Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MEDIA BINA ILMIAH

POTENSI ONSEN SEBAGAI REPRESENTASI WISATA BUDAYA DI JEPANG DALAM MENARIK WISATAWAN Harisal Harisal
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 11: Juni 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.18 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v13i11.257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan manfaat onsen yang ada di Jepang, serta potensi onsen dalam menarik wisatawan untuk datang ke Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu melalui teknik wawancara, teknik pustaka, dan mengumpulkan dokumen. Data dikumpulkan lalu diklasifikasikan menurut jenisnya, kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis permandian di Jepang, yaitu permandian air panas, pasir panas, dan lumpur panas dengan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Onsen banyak ditemukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang untuk dijadikan lahan obyek wisata. Potensi onsen sebagai representasi wisata budaya di Jepang sangat menarik wisatawan untuk berkunjung, salah satunya adalah adanya “komunikasi telanjang” yang mengacu tidak hanya untuk mandi itu sendiri, tetapi juga untuk cara orang berbicara satu sama lain di onsen. Onsen menempati urutan kelima tujuan kunjungan wisata di Jepang dengan peningkatan jumlah pengunjung setiap tahun, termasuk tahun 2019. Hasil penelitian ini sangat barmanfaat bagi para calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang, khususnya pada musim dingin, karena dalam onsen tidak hanya sekedar menikmati terapi dari sumber air panas, beberapa onsen di Jepang menyajikan keindahan alam yang bisa dinikmati sambil berendam. Selain itu, para wisatawan dapat memanfaatkan onsen untuk tamasya, bersosialisasi, dan rekreasi.
KONTRASTIVITAS PROSES PEMAJEMUKAN KATA BENDA PADA BAHASA JEPANG DAN BAHASA BUGIS Harisal Harisal; Kanah Kanah; Wahyuning Dyah; Solihin Solihin
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 1: Agustus 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i1.658

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pemajemukan kata benda dalam bahasa Jepang dan bahasa Bugis, serta menuliskan kaidah pemajemukannya dengan menggunakan analisis kontrastif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam bahasa Jepang, nomina dapat berupa morfem bebas dan dapat pula berupa morfem terikat, jika terjadi perubahan bunyi alomorf dan jika terdiri dari dua morfem terikat. Dilain pihak, dalam bahasa Bugis, nomina merupakan morfem bebas yang dapat berubah menjadi morfem terikat jika mengalami afiksasi; Proses pemajemukan verba dalam bahasa Jepang jika berada pada posisi depan akan mengalami perubahan dan berindikasi menjadi nomina, sedangkan saat berada pada posisi akhir, dapat menjadi dua perubahan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu jika mengalami perubahan dapat berindikasi menjadi kata benda, dan jika tidak mengalami perubahan, maka tetap menjadi kata kerja. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk nomina. Dilain pihak, dalam bahasa Bugis, verba dapat berubah menjadi nomina jika terjadi afiksasi, begitupun sebaliknya; Dalam proses pemajemukan kata sifat bahasa Jepang, morfem dapat mengalami bunyi alomorf jika berada pada posisi belakang, dan dapat meleburkan ekor jika berada pada posisi depan. Dilain pihak, dalam bahasa Bugis, kata sifat berupa morfem bebas dan dapat berubah menjadi morfem terikat jika mengalami afiksasi.