Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Profil Hemodinamik Anak dengan Sindrom Syok Dengue Berdasarkan Pemeriksaan Ultrasonic Cardiac Output Monitor Ida Bagus Gede Suparyatha; Siska Permanasari Sinardja; I Nyoman Budi Hartawan; I Wayan Gustawan; Dyah Kanya Wati; I Made Gede Dwi Lingga Utama
Sari Pediatri Vol 21, No 6 (2020)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp21.6.2020.371-6

Abstract

Latar belakang. Pemantauan hemodinamik secara klinis masih merupakan tantangan klinisi dalam menangani kasus Sindrom syok dengue (SSD) anak. Pengukuran parameter hemodinamik dengan USCOM dapat menilai fungsi jantung dan status hemodinamik secara kuantitatif dan real-time, dengan harapan intervensi adekuat dapat diberikan untuk mengurangi morbiditas.Tujuan. Mengetahui profil hemodinamik secara kuantitatif pada anak dengan SSD.Metode. Penelitian ini merupakan pilot study pada tahun 2016 dengan mengukur parameter hemodinamik menggunakan USCOM. Pengukuran dilakukan saat awal terdiagnosis SSD selama perawatan di RSUP Sanglah. Hasil. Hasil USCOM pada 69 subjek menunjukkan rerata cardiac index, systemic vascular index, kontraktilitas jantung, dan tingkat perfusi yang rendah, yaitu 3,03 (±1,06) L/min/m2, 27,4 (±9,7) ml/m2, 0,92 (±0,27) m/s, 474 (±188) ml/min, dengan rerata afterload yang sangat tinggi, yaitu 2.409 (±950) ds cm-5m2.Kesimpulan. Terdapat hasil USCOM serupa pada SSD kompensata maupun dekompensata, dengan luaran syok hipodinamik. Kewaspadaan tentang komplikasi yang akan terjadi pada tiap kasus SSD dapat membantu klinisi untuk mencapai luaran yang lebih baik.
Uji Diagnostik C-Reactive Protein, Leukosit, Nilai Total Neutrofil dan Suhu Anak Deman dengan Penyebab yang Tidak Diketahui I Made Gede Dwi Lingga Utama
Sari Pediatri Vol 13, No 6 (2012)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp13.6.2012.412-9

Abstract

Latar belakang.Demam tanpa penyebab yang jelas cukup sering kita jumpai dalam praktek sehari-hari. Penentuan penyebab pasti dengan biakan memerlukan waktu yang lama. Di lain pihak kita harus menentukan sesegera mungkin apakah demam ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau tidak sehingga dapat segera mengambil keputusan pemberian antibiotikTujuan. Mencari pemeriksaan sederhana dan cepat untuk dapat dipakai sebagai pegangan menentukan infeksi bakteri.Metode.Penelitian uji diagnostik dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan mengambil data secara retrospektif dari catatan medis tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 (bulan Oktober). Data ditabulasi dicari nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif, rasio kemungkinan positif, rasio kemungkinan negatif dari CRP(C reactive protein), ANC (absolute neutrophil count =nilai neutrofil total),dan suhu, baik variabel tunggal maupun kombinasi dengan menggunakan baku emas biakan darah.Hasil.Jumlah kasus demam yang tidak diketahui penyebabnya didapatkan 138 dengan 39 (28,3 %) kasus yang memiliki data lengkap. Biakan positif didapatkan pada 26 kasus (prevalensi 66,6%). Umur ratarata subjek 3,5 tahun (umur termuda 2 bulan dan tertua 13 tahun), dan rerata suhu 38,80C. Sensitivitas pemeriksaan CRP, leukosit, ANC dan suhu didapatkan antara 42% sampai 65%. Spesifisitas didapatkan antara 46% sampai dengan 54%. Sensitivitas pemeriksaan kombinasi 15,4%. Spesifisitas pemeriksaan kombinasi antara 70% sampai 85%.Kesimpulan.Nilai CRP, leukosit, ANC dan suhu tidak bisa dipakai sebagai prediktor infeksi bakteri pada anak dengan demam yang tidak diketahui penyebabnya.
Profil Sepsis Anak di Pediatric Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar - Bali Dyah Kanya Wati; I Nyoman Budi Hartawan; Ida Bagus Gede Suparyatha; Dewi Sutriani Mahalini; I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi; I Made Gede Dwi Lingga Utama
Sari Pediatri Vol 21, No 3 (2019)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp21.3.2019.152-8

