Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM DI DESA SUMBER ARUM KECAMATAN SONGGON BANYUWANGI Adetiya Prananda` Putra; Firda Rachma Amalia; Sari Wiji Utami
UNEJ e-Proceeding 2018: Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis III (SNMB3)
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komoditas unggulan dan daya tarik wisataprospektif yang mendukung pengembangan agrowisata dengan berorientasi pada potensi desaSumber Arum. Penelitian ini juga bertujuan untuk menyusun strategi pengembanganagrowisata berbasis community-based tourism yang bias diterapkan dalam pengembanganagrowisata desa Sumber Arum. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan DesaSumber Arum sebagai objek penelitiannya. Analisis penentuan komoditas unggulan dan dayatarik wisata menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE). Penyusunan strategipengembangan berbasis community-based tourism menggunakan analisis IFE, EFE, IE, SWOT,dan AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selada Air, seledri, dan pakis merupakankomoditas unggulan untuk pengembangan agrowisata. Strategi-strategi pengembanganprioritas yang dapat direkomendasikan kepada desa Sumber Arum untuk mengembanganagrowisata berbasis community based tourism yaitu (1) memanfaatkan potensi lahanpertanian menjadi zonasi agrowisata, (2 memberikan pelatihan dasar kepariwisataan kepadamasyarakat pelaku agrowisata, (3) bekerjasama dengan pelaku industri pariwisata untukmemperkenalkan destinasi agrowisata, (4) menciptakan brand agrowisata berbasismasyarakat, dan (5) meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk pembaharuan produkagrowisata.Kata Kunci: Agrowisata, Community based tourism, Desa Sumber Arum, dan Strategipengembangan.
Pengaruh Konsentrasi Daun Belimbing Wuluh (Averhoa Bilimbi L.) dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Fisik Telur Puyuh Sari Wiji Utami; Silfiatus Saadah; Fatimatuz Zuhro
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 3 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i3.2319

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas fisik telur puyuh yang telah direndam dengan ekstrak daun belimbing wuluh dan telah disimpan selama beberapa minggu. Penelitian ini menggunakan 108 butir telur puyuh umur 0 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirsak (0%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%) dan 6 lama waktu penyimpanan (0, 1, 2, 3, 4, dan 5 minggu) dengan tiga ulangan. Data dianalisis dengan ANOVA 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak daun berpengaruh nyata terhadap bobot telur, bobot kerabang, bobot putih telur, skor kuning telur, pH albumin, Haugh Unit (HU), dan tebal cangkang telur puyuh. Perlakuan interaksi berpengaruh nyata terhadap berat kerabang, pH albumin, dan tebal kerabang telur puyuh.
PKM KARANG TARUNA WIRANUSA DESA GUMIRIH KECAMATAN SINGOJURUH DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERAIRAN SEBAGAI KAWASAN KAMPUNG IKAN Sari Wiji Utami; Zulis Erwanto; Riza Rahimi Bachtiar; Fatimah Fatimah; Achmad Roghib Mabrur
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i1.1056

Abstract

Tingkat kesejahteraan masyarakat di dusun Gayam Lor, desa Gumirih, kecamatan Singojuruh, kabupaten Banyuwangi masih belum merata dan hanya mengandalkan mata pencaharian utama sebagai petani dan pedagang. Sumber daya perairan yang ada di sekitar pemukiman masyarakat juga belum dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya perikanan. Ikan nila (Oreochromis niloticus) atau Nile Tilapia adalah sejenis ikan konsumsi air tawar yang mampu beradaptasi dan mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran yang lebar. Ikan nila selain dipelihara di kolam biasa seperti yang umum dilakukan, juga dapat dibudidayakan di media lain seperti kolam air deras, kantung jaring apung, karamba, sawah, bahkan dalam tambak (air payau) sekalipun. Dengan adanya program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, diharapkan desa Gumirih dapat menjadi salah satu sentra penghasil perikanan air tawar nila merah yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, melalui pengembangan “Kampung Ikan” dan menjadi lokasi percontohan bagi kawasan lain di kecamatan Singojuruh, mengingat sub sektor perikanan belum berkembang baik di wilayah ini. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial, meningkatkan keterampilan masyarakat untuk berwirausaha dan mengolah produk hasil perikanan yang dibudidayakan, serta meningkatkan kesejahteraan melalui pembentukan “Kampung Ikan”.Kata kunci: ikan nila merah, Kampung Ikan, sumber daya perairan
PKM PENGEMBANGAN RUMAH JAMUR TIRAM PUTIH DI PONDOK PESANTREN MAMBA’USSUNAH DESA KEBAMAN, KEC.SRONO-KABUPATEN BANYUWANGI Riza Rahimi Bachtiar; Sari Wiji Utami; Kurniawan Muhammad Nur
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i1.1074

