Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UNSUR PEMBANGUN CERPEN TEH DAN PENGKHIANAT KARYA IKSAKA BANU SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA Fridha Fadhlurrahma; Ani Rakhmawati; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.55613

Abstract

Identifikasi unsur pembangun cerita pendek menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik melalui pembelajaran sastra di sekolah. Penggunaan cerpen-cerpen yang tidak mutakhir dapat berdampak pada kurang efektifnya pembelajaran teks cerpen serta minimnya pengetahuan peserta didik mengenai ragam jenis cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat) dan ekstrinsik yang membangun cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu serta (2) pemanfaatan hasil analisis unsur pembangun cerpen Teh dan Pengkhianat sebagai materi ajar teks cerpen di SMA kelas XI. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif. Sumber data berupa dokumen cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dan instrumen penilaian materi ajar versi BSNP serta dua orang informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis dokumen dan wawancara terstruktur. Uji validitas data menggunakan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dibangun oleh unsur-unsur intrinsik (tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang dan amanat) dan ekstrinsik (latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan kondisi lingkungan tempat cerpen dikarang) yang kesemuanya saling berhubungan; (2) hasil analisis unsur pembangun cerpen Teh dan Pengkhianat karya Iksaka Banu dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar teks cerpen di SMA dalam bentuk modul pembelajaran Bahasa Indonesia dan memenuhi kriteria materi ajar versi BSNP.
KAJIAN UNSUR BUDAYA JAWA DAN NILAI SOSIAL NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Ratna Nisrina Puspitasari; Suyitno Suyitno; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8, No 1 (2020): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.331 KB) | DOI: 10.20961/basastra.v8i1.42006

Abstract

The research aims to describe (1) the author’s background of the Gadis Pantai nove , (2) disclosure of elements of Javanese culture; (3) social values in the Gadis Pantai novel; and (4) the relevance of Gadis Pantai novel as literature learning material in senior high school. This research uses qualitative descriptive method. The data source used is in the form of documents and informants. The sampling technique uses purposive sampling. Data collection techniques use document analysis and interview techniques. The validity of the data is done by theoretical triangulation and source triangulation. Data analysis using interactive analysis. The results of the study show: (1) the author’s background of the Gadis Pantai novel that is closely related to family and social backgrounds, (2) the disclosure of elements of Javanese culture, including the use of the language of the Javanese community according to position, age, status, and level of familiarity, the Javanese knowledge system that is culturally based on the Dutch colonial knowledge system, the Javanese social system adheres to a strong feudal system. the system of technology and equipment that develops in the life of the Javanese people has developed, the livelihoods of the Javanese people are influenced by geographical conditions and the surrounding environment, the belief system and religion of the Javanese community are influenced by animist culture and dynamism, the diversity of arts developed in Javanese societ,; (3) social values which include the value of perseverance / hard work, honesty values, values of helpful help, politeness values, individual values, (4) Gadis Pantai novel can be used as literary learning material in senior high schools for class X, XI, and XII, especially in learning in KD 3.7 and 4.7 in special class XI and KD 3.8 and KD 4.8 in class XII required.
NILAI SOSIAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KUMPULAN CERPEN LUPA 3NDONESA KARYA SUJIWO TEJO SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMA Achmad Bashori; Sarwiji Suwandi; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.48688

Abstract

Degradasi moral banyak terjadi di kalangan remaja Indonesia. Upaya untuk memperbaiki moral dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra di sekolah.  Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) nilai sosial dalam kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo, (2) nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo, dan (3) pemanfaatannya sebagai materi ajar sastra di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analysis. Data penelitian berupa kutipan dialog dan monolog yang menunjukkan nilai sosial dan pendidikan karakter serta catatan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia. Sumber data berupa kumpulan cerpen Lupa 3ndonesa karya Sujiwo Tejo dan informan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat dan wawancara. Validitas data berupa triangulasi teori dan sumber. Analisis data menggunakan model analisis data interaktif. Hasil penelitian ini, yaitu  (1) terdapat  nilai sosial berupa tolong-menolong, empati, toleransi, kerja sama, dan kepedulian; (2) memuat nilai pendidikan karakter yaitu keadilan, pengendalian diri, syukur, kerendahan hati, cinta, dan kebijaksanaan; dan (3) nilai sosial dan pendidikan karakter dalam cerpen dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar sastra di SMA kelas XI pada KD 3.8 dan 4.8. Nilai sosial dan pendidikan karakter dalam cerpen dapat digunakan sebagai contoh untuk siswa mengenal kemudian mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
TEXT AND CONTEXT OF NEWSPAPER OPINION RUBRIC AND ITS UTILIZATION AS TEACHING MATERIALS IN SENIOR HIGH SCHOOL Yulia Kusumaningrum; Nguyen Thanh Tuan; Sugit Zulianto; Slamet Mulyono
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 2 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i2.58794