Abstract

Latar belakang. Sepsis dan klasifikasinya merupakan kondisi yang mengancam nyawa dengan angka kematian mendekati 10% dari seluruh pasien dengan sepsis dan syok septik Angka kematian ini akan meningkat pada anak dengan minimal satu penyakit komorbid yang menyertai dan mendekati angka 76% berdasarkan jumlah organ yang mengalami disfungsi. Sampai saat ini belum ada data pasti yang menunjukan prevalensi dan karakteristik pasien dengan sepsis di Unit Perawatan Intensif (UPIA) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.Tujuan. Mengetahu prevalensi serta karakteristik pasien dengan sepsis pada pasien anak berusia 0-18 tahun di Unit Perawatan Intensif (UPIA) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar tahun 2018.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medis RSUP Sanglah yang dikumpulkan meggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil. Penelitian ini sudah berjalan selama 1 tahun dari bulan Januari 2018 sampai dengan Desember 2018. Sampel yang dikumpulkan sebanyak 28 sampel. Kategori usia bayi tertinggi merupakan sampel yang digunakan, yaitu sebesar 57,1%. Diagnosis terbanyak adalah syok sepsis sebesar 60,7%. Skor pediatric sequential failure assesment (pSOFA) didapatkan dengan rerata sebesar 5,94.Kesimpulan. Prevalensi sepsis di UPIA Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada tahun 2018 didominasi oleh pasien dengan kategori usia bayi (<2 tahun).
Rasio Neutrofil dan Limfosit (NLCR) Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Bakteri di Ruang Rawat Anak RSUP Sanglah Denpasar I Made Yullyantara Saputra; W Gustawan; MG Dwilingga Utama; BNP Arhana
Sari Pediatri Vol 20, No 6 (2019)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp20.6.2019.354-9

Abstract

Latar belakang. Rasio neutrofil dan limfosit (NLCR) memiliki potensi sebagai prediktor bakteremia pada pasien dengan infeksi yang didapat di masyarakat. Insidensi bakteremia, atau adanya bakteri hidup dalam darah, mencapai sekitar 1% kasus pada populasi. Angka kematian mencapai 25%-30% dan meningkat hingga 50% pada sepsis berat.Tujuan. Untuk mengetahui hubungan rasio neutrofil dan limfosit (NLCR) dengan kejadian infeksi bakteri.Metode. Sebuah studi kasus-kontrol dilakukan dengan meninjau rekam medis di RSUP Sanglah, Denpasar, pada periode Januari 2016 hingga Maret 2018. Data yang diambil adalah usia, jenis kelamin, kadar WBC, Neutrofil, limfosit, monosit, platelet, dan kultur darah. Kemudian dilakukan analisis hubungan antara rasio neutrofil dan limfosit terhadap infeksi aliran darah.Hasil. Selama periode studi didapatkan 98 pasien dengan hasil kultur positif dan 100 pasien dengan hasil kultur negatif. Dari total subjek yang dianalisis, didapatkan 116 (58,5%) subjek laki-laki dan 82 (40,9%) subjek perempuan. Median usia pada kelompok kasus adalah 12 bulan, sedangkan median usia pada kelompok kontrol adalah 24 bulan. Analisis kurva ROC menunjukkan nilai cut-off optimal untuk NLCR adalah 4,67. Rasio odd untuk hubungan antara NLCR dengan kejadian infeksi bakteri adalah 3,24 (95% IK 1,74 – 5,92) dan adjusted odds ratio sebesar 3,49 (95% IK 1,83-6,64).Kesimpulan. Nilai NLCR ≥4,67 merupakan faktor risiko untuk infeksi aliran darah yang berkembang. Hasil ini dapat digunakan sebagai titik potong untuk antibiotik yang awalnya diberikan untuk mencegah prognosis yang buruk (sepsis, kegagalan organ multipel, dan kematian).