Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Planoearth

Kerentanan Banjir Berdasarkan Tingkat Urban Sprawl Linda Dwi Rohmadiani
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.1267

Abstract

Daerah rentan banjir adalah daerah yang berpotensi tinggi untuk terlanda banjir. Tingkat kerentanan banjir dapat ditentukan berdasarkan curah hujan, kelerengan lahan, struktur tanah dan penggunaan atau tutupan lahan. Wilayah Gresik Selatan merupakan daerah periphery Kota Surabaya tertutama untuk bidang perumahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan banjir berdasarkan tingkat urban sprawl dengan menggunakan metode skoring, overlay dan crastabulation. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei instansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Gresik Selatan 56,6% sangat rentan terhadap banjir yang terdiri atas 3,3% urban sprawl rendah, 36,1% urban sprawl sedang dan 17,2% urban sprawl tinggi. Urban sprawl di wilayah Gresik Selatan tidak bisa dicegah tetapi pemerintah perlu antisipasi dampaknya terhadap lingkungan, lalu lintas, sosial dan ekonomi.Abstract: Flood prone areas are areas with high potential for flooding. Flood susceptibility can be determined based on rainfall, slope, soil structure and land use or cover. South Gresik Region is the periphery of Surabaya City especially in the housing sector. The purpose of this study is to analyze the level of flood vulnerability based on the level of urban sprawl by using scoring, overlay and crastabulation methods. The method of data collection is done through agency surveys. The results showed that 56.6% of South Gresik area was very vulnerable to flooding which consisted of 3.3% low urban sprawl, 36.1% medium urban sprawl and 17.2% high urban sprawl. Urban sprawl in the South Gresik region cannot be prevented but the government needs to anticipate its impact on the environment, traffic, social and economy.
Dampak Keberadaan Zona Industri Terhadap Permukiman Linda Dwi Rohmadiani; Dio Perdana Erditya Subekti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2332

Abstract

Kecamatan Buduran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang dijadikan sebagai zona industri. Keberadaan industri-industri besar menimbulkan dampak terhadap permukiman sejauh kurang lebih 0-1,5 Kilometer dari lokasi industri, sehingga munculnya permukiman buruh atau pekerja industri, kawasan permukiman kumuh, polusi air, dan kawasan banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak keberadaan zona industri terhadap kawasan permukiman. Metode penelitian menggunakan analisis Multi Bufferring. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan survey instansi. Dampak keberadaan industri Kecamatan Buduran pada Tahun 2008 adalah sejauh kurang lebih 0-500 meter dari lokasi industri yakni antara lainĀ  terdapat permukiman kumuh di 2 desa, kawasan rawan banjir terdapat di 7 desa. Tahun 2018 sejauh kurang lebih 0-500 meter terdapat permukiman kumuh di 8 desa,danĀ  kawasan rawan banjir terdapat di 15 desa dengan Radius 0-2000 meter.