Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Metode Resistivitas 2D untuk Menentukan Intrusi Air Laut di Lambada Lhok Aceh Besar Aceh Gartika Setiya Nugraha; Marwan Marwan; Akmal Muhni
Jurnal Teknosains Vol 9, No 1 (2019): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.34368

Abstract

Lambada Lhok is one of the coastal areas with the most severe water crisis in Aceh Besar, Aceh. Clean water crisis happening in the area because of their breach of saltwater into freshwater aquifers and also due to the large decrease in ground water level that resulted in seawater intrusion. This research was conducted on four lines at two locations, namely: 3 (three) lines in the village of Lambada Lhok and 1 (one) line in the village of Kajhu. Kajhu village was used as comparative data for areas that are free from the intrusion of sea water. The research method using 2D resistivity Wenner-Schlumberger configuration, while the data acquisition using the ARES equipment. Data analysis using Res2Dinv software to make 2-dimension (2-D) cross section model. Lambada Lhok village is an alluvial deposition with an average height of 0-5 meters above sea level (dpl). The subsurface lithology of the village lambada lhok consists of clay sand, sandy clay and clay. Based on the results of the analysis of resistivity values indicate that the suspected sea water intrusion in the village of Lambada Lhok reaches a depth of 29 meters. It can be concluded that the spread of sea water intrusion in Lambada Lhok beginning of the line LL 1, LL 2 to LL 3. Distribution of seawater intrusion are most severe in the trajectory LL 2 and began to decrease at LL 3 trajectory.
Skrining Gangguan Refraksi dan Edukasi tentang Menjaga Kesehatan Mata Selama Masa Pandemi Covid-19 sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Mata pada Atlet Provinsi Aceh Yusni Yusni; Firdalena Meutia; Amiruddin Amiruddin; Nasyaruddin Herry Taufik; Gartika Setiya Nugraha; Muhammad Hanafiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10611

Abstract

ABSTRAK Skrining gangguan penglihatan dan edukasi Kesehatan mata pada atlet selama masa pandemi Covid-19 merupakan suatu upaya untuk meningkatkan Kesehatan mata atlet. Gangguan Kesehatan mata akan berdampak terhadap aktivitas olahraga sehingga akan mempengaruhi prestasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan skrining gangguan refraksi dan memberikan edukasi tentang cara menjaga Kesehatan mata selama masa pandemi Covid-19 pada atlet Provinsi Aceh. Kegiatan ini dilakukan bulan Agustus 2021 di SMAKON Banda Aceh terhadap 62 atlet (n=19 Wanita dan n=43 laki-laki). Kegiatan yang dilakukan meliputi: pemeriksaan refraksi menggunakan kartu Snellen dan Trial lens, memberikan edukasi mengenai Kesehatan mata, dan memberikan follow-up bagi atlet dengan gangguan refraksi. Jumlah atlet pria dan wanita dengan visus normal (ametropia) adalah sebanyak 91,94%, sedangkan atlet pria dan wanita dengan visus tidak normal adalah sebanyak 8,06%. Setelah pemberian edukasi atlet mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan mata selama masa pandemi. Atlet dengan gangguan refraksi dirujuk ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan penganangan lebih lanjut. Terdeteksinya gangguan refraksi (miopia) pada atlet sehingga dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk mencegah progresivitas. Atlet dengan masalah gangguan penglihatan mendapatkan penanganan yang tepat oleh dokter spesialis mata. Terjalinnya kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dengan mitra sehingga kegiatan ini akan berkesinambungan. Kata Kunci: Gangguan Refraksi, Kesehatan Mata, Masa Pandemi Covid-19, Atlet  ABSTRACT Screening for visual impairment and education on eye health in athletes during the COVID-19 pandemic is an effort to improve the eye health of athletes. Eye health problems will have an impact on sports activities and affect achievement. This activity aims to screen for refractive disorders and provide education on taking care of eye health during the COVID-19 pandemic in athletes from Aceh Province. This activity was carried out in August 2021 at SMAKON Banda Aceh for 62 athletes (n = 19 women and n = 43 men). Activities carried out include refractive examination using Snellen cards and Trial lenses, providing education about eye health, and providing follow-up for athletes with refractive disorders. The number of male and female athletes with normal vision (ametropia) was 91.94%, while male and female athletes with abnormal vision were 8.06%. After providing education, athletes know how to maintain eye health during a pandemic. Athletes with refractive disorders are referred to health facilities for further treatment. Refraction disorders (myopia) are detected in athletes so that appropriate interventions can be provided to prevent progression. Athletes with visual impairment problems get proper treatment from an ophthalmologist. The establishment of collaboration between the Faculty of Medicine, Syiah Kuala University, and partners so that this activity will be sustainable. Keywords: Refraction Error, Eye Health, Pandemic Covid-19, Athletes
Edukasi Shalat Tahajjud sebagai Aktivitas Ibadah Untuk Mencegah Hipertensi pada Kelompok Usia Muda Yusni Yusni; ratna Idayati; Zakiaturrahmi Zakiaturrahmi; Kartini Hasballah; Saminan Saminan; Gartika Setiya Nugraha; Muhammad Hafiz Asqalani; Raihan Daffa Anugrah Rangkuti
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 4 No 2 (2023): September 2023 (Issue in Progress)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jpki.v4i2.265

