Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Dirgantara

PEMANTAUAN KONSENTRASI GAS (CO2, NO2) DAN PARTIKULAT (PM2.5) PADA STRUKTUR HORIZONTAL DI KAWASAN DAYEUHKOLOT, CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA Muhammad Farisqi Aziz; Arief Abdurrachman; Indra Chandra; Lutfi Ikbal Majid; Furqan Vaicdan; Rahmat Awaludin Salam
Jurnal Sains Dirgantara Vol 18, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jsd.2020.v18.a3236

Abstract

Salah satu sumber polusi lokal yang terjadi di Bandung Raya berasal dari kendaraan bermotor. Dari penelitian sebelumnya terindikasi bahwa konsentrasi organic carbon (OC) lebih tinggi dari elemental carbon (EC), konsentrasi OC primer lebih tinggi dari OC sekunder, dan konsentrasi char-EC lebih tinggi dari soot-EC. Penelitian tersebut menggunakan metode dry sampling dengan perangkat cascade impactor dan teridentifikasi bahwa OC, OC primer, dan char-EC berasal dari kendaraan bermotor khususnya mesin diesel, asap pabrik, dan debu jalan. Penelitian ini bertujuan untuk memantau dan menganalisis persebaran polusi lokal secara horizontal di daerah Dayeuhkolot, cekungan udara Bandung Raya. Pemantauan kualitas udara (CO2, NO2 , dan PM2.5 ) dengan menggunakan sepeda dilakukan pada tiga tipe lintasan: (1) jalur hijau, (2) lalu lintas rendah, dan (3) jalan raya. Ketiga lintasan memiliki karakteristik yang unik sesuai dengan estimasi sumber pencemar dan faktor lingkungan seperti pepohonan. Alat ukur yang digunakan berbasis low-cost sensors (CO2, NO2, dan PM2.5 ), serta dilengkapi dengan sensor temperatur (T), kelembapan relatif (RH), dan data logger. Pengukuran dilakukan selama 15 kali pada Februari-Maret 2019. Rata-rata pengamatan dilakukan setiap ~2 jam dengan kecepatan rata-rata sepeda ~10 km jam -1 . Hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi fluktuasi konsentrasi emisi gas/partikulat, yang dipengaruhi oleh konsentrasi polutan di udara sesaat yaitu dari kendaraan bermotor, pembakaran sampah, aktivitas pasar minggu, dan pengaruh hujan. Pada saat lampu merah di persimpangan jalan, tampak bahwa emisi langsung dari kendaraan bermotor dapat meningkatkan konsentrasi PM 2.5 dan NO2 menjadi 110 μg m-3 dan ~0,15 ppm pada selang waktu pengukuran ~10 menit. Faktor lainnya yang dapat meningkatkan nilai konsentrasi PM 2.5 sebesar ~163 μg m-3 dari kondisi udara ambien (77-86 μg m-3) adalah pembakaran sampah (~4 menit). Sedangkan kegiatan rutin di pasar minggu pagi dapat meningkatkan konsentrasi CO2 dan NO2 menjadi ~931 ppm dan ~0,13 ppm (~8 menit). Air hujan yang biasa terjadi pada sore hari dapat menurunkan konsentrasi gas dan PM 2.5 . Tingkat pembilasan partikulat (r) akibat hujan adalah ~30%.