Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN OESAPA KUPANG MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN BERBAGAI OLAHAN DAGING AYAM PETELUR AFKIR SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Mulyantini, N.G.A.; Lole, Ulrikus R.
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat berbasis Ipteks bagi Masyarakat ini khalayak sasarannya adalah ibu-ibu PKK di RT 23/RW10 Kelurahan Oesapa Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). yang merupakan masyarakat tidak produktif secara ekonomis. Jumlah mitra ini ditetapkan sebanyak 15 orang dengan mempertimbangkan efisiensi dan intensitas pelaksanaan program. Tujuan kegiatan yaitu untuk 1) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi ibu-ibu PKK Kelurahan Oesap adalah pengolahan daging ayam petelur afkir, 2) memberikan pangan fungsional dari produk olahan daging ayam, 3) meningkatkan keamanan pangan bagi masyarakat, 4) menciptakan akses bagi terciptanya wirasaha baru di kelurahan Oesapa. Target khusus yang ingin dicapai yaitu memproduksi nugget ayam sebagai pangan fungsional rendah kolesterol yang berasal dari ayam petelur afkir. Metode yang akan dilakukan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian ini yaitu dengan pelatihan, penyuluhan, demonstrasi pendampingan, dan evaluasi. serta memberikan paket bantuan beberapa alat pengolahan produk ayam lokal. Penyuluh anakan diberikan dengan memberikan buku, dan ceramah mengenai pentingnya protein hewani bagi kesehatan masyarakat. Demonstrasi akan dilakukan dengan praktek langsung pembuatan baso, ayam asap, ayam panggang, dan nugget ayam dari ayam petelur afkir.
PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS KEWIRAUSAHAAN BAGI KELOMPOK PETERNAK AYAM DI DESA BAUMATA UTARA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN KUPANG Lole, Ulrikus R.
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The system for raising chickens in North Baumata Village, Taebenu District, Kupang Regency is still traditional, and knowledge of entrepreneurship is still low. Entrepreneurial knowledge can have a positive impact on the progress of chicken farming in the North Baumata village. The purpose of this service activity is to: 1) improve chicken livestock entrepreneurship knowledge for farmers in North Baumata Village, NTT so that farmers can analyze and evaluate the economic conditions and production management, 2) form and develop the North Baumata Village community in Kupang Regency into a community who are economically independent, and 3) help improve the quality of life of the community. The method used to carry out this service activity is by counseling, demonstration (calculation of profit and loss for the effort of raising chicken, diffusion of science and technology with local feeding, sanitation, and vaccination), assistance, and evaluation. This IbM activity can help partner groups in North Baumata Village, Taebenu District, Kupang NTT Regency to be able to produce chickens that can be profitable. Partner groups are motivated in this activity so that it is expected to increase economic added value, especially for women of partner groups in North Baumata Village.
Profil Metabolit Darah Sapi Bali Jantan yang Diberikan Pakan Hasil Integrasi Rumput - Legume - Tanaman Pangan di Lahan Kering Pulau Timor Maranatha, Grace; Fattah, Sukawaty; Nulik, Jacob; Lole, Ulrikus Romsen; Sobang, Yohanis Umbu Laiya; Samba, Fredeicus Dedy
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i2.130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan hasil integrasi rumput unggul - legume Clitoria tarnatea dan tanaman pangan pada sapi bali jantan penggemukan ditingkat peternak terhadap kadar urea, glukosa, dan hemoglobin darah. Dalam penelitian ini digunakan 8 ekor sapi Bali jantan bakalan pada kisaran umur 1 – 1,5 tahun dengan berat badan 101-134 kg, dengan rataan 114,25 kg dan koefisien variasi 6,12%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan bujur sangkar latin ganda (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah P0: pakan hasil integrasi rumput mulato + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning, P1: pakan hasil integrasi rumput odot + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning, P2: pakan hasil integrasi rumput Setaria + legume + jagung + kacang nasi + labu kuning, P3: pakan hasil integrasi rumput Brachiaria + legum + jagung + kacang nasi + labu kuning. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata P>0,05 terhadap kadar urea, glukosa dan hemoglobin darah sapi Bali jantan penggemukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian hasil integrasi rumput unggul - legume dan tanaman pangan memberikan pengaruh yang sama antar perlakuan terhadap profil metabolit darah sapi bali jantan penggemukan. Integrasi rumput unggul - legume dan tanaman pangan berpotensi untuk diterapkan pada daerah lahan kering karena mampu menyediakan pakan dengan biomassa yang cukup bagi ternak yang dibuktikan dengan profil metabolit darah ternak masih berada pada keadaan normal.
Policies to Increase Calves Production in East Nusa Tenggara as a National Production Center Lole, Ulrikus Romsen; Keban, Arnoldus
ANIMAL PRODUCTION Vol. 22 No. 2 (2020)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.859 KB) | DOI: 10.20884/1.jap.2020.22.2.11

