Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hizbiyyah and Hizbut Tahrir Indonesia's New Member Recruitment Strategy After Disbandment Mohammad Taufiq Rahman; Bukhori Bukhori; Paelani Setia
FIKRAH Vol 11, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/fikrah.v11i1.19317

Abstract

This article discusses Hizbut Tahrir Indonesia's new member recruitment strategy after the government disbanded them through Perppu on Community Organization Number 2 of 2017. The research method used is qualitative through data collection, observation, interview, and document review. This research found that Hizbut Tahrir Indonesia changed its strategy from open recruitment to using strategies through informal groups and individuals in recruiting members behind closed doors, especially after they were banned by the government in 2017, namely through the student movement, through the activities of figures in mosques, and women. According to HTI, these three strategies have a safe tendency because they can be done secretly and escape the control of the government and mass organizations that oppose them. According to HTI, the student movement is considered necessary because they are educated citizens who have the potential to become agents of change in society. Meanwhile, the mosque is the center of Muslim activity, where the recruitment of DKM administrators, preachers, and congregants can accelerate the preaching of the Khilafah. Meanwhile, the use of women as another HTI recruitment agent is done because the HTI doctrine believes in the importance of women as pillars of civilization. This article argues that although the government has banned HTI, they are still fighting back, mainly through invisible and covert means.
Membangun Masyarakat Toleran di Daerah Plural: Pengalaman Masyarakat Muslim dan Kristen di Cianjur, Jawa Barat Paelani Setia; Mohammad Taufiq Rahman; Rifki Rosyad
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30390

Abstract

Artikel ini membahas tentang toleransi masyarakat Muslim dan Kristen di Kampung Palalangon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Data penelitian diperoleh melalui wawancara terhadap tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk menggali nilai-nilai yang melandasi kehidupan sosial yang toleran. Selain itu, penulis juga mengobservasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua warga desa tanpa membeda-bedakan agamanya, terutama di perayaan hari besar nasional dan hari besar keagamaan. Penulis menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang ada bahwa toleransi dapat dikembangkan selama ada faktor-faktor tertentu yang mendorongnya. Sebagai contoh, tokoh agama sering kali memegang dan menyebarkan keyakinan yang mendorong toleransi. Kemudian ada contoh yang baik yang diberikan oleh para pemimpin masyarakat untuk mempromosikan hidup berdampingan di lingkungan sekitar. Masyarakat secara keseluruhan juga menerima ketergantungan dan rasa hormat terhadap individu lain karena ingin mencapai kehidupan yang toleran. Beberapa penelitian sebelumnya tentang topik toleransi beragama diperkuat oleh hasil penelitian ini, yang dilakukan di Desa Palalangon, Cianjur, Jawa Barat.