Abstract

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur tiram yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Terdapat berbagai manfaat dari jamur tiram antara lain : mengandung vitamin C, sumber protein nabati yang rendah kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit hipertensi dan serangan jantung (Sunandar, et al., 2012). Salah satu daerah yang melakukan kegiatan budidaya jamur tiram adalah Desa Kebaman Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi. Pondok Pesantren Mamba’ussunah merupakan lembaga pendidikan yang juga melakukan kegiatan budidaya jamur tiram putih. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha di Pondok Pesantren Mamba’ussunah antara lain rumah jamur tiram yang didirikan masih sangat sederhana, ruangan tempat budidaya sudah mengalami beberapa kerusakan, peralatan budidaya jamur tiram yang sangat minim, manajemen keuangan untuk pelaporan keuangan budidaya yang belum dilakukan, dan sistem pemasaran jamur tiram putih yang masih sangat sederhana. Solusi yang dapat ditawarkan kepada kelompok mitra, dalam hal ini Pondok Pesantren Mamba’ussunah di Desa Kebaman Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi adalah dengan melakukan pengembangan Rumah Jamur Tiram Putih, memperbaiki ruangan tempat budidaya jamur tiram, memberikan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan budidaya jamur tiram, penerapan manajemen keuangan, dan peningkatan pemasaran jamur tiram putih. Target luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM ini adalah : 1) Meningkatnya kemampuan, keterampilan, dan keberhasilan masyarakat dalam menerapkan sistem budidaya jamur tiram putih; 2) Memperbaiki sarana dan prasarana (ruangan tempat budidaya jamur tiram putih) yang masih sederhana dan tidak steril, sehingga kualitas dan kuantitas jamur tiram putih yang dihasilkan dapat meningkat; 3) Meningkatnya keterampilan masyarakat untuk berwirausaha dan mengolah produk hasil pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan “Rumah Jamur Tiram Putih”.4) Menjadikan desa Kebaman kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu sentra penghasil jamur tiram putih.  Kata kunci : jamur tiram putih, Pondok Pesantren Mamba’ussunah,  rumah jamur. 
POTENSI PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS DAN KULIT MANGGIS TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR ITIK ASIN Sari Wiji Utami; Rindu Ayu Agustin; Fatimatuz Zuhro
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telur merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang lengkap dan harga terjangkau. Tetapi, telur memiliki sifat yang mudah rusak, baik kerusakan fisik maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori cangkangnya. Sifat telur yang mudah rusak menyebabkan perlunya metode penanganan sehingga telur memiliki daya simpan yang cukup lama, salah satunya melalui proses pengawetan dengan pengasinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis terhadap kualitas fisik telur itik asin. Kualitas fisik yang diteliti, antara lain; berat telur, tinggi putih telur, Haugh Unit (HU), dan warna kuning telur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test, yaitu membandingkan sample telur asin tanpa perlakuan (kontrol) dan telur asin dengan perlakuan penambahan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan daun beluntas dan kulit manggis berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi putih, HU, dan warna kuning telur, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter berat telur.
Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi Dalam Pembuatan Sabun Batang di Kampung Wisata Kopi Lerek Gombengsari Banyuwangi Ayu Purwaningtyas; Aprilia Divi Yustita; Sari Wiji Utami
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10615

Abstract

Lerek Gombengsari (Lego) Coffee Tourism Village is one of the coffee educational tourism destinations in Banyuwangi. This tourist destination combines agro-tourism and educational tourism so that visitors can learn and practice coffee plantation management organically with an educational system adhering to the principle of Learning by doing. The use of coffee in the Gombengsari area is still limited to coffee beans. Coffee beans are processed into coffee grounds which are enjoyed by tourists, both domestic and foreign tourists. The processing of coffee beans produces 45% of coffee waste in the form of coffee grounds and each cup of coffee drunk containing coffee grounds has an average weight of 20 grams. Therefore, coffee grounds waste must be processed because it can be harmful to health and the environment. Coffee grounds waste contains caffeine, organic acids, minerals and antioxidants that are useful for smoothing the skin, moisturizing the skin and preventing free radicals. Based on these contents, the coffee grounds at Kampung Lego Tourism will be processed into traditional soap bars. Making bar soap is done traditionally to avoid chemicals so that it can reduce problems on the skin. The PKM activity by the Poliwangi Lecturer Team was able to produce processed bar soap products which were packaged under the name Srikandi Homemade Soap. These results are able to add to the list of processed variants that are very useful for partners.
Pemberdayaan PKK Desa Tambong dalam Pembuatan Sabun Pencuci Piring Eco-Enzyme Ari Istanti; Sari Wiji Utami; Astri Iga Siska
Warta Pengabdian Vol 17 No 1 (2023): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v17i1.35180

