Eny Kusumastuti
Seni Drama Tari Dan Musik, Universitas Negeri Semarang

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PEMBELAJARAN SENI TARI MENGGUNAKAN PENDEKATAN APRESIASI DAN KREASI Malarsih, Malarsih; Kusumastuti, Eny
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 11, No 1 (2013): Juli 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v11i1.10335

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah, para guru Sekolah Menegah Pertama kabupaten Semarang belum memberikan pelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi untuk menuju tercapainya pendidikan yang diinginkan di sekolah umum. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah ingin mengenalkan bagaimana menerapkan metode pembelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi itu. Kegiatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan pembelajaran seni budaya tari menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi. Metode pembelajaran dilaksanakan menggunakan ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan drill. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dikemukakan, dapat dipahaminya pembelajaran pendidikan seni budaya tari oleh para guru menggunakan pendekatan apresiasi dan kreasi. Langkah pembelajaran apresiasi melalui empat tahapan utama, yakni pengenalan awal atau deskripsi, pemahaman, interpretasi atau penghayatan, dan evaluasi atau penilaian. Langkah kreativitas telah dipahami sebagai pengembangan apresiasi dalam bentuk karya tari. Prosesnya berangkat dari adanya ide, memunculkan konsep, penuangan ide dan konsep dalam bentuk gerak, meramu gerak dalam bentuk tarian utuh, dan terwujudnya produk karya tari baru.
Strategi Penanaman Literasi Budaya dan Kreativitas bagi Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Tari Hartono Hartono; Eny Kusumastuti; Ratih Ayu Pratiwinindya; Anggun Widya Lestar
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.2894

Abstract

Penanaman literasi budaya dan kreativitas melalui pembelajaran tari untuk lebih mencintai kebudayaannya sendiri bagi anak usia dini. Untuk itu, tujuan artikel ini, menjelaskan proses penanaman literasi tari dan kreativitas melalui pembelajaran tari pada anak usia dini. Motede penelitian ini kualitatif, pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan selama proses pengumpulan data dengan menarik kesimpulan dari fokus penelitian. Hasil yang ditemukan proses penananaman literasi tari melalui pembelajaran tari, anak menjadi lebih memahami berbagai gerak dan lagu-lagu daerah, menghargai berupa melakukan gerak dan menyanyikan lagu daerah lain, melakukan analisis terutama berkaitan dengan teknik, secara tidak disadari bagi anak telah menerapkan pengetahuan tentang kebudayaan dalam kehidupannya. Hasil penelitian berkaitan dengan kreativitas, bagi anak usia dini menjadi terampil dan lancar dalam menari, luwes, pengekspresian, dan keterampilan merinci urutan gerak, serta kemampuan berimajinasi
Pola Interaksi Simbolik Dan Pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan Berbasis Agil Di Era Disrupsi Eny Kusumastuti Kusumastuti; Indriyanto -; Kusrina Widjajantie
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 3 (2020): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i3.883

Abstract

Jaran Kepang Semarangan merupakan salah satu kesenian tradisional kerakyatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Pola interaksi simbolik dan pewarisan pertunjukan Jaran Kepang memiliki keunikan tersendiri dalam menghadapi berbagai tantangan di era disrupsi ini. Penelitian ini mengkaji 1) Pola interaksi simbolik dalam pertunjukan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi, 2) Pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Tujuan penelitian mendiskripsikan dan menarik sebuah konsep atau teori terkait dengan pola interaksi simbolik dan pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi. Lokasi penelitian di Paguyuban Langen Budi Sedyo Utomo Dusun Sombron Desa Tlompakan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi dan sosiologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan kriteria dependabilitas dan konfirmabilitas dengan teknik triangulasi sumber, teori dan teknik. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan data. Teori yang digunakan untuk menganalisis interaksi simbolik yakni milik Herbert Mead. Temuan penelitian meliputi 1) pola interaksi simbolik antara penari dengan penari, penari dengan pemusik, penari dengan penonton, pemusik dengan penonton dan penonton dengan penonton dan 2) pola pewarisan Kesenian Jaran Kepang Semarangan di era disrupsi mengacu skema AGIL yaitu adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi dan latensi. Pertama, dalam proses adaptasi, pola-pola kesenian Jaran Kepang Semarangan beradaptasi dengan perkembangan jaman di era modern seperti sekarang ini dengan melihat kebutuhan masyarakat. Kedua, dalam proses pencapaian tujuan, kelompok kesenian Jaran Kepang Semarangan harus memiliki tujuan dalam pelestarian di era modern. Ketiga, dalam proses integrasi, kesenian Jaran Kepang Semarangan dapat mengintegrasikan kelompok masyarakat pelaku, pendukung dan penikmat secara tidak langsung. Keempat, dalam proses latensi, kelompok Kesenian Jaran Kepang Semarangan tetap menjaga dan melestarikan kesenian Jaran Kepang Semarangan di era modern.
PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL QUOTION) ANAK USIA DINI MELALUI PENDIDIKAN SENI TARI Kusumastuti, Eny
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 38, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v38i2.481

