Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS POTENSI DAN TINGKAT EKSPLOITASI ZONA PENANGKAPAN DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Amrizal Amrizal; Sjafrizal Sjafrizal; Mahdi Mahdi; Junaidi Junaidi
Berkala Perikanan Terubuk Vol 44, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.114 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.44.2.76 - 88

Abstract

This research in two sub-districts and District Bantan North Rupat Bengkalis District, Riau Province. The purpose of this study was to analyze: The potential of fishery resources, the condition of waters, eklpoitasi level of fishery resources in the arrest of three zones Bengkalis. The study states that the sustainable potential of Zone I to 1287.09 tons / year. The rate of exploitation in 2013 amounted to 113.04% with the condition have been over fishing, sustainable Potential Zone II is 4444.48 tons/year and the rate of exploitation in 2013 amounted to 90.46% with very keritis conditions, sustainable Potential Zone III for 3181, 38 tons / year by the rate of exploitation in 2013 amounted to 81.67% with the condition of the waters have started critical
FENOMENA OVER EDUCATION DAN UNDER EDUCATION DALAM PASAR KERJA WANITA Wiko Saputra; Junaidi Junaidi
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 12, No 2 (2011): JEP Desember 2011
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v12i2.194

Abstract

The phenomenon of over education and under education is a phenomenon in which a labor force with higher education levels hold jobs that do not fit with the level of education. The opposite, someone with a lower educational level would occupy a higher job. This study uses data SUSENAS 2009 for the Province of West Sumatra. The research shows, there is the phenomenon of over education and under education in the female labor market in West Sumatra and there are significant income related to the phenomenon of over education and under education in the women of labor market. It is necessary to link and match between education and female labor market in the formal sector. The policy of labor exploitation through unfair wage system for workers needs to be done so that the phenomenon of over education and under education will have positive impact for companies and workers concerned.
Program Cerdas Penghijauan Dengan Casuarina Equisetifolia di Pantai Parupuk Tabing Kota Padang Jamilah Jamilah; Isril Berd; Junaidi Junaidi; Zuherna Mizwar; Erwin Erwin; Nursidah Nursidah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.919 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.6067

Abstract

Kegiatan penghjauan di Pantai Parupuk Tabing Kota Padang merupakan suatu keharusan dan menjadi tanggung jawab semua fihak.  Hal ini karena kondisi pantai yang sangat tandus, dan mengkhawatirkan adanya isu tsunami yang akan membahayakan secara langsung masyarakat yang ada ditepi pantai.  Saat ini pemerintah Kota Padang sudah membangun crip pemecah ombak dengan menumpuk secara teratur batu coral menjorok ke laut yang berguna memecah ombak.  Namun jika ada bencana gempa yang besar, hal ini dianggap akan membahayakan.  Oleh sebab itu penghijauan pantai menggunakan tanaman casuarina equisetifolia menjadi laternatif yang paling aman.  Masyarakat digandeng bersama dalam upaya menghijuakan pantai, baik dalam kegiatan menyulam tanaman yang mati atau juga memelihara tanaman yang tumbuh. Dari kegiatan memberikan edukasi kepada masyarakat pantai upaya pemeliharaan tanaman yang baik, mampu menurunkan angka kematian tanaman dari 30%  menjadi 5% saja. Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan kepada masyarakat agar mampu memelihara lingkungan khususnya menjaga tanaman yang tumbuh agar tepi pantai terpelihara tetap hijau. Selain itu, diharapkan pantai tidak mudah tergerus ombak. Kesimpulan kegiatan penghijauan pantai Parupuk Tabing dengan menggunakan tanaman Casurina sangat efektif dalam memelihara pantai dari kekeringan dan kegersangan. Upaya tersebut menjadi sangat besar maknanya karena ada  komitmen bersama antara masyarakat sekitar yang mendapat manfaat dari penghijauan tersebut. Kerjasama dengan masyarakat mencegah banyaknya tanaman yang mati akibat kekeringan.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis Blkr) ENDEMIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DANAU SINGKARAK Hafrijal Syandri; Junaidi Junaidi; Azrita Azrita
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 3, No 2 (2011): (November, 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.387 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.3.2.2011.135-144