Abstract

Pengelolaan sampah di wilayah perdesaan biasanya dilakukan oleh masyarakat secara on site. Begitupun halnya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tambong, Kecamatan Kabat yang belum mempunyai TPA. Pengelolaan sampah organik rumah tangga secara tepat guna sudah pernah dilakukan oleh masyarakat Desa Tambong. Kelompok PKK sudah berhasil membuat bersama larutan eco-enzyme F1 hingga panen, akan tetapi pemanfaatan dan animo masyarakat untuk mengaplikasikan eco-enzyme masih belum maksimal. Selama ini, hasil panen F1 dari eco-enzyme hanya digunakan sebagai obat luar untuk tubuh oleh beberapa warga. Masih adanya aroma khas fermentasi secara teknis sangat mengganggu, sehingga minat masyarakat untuk menggunakan eco-enzyme lebih lanjut menurun drastis dan cairan yang sudah dipanen terbengkalai. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat diversifikasi produk eco-enzyme F1 yang digemari masyarakat dan mempunyai nilai jual. Salah satunya dengan mengembangkan eco-enzyme menjadi sabun pencuci piring cair yang ramah lingkungan. Produk sabun yang dihasilkan dikemas sedemikian rupa sehingga layak untuk dipasarkan. Dengan demikian diharapkan pendapatan masyarakat dapat mengalami peningkatan dan masyarakat akan terus tergerak untuk peduli lingkungan.
Karakteristik Pupuk Cair Eco-Enzyme Berbahan Dasar Limbah Sayur Dan Buah Terhadap Kandungan Nutrisi Dan Bahan Organik Ari Istanti; Aldy Bahaduri Indraloka; Sari Wiji Utami
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2023): MARCH
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v7i1.503

Abstract

Sebanyak 60% sampah yang terbuang di TPA adalah sampah organik, dimana pengelolaan yang buruk dapat menimbulkan banyak masalah. Oleh karena itu perlu suatu langkah memanfaatkan limbah tersebut sebagai produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai guna seperti eco-enzyme.  Eco-enzyme merupakan fermentasi limbah organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk tanaman seperti N, P, K, dan C-organik. Bentuk eco-enzyme yang berupa cairan membuat aplikasinya sebagai pupuk cair lebih praktis. Pembuatan eco-enzyme sebagai pupuk cair sangat berpeluang untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kombinasi bahan ecoenzim yang menghasilkan nutrisi tinggi sebagai pupuk cair. Rancangan penelitian menggunakan RAL 4 perlakuan (sayur + manggis; sayur + jeruk); sayur + buah naga; sayur) dengan 3 ulangan. Perlakuan kombinasi bahan berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan sayur + jeruk (P2) memberikan hasil nutrisi terbaik secara keseluruhan.
POTENSI PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS DAN KULIT MANGGIS TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR ITIK ASIN Sari Wiji Utami; Rindu Ayu Agustin; Fatimatuz Zuhro
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 1 No. 1 (2019): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v1i1.226

Abstract

Telur itik asin yang diperkaya  dengan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis merupakan salah satu produk diversifikasi pangan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas gizi bahan pangan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis pada produksi telur itik asin dapat meningkatkan beberapa kualitas fisik telur itik asin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telur itik asin yang diperkaya dengan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun beluntas dan kulit manggis pada produksi telur itik asin berpengaruh nyata terhadap preferensi konsumen pada parameter warna kuning telur, aroma, rasa, dan tingkat kesukaan (hedonik), tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter kemasiran.  
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA UD. SILVIA FOOD Anisatun Nadhiroh; Kurniawan M. Nur; Sari Wiji Utami
Jurnal Javanica Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Terapan Agribisnis
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi Jl. Raya Jember km. 13 Labanasem, Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur (68461) Telp. (0333) 636780

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/javanica.v1i1.2022.56-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik impas dan perencanaan laba di UD. Silvia Food. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada responden yang bersangkutan. Analisis data menggunakan break even point (BEP) dan margin kongtribusi. Hasil penelitian diketahui bahwa titik impas tahun 2018 sebesar Rp. 23.632.020 untuk kemasan 250 gram dan Rp. 21.948.102 untuk kemasan 500 gram. Titik impas tahun 2019 yaitu sebesar Rp. 27.310.494 untuk kemasan 250 gram dan Rp. 25.359.642 untuk kemasan 500 gram. Titik impas tahun 2020 yaitu Rp. 32.227.736 untuk kemasan 250 gram dan Rp. 29.307.138 untuk kemasan 500. Perusahaan merencanaan laba tahun 2021 sebesar 15% dari tahun 2020 yaitu perusahaan harus dapat melakukan penjualan sebesar Rp. 99.447.216 untuk kemasan 250 gram dan Rp. 187.500.518 untuk kemasan 500 gram. Untuk tahun 2022 perusahaan merencanakan laba sebesar 25%, untuk itu perusahaan harus dapat melakukan penjualan sebesar Rp. 131.090.032 untuk kemasan 250 gram dan Rp. 251.092.747 untuk kemasan 500 gram.