Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Alat Pengisi Baterai Ponsel Tenaga Angin Budhi Prasetiyo; M. Adhi Fatwa Ramadhan; Martinus Dimas Rusdianto
Eksergi Vol 13, No 1 (2017): JANUARI 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5171.299 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v13i1.813

Abstract

Pengisi Baterai Ponsel Tenaga Angin merupakan alat yang berguna untuk mengubah energi potensial angin yang kita temukan sehari hari menjadi energi listrik yang dapat kita gunakan untuk mengisi baterai / mencharge. Alat ini terinspirasi dari PLTB yang digunakan untuk membangkitkan dan mensuplai listrik dengan memanfaatkan energi angin. Namun PLTB membutuhkan potensi angin yang besar, sehingga penggunaannya hanya di lokasi tertentu saja. Maka alat ini akan dibuat kecil agar dapat memanfaatkan energi potensial angin dengan skala yang kecil yang kita temukan sehari hari. Seperti pada saat kita mengendarai motor. Udara yang kita lawan dapat menjadi potensi angin yang dapat kita manfaatkan. Memang angin tersebut tidaklah besar, namun setidaknya bermanfaat untuk skala pembangkitan kecil. Sehingga alat ini akan digunakan untuk mengisi baterai / men-charge gadget, dan harus praktis untuk dibawa kemanapun juga. Kata kunci : PLTB, pengisian baterai ponsel
TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIPE TSD 500 PADA BEBAN KONSTAN Budhi Prasetiyo
Eksergi Vol 11, No 3 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3815.817 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v11i3.275

Abstract

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa kinerja turbin angin sumbu horizontal tipe TSD 500 pada beban konstan dengan menggunakan variasi kecepatan angin 8 m/s, 9 m/s, 10 m/s, 11 m/s, 12 m/s, 13 m/s, 14 m/s, dan untuk mendapatkan efisiensi sistem terbaik. Metode penulisan tugas akhir yang digunakan dilakukan dengan cara melakukan pengujian pada turbin angin sumbu horizontal tipe TSD 500 menggunakan variasi kecepatan angin 8 m/s sampai 14 m/s guna untuk mendapatkan grafik karakteristik dan efisiensi sistem terbaik. Hasil dari pengujian yang dilakukan dengan menggunakan variasi kecepatan angin 8 m/s sampai 14 m/s diantaranya pada kecepatan angin 8 m/s dibeban lampu 500 watt didapatkan nilai efisiensi sistem terbaik yaitu 12 %.  Kata Kunci :Turbin horizontal TSD 500, karakteristik turbin, efisiensi sistem
Perbaikan Motor Induksi 2380 KW di PT.PINDAD (Persero) Nanda Tri Amalia; Teguh Harijono Mulud; Budhi Prasetiyo
Eksergi Vol 13, No 2 (2017): MEI 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.731 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v13i2.910

Abstract

Perbaikan motor induksi 2380 kW di PT.PINDAD (Persero) yaitu dilakukannya uji kinerja motor induksi sebelum dan sesudah proses rewinding dan mencatat hasil pengujian. Proses rewinding bertujuan agar kondisi dan kinerja motor induksi kembali seperti semula. Proses dilanjutkan pada tahap pengujian untuk menentukan kemampuan motor induksi. Langkah Tugas Akhir yaitu melakukan pengamatan dan wawancara dengan pembimbing di PT.PINDAD (Persero). Proses rewinding meliputi proses pembuatan coil, isolasi awal, hot press, forming coil, tes awal (impulse), isolasi akhir, tes tegangan tinggi DC, proses inserting, proses penyambungan, boring field test, proses Vacum Pressure Impregnating, proses pengeringan, tes tegangan tinggi AC, proses perakitan, dan final test. Pengujian tahap akhir meliputi pengujian keadaan diam, pengujian tanpa beban, pengujian getaran, pengujian ketahanan panas. Setelah dianalisa hasil pengujian pada U-body 2340 MΩ, V-body 6220 MΩ dan W-body 2950 MΩ sedangkan standar nilai tahanan isolasi adalah 100 MΩ, pengujian tanpa beban didapat 68A per-fasa, nilai getaran dibawah 1 mm/s sedangkan standar nilai getaran minimum 2,8 mm/s, dan pada pengujian ketahanan panas tidak terdapat permasalahan suhu. Pengujian dinyatakan telah berhasil karena sudah memenuhi standar. Kata kunci : Proses rewinding, Pengujian tahap akhir, dan Analisa.
Rancang Bangun Motor – Generator Magnet Permanen Jenis NdFeB Budhi Prasetiyo; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 15, No 2 (2019): MEI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.54 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v15i2.1507

