Dharmayanti, Gusti Ayu Putu Candra
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Kendala Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Kontraktor di Bali Dharmayanti, G.A.P. Candra; Pramana, G.N.P. Sien
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.987 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i1.3146

Abstract

Abstract: Previous research suggested that the implementation of OHS in building construction projects in Indonesia ranges from 30% - 80%.Priority analysis related to the constraints of the OHS implementation in the Indonesian construction, particulary in Bali, need to be conducted to minimize the level of workplace accidents. This study aimed to analyze and prioritize the barriers of the OHS implementation faced by the contractors in Bali. Data collection was carried-out usinga questionnaire survey distributed to the respondents that were selected based on purposive sampling. The criteria of respondents werethose who experienced onimplementing OHS on building construction projects in Bali. Data was analyzed using the Analytic Hierarchy Process (AHP) to determine the level of priority of the identified barriers. The results showed thatthe barriers to the OHS implementation, sorted from the main ones, namely: limited OHS funds (3,231), low priority of OHS implementation by the company management (2,020), low culture and discipline to implement OHS (1,031), lack of knowledge about OHS (0,725), weak supervision (0.478), low sanctions from companies (0.340), and contractors forced to work late at night (0.230).These barriers can be managed by high commitment of the contractor and the project owner to allocate health andsafety costs of the project in the phase of planning and construction, to improve safety culture by supervising and implementing sanctionto the indicipline workers that do not applypersonal protective equipment orsafety working procedure. Abstrak: Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penerapan SMK3 pada proyek konstruksi gedung di Indonesia tidak mencapai 100%, atau berkisar antara 30% - 80%. Analisis prioritas terkait kendala dalam penerapan SMK3 di dunia konstruksi perlu dilakukan untuk meminimalkan tingkat kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan kendala pada penerapan SMK3 yang dihadapi oleh kontraktor. Pengumpulan data dilakukanmenggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada responden yang dipilih berdasarkan purposive sampling dengan kriteria responden yang pernah menangani proyek konstruksi gedung yang menerapkan SMK3. Responden diambil dari kontraktor yang berlokasi di Bali. Analisis data dilakukan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan tingkat prioritas/kepentingan dari kendala yang teridentifikasi. Hasil analisis menunjukkan nilai prioritas jenis kendalapada penerapan SMK3 yang diurutkan dari yang paling utama yaituterbatasnya dana K3 (3,231), rendahnya prioritas K3 oleh manajemen perusahaan (2,020), rendahnya budaya dan disiplin K3 (1,031), kurangnya pengetahuan mengenai K3 (0,725), lemahnya pengawasan (0,478), lemahnya penerapan sanksi dari perusahaan (0,340), dan kontraktor memaksakan bekerja sampai larut malam (0,230). Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan komitmen yang tinggi darikontraktor dan pemilik proyek untuk mengalokasikan biaya K3 proyek pada tahap perencanaan dan konstruksi, meningkatkan budaya keselamatan dengan meningkatkan pengawasan penggunaan APD dan memberikan sanksi pada pekerja yang tidak bekerja sesuai prosedur keselamatan kerja.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRAKTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PELELANGAN PEMERINTAH DENGAN SISTEM E-PROCUREMENT I Gusti Ketut Sudipta; G.A.P Candra Dharmayanti; I Gst Ag Pt Surya Oscardinata
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.189 KB)

Abstract

Menurut Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Prinsip dasar pelelangan adalah e sien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil, dan akuntabel. Proses lelang juga diharapkan bebas dari praktek korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Pemerintah dalam upaya penekanan terhadap praktek KKN melakukan proses pelelangan secara elektronik (e-procurement), yang mana pelelangan tersebut dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pada sistem ini, kontraktor dapat melakukan pelelangan dimana saja, tanpa terhambat oleh dimensi ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dan untuk mengetahui faktor apa yang dominan mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dengan sistem e-procurement. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 sampel yang pengambilan sampelnya menggunakan teknik Proportionate stratified Random Sampling dengan perbandingan strata usaha kecil dengan usaha non kecil yaitu sebesar 54%: 46%. Analisis data dilakukan dengan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 faktor yang mempengaruhi kontraktor untuk ikut dalam pelelangan pemerintah dengan sistem e-procurement dengan Commulative of Variance 82,025 persen, yang terbentuk dari 14 variabel. Faktor yang pengaruhnya paling dominan adalah faktor I. Faktor ini dibentuk oleh 6 variabel, Faktor selanjutnya disusul oleh faktor II dibentuk oleh 5 variabel, dan faktor III yang dibentuk oleh 3 variabel.
ANALISIS PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK UNIT LAYANAN KANKER TERPADU RSUD BALI MANDARA DENGAN METODE FAST TRACK G.A.P Candra Dharmayanti; I Gusti Agung Adnyana Putera; Made Yoga Prasetya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 25, No. 1, Januari 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2021.v25.i01.p10