Abstract

Shalat adalah aktifitas fisik yang memiliki gerakan yang sangat kompleks sehingga jika dilakukan secara benar dan teratur maka akan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa tidak banyak orang muslim yang tahu bahwa shalat bermanfaat untuk kesehatan, dengan demikian kami berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat tahajjud dalam mengontrol tekanan darah. Aceh sebagai salah satu daerah yang menerapkan syariat Islam sudah sepatutnya menggalakkan masyarakatnya gemar untuk shalat tahajjud secara teratur sehingga akan membantu upaya menurunkan risiko hipertensi pada usia muda. Metode kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah memberikan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang tahajjud, melakukan pemeriksaan tekanan darah, dan memberikan edukasi tentang tahajjud sebagai aktifitas fisik untuk preventif hipertensi. Kegiatan ini dilakukan terhadap 30 orang pria (n=14) dan wanita (n=16), usia 18-21 tahun, dan beragama Islam. Hasil kegiatan pengabdian ini: sebanyak 33,33% dari partisipan memiliki tekanan darah diatas normal, 63,33% partisipan melakukan tahajjud, namun yang tahajjud teratur hanya sekitar 16,67%, dan partisipan yang mengetahui bahwa tahajjud bermanfaat untuk kesehatan adalah berjumlah 16,67%. Kesimpulannya adalah tahajjud yang dilakukan secara teratur akan dapat mengontrol tekanan darah sehingga akan mengurangi resiko terjadinya hipertensi pada usia muda. Disarankan agar masyarakat terutama kaum muda untuk menggalakkan salat tahajjud untuk meningkatkan kesehatan khususnya unutk mengontrol tekanan darah sehingga dapat menurunkan resiko hipertensi.
Peningkatan Keterampilan Bantuan Hidup Dasar pada Pelatih Sebagai Upaya Optimalisasi Proteksi Atlet dari Cedera Olahraga Yusni Yusni; Muhammad Ridwan; Amiruddin Amiruddin; Gartika Setiya Nugraha
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13315

Abstract

ABSTRAK Latihan fisik berat yang dilakukan terus menerus akan membebani jantung sehingga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya cedera olahraga ataupun henti jantung terutama bagi atlet dengan faktor predisposisi genetik yang kadang tidak terdeteksi dini. Henti jantung adalah suatu keadaan emergensi yang umumnya terjadi secara mendadak sehingga memerlukan penanganan segera, namun disisi lain cedera kadang sulit dihindari oleh para atlet, maka oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi pelatih. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan meningkatkan keterampilan termasuk pengetahuan mengenai BHD pada pelatih Provinsi Aceh sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya cedera olahraga serta dapat mencegah kecacatan dan kematian akibat cedera olahraga. Pemberian materi dan pelatihan tentang BHD bagi pelatih Provinsi Aceh dan mengevaluasi keberhasilannya dengan melakukan test sebelum dan sesudah pemberian materi/keterampilan BHD pada peserta. Kegiatan PKM ini diikuti oleh 10 orang pelatih dari cabang olahraga: karate, atletik, Rugby dan Panahan, jenis kelamin laki-laki, usia antara 25-32 tahun. Pengetahuan pelatih mengenai BHD meningkat sebesar 37,69% setelah pemberian pelatihan BHD. Semua peserta sudah dapat melakukan tindakan BHD. Kegiatan PKM ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan BHD pada pelatih Provinsi Aceh. Kata Kunci: Cedera Olahraga, Henti Jantung, Bantuan Hidup Dasar, Atlet, Pelatih  ABSTRACT Strenuous exercise that is carried out continuously will burden the heart. It has the potential to increase the risk of a sports injury or cardiac arrest, especially for athletes with genetic predisposing factors that are sometimes not detected early. Cardiac arrest is an emergency that generally occurs suddenly and requires immediate treatment, but injuries are sometimes difficult to avoid by athletes. Therefore, training in Basic Life Support (BLS) skills is necessary for trainers. The purpose of this community service activity (PKM) was to improve skills, including knowledge about BLS, in Aceh Province trainers; therefore, it can reduce the risk of disability and sudden death due to sports injuries. The method was the provision of materials and training on BLS for Aceh Province trainers, followed by a pretest and posttest of participants to determine the effect of providing materials and training on increasing the trainer's knowledge and skills through BLS. This PKM activity was attended by 10 male coaches from sports: karate, athletics, rugby, and archery, aged between 25 and 32 years. The trainer's knowledge about BLS increased by 37.69% after providing BLS training. All participants can carry out BLS actions. We conclude that this activity was effective in increasing the knowledge and skills of the Aceh Province trainers about the BLS. Keywords: Sports Injury, Cardiac Arrest, Basic Life Support, Athlete, Trainer