I Gusti Ketut Sudipta
Program Studi Magister Teknik Sipil, Unud

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG Pratama, I Gusti Bagus Gede Wahyu Dwi; Sudipta, I Gusti Ketut; Adnyana, Ida Bagus Rai
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.21 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk manajemen pengangkutan sampah di Kecamatan Kuta  yang berkaitan dengan jumlah armada yang dibutuhkan dan rute-rute yang dilalui dan terkait dengan waktu pengangkutan sampah yang dibutuhkan. Adapun  diperlukan data-data diantaranya adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data survei pengangkutan yang  bertujuan untuk mencari data mengenai kapasitas bak, waktu memuat, menurunkan sampah, waktu perjalanan, jarak perjalanan, kecepatan perjalanan dan rute perjalanan. Data sekunder yang diperlukan yaitu Peta Kecamatan Kuta, rute kendaraan pengangkut, jumlah alat angkut dump truck, jumlah penduduk dan jumlah pasar. Pada Kecamatan Kuta terdapat tiga Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yaitu TPS VIII, TPS VI dan TPS Legian. Untuk memproyeksi pertumbuhan penduduk digunakan metode geometrik. Berdasarkan hasil analisis maka besar timbulan sampah permukiman yang dihasilkan di Kecamatan Kuta sebesar 170,373 m3/hari (2012) yang terdiri dari TPS VIII 28,487 m3/hari, TPS VI 80,739 m3/hari, TPS Legian 61,147 m3/hari dan akan menjadi 174,338 m3/hari pada tahun 2016 yang terdiri dari tiga TPS yaitu TPS VIII 29,150 m3/hari, TPS VI 82,619 m3/hari, TPS Legian 62,569 m3/hari. Kebutuhan armada pengangkutan sampah tahun 2012 sampai 2016 dari TPS ke TPA pada TPS VIII adalah 2 unit dump truck, untuk TPS VI adalah 4 unit dump truck dan untuk TPS Legian adalah 3 unit dump truck dengan jumlah trip dari tahun 2012 sampai tahun 2013 adalah 25 trip untuk TPS VIII 4 trip, TPS VI 12 trip dan TPS Legian 9 trip. Sedangkan dari tahun 2014 sampai tahun 2016 bertambah menjadi 26 trip, untuk TPS VIII 5 trip, TPS VI 12 trip dan TPS Legian 9 trip. Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dibagi menjadi 2 (dua) shift, yaitu shift pagi dari pukul 06.00 sampai 11.00 dan shift sore dari pukul 16.00 sampai 19.00. Waktu pengangkutan sampah dalam penelitian ini yaitu selama 8 (delapan) jam kerja per hari. Kelebihan jam kerja dari jam kerja rencana dianggap lembur.
KECELAKAAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN Srijayanthi, Ni Luh Putu; Sudipta, I Gusti Ketut; Putera, IGA. Adnyana
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.091 KB)

Abstract

Abstrak : Kabupaten Tabanan merupakan salah satu bagian wilayah Provinsi Bali dimana dewasa ini pembangunan khususnya pembangunan konstruksi gedung perkembangannya cukup pesat. Secara umum industri konstruksi adalah industri yang menduduki tempat tertinggi ditinjau dari tingkat terjadinya kecelakaan kerja (Dipohusodo, 1996). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kecelakaan tenaga kerja, hubungan kelompok faktor sistem manajemen, perbuatan berbahaya, dan kondisi berbahaya dengan kecelakaan tenaga kerja, mengetahui kelompok faktor yang memberikan  pengaruh terbesar terhadap kecelakaan tenaga kerja pada proyek konstruksi di Kabupaten Tabanan. Data yang diperlukan meliputi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam analisis adalah analisis regresi ganda, analisis korelasi ganda, dan sumbangan relatif. Dari hasil analisis diperoleh bahwa tingkat kecelakaan tenaga kerja di Kabupaten Tabanan adalah sedang,  sedangkan hubungan kelompok faktor yang mempengaruhi kecelakaan tenaga kerja terhadap kecelakaan tenaga kerja pada proyek konstruksi adalah kuat dan 39,473%  kecelakaan tenaga kerja pada proyek konstruksi ditentukan oleh 3 kelompok faktor yang mempengaruhi kecelakaan tenaga kerja tersebut dengan penyebab kecelakaan kelompok faktor yang paling dominan dalah kelompok faktor kondisi berbahaya, diikuti oleh sistem menejemen, dan perbuatan berbahaya.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRAKTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PELELANGAN PEMERINTAH DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT I Gusti Ketut Sudipta; G.A.P Candra Dharmayanti; I Gst Ag Pt Surya Oscardinata
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.189 KB)