Abstract

Unit Layanan Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara construction project has a building area of 4.272,74 m2. Projects with a contract value of Rp52.364.056.071 began work on May 6, 2019, and planned to finish on December 1, 2019. At the time of the study, the project progress report up to the 12th week showed a 3,76% delay in project implementation. This affects the project completion time and the contractor may be subject to penalty for the delay. This study’s purpose to design a schedule to get the acceleration of construction time using the fast track method and compare the results obtained by the conditions of project implementation experiencing delays. Secondary data used include time schedules, budget plans (RAB), weekly reports of supervisory consultants, analysis of contractor unit prices, and project drawings. The value of the implementation budget plan (RAP) is Rp45.917.529.226,76 calculated based on the RAB of the contractor without taxes and profits. The results of the analysis using the fast track method show that the project can be accelerated so that it can be finished according to the planned schedule by accelerating by 59 days (22,7%) from the duration of project implementation in a late condition (without acceleration). In terms of cost, project implementation in a late condition incurs more costs than the project implementation using the fast track method. The magnitude of the additional costs of implementing the project with a late condition of Rp2.656.202.803,55 or 5,468% more than the application of the fast track method. The application of the fast track method results in changes in the number of workers and material procurement needs at a time caused by the time shifts in activities implemented out in parallel.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN DINDING MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL G.A.P Candra Dharmayanti; I Gusti Ketut Sudipta; Gede Tusan Saputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 20, No. 2, Juli 2016
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.691 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2016.v20.i02.p07

Abstract

Material bata merah sudah umum digunakan untuk material penyusun dinding sebuah proyek konstruksi. Saat ini sudah ada beberapa pilihan material penyusun dinding yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan bata. Salah satunya adalah M-panel yang merupakan material  ramah lingkungan, kokoh, kedap suara dan tahan api. Masyarakat harus pintar dalam memilihan material yang tepat agar terciptanya hasil yang efektif dan efesien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu pekerjaan dinding menggunakan bata merah dan M-panel. Data diperoleh dari pengamatan dilapangan terhadap volume pekerjaan (m2) per hari dari pekerjaan dinding bata dan M-Panel, lalu dianalisis  untuk mengetahui produktivitas pemasangan dinding dengan M-panel dan bata merah. Hasil menunjukan bahwa produktivitas pemasangan bata merah yaitu 3,16m²/jam dan pemasangan M-panel yaitu 16,39 m²/jam, sedangkan untuk plesteran bata merah yaitu 5,44 m²/jam dan plesteran M-panel sebesar 79,00 m²/jam dengan jumlah tenaga untuk bata merah sejumlah 4 orang dan M-panel sejumlah 5 orang. Data berupa harga pekerja dan harga material dianalisis untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan per m². Untuk pemasangan bata merah diperlukan biaya sebesar  Rp 226.759,75/m2, plesteran bata merah membutuhkan biaya Rp 51.976,50/m2 . Sedangkan harga pemasangan dinding M-panel, adalah Rp 317.592,52/m2 dan harga plesterannya adalah Rp. 77.509,73/m2. Sehingga biaya total yang dibutuhkan untuk pekerjaan dinding menggunakan material bata merah seluas 1000 m² yaitu Rp 290.181.250,00 sedangkan untuk material M-panel membutuhkan biaya  Rp 417.491.824,50. Selisih harga pekerjaan dinding menggunakan M-panel dan bata merah adalah sebesar Rp127.310.574,50 atau dengan kata lain M-panel membutuhkan biaya yang lebih tinggi sebesar 30% dari dinding bata merah. Dari segi waktu, pengerjaan dinding M-panel seluas 1000 m² membutuhkan  10 hari kerja sedangkan  bata merah membutuhkan 63 hari kerja.
REKAYASA NILAI PROYEK VILLA BUKIT UBUD G.A.P Candra Dharmayanti; Ariany Frederika; Ni Kadek Ayu Kumala Sari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2 Juli 2007
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.242 KB)

