Kiryanto Kiryanto
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kekuatan Struktur Stern Ramp Door dengan Variasi Bentuk Clevis pada Kapal Ferry Ro-Ro 600 GT Ardhani Bintang Novian; Ahmad Fauzan Zakki; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 2 (2021): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal ferry ro-ro merupakan kapal yang dapat memuat kendaraan yang dapat berjalan masuk ke dalam kapal dan berjalan keluar dari kapal dengan penggeraknya sendiri, sehingga sering disebut dengan kapal rool on – roll off atau disingkat kapal ferry ro-ro. Karena muatan kapal ini berupa kendaraan, maka kapal ini dilengkapi dengan adanya pintu rampa untuk akses keluar masuk kendaraan. Ramp Door (Pintu Rampa) merupakan sebuah fasilitas dari kapal jenis ro-ro yang merupakan sebuah pintu yang secara umum terletak di buritan dan di haluan dengan tujuan sebagai menjembatani kendaraan dari car deck ke dermaga. Dari sebuah kasus insiden yang terjadi di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, Lampung yaitu adanya kecelakaan Kapal Nusa Putra yang diakibatkan karena  konstruksi ramp door patah. Merujuk pada penelitian yang sudah ada tentang analisis kekuatan ramp door, maka pada penelitian ini masih diperlukan penelitian pada konstruksi stern ramp door lebih lanjut dan akan ditambahkan penelitian dibagian clevis / kupingan guna untuk mengetahui seberapa kuat kekuatan dari clevis ramp door untuk digunakan saat bongkar muat. Objek dalam penelitian ini adalah kapal Ferry ro-ro 600 GT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum dan minimum pada konstruksi stern ramp door setelah diberi variasi pembebanan dan kondisi yang berbeda, mengetahui karakteristik tegangan pada konstruksi stern ramp door setelah diberi variasi pembebanan serta Mengetahui karakteristik pada setiap desain clevis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis metode elemen hingga dibantu dengan software abaqus CAE. Validasi model dilakukan dengan menggunakan perhitungan defleksi mekanika teknik dan didapatkan nilai eror sebesar 3,34 %. Beban yang digunakan dalam penelitian ini adalah beban kendaraan 4 ton, 8 ton dan 16 ton. Variasi yang diberikan berupa kondisi ramp door 10  dan posisi kendaraan diatas ramp door serta variasi model clevis. Tegangan maksimum terjadi pada saat kondisi ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan truk 16 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 0 derajat. Tegangan sebesar 220,6 Mpa dan terletak pada node 9794 serta defleksi sebesar 2,214 mm. Tegangan minimum terjadi pada saat ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan mobil 4 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 10 derajat dan ketika desain stern ramp door diberi beban kendaraan mobil 4 ton, beban awal (roda bagian depan) dan kondisi stern ramp door 350 derajat. Tegangan tersebut sebesar 122,8 Mpa dan defleksi sebesar 1,315 mm. Dari hasil tersebut maka model aman memenuhi kriteria BKI. Semua model bentuk clevis mempunyai safety factor diatas 1 yang artinya semua model clevis memenuhi kriteria dari BKI.
ANALISA KEKUATAN DECK PADA KAPAL LANDING CRAFT TANK (LCT) 1100 DWT AKIBAT PERUBAHAN MUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khairul Fajri; Imam Pujo Mulyanto; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 11, No 2 (2023): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengalihan fungsi kapal Landing Craft Tank (LCT) yang semula digunakan untuk muatan alat berat berubah fungsi menjadi muatan cangkang sawit harus dilakukan kajian kekuatan pada geladak akibat perubahan pembebanan muatan. Kedua jenis muatan mempunyai kerakteristik pembebanakan yang berbeda, dari pembebanan terpusat pada roda truk menjadi pembebanan merata keseluruh geladak kapal. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai tegangan dan defleksi maksimum pada kontruksi geladak kapal LCT dan membandingkan hasil tegangan dan defleksi maksimum pada geladak kapal ketika membawa 2 jenis muatan berbeda. Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga (FEM) dan mengacu kepada aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Penulis melakukan penelitian dengan 5 kondisi pembebanan. Kondisi pertama cangkang sawit dengan total muatan 794,8 ton, kondisi kedua cangkang sawit dengan total muatan 688,9 ton, kondisi ketiga cangkang sawit dengan total muatan 529,9 ton, kondisi keempat 6 truk tambang dengan total muatan 199,2 ton dan yang kelima 4 truk tambang dengan total muatan 132,8 ton. Validasi dilakukan pada model dengan cara membandingkan hasil perhitungan simulasi dengan perhitungan analitis menggunakan teori balok dan didapatkan nilai error sebesar 4,66 %. Bahan material yang digunakan KI-A36 dengan yield 250 MPa, hasil analisa FEM didapatkan tegangan maksimum 186,5 MPa yaitu pada deck longitudinal 8 kanan dan defleksi 14,3 mm, hasil dari penelitian perubahan fungsi kapal LCT telah memenuhi kriteria aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
Analisa Shop Level Planning Dengan Metode CPM Pada Kapal TB. Equator 06 dan TK SML 3001 Indra Saean; Kiryanto Kiryanto; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 11, No 2 (2023): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Critical Path Method adalah suatu metode yang memanfaatkan adanya jalur kritis untuk mengetahui durasi waktu proyek., pada penelitian ini menggabungkan jadwal dan repair list kapal TB Equator 06 dan TK. SML 3001 secara simultan sehingga diperoleh jalur kritis yang baru. Dilanjutkan dengan analisa shop level planning untuk mendapat produktivitas bengkel. Penelitian ini bertujuan  untuk mendapatkan nilai produktivitas bengkel dengan penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu, mendapatkan alternatif schedule  baru berbasis critical path method, mendapatkan ulasan percepatan waktu pada alternatif schedule  proyek. Dalam penelitian menunjukan hasil 20 critical path baru di network diagram. setelah dilakukan penjadwalan baru dan memperoleh tiga varian jadwal baru yaitu variasi  A, variasi B, dan variasi C dan dilakukan crashing dengan penambahan tenaga kerja pada proyek, didapatkan percepatan waktu proyek dari durasi awal 73 hari menjadi 50 hari (31%) pada variasi A , 42 hari (42%) pada variasi B dan 30 hari (58%) pada variasi C. Sementara produktivitas bengkel didapatkan nilai terbaik pada variasi penjadwalan C yaitu pada bengkel sandblasting dan scrubbing dengan nilai  202,5 m²/mandays; bengkel sistem propulsi 0,125 unit/mandays; bengkel outfitting 0,0923 unit/mandays; 0,0717 set/mandays; 0,706 pcs/mandays dan bengkel fabrikasi 0,22 unit/manday. Hal ini menunjukkan shop level planning dapat digunakan untuk perhitungan produktivitas kapal secara simultan.
Analisa Penjadwalan Ulang Dan Kurva S Pada Reparasi Kapal OB. Mulia XII Dengan Menggunakan Critical Path Method Ignatius Hugo; Kiryanto Kiryanto; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 11, No 4 (2023): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal yang dapat mendukung untuk keberjalanan dan kelancaran suatu kapal ialah pada tahap pemeliharaan kapal tersebut, yang dimana dengan adanya hal tersbut dapat membuat kapal dapat beroperasi dalam kurun waktu yang lama dan tetap dalam kondisi yang baik atau prima. Salah satu proses yang terdapat didalam kegiatan pemeliharaan kapal yaitu reparasi atau perbaikan kapal. Proses pengolahan data atau penelirian dalam analisa reschedule proyek perbaikan serta Kurva S dengan berdasarkan prinsip critical path method di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisa Schedule dengan Microsoft project, Analisa Perhitungan Data, Analisa Planning Schedule, Melakukan penataan perlakuan pada pekerjaan kritis dengan tindakan yang disebut alternatif percepatan,Analisa Kurva S dengan menggunakan software Microsoft Excel Setelah dilakukan perhitungan crashing, maka kemudian dapat terlihat perbedaan lama waktu yang diperlukan atau durasi yang nantinya akan diunakan selama proses kegiatan proyek reparasi berlangsung. Dari hasil perhitungan dapat terlihat bahwa crashing yang dilakukan penambahan jam kerja dapat mempersingkat waktu menjadi 28 hari dan waktu yang dihasilkan dari crashing dengan penambahan tenaga kerja menjadi 27 hari. yaitu peningkatan yang signifikan diawal untuk jadwal dengan crashing penambahan jam serta tenaga kerja. Untuk hasil kondisi awal ditemukan total pengeluaran untuk upah pekerja sendiri sebesar Rp148.896.000, dan kemudian untuk total pengeluaran upah pekerja pada jadwal crashing jam kerja sendiri sebesar Rp189.288.000,dan untuk jadwal Crashing tenaga kerja di sendiri sebesar Rp218.064.000