Abstract

Education with a dimension of EO (Emotional Quotions) can be found in theconcept of dance education. This article is the result research that examine how theimplementation process, and improvement of emotional intelligence of youngchildren through learning the art of dance by using a qualitative approach. Data iscollected through focused interviews, participant observation, and studydocumentation. The data is analyzed by reducing, clarifyng, describing, concluding,and interpreting all the information. The data is then examinated it's confirmabilityand dependability. The result showed the implementation process of dance educationin early childhood dependent on it's teaching and learning process, which includes:objectives, teaching material, teaching methods and learning activities, facilities andinfrastructure, evaluation, social and cultural conditions. The improvement ofemotional intelligence of young children through learning the art dance can be seenthrough: (1) a sense of pridfe, (2) has a brave nature, (3) able to control emotions, (4)able to hone refinement, (5) be able to nuture a sense of responsibility, (6) able tonuture a sense of self, (7) easy to interact with others, (8) has a good performance, (9)are able to develop imagination, and (10) becomes a creative child.Kata Kunci: pendidikan seni tari, kecerdasan emosional, dan anak usia dini
Pelatihan Tari Jaran Kepang Semarangan Berbasis Teknologi Kepada Generasi Milenial Kusumastuti, Eny; Putro, Bintang Hanggoro; Indriyanto, Indriyanto; Cahyono, Indrawan Nur
Varia Humanika Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/vh.v4i1.69127

Abstract

Remaja milenial atau yang biasa disebut dengan generasi milenial adalah remaja yang hidup di tengah perkembangan jaman yang serba modern. Di tengah gempuran teknologi dan masuknya revolusi industri, tari Jaran Kepang dapat dimanfaatkan sebagai modal sosial dan ekonomi bagi masyarakat untuk membangun karakter masyarakat tersebut dari gempuran teknologi dalam era industri 4.0. Generasi milenial dapat belajar kesenian tradisional kerakyatan melalui kemajuan teknologi. Salah satu paguyuban, yang selalu konsisten dalam pelestarian tari Jaran Kepang adalah Langen Budi Sedyo Utomo yang terletak di Dusun Sombron, Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan penulis dalam 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan gerak dasar tari anggota paguyuban, 2) pembuatan video tutorial pembelajaran tari Jaran Kepang yang bisa digunakan sumber belajar secara mandiri oleh anggota paguyuban, 3) penyediaan pelatih tari dan iringan yang memiliki kompetensi di bidang tari dan iringan. Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 30 orang peserta, melalui tahapan penyuluhan materi pengetahuan dan pelatihan gerak dasar tari Jaran Kepang. Materi penyuluhan pengetahuan gerak dasar tari meliputi wiraga, wirama dan wirasa, yang diberikan dengan metode ceramah, tanya jawab, sedangkan materi pelatihan gerak tari dilakukan dengan metode demonstrasi. Tahapan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan diawali dengan pemberian video tutorial Tari Jaran Kepang yang sudah disiapkan oleh pengabdi. Peserta terlebih dahulu melihat dan mempelajari video tersebut secara mandiri, selanjutnya berlatih bersama dengan tim pengabdi sesuai waktu yang sudah ditentukan. Hasil penyuluhan dan pelatihan diukur menggunakan evaluasi proses dengan cara memperhatikan dan menilai setiap tahapan progres yang dicapai peserta. Penilaian akhir dilakukan dengan mempergelarkan tari Jaran Kepang secara bersama-sama. Kriteria Program pengabdian kepada masyarakat adalah 1) jumlah peserta penyuluhan dan pelatihan memenuhi kuota yang tersedia, 2) peserta diwajibkan mengikuti setiap tahapan penyuluhan dan pelatihan sampai selesai, 3) peserta penyuluhan dan pelatihan mampu mempergelarkan tari Jaran Kepang dalam sebuah pertunjukan.