Abstract

Dengan kondisi ekonomi saat ini, para kontraktor dituntut bisa lebih menekan biaya dengan tetap mempertahankan kualitas proyek. Salah satu alternatif yang diaplikasikan untuk mencapai fungsi-fungsi yang dibutuhkan dengan biaya dan hasil akhir optimal adalah Rekayasa Nilai. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan Rekayasa Nilai pada proyek konstruksi. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah Proyek Villa Bukit Ubud yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 13,06 Miliar. Langkah-langkah kerja dari Rekayasa Nilai adalah terdiri atas 4 (empat) tahap yaitu: tahap informasi meliputi identifikasi biaya tinggi dan identifikasi biaya tidak diperlukan (analisa fungsi); tahap kreatif; tahap analisa meliputi seleksi alternatif dengan analisa keuntungan dan kerugian, analisa alternatif terhadap biaya siklus hidup proyek dan pemilihan alternatif dengan menggunakan metode AHP; serta tahap rekomendasi. Berdasarkan hasil dari penerapan metode ini didapatkan penghematan biaya pada 5 (lima) item pekerjaan, yaitu: pekerjaan pintu Rp. 141.425.682,20 (38,71%), pekerjaan jendela Rp 46.679.986,84 (32,79%), pekerjaan dinding Rp 110.776.292,50 (21,13%), pekerjaan dinding pembatas villa Rp 44,891,386.90 (7,77%) dan pekerjaan telajakan (footpath) Rp 57.713.459,10 (35,81%). Sehingga total penghematan yang didapat dari penerapan Rekayasa Nilai sebesar Rp 401,486,807.50 (22,71%). Abstract: Due to the recent economic situation, contractors have been required to be able to minimize cost and at the same time to also maintain the quality of the project. One of the methods that can be apllied as an alternative to achieve it is value engineering. The aim of this study is to apply this method in a construction project. The construction project of Villa Bukit Ubud which costs Rp 13,06 billion will be taken as a case study. Value engineering method consist of 4 (four) phases. It covers Information phase, which contains of identification of the high-cost work and the unnecessary cost (function analysis); Creative phase; Analysing phase which includes the selection of alternatives dealing with the analysis of its benefit and cost, its project life cycle cost and the selection of alternatives by using AHP method; and Recomendation phase. By implementing this method, the project cost can be minimized in 5 (five) areas of work. They are door-work which can be minimized upto Rp. 141.425.682,20 (38,71%); window-work that can be minimized upto Rp 46.679.986,84 (32,79%); inner-masonry-work that can be minimized upto Rp. 110.776.292,50 (21,13%); outer-masonry-work that can be minimized upto Rp 44,891,386.90 (7,77%); and footpath-work that can be minimized upto Rp 57.713.459,10 (35,81%). Thus, total reduction cost that can be achieved by using this method is upto Rp 401,486,807.50 (22,71%).
EVALUASI INVESTASI MANTRA HOTEL NUSA DUA Ariany Frederika; G.A.P Candra Dharmayanti; Yandi Kurniawan K.H
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 1, Januari 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.825 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2017.v21.i01.p05

Abstract

Evaluasi investasi Mantra Hotel yang berlokasi di Nusa Dua Bali direncanakan mencapai Breakeven Point (BEP) pada tahun 2020, dengan occupancy rate rata-rata per tahun yang ditentukan oleh pihak manajemen sebesar 70%-80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  investasi ini  dengan mengkaji aspek finansial berdasarkan nilai NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), dan IRR (Internal Rate of Return). Kemudian dilakukan perhitungan Discounted Pay Back Period untuk mengetahui kapan investasi berada di titik impas. Hasil perhitungan menuntjukkan bahwa pendapatan bersih yang dihasilkan oleh hotel selama 15 tahun adalah sebesar Rp. 572.010.373.149,00. Hasil analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa NPV (Net Present Value) bernilai positif (NPV > 0), yaitu sebesar Rp. 38.749.829.343,00. Nilai BCR (Benefit Cost Ratio)  lebih besar dari 1 (BCR > 1) yaitu sebesar 1,0805, dan nilai IRR (Internal Rate of Return) yang mencapai 18,22%, atau lebih besar daripada nilai WACC (Weighted Average Cost of Capital) yang nilainya 14,40%, dan waktu yang diperlukan untuk mencapai titik Break Even Point (BEP) adalah 11 tahun 2 bulan dari masa operasi awal, yaitu terjadi pada bulan Agustus tahun 2024, yang berarti terlambat 3 tahun 8 bulan dari waktu rencana.
PENGUKURAN TOPOGRAFI DI LINGKUNGAN KAMPUS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DI BUKIT JIMBARAN UNTUK KEPERLUAN MITIGASI BENCANA D. M Priyantha Wedagama; Putu Alit Suthanaya; I Ketut Sudarsana; G.A.P Candra Dharmayanti; I.A. Made Budiwati; A.A. Diah Parami Dewi; I Wayan Sudithayasa
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 1, Januari 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.624 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i01.p07

Abstract

Mitigasi bencana adalah suatu rencana atau kegiatan yang dibuat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material jika terjadi kebakaran atau musibah lainnya. Salah satu cara untuk mitigasi bencana pada suatu institusi adalah titik berikumpul (emergency assembly point) yaitu sebuah tempat atau lokasi yang digunakan oleh masyarakat atau penghuni gedung untuk berkumpul jika terjadi sebuah bencana. Tujuan studi ini adalah untuk pengukuran topografi dan situasi di lingkungan kampus Teknik Sipil Unud di Bukit Jimbaran. Berdasarkan data hasil pengukuran topografi tersebut maka dapat direncanakan posisi titik-titik evakuasi untuk meminimalisir korban jika terjadi bencana. Penentuan titik-titik evakuasi mengacu kepada Peraturan Menteri PU dan National Fire Protection Association (NFPA). Dengan adanya kegiatan ini Program Studi Teknik Sipil berusaha untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada segenap civitas akademika khususnya dari segi aspek mitigasi bencana. Kata kunci: Mitigasi bencana, Pengukuran topografi, Titik kumpul
PENGARUH KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti; Ida Bagus Rai Adnyana; Made Arditya Nugraha
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.049 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i01.p07

Abstract

The construction workers are identical with hard sector work that gives challenges in managing them. The project human resources play an important role contributing to the project success, therefore there is a need to further examine the indicator of human resources performance that dominantly influence the project performance. This research aimed to examine the influence of human resources performance indicators towards the construction project performance, in Badung Regency. Data collection was conduted through a survey using questionnaires that was distributed to 50 respondents selected based on purposive sampling method that covered project manager, site manager, site engineer, quantity surveyor, quality control, drafter, programmer, supervisor, and logistics. Data were analyzed using multiple linear regression analysis, multiple correlation analysis, determination test, and t test. The result of multiple linear regression analysis proved that the construction project performance was influenced by human resources performance. The value of determination test (0.886) indicated that there was a strong and positive correlation between discipline, initiative, training, motivation, quality, working environment, commitment, responsibility, and tools, toward the project performance. The value of t- test of of each human resources performance indicator were discipline (3,863), initiative (-1,515), training (-1,252), motivation (0,598), quality (-1,164), working environment (1,655), commitment (2,169), responsibility (-2,958), ability (3,822), and tools (3,439).These suggested that discipline was the most dominant indicator in influencing the project performance.
PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA INDUSTRI READY MIX CONCRETE MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (STUDI KASUS: PT. SARANA BETON PERKASA, JALAN BY PASS PROF. IDA BAGUS MANTRA, GIANYAR-BALI) Ida Ayu Cri Vinantya Laksmi; Gede Astawa Diputra; G.A.P. Candra Dharmayanti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 19, No. 2, Juli 2015
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.035 KB)

Abstract

Setelah krisis moneter, perkembangan di bidang konstruksi khususnya di Indonesia telah mengalami kemajuan. Para penyedia jasa kontruksi bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna jasa konstruksi. Diantaranya dengan menggunakan ready mix concrete (beton siap pakai) untuk mempercepat penyelesaian proyek dan untuk menjamin agar mutu yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan akan beton siap pakai terus meningkat sehingga diperlukan perencanaan persediaan material yang ekonomis yang dapat menjamin kelancaran proses produksi. Penelitian ini membahas perencanaan persediaan material yan ekonomis pada industri beton siap pakai di PT. Sarana Beton Perkasa. Untuk peramalan permintaan selama dua tahun terhadap mutu beton K-225, K-250, K-275, K-300, dan K-350, perencanaan kebutuhan total bahan baku, serta analisis biaya. Metode riset operasi digunakan untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih ekonomis dari sekian banyak sumber pembelian bahan baku. Selain itu, metode Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk mendapatkan biaya total yang ekonomis dalam proses produksi ready mix concrete. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkiraan permintaan beton siap pakai dalam dua tahun peramalan (2014 dan 2015) adalah 4.745 m3 untuk mutu beton K-225, 14.284 m3 untuk K-250, 803 m3 untuk K-275, 53.200 m3 untuk K-300, dan 27.244 m3 untuk mutu K-350. Sementara itu, diperlukan 36.510 ton semen, 69.438 m3 pasir, 45.404 m3 koral, 77.276 liter retarder, serta 18.015.548 liter air untuk memproduksi ready mix concrete. Sehingga, total biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi ready mix concrete selama dua tahun adalah sebesar Rp. 157.488.069,00.
MANAJEMEN PROYEK DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG (SUATU TINJAUAN PUSTAKA) G.A.P. Candra Dharmayanti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 1 Januari 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.219 KB)

Abstract

In order to manage international projects successfully, there are many aspects that should be considered by a project manager. One of it, is by overcoming obstacles dealing with the characteristics of the countries where the projects are executed. A project manager must be able to read the opportunities that can be achieved and understand how to cope the obstacles dealing with the conditions where the project is carried out. Although each country usually has unique characteristics, there are several main aspects dealing with it that should be put in mind when managing international projects. In this literature study, it will be discussed main issues dealing with managing projects that particularly carried out in developing countries.