Abstract

Menurut Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Prinsip dasar pelelangan adalah e sien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil, dan akuntabel. Proses lelang juga diharapkan bebas dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Pemerintah dalam upaya penekanan terhadap praktek KKN melakukan proses pelelangan secara elektronik (e-procurement), yang mana pelelangan tersebut dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pada sistem ini, kontraktor dapat melakukan pelelangan dimana saja, tanpa terhambat oleh dimensi ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dan untuk mengetahui faktor apa yang dominan mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dengan sistem e-procurement. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 sampel yang pengambilan sampelnya menggunakan teknik Proportionate stratified Random Sampling dengan perbandingan strata usaha kecil dengan usaha non kecil yaitu sebesar 54%: 46%. Analisis data dilakukan dengan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dengan sistem e-procurement dengan Commulative of Variance 82,025 persen, yang terbentuk dari 14 variabel. Faktor yang pengaruhnya paling dominan adalah faktor I. Faktor ini dibentuk oleh 6 variabel, Faktor selanjutnya disusul oleh faktor II dibentuk oleh 5 variabel, dan faktor III yang dibentuk oleh 3 variabel.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL G.A.P Candra Dharmayanti; I Gusti Ketut Sudipta; Gede Tusan Saputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.691 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p07

Abstract

Material bata merah sudah umum digunakan untuk material penyusun dinding sebuah proyek konstruksi. Saat ini sudah ada beberapa pilihan material penyusun dinding yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan bata. Salah satunya adalah M-panel yang merupakan material  ramah lingkungan, kokoh, kedap suara dan tahan api. Masyarakat harus pintar dalam memilihan material yang tepat agar terciptanya hasil yang efektif dan efesien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu pekerjaan dinding menggunakan bata merah dan M-panel. Data diperoleh dari pengamatan dilapangan terhadap volume pekerjaan (m2) per hari dari pekerjaan dinding bata dan M-Panel, lalu dianalisis  untuk mengetahui produktivitas pemasangan dinding dengan M-panel dan bata merah. Hasil menunjukan bahwa produktivitas pemasangan bata merah yaitu 3,16m²/jam dan pemasangan M-panel yaitu 16,39 m²/jam, sedangkan untuk plesteran bata merah yaitu 5,44 m²/jam dan plesteran M-panel sebesar 79,00 m²/jam dengan jumlah tenaga untuk bata merah sejumlah 4 orang dan M-panel sejumlah 5 orang. Data berupa harga pekerja dan harga material dianalisis untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan per m². Untuk pemasangan bata merah diperlukan biaya sebesar  Rp 226.759,75/m2, plesteran bata merah membutuhkan biaya Rp 51.976,50/m2 . Sedangkan harga pemasangan dinding M-panel, adalah Rp 317.592,52/m2 dan harga plesterannya adalah Rp. 77.509,73/m2. Sehingga biaya total yang dibutuhkan untuk pekerjaan dinding menggunakan material bata merah seluas 1000 m² yaitu Rp 290.181.250,00 sedangkan untuk material M-panel membutuhkan biaya  Rp 417.491.824,50. Selisih harga pekerjaan dinding menggunakan M-panel dan bata merah adalah sebesar Rp127.310.574,50 atau dengan kata lain M-panel membutuhkan biaya yang lebih tinggi sebesar 30% dari dinding bata merah. Dari segi waktu, pengerjaan dinding M-panel seluas 1000 m² membutuhkan  10 hari kerja sedangkan  bata merah membutuhkan 63 hari kerja.
MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK BANGUNAN DI WILAYAH TRANSISI PROVINSI BALI I Gusti Ketut Sudipta; IGA. Adnyana Putera; I Gusti Putu Suparsa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 1 Januari 2009
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.246 KB)