Abstract

This study aims to describe and explain: (1) aspects of the textual discourse of the opinion rubric in the Solopos newspaper, (2) the contextual aspects of the opinion rubric in the Solopos newspaper, and (3) the relevance of the textual and contextual aspects of the opinion rubric in the newspaper. Solopos news with teaching materials in high school. This study uses a qualitative descriptive research design with a content analysis approach. The data in this study are in the form of words, phrases, and sentences. The data sources used in this study are documents, namely the opinion rubric of the Solopos newspaper January-February 2021 edition, and the informants are Indonesian language teachers in class XII SMA, opinion writers, and opinion editors for the Solopos newspaper. Data collection techniques used, namely document analysis and interviews. Test the validity of the data using theoretical triangulation and data source triangulation. The data analysis technique used is the agih method. The results of this study indicate that: (1) textual aspects that support the integrity and cohesion of opinion discourse consist of grammatical cohesion and lexical cohesion; (2) contextual aspects of opinion discourse can be understood using the principle of personal interpretation, the principle of locational interpretation, and the principle of temporal interpretation; and (4) the opinion rubric for the January-February 2021 edition of the Solopos newspaper can be used as an alternative material for teaching editorial texts for class XII SMA.
ANALISIS KESALAHAN BAHASA TATARAN MORFOLOGIS DAN SEMANTIS PADA TEKS PUISI SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 SIDAREJA Ngifat Khoerunnisa; Slamet Mulyono; Chafit Ulya
Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 4 (2022): November : Inspirasi Dunia : Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.464 KB) | DOI: 10.58192/insdun.v1i4.203

Abstract

Kesalahan berbahasa menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan khususnya dalam pembelajaran teks puisi. Kesalahan berbahasa yang kerap kali timbul adalah pada tataran morfologis dan semantis. Meskipun puisi memiliki aturan tersendiri berupa licentia poetica, tetapi pemahaman maknanya bagi pembacanya tetap harus menjadi perhatian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa pada tataran morfologiss dan semantis melalui metode yang telah digunakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 3 Sidareja dan objeknya berupa puisi hasil karya yang telah siswa buat. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk menganalisis kesalahan berbahasa pada tataran morfologi dan semantis mengacu pada metode analisis kesalahan berbahasa menurut Tarigan (1990:68) berupa pengumpulan data, pengidentifikasian kesalahan berbahasa, penjelasan kesalahan berbahasa, pengklasifikasian, dan pengevaluasian kesalahan berbahasa yang kemudian diselaraskan dengan metode baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan kesalahan bahasa pada tataran morfologis dalam bentuk kesalahan penggunaan afiks (prefiks, sufiks, dan konfiks), kesalahan penggunaan kata ulang (reduplikasi), dan juga kesalahan dalam membentuk bentuk asal. Sementara pada tataran semantis ditemukan kesalahan berbahasa berupa kesalahan penggunaan kosa kata dan rangkaian kata dalam membentuk sebuah kalimat. Hal tersebut berakibat pada kerancuan makna, baik secara gramatikal, konseptual, dan lain sebagainya.
KEKERABATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA NGOKO BIDANG FONOLOGI DAN KOSAKATA: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Wahyu Fajar Lestari Tari; Slamet Mulyono
Jurnal Metamorfosa Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v11i2.2162

Abstract

Subrumpun yang sama bisa mempengaruhi kemiripan kosakata dan aspek fonologi bahasa yang dapat berdampak pula pada adanya hubungan kekerabatan diantara dua bahasa tersebut. Dalam hal ini, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa berasal dari satu rumpun bahasa yang sama yaitu rumpun Austronesia. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korespondensi fonem, hubungan kekerabatan dan waktu pisah antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan leksikostatistik dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dan metode analisis data berupa Hubungan Banding Menyamankan. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan 200 kosa kata dasar Swadesh untuk di analisis korespondensi fonemnya. Dari korespondensi tersebut akan diketahui jumlah kosa kata yang berkerabat, yang mana digunakan untuk mencari prosentase kekerabatannya dan juga waktu pisahnya. Hasil penelitian membuktikan telah ditemukan sebanyak 48 pasangan kosakata berkerabat. Adapun, berdasarkan perhitungan rumus leksikostatistik, hubungan kekerabatan antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa termasuk dalam kategori rumpun (stock) dengan lama waktu pisah 3386 tahun yang lalu dan jangka waktu kesalahannya sekitar 279 tahun.
KOMPARASI POLA PERILAKU MORFOLOGI BAHASA JAWA BANYUMASAN DAN BAHASA INDONESIA PADA CERPEN NINI RIKEM DAN KAKI TUPON (ANAKE AKEH) EPISODE 6 KARYA UMI ASMARAN Adina Anisnaeni Rizqina; Arinda Oktariski Setyaningsih; Ngifat Khoerunnisa; Slamet Mulyono
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 10 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v10i1.4883

Abstract

Keragaman bahasa di Indonesia menimbulkan perbedaan bahasa antara satu daerah dengan daerah lainnya sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbandingan proses afiksasi Bahasa Jawa Banyumasan dengan Bahasa Indonesia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif Sumber data yang digunakan berasal dari cerita pendek berjudul Nini Rikem dan Kaki Tupon (Anake Akeh) karya Umi Asmarani, sedangkan data yang digunakan yaitu proses afiksasi Bahasa Jawa Banyumasan dengan Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen. Hasil penelitian ditemukan adanya proses afiksasi dalam perbandingan Bahasa Jawa Banyumasan dengan Bahasa Indonesia, yaitu prefiksasi, sufiksasi, dan konfiksasi yang memiliki struktur bunyi sekaligus fungsi atau artinya masing-masing. Pada prefiksasi terdapat awalan (N-, ŋ-, di-, tek-), sufiksasi terdapat akhiran (-E, -na, -Ne), dan komfiksasi terdapat awalan serta akhiran (di -i, di -na, N -i, M -i, N -na, Pe(N) -an).