Abstract

Pesatnya kegiatan penangkapan ikan bilih endemik di Danau Singkarak, sudah mengindikasikan penurunan populasi dan ukuran ikan tersebut. Oleh karena itu perlu dikelola agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Salah satu alternatif pengelolaannya adalah berbasis kearifan lokal. Untuk itu diperlukan kebijakan pengelolaan ikan bilih berbasis kearifan lokal yang ada pada masyarakat nelayan. berdasarkan analisis SWOT dari sembilan strategi yang diperoleh, maka tiga strategi yang menjadi prioritas utama pengelolaan ikan bilih yaitu (1) pengelolaan penangkapan ikan berbasis kearifan lokal dengan nilai manfaat 0,518, (2) pengelolaan habitat ikan melalui pembuatan reservat secara ko-manajemen dengan nilai manfaat 0,280 dan (3) pengelolaan populasi ikan melalui pembenihan dan restoking dengan nilai manfaat 0,202. Peraturan yang lebih baikdalam pengelolaan dan pelestarian ikan bilih adalah dengan hukum adat dengan nilai manfaat 0,095.Overfishing of bilih fish endemic in Singkarak lake indicated a decrease in population and size of the fish. Therefore, it is necessary to do a management in order a sustainable. One of the alternative management is based on local wisdom. The aim of this research was to determine of management priorities based on local wisdom that exist in the fish communities. From the research finding it can be explained that among the nine strategies which were obtained from the SWOT analysis, then the three strategies of the top priority of the management of bilih fish are (1) the management of fishing based on local wisdom with advantage value of 0.518, (2) management of fish habitat through the creation of reserves comanagement with a advantages value of 0.280 and (3) management of fish populations through hatchery and restocking with advantage value of 0.202. The better regulation in management and conservation bilih fish by customary law with adventages value of 0,095.
Status Sosial Pembudidaya Ikan Di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Rizha Bery Putriani; Hafrijal Syandri; Junaidi Junaidi
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 5 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i5.129

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis tentang status sosial pembudidaya ikan di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei- Juni 2018 dengan metode survey yaitu wawancara terstruktur menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari 45 pembudidaya ikan yang dipilih secara acak dari 3 nagari: Sinuruik, Talu, dan Kajai. Data yang diperoleh ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Dari 45 responden, mayoritas 82,22% pembudidaya ikan berjenis kelamin laki-laki, 33,33% berusia 41-50 tahun. 53,33% anggota rumah tangga sebanyak 3-5 orang, dan 40% tingkat pendidikan adalah lulusan SMP. Pendapatan setiap siklus panen berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 (48,89%). Pendapatan terbesar yaitu dari kegiatan pembudidaya ikan dan pedagang Rp. 4.441.986 per siklus panen ikan dan terkecil dari pegawai dan pembudidaya ikan yaitu Rp.1.180.000 per siklus panen ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial tertinggi yaitu dari tipe pedagang dan pembudidaya ikan. Dari segi tingkat keberhasilan budidaya ikan di Kecamatan Talamau yaitu adanya kepemilikan kolam milik sendiri dengan jumlah kolam 1-2 kolam (44,44%), jenis ikan yang dibudidayakan paling banyak adalah ikan mas (51,11%), tingkat produksi ikan paling banyak yaitu < 100 kg (51,11%) dan luas kolam paling banyak < 30m2 (53,33%). Dari segi manajemen bibit ikan yang mudah diperoleh dari BBI Talamau, modal pribadi, informasi budidaya diperoleh dari sesama pembudidaya dan dari segi pemasaran ikan hasil budidaya diambil langsung oleh toke ikan. Kendala yang dihadapi pembudidaya yaitu harga pakan yang cukup mahal berkisar antara Rp. 9.000-10.000/kg, ketersediaan benih kurang memadai serta modal yang masih minim. Berdasarkan analisis SWOT, pengembangan budidaya ikan di Kecamatan Talamau lebih baik memakai metode strategi agresif.
ANALISIS FAKTOR JUMLAH PRODUKSI IKAN OLAHAN DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KOTA PADAN Jefri Irawan; Junaidi Junaidi; Zaitul Zaitul
JURNAL PUNDI Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : AKBP-STIE "KBP" PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31575/jp.v6i2.425

Abstract

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the creativity of fish processors in Pasia Nan Tigo Village, Koto Tangah District, Padang City. This type of research uses quantitative research using survey research methods. The data analysis method used was multiple linear regression with independent variables namely Motivation, Interests, Creativity Attitudes and Processing Facilities/Equipment with the dependent variable being the amount of processed fish production. The results showed that the factors that influence the creativity of fish processors in Pasia Nan Tigo Village are motivational factors with a t-count value of 2.223 > t-table 2.05183 and an interest factor seen by a t-count value of 2.122 > 2.05183. The results of the F test also show that the calculated F is greater than the F table 23.555 > 2.73. The value of the coefficient of determination (R2) Adjusted R Square shows that 74.4 percent of processed fish production variables can be explained by the variables of Motivation, Interests, Creativity Attitudes and Processing Facilities/Equipment. While 25.6 percent is influenced by other variables not included in the mode regression.
Sosialisasi Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Masyarakat Berada di Das Kuranji Kota Padang Jamilah Jamilah; Isril Berd; Junaidi Junaidi; Zuherna Mizwar; Nefilinda Nefilinda
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 1 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i1.5053

Abstract

Daerah aliran Sungai atau yang disebut DAS khususnya DAS Kuranji meruapakan semua kawasan yang akan mempengaruhi kualitas Batang Kuranji. Saat ini air pada Batang Kuranji mengalami peramsalahan yang serius, mulai dari debit air yang sangat fluktuatif antara musim hujan dan kemarau, terjadinya pendangkalan sungai di bagian hilir, intensifnya penambangan galian C di bagian Hulu dan Tengah Kawasan DAS, alih fungsi lahan yang sangat intensif di bagian Hulu DAS, sampah yang potensial merusak badan sungai dan lingkungan, semuanya menjadikan DAS semakin tidak sehat. Tujuan kegiatan adalah memberikan pemahaman pada masyarakat di kawasan DAS Kuranji pentingnya memelihara DAS untuk kehidupan yang bersinergi antara alam dan manusia secara kesinambungan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan dan 2 kali tiap minggu di 5 kecamatan yang berada dalam kawasan DAS Kuranji, yaitu Koto Tangah, Padang Utara, Nanggalo, Kuranji dan Pauh. Metode pelaksanaannya adalah dengan memberikan ceramah, diskusi (tanya jawab) dan buku program kerja FDAS Kota Padang pada Camat. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa Kegiatan sosialisasi memberikan dampak positif terhadap pemehaman masyarakat yang berada di dalam DAS Kuranji dalam upaya pemeliharaan DAS. Masyarakat mengharapkan kegiatan sosialisasidapat lebih intensif dilaksakan hingga ke kelurahan agar hasilnya jauh lebih efektif dibandingkan hanya di Kecamatan saja.
SOSIALISASI RENCANA PELAKSANAAN MODEL DAERAH ALIRAN SUNGAI MIKRO PADA SUB DAS LUBUK PERAKU KOTA PADANG Jamilah Munir; Isril Berd; Herviyanti Herviyanti; Junaidi Junaidi; Nefilinda Nefilinda; Agus Teguh Prihartono
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v7i1.4997

Abstract

Hasil survey awal  membuktikan adanya penurunan kualitas lingkungan DAS  Arau sebagai akibat pola pengelolaan sumberdaya yang tidak ramah lingkungan dan meningkatnya potensi konflik para pemangku kepentingan yang terkait (stakeholders). Tujuan kegiatan adalah melakukan sosialisasi penetapan model DAS Mikro (MDM). Metoda yang dilakukan di Kampung Padayo pada Bulan  Juni 2021, dengan mengumpulkan informasi dari keinginan masyarakat terhadap penerapan MDM di kawasan Sub DAS Lubuk Peraku untuk pengelolaan DAS secara berkesinambungan.   Kegiatan sosialisasi  dilakukan di kawasan Sub DAS Lubuk Peraku di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.. Dari hasil sosialisasi membuktikan masyarakat belum memanfaatkan tanahnya sesuai azas konservasi, dan belum memahami teknik konservasi yang benar di lahan pertaniannya.  Harapan masyarakat dari kegiatan tersebut adalah;  Terbukanya akses jalan dari Kampung Padayo dan akses wisata ke Gua Kelelawar tanpa melalui PT Semen Indonesia. Bantuan sarana prasarana jalan yang memadai.  Terbukanya akses wisata Gua Kelelawar.  Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program kegiatan yang melibatkan masyarakat.  Menanam tanaman produktif namun dapat menjaga kawasan resapan dengan menahan air yang cukup tinggi, tanaman yang diharapkan ada petai, jengkol, buahan lainnya serta beberapa tanaman kekayuan.
Meningkatkan Pemahaman Masyarakat tentang Pentingnya Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai di Kawasan DAS Batang Arau Jamilah Jamilah; Isril Berd; Herviyanti Herviyanti; Junaidi Junaidi; Nefilinda Nefilinda
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 3 No 2 Septembe (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah aliran sungai arau atau disebut sebagai das arau menduduki kawasan seluas17.467 hektar mulai dari lubuk peraku bagian hulunya sampai muaro bagian hilirnya Aktivitas manusia dan faktor alam sangat berpengaruh pada kualitas das arau tersebut. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat yang berada pada kawasan DAS Batang tentang Daerah Aliran Sungai dan keberadaan mereka dalam uapaya memelihara DAS tersebut. Kegiatan penyuluhan tersebut diselenggarakan oleh tim yang terdiri dari perguruan tinggi, forum das kota padang. Kegiatan penyuluhan dilakukan selama bulan Oktober 2019 - November 2019, dilakukan dua kali dalam seminggu dengan mengunjungi setiap kecamatan. Peserta yang diundang adalah pejabat kecamatan, semua perangkat lurah yang berada di kecamatan tersebut, dinas kesehatan, kelompok pemerhati lingkungan, masyarakat peduli sungai, LSM, kelompok PKK, koramil, RT dan RW masing-masing kelurahan. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa semua pejabat di kecamatan, kelurahan serta masyarakat sangat menginginkan kawasannya benar-benar ramah lingkungan, serta mendukung tindakan konservasi dan upaya pelestarian lingkungan serta memelihara kebersihan atau menertibkan pembuangan sampah. Masyarakat mendukung agar hilir dari DAS Arau bisa dijadikan objek wisata laut yang berkaidah asri dan bersih serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.