Abstract

The growth of land use for building in Bali Province may pose problemsin the foreseeable future. The primary objective of this research is to assess therelation of the land use area for the building against time in the period to come, howlong the land could support the growth of the land use for building and to identifythe regulating method of the land use for building in transitional territory of BaliProvince in order to be able to sustain long term growth.The research data consisted of the area of the settlement, tourism and cultivationzones that were obtained from The Revised Map of The Bali Province SpatialPlanning 2003. The rest of the research data consisted of buildings number and landuser in form of data series that were obtained through documents registrationtechnique.Results of the analysis showed that the forecast annual growth of land use forbuilding in transitional territory of Bali Province was 2.32%; the settlement zonecould only support the growth of the land use for the building up until 2013; thetourism zone could support the growth for much longer time; the cultivation zonewill be fully used in 2072; efforts so that the land could support the growth of theland use for building longer in transitional territory of Bali Province were to reducepopulation growth or to reduce land use area designated per 1 building user.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI KOTA DENPASAR Sigit Ari Wibawa; Mayun Nadiasa; I Gst. Ketut Sudipta
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.979 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p04

Abstract

Dalam pelaksanaan konstruksi, perselisihan pendapat di antara pemilik proyek maupun kontraktor berpotensi menimbulkan klaim. Faktor-faktor penyebab timbulnya klaim dikelompokkan ke dalam tiga faktor, yaitu faktor sebab-sebab umum, faktor dari pengguna jasa, dan penyedia jasa. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pengaruh komponen faktor dan lima peringkat komponenantar faktor yang dominan menyebabkan klaim, pengaruh faktor penyebab klaim terhadap perubahan realisasi waktu pelaksanaan proyek, dan faktor penyebab klaim yang dominan terhadap perubahan realisasi waktu pelaksanaan proyek.Penelitian menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS versi 21.Dari hasil penelitian didapat tingkat pengaruh komponen pada masing-masing faktor yaitu faktor sebab-sebab umum yang sangat berpengaruh adalah komunikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa buruk dan ketidakjelasan isi kontrak. Faktor pengguna jasa yang sangat berpengaruh adalah keterlambatan persetujuan perubahan gambar, informasi tender tidak lengkap mengenai desain, bahan dan spesifikasi, perubahan site, keterlambatan pembayaran dan pengiriman material, serta perubahan lingkup pekerjaan di luar kontrak kerja. Faktor dari penyedia jasa yang sangat berpengaruh adalah pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi dan cacat mutu, keterlambatan penyelesaian, dan kegagalan subkontraktor mejalankan tugas sesuai waktu yang ditentukan. Dari hasil penelitian mengenai lima peringkat  komponen dominan penyebab klaim, keterlambatan pembayaran, pekerjaan yang cacat mutu, dan keterlambatan penyelesaian menempati peringkat 1. Pengaruh faktor penyebab klaim terhadap perubahan realisasi waktu pelaksanaan didapatkan hasil korelasi yang rendah dan faktor yang paling dominan menyebabkan timbulnya perubahan realisasi waktu pelaksanaan adalah faktor sebab-sebab umum.
PERBANDINGAN PENAMBAHAN WAKTU KERJA (JAM LEMBUR) DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI FARMASI BLAHKIUH) Ida Ayu Mita Yoni; I Putu Darma Warsika; I Gusti Ketut Sudipta
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 2, Juli 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.627 KB)