Abstract

Ketidaktersediaan energi listrik merupakan suatu masalah bagi masyarakat modern khususnya pengguna perangkat elektronik dengan konsumsi daya rendah. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan suatu alat motor – generator magnet permanen jenis NdFeB untuk menghasilkan energi listrik. Sumber energi listrik berasal dari baterai 9 volt disusun seri untuk membangkitkan fluks inti besi dengan bantuan kumparan. Fluks inti besi motor impuls menghasilkan kutub magnet yang sejenis pada komponen rotor sehingga timbul gaya tolak menolak dan menyebabkan komponen rotor bergerak dan magnet rotor menginduksi kumparan stator. Metode tugas akhir yang dimulai dari tahapan pembuatan, perakitan dan pengujian seluruh komponen motor – generator. Pengujian menggunakan beban berupa lampu LED, tahanan keramik dan potensiometer. Tegangan keluaran generator yang diperoleh pada karakteristik beban nol ialah 8.83 VDC dan tegangan keluaran tertinggi sebesar 8.84 VDC dan arus 0.009 Ampere menggunakan beban potensiometer 18KOhm. Untuk mendapatkan daya keluaran yang lebih besar dengan melakukan pembuatan ulang komponen dengan ketelitian yang lebih tinggi, memvariasi jumlah magnet, merubah ukuran lilitan dan memperkecil lebar celah udara.
MODEL TURBIN ANGIN AIRFOIL NACA 4418 TERHADAP VARIASI BUKAAN SUDUT SUDU PADA KECEPATAN ANGIN BERBEDA Yusuf Dewantoro Herlambang; Budhi Prasetiyo; Supriyo Supriyo; Wahyono Wahyono; Teguh Harijono Mulud
JURNAL INTEGRASI Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Integrasi - Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.529 KB) | DOI: 10.30871/ji.v11i2.1659

Abstract

Penelitian ini mengkaji Turbin Angin Sumbu Vertikal (Vertical Axis Wind Turbine) Aerofoil NACA 4418 yang memiliki diameter rotor 560 mm, panjang sudu 800 mm, jumlah sudu 3 buah, serta bahan sudu terbuat dari fiberglass. Selanjutnya menganalis karakteristik turbin angin rotor vertikal 3-sudu tersebut pada kecepatan angin berbeda 5 m/s, 6 m/s, 7 m/s, 8 m/s, dan 9 m/s dengan 5 buah model turbin angin dengan bukaan sudut sudu (blade pitch angle) bervariasi yaitu 00, 100, 200, 300, dan 400. Hasil pengujian turbin angin diperoleh rasio kecepatan sudu (Tip Speed Ratio) yang optimum sebesar 1,7 pada sudut sudu 100 dengan putaran turbin 321 rpm dan kecepatan angin 5,42 m/s. Daya mekanik optimum yang diperoleh adalah 19,4 W pada bukaan sudut sudu sebesar 200 dengan putaran turbin 381 serta kecepatan angin 6,4 m/s. Turbin menghasilkan koesifien daya (Coefficient of Power) optimum yang dihasilkan sebesar 0,202 dengan bukaan sudut sudu sebesar 100 dan putaran turbin 198 rpm, dan daya mekanik yang dihasilkan 8,5 Watt pada variabel pengujian kecepatan sebesar 5,42 m/s.
Monitoring of iot-based Wind and Solar Hybrid Power Plants for Agricultural Irrigation Systems Budhi Prasetiyo; Wiwik Purwati Widyaningsih; Yusuf Dewantoro H; Suwarti Suwarti
Eksergi Vol 18, No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/eksergi.v18i3.3892

Abstract

The use of renewable energy, one of which is Hybrid Power Plants  (PLTH). The PLTH used in this study is a wind and solar power plant. To keep the plant from being damaged and prevent a decrease in tool performance, PLTH was developed based on the Internet of Things (IoT).  IoT will later monitor the performance of the plant.  In this study using the ESP32 TTGO SIM800L microcontroller, the sensors used were DC voltage sensors, current sensors (ACS712), wind speed sensors (anemometers), wind direction sensors (wind vanes), and water flow sensors.  The research began with designing the relationship between components, working on monitoring and programming systems on software, installing outdoor sensors and installing monitoring systems, and ending with data observations.   The results  obtained on the observation of data, the best error percentage values  are presented by various sensors with values less than 6%.
Unjukkerja Panel Surya Tipe Terapung untuk Pembangkit Listrik Yusuf Dewantoro Herlambang; Budhi Prasetiyo; Wahyono Wahyono; Nanang Apriandi; Marliyati Marliyati; Bayu Sutanto
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 18, No 3 (2023): Volume 18, Nomor 3, Desember 2023
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v18i3.5069

Abstract

Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) membutuhkan lahan/daratan yang memiliki nilai ekonomis, padahal Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi energi surya dan negara kepulauan dengan luas sebesar 2/3 berupa perairan dan danau di daratan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi surya. Pemanfaatan PLTS terapung tidak memerlukan lahan/daratan, dapat mengurangi evaporasi, serta sebagai media pendingin modul PV untuk meningkatkan efisiensi. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem PLTS pada kolam budidaya dengan memanfaatkan sumber energi surya. Penelitian dimulai dengan mengukur potensi energi matahari selanjutnya perancangan dan pemilihan komponen yang memiliki kapasitas sesuai. Setelah melakukan beberapa pengamatan di daerah tersebut, PLTS yang cocok digunakan untuk menghidupkan aerator adalah PLTS off grid. PLTS 200 Wp mampu untuk menghidupkan aerator 120 W selama 12 jam pada siang hari dan aerator 100 W selama 8 jam pada malam hari. Pada kondisi pengosongan baterai, tegangan output panel rata-rata sebesar 12,89 V dan arus rata-rata sebesar 6,2 A dan pada kondisi pengisian baterai, tegangan output panel rata-rata sebesar 12,39 V dan arus rata-rata sebesar 6,6 A. Efisiensi sistem tertinggi pada kondisi pengosongan baterai sebesar 99%. Hal ini dikarenakan pada sore hari radiasi matahari rendah sehingga arus yang dihasilkan panel surya rendah dan mendapatkan supply dari baterai.