Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MANAGEMEN RISIKO RANTAI PASOK TEBU (STUDI KASUS DI PTPN X) Magfiroh, Illia Seldon
JURNAL PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.542 KB) | DOI: 10.33964/jp.v28i3.432

Abstract

AbstrakIndustri tebu (gula) merupakan elemen penting untuk menggerakkan ekonomi nasional, karena  melibatkan banyak komponen (petani tebu, pabrik gula, perusahaan penyedia saprodi pertanian, pedagang, industri makanan/minuman,konsumen). Oleh karena itu, Aspek pasokan tebu menjadi aspek yang sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan bahan baku gula dari tebu tersebut. Kekuatan rantai pasok sangat penting untuk memenangkan keunggulan bersaing. Supply chain manajemen yang baik pada rantai pasok perusahaan menjadikan perusahaan mampu menyajikan produk yang dikehendaki atau sesuai dengan kemauan konsumen akhir, serta dapat memasok barang ke pasar dengan cepat dan tepat waktu sehingga lebih unggul dari para pesaingnya, sehingga diperlukan manajemen risiko yang handal. Namun, manajemen risiko rantai pasok produk pertanian berbeda dengan manajemen risiko rantai pasok produk manufaktur.  Manajemen risiko rantai pasok produk pertanian menjadi lebih sulit, karena beberapa sumber ketidakpastian dan hubungan yang kompleks antara pelaku dalam rantai pasok tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1). mengidentifikasi resiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (2) menganalisis implikasi managerial yang yang dilakukan dalam menghadapi risiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (3) mensintesis upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka  meningkatkan kinerja rantai pasok tebu di wilayah kerja PTPN X. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PT. Perkebuan Nusantara X dengan tingkat  produktivitas tebu dan gula yang terbesar di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat beberapa risiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (2) implikasi managerial berkaitan dengan peningkatan produktifitas tebu, kualitas tebu, ketersediaan tebu dan harga gula, (3) upaya yang harus dilakukan adalah peningkatan manajemen usaha tani petani (on-farm), mekanisasi tenaga tebang angkut, dan kebijakan integrasi manajemen industri gula.Kata Kunci: Rantai Pasok, Manajemen Risiko, Tebu
PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN MODEL BISNIS BERKELANJUTAN GLEN CHOCO: PENDEKATAN TRIPLE LAYER BUSINESS MODEL CANVAS Nur Lailin Jamilatun Nikmah; Illia Seldon Magfiroh
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) Vol 15 No 1 (2022): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (J-SEP)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v15i1.29363

Abstract

Cocoa plants are a leading plantation commodity that entirely exists in Indonesia. One of which is the highest production of Edel Cocoa in 2019 located at PTPN XII Kendenglembu, which has cocoa processing industry, namely Doesoen Kakao, and has great potential in improving the economy and social aspects. However, the weakness is using aluminum foil packaging, which is considered less environmentally friendly. The purpose of this study is to find out the mapping of the sustainable business model of the “Glen Choco” using TLBMC (Triple Layer Business Model Canvas) and decision using PMIA (Plus Minus Implication Analysis). The research method uses descriptive and analytic methods. The results show: 1) The results on TLBMC at the economic layer describe all elements, the environmental layer can’t describe the End of Life because the packaging isn’t environmentally friendly, the social layer can’t describe the Social Impact because it has no impact poor social society, 2) Decision on PMIA is the economic layer has a high score of 109 to strengthen the business model. The environmental layer has the lowest score of 70 to develop a business model, and the social layer has a high score of 96 to strengthen the business models.
RESPON HARGA PRODUSEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA KONSUMEN BAWANG MERAH DI INDONESIA Illia Seldon Magfiroh; Ahmad Zainuddin; Intan Kartika Setyawati; Rena Yunita Rahman
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 10 No 3 (2017)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v10i3.6481

Abstract

High price fluctuations in onions can cause prices at the consumer level to change in a relatively quick time. However, the price change is not necessarily enjoyed by most of the onion farmers. This implies a high marketing margin and low farmer prices. This study aims to analyze the integration of onion consumer market with onion producer market in Indonesia by using VECM (Vector Error Correction Model). Monthly onion price data with 48 time series period is used to analyze the onion market integration. The results show that only the consumer market that affects the market of onion producers (one way). There are short-term and long-term market integration between the consumer market and the onion producers. However, changes that occur in the consumer market are not always accepted by the onion producers of the same scale. This shows that the price information of onion in the producer's market is not always transmitted perfectly to the onion producer market.
The Household Consumption Decision of Staple Food Purchase in the Midst the Covid-19 Pandemic Ahmad Zainuddin; Rudi Wibowo; Luh Putu Suciati; Intan Kartika Setyawati; Illia Seldon Magfiroh; Indah Ibanah; Rena Yunita Rahman; Evita Soliha Hani
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 16 No 1 (2022): Vol.16, No.1, 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2022.v16.i01.p06