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dengan realisasi di lapangan yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian. Keterlambatan pekerjaan suatu proyek konstruksi tersebut harus diantisipasi dengan melakukan percepatan, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya. Alternatif percepatan yang digunakan adalah dengan melakukan perbandingan antara penambahan waktu kerja (jam lembur) dengan penambahan tenaga kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi Blahkiuh. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan biaya pelaksanaan proyek antara kedua alternatif percepatan tersebut. Analisa dimulai dengan melakukan penyusunan jaringan kerja menggunakan Microsoft Office Project 2007. Setelah itu dilakukan perhitungan dengan metode time cost trade off terhadap kedua alternatif untuk mencari crash cost dan cost slope terhadap semua kegiatan. Selanjutnya dilakukan kompresi terhadap lintasan kritis sehingga diperoleh perubahan biaya untuk masing-masing alternatif. Dengan lembur maksimal, biaya proyek terus mengalami peningkatan sepanjang kompresi dan pelaksanaan proyek dapat dipercepat menjadi 113 hari dari sisa durasi 131 hari. Untuk pengurangan durasi proyek maksimal sebanyak 18 hari, biaya proyek mengalami peningkatan sebesar Rp 68.389.265,14, dimana nilai total proyek awal sebesar Rp 2.516.526.998,81 menjadi Rp 2.584.916.263,95. Dengan penambahan tenaga kerja biaya total proyek mengalami penurunan sepanjang kompresi. Untuk pengurangan durasi yang sama, biaya proyek mengalami penurunan sebesar Rp 14.605.663,98 sehingga menjadi Rp 2.501.921.334,83.
STUDI MANAJEMEN PROYEK TERHADAP SUMBER DAYA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus : Pembangunan Villa Bali Air) I Gusti Ketut Sudipta
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 17, No. 1, Januari 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.427 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip manajeme proyek pada proyek pembangunan Villa Bali Air agar sumber daya yang digunakan tidak melebihi dari anggaran dan bahkan lebih kecil dari anggaran yang direncanakan. Metoda yang digunakan pada studi ini adalah pengendalian penerimaan, pengendalian pembiayaan, analisa varians dan analisa likuiditas.Pengendalian penerimaan dan pembiayaan dibuat dalam bentuk analisa akuntansi. Dari hasil analisa diperoleh bahwa pengendalian penerimaan dan pengendalian pembiayaan sudah maksimal, hal ini dapat dilihat dari analisa akuntansinya, neraca akhir tiap bulan menunjukkan nilai positif. Sehingga tidak perlu adanya tambahan modal dari Bank. Dari perhitungan analisa varians, perkiraan total biaya sampai akhir proyek Rp 605.140.555,00 lebih kecil dari anggaran biaya proyek Rp 730.000.000., keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 124.859.445,00 (17,1% dari anggaran biaya proyek) dan perkiraan total waktu sampai akhir proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang direncanakan yaitu 6 bulan, walaupun terjadi keterlambatan pada bulan Juli dan Agustus. Perhitungan current ratio tiap bulan menunjukkan nilai lebih dari satu, yang artinya likuiditas proyek baik.
MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK BANGUNAN DI WILAYAH PERKOTAAN PROVINSI BALI I Gusti Ketut Sudipta; IGA. Adnyana Putera; I Gusti Putu Suparsa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2 Juli 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.941 KB)

Abstract

The growth of the land use for building in Bali Province may pose problems in the foreseeable future. The primary objective of the research has been to assess the relation of the land use area for the building against time in the period to come, how long the land could support the growth of the land use for building and to identify the regulating method of the land use for building in urban territory of Bali Province in order to be able to sustain long term growth. The research data consisted of the area of the settlement, tourism and cultivation zones that were obtained from The Revised Map of The Bali Province Spatial Planning 2003. The rest of the research data consisted of buildings number and land user in form of data series that were obtained through documents registration technique. Results of the analysis showed that: the forecasted annual growth of land use for building in urban territory of Bali Province was 2.32%; the settlement zone could only support the growth of the land use for the building up until 2013; the tourism zone could support the growth for much longer time; the cultivation zone will be fully used in 2072; efforts so that the land could support the growth of the land use for building longer in urban territory of Bali Province were to reduce population growth or to reduce land use area designated for 1 building user.
ANALISIS ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG A.A Diah Parami Dewi; I Gusti Ketut Sudipta; Dewi Suci Setyowati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.184 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p05

Abstract

Sumber daya manusia sangat penting  dalam suatu perusahaan, karena sukses tidaknya suatu perusahaan tergantung dari  sumber daya manusia atau tenaga kerjanya. Jika sumber daya manusianya bagus maka perusahaan jasa konstruksi itu juga semakin maju dan dari proyek itu bisa menguntungkan atau mendapatkan profit oriented yang bagus juga. Banyak aspek yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja dan harus dibudayakan agar dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek sumber daya manusia meliputi aspek kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aspek sumber daya manusia terhadap kinerja pada proyek konstruksi di Kabupaten Badung.Metode yang digunakan untuk teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan total sampel 30 responden. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda, analisis determinasi,uji f, dan uji t dengan bantuan program SPSS 23.Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan uji t, dimana diperoleh nilai thitung kompetensi sebesar 1,859, nilai thitung motivasi sebesar 3,092, nilai thitung loyalitas sebesar 2,667, nilai thitung disiplin kerja sebesar 2,998. Keempat nilai tersebut lebih besar dari ttabel yaitu 1,708. Untuk nilai Adjusted R square sebesar 0,462 atau 46,2%  dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, sisanya 53,8% disebabkan oleh faktor lain. Dengan demikian sumber daya manusia perusahaan jasa konstruksi dapat mengkombinasikan keempat faktor penting yaitu kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan.