini telah dilaksanakan pelatihan pokdarwis dan pengolahan produk pertanian setempat. Paket wisata yang dibuat adalah ekowisata, masak, out born dan tracking menuju air terjun. Selain paket wisata juga disediakan oleh-oleh khas Desa Antapan. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa program ini berjalan lancar dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Kata kunci : Agrowisata, sayuran sehat, Antapan
PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK TERINTEGRASI DI DESA ANTAPAN BATURITI TABANAN BALI N.M.S. Sukmawati; N.L. Kartini; I.N. Sujana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 2 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.402 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p16

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida anorganik adalah dengan memanfaatkan pupuk organik dan biopestisida. Selain menyuburkan tanaman, pupuk organik juga dapat mengurangi biaya produksi dan menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan pertanian terintegrasi yang didukung oleh teknologi fermentasi adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk diterapkan di masyarakat. Sistem ini sering disebut sistem pertanian tanpa limbah karena limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi pupuk organik, bio urine, bio pestisida dan bio gas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan pembuatan demo plot aplikasi pupuk organik pada tanaman buncis (0, 5, 10, 15 dan 20 ton/ha). Biopestisida digunakan adalah biourine sapi sebanyak 5% dengan cara disemprotkan pada daun. Dari hasil demplot menunjukkan bahwa produksi polong pada pemberian pupuk 5 ton/ha hampir sama dengan 20 ton/ha, sementara yang 10 dan 15 ton/ha produksinya lebih rendah dibandingkan 5 ton/ha dan yang tanpa pupuk organik produksinya paling rendah. Dari hasil demplot ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik padat pada tanaman buncis cukup 5 ton/ha (0,5 kg/m2).
PENGEMBANGAN SEKOLAH ADAT UNTUK MENUNJANG DESA WISATA DI DESA MAS KECAMATAN UBUD KABUPATEN GIANYAR W. Windia; I.G.L.O. Cakra; N.G.K. Roni; I.N. Sujana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 19 No 1 (2020): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.197 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2020.v19.i01.p11

Abstract

Pengembangan desa Mas sebagai desa wisata budaya perlu didukung oleh atraksi wisata yang unik berbasis potensi lokal. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk pengembangan sekolah adat budaya Bali sebagai atraksi wisata untuk mendukung desa wisata Mas. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi dan berdiskusi dengan kepala desa, pimpinan desa adat, dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai pengembangan sekolah adat budaya Bali, menjalin kerjasama dengan musium Mangku Pendet tentang pemakaian areal dan fasilitas musium untuk penyelenggaraan sekolah adat budaya Bali, bimbingan teknis kepada pengelola dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa program pengembangan sekolah desa adat mendapat dukungan positif dari pimpinan desa dan para pemangku kepentingan, sebanyak 10 orang pengelola dan 2 orang narasumber telah siap mendukung operasional sekolah, serta sekolah adat telah mampu menjadi atraksi wisata dicirikan oleh berjalannya paket belajar adat budaya Bali secara kontinyau. Kata kunci : sekolah, adat budaya Bali, atraksi wisata, desa, wisata.
MENGGALI POTENSI DESA UNTUK MEWUJUDKAN DESTINASI WISATA RELIGI N.M. Witariadi; T.B. Kusmiyarti; I.M. Adhika; I.N. Sujana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 22 No 4 (2023): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BUM.2023.v22.i04.p03

Abstract

The Sangketan Village Area Partnership Program, Penebel District, Tabanan Regency aims to create a religious tourism village through: (1) Structuring the Tamba Waras Temple with the taru premana arboretum and upakara plants; (2) Developing freshwater fish by keeping catfish as a tourist attraction and increase income; (3) Development of organic agriculture; and (4) Development and arrangement of BUMDes as a village-owned business facility by helping to process coffee into other products and helping to distribute community products. The methods applied to achieve these goals are through education, training, science and technology simulations, mentoring, and applied design and appropriate technology. The approaches used include: (1) transfer of appropriate technology to the community (2) Development of entrepreneurial insight, and (3) use of IT (e-commers to establish tourism attraction partnerships). Activities carried out include: (1) Socialization, coordination and setting targets; (2) the arrangement of the Tamba Waras Temple with the taru premana arboretum and upakara plants; (2) Development of freshwater fish (catfish) as a tourist attraction and increase the income of temple managers; (3) Development of organic agriculture; (4) Improvement and assistance of BUMDes as village-owned enterprises and production sites as well as distribution of community products; (5) Monitoring, supervision, and evaluation; and (6) Journal reporting and publication. Keywords: aboretum taru premana, Bumdes, catfish, organic farming and religious tourism.