Abstract

Covid-19 has brought surprising changes in the household behavior pattern and decision-making process in consuming food. Therefore, this study aimed to (1) identify household consumption pattern and purchase behavior due to the dynamics of supply shock during the Covid-19 pandemic and (2) analyze factors that influence household consumption decisions on food purchase during the Covid-19 pandemic. One hundred participants from Kaliwates and Sumbersari District, Jember Regency, had recruited by the cluster sampling technique. These districts were purposively selected as the study locations. Data were analyzed using logit analysis. Findings reported that variable of price, income, age, and residence dummy had significantly influenced the household consumption decision on food purchase during the pandemic at the level of=20%. Secure staple food stock is required, recalling the evidence that no significant change in the food consumption patterns documented in this study
PELATIHAN BUDIDAYA ANGGREK UNTUK PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT PECINTA ANGGREK KABUPATEN JEMBER Parawita Dewanti; Usmadi; Illia Seldon Magfiroh; Laily Ilman Widuri
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.12414

Abstract

UPT Agrotechnopark as a partner of the PPUPIK program, has revenue-generating for developing ornamental plant commodities, especially orchids. Training orchid cultivation has been conducted to initiate society by learning about orchids for broadening development and orchid commercialization through empowering entrepreneurship-based programs, especially in Jember Regency. The orchid lovers’ community in Jember Regency has been chosen as a target in this community program. The orchid lovers’ communities have a high potential to develop orchid cultivation since they already have basic competency and experience for practicing orchid cultivation. These communities are easy to be motivated to play a role in orchid commercialization. Community service programs for orchid cultivation training need to be supported by people who already know about cultivation activities, especially orchid plants. This encourages the service team to choose the target community for orchid lovers in Jember Regency to develop products to increase the commercialization of orchid products so that the results are maximized. The targets that will be carried out are training about in vitro orchid cultivation, marketing strategies, crossing techniques, and orchid acclimatization. Community service activities in the form of orchid training can positively contribute to the community in increasing understanding of propagation techniques, orchid marketing strategies, and additional skills in orchid crossing techniques and acclimatization techniques. Training activities can be a provision for the community to play a role in increasing the commercialization of orchids, especially in Jember Regency. --- UPT Agrotechnopark sebagai mitra pelaksana Perguruan Tinggi Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) memiliki revenue generating berupa pengembangan komoditi tanaman hias yaitu anggrek. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni melalui pelatihan anggrek. Kegiatan pelatihan anggrek  bertujuan untuk menginisiasi masyarakat untuk lebih mengenal anggrek sehingga dapat memperluas pengembangan dan komersialisasi anggrek melalui pemberdayaan masyarakat berbasis wirausaha terutama di Kabupaten Jember. Masyarakat pecinta anggrek di Kabupaten Jember dipilih sebagai target pada program pengabdian karena mempunyai potensi tinggi untuk pengembangan budidaya anggrek ditinjau dari segi minat dan wawasan pengetahuan tentang anggrek sehingga mudah untuk dibangun jiwa kewirausahaannya khususnya untuk komersialisasi anggrek. Program pengabdian untuk pelatihan budidaya anggrek sangat perlu didukung oleh masyarakat yang telah memiliki pengetahuan dasar kegiatan budidaya, khususnya tanaman anggrek. Hal ini mendorong tim pengabdi untuk memilih sasaran masyarakat pecinta anggrek di Kabupaten Jember dalam upaya pengembangan produk untuk meningkatkan komersialisasi produk anggrek agar hasilnya lebih maksimal.  Target yang akan dilakukan adalah pelatihan budidaya anggrek secara in vitro, strategi pemasaran, teknik persilangan dan aklimatisasi anggrek. Kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan anggrek dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam meningkatkan pemahaman terhadap teknik perbanyakan, strategi pemasaran anggrek, dan tambahan ketrampilan tentang teknik persilangan dan teknik aklimatisasi anggrek. Kegiatan pelatihan dapat menjadi bekal bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya peningkatan  komersialisasi anggrek khususnya di Kabupaten Jember.
Penerapan Entrepreneural Marketing Pada Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif (Creativepreneur) di Desa Pakis Dalam Upaya Penguatan Desa Pakis Sebagai Desa Sejahtera Mandiri (DSM) Intan Kartika; Honest Dody Molasy; Illia Seldon Magfiroh
Warta Pengabdian Vol 13 No 3 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i3.9808

Abstract

Universitas Jember memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mengupayakan pengentasan kemiskinan di Desa Pakis. Bekerjasama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia, Universitas Jember telah menetapkan Desa Pakis sebagai Desa binaan yang mendapatkan program Desa Sejahtera Mandiri (DSM). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kemandirian desa adalah dengan mendirikan Kelompok Usaha Ekonomi Kreatif (Creativepreneur). Tujuan pengabdian ini adalah Melakukan pendampingan dan edukasi kepada mitra Kelompok Ekonmi Kreatif Desa Pakis mengenai (a) pemasaran produk dengan menerapkan Entrepreneural Marketing, (b) pengolahan produk berbasis potensi pertanian lokal dan pembuatan kerajinan tangan berbasis limbah produk, (c) strategi pengembangan bisnis dan analisis usaha, (d) manajemen organisasi usaha dan masyarakat. Kegiatan pengabdian PPK mulai dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2018 sampai dengan awal Desember 2018. Metode pelaksanaan dilakukan melalui tahapan (1) identifikasi permasalahan mitra, (2) sosialisasi kegiatan, (3) edukasi Entrepreneural Marketing, (4) pelatihan pembuatan kerajinan tangan, (5) pelatihan produk olahan berbasis potensi local, (6) edukasi analisis usaha, strategi pengembangan usaha serta manajemen organisasi dan masyarakat. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian PPK memberikan dampak positif bagi mitra. Indikatornya terlihat pada adanya perubahan pemikiran dan sikap terkait dengan manajemen dan pengembangan usaha, antara lain Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat lebih kreatif dalam memasarkan produk sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra yang nantinya akan menjadi mitra yang mandiri, Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang Entrepreneural Marketing, Meningkatnya ketrampilan dan kreatifitas usaha dibidang kerajinan tangan dan pengolahan produk makanan berbasis potensi pertanian lokal, Meningkatnya kemampuan menyusun analisis usaha dan menetapkan strategi pengembangan usaha, dan Meningkatnya kesadaran pentingnya manajemen organisasi dan masyarakat. Kata Kunci: Entrepreneural Marketing, Creativepreneur, Desa Pakis, Desa Sejahtera Mandiri
Managemen Risiko Rantai Pasok Tebu (Studi Kasus Di PTPN X) Illia Seldon Magfiroh
JURNAL PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v28i3.432

Abstract

AbstrakIndustri tebu (gula) merupakan elemen penting untuk menggerakkan ekonomi nasional, karena  melibatkan banyak komponen (petani tebu, pabrik gula, perusahaan penyedia saprodi pertanian, pedagang, industri makanan/minuman,konsumen). Oleh karena itu, Aspek pasokan tebu menjadi aspek yang sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan bahan baku gula dari tebu tersebut. Kekuatan rantai pasok sangat penting untuk memenangkan keunggulan bersaing. Supply chain manajemen yang baik pada rantai pasok perusahaan menjadikan perusahaan mampu menyajikan produk yang dikehendaki atau sesuai dengan kemauan konsumen akhir, serta dapat memasok barang ke pasar dengan cepat dan tepat waktu sehingga lebih unggul dari para pesaingnya, sehingga diperlukan manajemen risiko yang handal. Namun, manajemen risiko rantai pasok produk pertanian berbeda dengan manajemen risiko rantai pasok produk manufaktur.  Manajemen risiko rantai pasok produk pertanian menjadi lebih sulit, karena beberapa sumber ketidakpastian dan hubungan yang kompleks antara pelaku dalam rantai pasok tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1). mengidentifikasi resiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (2) menganalisis implikasi managerial yang yang dilakukan dalam menghadapi risiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (3) mensintesis upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka  meningkatkan kinerja rantai pasok tebu di wilayah kerja PTPN X. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PT. Perkebuan Nusantara X dengan tingkat  produktivitas tebu dan gula yang terbesar di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat beberapa risiko dalam rantai pasok tebu di PTPN X, (2) implikasi managerial berkaitan dengan peningkatan produktifitas tebu, kualitas tebu, ketersediaan tebu dan harga gula, (3) upaya yang harus dilakukan adalah peningkatan manajemen usaha tani petani (on-farm), mekanisasi tenaga tebang angkut, dan kebijakan integrasi manajemen industri gula.Kata Kunci: Rantai Pasok, Manajemen Risiko, Tebu
MAIZE SUPPLY RESPONSE IN INDONESIA Illia Seldon Magfiroh; Ahmad Zainuddin; Intan Kartika Setyawati
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Vol 12 No 1 (2018)
Publisher : Trade Analysis and Development Agency, Ministry of Trade of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.114 KB) | DOI: 10.30908/bilp.v12i1.309

Abstract

Permintaan terhadap komoditas jagung di Indonesia terus meningkat karena produksi jagung tidak memadai untuk mencukupi konsumsi jagung yang terus meningkat. Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya kelangkaan komoditas jagung dan meningkatnya harga jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon penawaran petani jagung terhadap perubahan harga input dan output. Dalam penelitian ini, juga dilakukan upaya untuk menguji respon penawaran petani jagung di Indonesia dengan menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Penelitian ini menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran petani terhadap jagung dipengaruhi oleh harga kedelai, upah tenaga kerja, harga benih, harga pupuk urea, harga pakan, dan harga jagung impor. Petani jagung juga responsif terhadap harga jagung, oleh karena itu, kebijakan stabilitas harga dan kebijakan harga dasar dapat diberlakukan kembali untuk mendukung swasembada jagung. Penelitian ini juga merekomendasikan bahwa masih perlu kebijakan subsidi input dan perluasan lahan untuk meningkatkan penawaran jagung. Demand for maize in Indonesia keeps growing due to low maize production, while consumption keep increasing (excess demand). The situation creates scarcity in maize and leads to the commodity’s high price. This study aims to analyze the supply response of maize farmers on the changes of input and output prices. This study also examines the supply response of maize farmers in Indonesia by using Error Correction Model (ECM). The study uses secondary data. Results of the study shows  that supply of maize farmers is influenced by price of soybeans, wages of labor, prices of seed, of urea fertilizer, of feed, and of imported maize. Maize farmers are also responsive to changes in maize prices and therefore the policy of maize floor price can be re-applied to support the national food self-sufficiency. In addition the input subsidy and land expansion policies are still necessary to increase maize supply.
RESPON PENAWARAN PETANI BAWANG PUTIH DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Ahmad Zainuddin; Intan Kartika Setyawati; Illia Seldon Magfiroh; Rena Yunita Rahman; Dudi Septiadi
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 19, No 1 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v19i1.53148

Abstract

Garlic is one of the main staples contributing to the biggest inflation in Indonesia because domestic prices tend to increase. On the other hand, imports of Indonesian garlic have an increasing trend even during the Covid-19 pandemic. This will certainly affect the supply of garlic farmers. The purpose of this study was to determine the response of garlic farmers to changes in domestic and import prices during the Covid-19 pandemic. This study was used secondary data in the form of annual time series data with a period of 30 series, from 1990 to 2020. In this study, an attempt has been made to examine the supply response of garlic farmers in Indonesia by using Error Correction Model (ECM). The results showed that the Covid-19 pandemic caused garlic farmers to be very responsive to domestic prices, but not responsive to import prices. Therefore, high prices are also an incentive for farmers to increase their income of garlic farmers.
PENGEMBANGAN USAHA “PAKIS FRUIT COFFEE” MELALUI BUSINESS MODEL CANVAS DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PAKIS Illia Seldon Magfiroh
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 2, No 6 (2022): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v2i6.407

Abstract

Dalam upaya menuju kemandirian ekonomi masyarakat Desa Pakis, Petani kopi yang tergabung dalam Bumdes dan kelompok usaha kopi menyadari bahwa untuk dapat berkembang dibutuhkan  sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola usaha dengan baik, memahami dengan benar apa saja yang mempengaruhi usaha (influences of business), serta dapat memahami bagimana proses bisnis yang dijalaninya  (business plan). Oleh karena itu, Program Pengabdian Desa Binaan ini bertujuan untuk membantu petani kopi yang tergabung dalam Bumdes dan kelompok usaha bersama untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengelola usaha dengan baik menuju kemandirian ekonomi masyarakat desa.  Program yang melibatkan pemberdayaan dan keberdayaan Desa dan masyarakat desa antara lain (a) Melakukan Pelatihan Manajemen Usaha Melalui Business Model Canvas, (b) Melakukan Pelatihan Manajemen Kelembagaan Dan Sumber Daya Manusia, (c) Melakukan Peningkatan pelatihan olah kopi dengan beberapa varian rasa serta (d) Melakukan Pendampingan terkait manajemen usaha dan kelembagaan. Metode yang dilakukan adalah pelatihan dan advokasi. Hasilnya adalah  transfer pengetahuan tentang Manajemen Usaha Melalui Business Model Canvas, peningkatan ketrampilan sumber daya manusia dalam mengelola kelembagaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia,  peningkatan produk olah kopi dengan beberapa varian rasa,  serta                modul dan bahan pelatihan.