Abstract

The determinant factors of the growth of calf cattle production in NTT Province (both technical/technological, economic, socio-cultural, investment, and related institutions) have not been specifically identified and measured. This is very important for the purpose of formulating and implementing related policies. The objectives of this study were to analyze the main factors affecting the level of calf production, and to formulate policy interventions to increase calf production. A research survey was carried out on parties related to the planning and development of cattle business. The quantitative approach is in the form of regression analysis of time series data. The economic phenomenon of calf production in Kupang Regency has been simplified into a mathematical model (response function). The result reported that the estimated value of the parameters in the total calf production equation model in NTT was: TPRAS= – 20434.1 + 0.2262 LTTSIP* – 0.0032 TLPRAns + 0.2147 TLLTP* + 0.1036 TPTRU* + 0.1877 TRKUT** + 0.2067TRDIB** + 0.1057 TRDVT** + 0.3647 LTPRAS* + 811.7645 TREND**. In conclusionl, the increased production of calves was dependent on the increase in support for the main production factors [number of productive cows, number of farmers, amount of feed, and amount of cement/vaccine] adequatly. Policy investment (through interest rates and realization farming loans), policy of productive cows control (through postponement of slaughter and the provision cash incentives), and policy of technology support (through realization AI doses of semen and livestock vaccines) significantly affect to production of calves.
Supply and Value Chain Models in Cattle Marketing and Its Derivative Products in East Nusa Tenggara Province Lole, Ulrikus Romsen; Keban, Arnoldus; Sogen, Johanes G; Mulyantini, Ni Gusti Ayu
ANIMAL PRODUCTION Vol. 23 No. 3 (2021)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2021.23.3.110

Abstract

In general, the determination of the price of cattle is based on the condition of the cattle's body. This will result in an unsatisfactory transfer of revenue value for farmers, because the bargaining position is still weak. In addition, transactions in the marketing chain of beef products and their by-products have not yet been solidly established, so the obligations and rights of some parties are not guaranteed. The objective was to analyze the role of stakeholders in each supply chain and distribution of value chains as revenue in the marketing transactions of cattle, beef, and derivative products. The study was conducted in West Timor, which has 85.0% of the cattle population in NTT. Four sample districts (Kupang, TTS, TTU and Belu) in 8 sample sub-districts or 16 sample villages were included in the study. Respondents in marketing activities consisted of farmers, village traders, sub-district/district traders, slaughter traders, inter-island traders, by-product/waste traders, as well as beef, cowhide, bone, and fat/blood processing industries. Data collection were conducted by a questionnaire-based interview. The data were analyzed descriptively-quantitatively with a supply chain analysis model. It canbe concluded that (1) Market supply chains include cattle traders (farmers, village traders, sub-district traders, inter-island traders and slaughtering traders), as well as beef traders (fresh beef retailers, frozen beef exporting traders, and processed beef products traders); (2) The ideal model of the value chain in the form of revenue share from marketing of cattle, beef, processed beef products, by-products, and cattle waste has not been fully established in NTT; (3) The ideal model includes five marketing blocks (cattle block, beef block, processed beef block, by-product block, and waste block).
Strategi Pengembangan Ternak Kerbau Di Kabupaten Manggarai Barat Rustam Ahmad; Maria Yusintha Luruk; Ulrikus R Lole
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v13i2.9868

Abstract

Buffalo has a huge role in community life in West Manggarai Regency, both as working and as socio-cultural livestock such as for deaths and marriages. However, government support in the development of buffalo is meager, increasing buffalo population fluctuations. This condition exacerbated by the availability of males and buffalo breeding patterns is still traditional. This study aims to formulate priority strategies and programs in the context of buffalo development. This study uses the SWOT and AHP methods to formulate strategy and determine priority strategies and programs. This study uses survey methods, and sampling by purposive sampling with criteria for the number of buffalo livestock ownership of at least five has sold buffalo in the last three years and has a productive female. Through the results of the SWOT and AHP analysis strategies in the development of buffalo in Manggarai Barat District, increasing buffalo production and productivity are top priorities, improving human resource skills and institutional strengthening of second priority farms, optimizing the availability of pasture fields and third-priority agricultural waste, and increasing synergy fourth priority supporting institutions. Priority programs in the context of developing buffalo are strengthening institutional livestock with a weight of 0.1481, improving human resource skills with a load of 0.1410, providing a superior male program with a weight of 0.1376, mapping and revitalization of pasture fields with a weight of 0.1256, supplying animal feed with a load of 0.1069, applying processing technology feed with a weight of 0.0951, increased use of financial institutions with a weight of 0.0705, prevention and control of ruminant livestock diseases with a load of 0.0651, increase the synergy of the world of high poaching with the world of animal husbandry with a weight of 0.0585, construction of supporting facilities and infrastructure with a load of 0.0469. The Government of West Manggarai Regency expected to schedule synergistically as well as implement it; so that the buffalo development policy is right on target and can increase the buffalo population so that it will lead to the progress and improvement of the welfare of buffalo ranchers.
Strategi Pengembangan Usaha Ternak Babi Program Perak di Kabupaten Ngada E. D. N. Wea; M. Y. Luruk; U. R. Lole
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.22.2.218-227.2020

Abstract

Kondisi Ekonomi Rumahtangga Peternak Penggemukan Sapi Potong Pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Kupang E. Sunarto; O.H. Nono; U.R. Lole; Y.L. Henuk
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.21-28.2016

Abstract

Pengembangan ternak sapi potong yang digalakkan oleh pemerintah dengan mencanangkan program swasembada daging pada tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong sehingga dapat bersaing dengan sapi impor. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang diarahkan untuk pengembangan peternakan melalui plasma nutfah dan penggunaan teknologi peternakan. salah satu ciri dari usaha peternakan rakyat adalah orientasinya belum sepenuhnya bersifat bisnis dan biasanya dilakukan sebagai usaha sambilan yang tidak terlalu mementingkan keuntungan secara finansial. Pendapatan nyata lebih besar akan diperoleh pada saat lama waktu pemeliharaan 6 bulan atau dibawah nilai rataan dan selanjutnya cenderung terjadi penurunan dengan semakin bertambah panjangnya lama waktu pemeliharaan yang dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekonomi rumahtangga peternak penggemukan sapi potong pada peternakan rakyat di Kabupaten Kupang, meliputi 3 (tiga) kecamatan sebagai berikut: a) Kecamatan Amarasi Timur, b) Kecamatan Kupang Timur, dan c) Kecamatan Amarasi Barat.  Pemilihan kelompok peternak contoh secara acak sederhana sebanyak dua kelompok dari tiap kecamatan dimana setiap kelompok terdiri dari 20 orang petani peternak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usaha ternak sapi potong pola penggemukan adalah Rp. 10,626,667,-/tahun/peternak dengan besaran kontribusi sebesar 44,15 % dari total pendapatan  rumahtangga.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggemukan sapi potong di tingkat peternakan rakyat di Kabupaten Kupang merupakan sumber pendapatan  utama di tingkat responden.
The Effect of Water Soaking, Enzyme Supplementation and Microwave Treatment on The Nutritive Value of Rice Bran for Broiler Chicken N. G. A. Mulyantini; Ulrikus R. Lole
Buletin Peternakan Vol 24, No 4 (2000): Buletin Peternakan Vol. 24 (4) November 2000
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v24i4.1417

Abstract

Artikel dalam bentuk PDF
Analisis Finansial Sistim Penggemukan Sapi Potong oleh Perusahaan dan Peternakan Rakyat di Kabupaten Kupang E. Edi Sunarto; Obed H. Nono; Ulrikus R. Lole; Hilarius Yosef Sikone
JAS Vol 1 No 4 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - October 2016
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v1i04.257

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pendapatan usaha penggemukan sapi di perusahaan peternakan dan peternakan rakyat, kelayakan usaha penggemukan sapi potong di perusahaan peternakan dibandingkan dengan usaha penggemukan sapi potong di peternakan rakyat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan dari usaha penggemukan sapi potong di perusahaan dan peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan wilayah sampel ditentukan secara Sampel Acak Klaster (Cluster Random Sampling) dan responden secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 responden. Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Pariod (PP), dan Analisis Switching Value. Hasil analisis menunjukan bahwa usaha penggemukan di perusahaan peternakan untuk sapi jantan memiliki nilai NPV sebesar Rp. 7.472.015.043; B/C sebesar 3.09; IRR sebesar 30.15%; Usaha penggemukan sapi betina afkir memiliki nilai NPV sebesar Rp. 3.720.704.516,- B/C sebesar 4.87; IRR sebesar 34%; sementara usaha penggemukan sapi jantan di peternakan rakyat memiliki nilai NPV sebesar Rp. 61.825.470; B/C adalah 4.92; IRR sebesar 95%. Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran pendapatan untu usaha penggemukan sapi adalah jumlah ternak, harga bakalan, tenaga kerja dan harga jual, biaya pakan, dan bobot akhir ternak. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Kupang baik yang dilakukan oleh peternak maupun perusahaan peternakan layak dijalankan. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.