Eva Annisaa
Program Studi Farmasi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

LONGAN PEEL EXTRACT (DIMOCARPUS LONGAN L.) AS AN ANTIOXIDANT AGAINST OXIDATIVE STRESS IN WISTAR RATS INDUCED BY TOXIC DOSES OF PARACETAMOL Aulia Sandriani; Faizah Fulyani; Donna Hermawati; Santoso Santoso; Eva Annisaa
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.311 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i2.27098

Abstract

Background: Oxidative stress is an imbalance between free radicals and antioxidants, characterized by increase in malodialdehyde (MDA) levels. Stress oxidative caused by paracetamol overdose consumption and can be a serious problem for the structure and liver cell function. Oxidative stress prevented and controlled by antioxidant. Longan peel has phenolic and flavonoid which can potentially be sources of natural antioxidants. This study aimed to prove the longan peel extract had an antioxidant effect that could affect the oxidative stress in rats induced by toxic doses of paracetamol. Method: : Experimental research with control group design. Group P1, P2, and P3 were treatment group induced by paracetamol with a toxic dose of 2000 mg/kgBW and given extracts of longan peel (Dimocarpus longan L.) with multilevel doses, that were 25 mg/kgBW, 50 mg/kgBW, and 75 mg/kgBW wistar rat. Then, blood samples from each group were collected and measured plasma MDA levels and the animals were terminated, then their livers were taken for measurement of liver SOD enzyme activity. Result: One Way ANNOVA test showed a significant difference in plasma MDA (p=0,000) in the whole group of wistar rats. Significant differences were also shown on the examination of plasma MDA levels in the K1-K2, K2-P1, K2-P2, and K2-P3 groups (p<0,05). Conclusion: Longan peel extract had the effect of reducing plasma MDA levels of wistar rats induced by toxic doses of paracetamol compared to the control group.Keywords: Paracetamol, longan peel extract, MDA.
ANTIOXIDANT EFFECT OF LONGAN PERICARP EXTRACT IN PARACETAMOL-INDUCED IN RATS Nabilah Saniyya Wahyudi; Lusiana Batubara; Endang Sri Sunarsih; Eva Annisaa&#039;
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v9i6.29324

Abstract

Background: Oxidative stress is a condition which were free radicals harm biological molecules, like lipid, protein, and DNA. Consume paracetamol can increase oxidative stress, which can cause increased level of AST and ALT serum. Longan pericarp (Dimocarpus longan L.) is one of natural ingredients that contain phenolic and flavonoids as an antioxidant to prevent oxidative stress. This study aims to prove the effect of longan pericarp (Dimocarpus longan L.) on AST and ALT serum levels of Wistar rats induced paracetamol. Methods: Experimental research with post-test only control group design. Thirty males wistar aged 2-3 months weighing 140-250 grams randomly divided into 5 groups. Group K1 was normal control group. Group K2 was induced by paracetamol 2000 mg/kgBW. Group P1, P2, P3 were induced by paracetamol 2000 mg/kgBW administered by longan shell extract (Dimocarpus longan L.) in multilevel dose 5 mg/200 gBW, 10 mg/200 gBW, and 15 mg/200 gBW. Blood samples in each group were collected to measure AST and ALT serum levels of wistar rats. Results: There were signifficant differences groups of AST serum. There were signifficant difference groups of K1-K2 (p=0,000), K2-P2 (p=0,041), and K2-P3 (p=0,010). There were signifficant differences groups of ALT serum. There were signifficant differences groups of K1-K2 (p=0,001), K2-P2 (p=0,032), and K2-P3 (p=0,006).  Conclusions:  The longan pericarp extract can lower the AST and ALT serum levels of Wistar rats induced by paracetamol.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI Vivi Nurmalita; Eva Annisaa; Dodik Pramono; Endang Sri Sunarsih
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.234 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25813

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular paling lazim yang tergolong dalam penyakit degeneratif, dan disebut sebagai penyakit “Silent Killer”. Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian morbiditas dan mortalitas penderita hipertensi adalah ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat antihipertensi. Pengobatan antihipertensi harus dilakukan secara rutin agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pada pasien hipertensi. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non-eksperimental yang bersifat observasional dengan pendekatan penelitian dilakukan secara cross sectional. Responden penelitian adalah semua pasien hipertensi yang datang memeriksakan diri maupun berobat di Puskesmas Halmahera, Puskesmas Kedungmundu, dan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang pada bulan Mei-Juni tahun 2018 yang memenuhi kriteria inklusi serta tidak memiliki kriteria eksklusi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer berupa kuesioner MMAS-8 dan WHOQOL-BREF, serta data sekunder berupa rekam medis pasien hipertensi. Uji statistik yang dilakukan adalah uji Chi-square. Hasil : Tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi dalam kategori kepatuhan tinggi sebesar 64,4%, kategori kepatuhan sedang sebesar 28,9%, dan kategori kepatuhan rendah sebesar 6,7%. Tingkat kualitas hidup pasien hipertensi dalam kategori kualitas hidup baik sebesar 93,3%, dan kategori kualitas hidup kurang sebesar 6,7%. Hasil uji statistik antara kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi adalah p<0,001. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi.Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat, Kualitas Hidup, Hipertensi.
Correlation Between Antioxidant and Cytotoxic Activity of Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Fractions in 4T1 Cell Line Eva Annisaa&#039;; Widyandani Sasikirana; Nuraini Ekawati; Intan Rahmania Eka Dini
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Indonesian Society for Cancer Chemoprevention

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjcanchemoprev12iss1pp21-27

Abstract

Parijoto (Medinilla speciosa Blume) is one of Indonesian plant used for traditional medicine. Previous studies have demonstrated antimicrobial and cytotoxic effects of Parijoto on T47D cells. Therefore, we intended to know the antioxidant and cytotoxic activity of these fractions in 4T1 cell line (a Mus musculus mammary carcinoma). This cancer causes the greatest number of cancer-related deaths This study also investigated the correlation between antioxidant activity and cytotoxicity of Parijoto fractions. Discovering the type of correlation between antioxidant and anticancer activity of botanical extracts could relieve in screening for cytotoxic agent from natural products. The antioxidant and cytotoxic activity investigated using the Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) and 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT) assay methods. The result showed that ethyl acetate fraction is the higher antioxidant activity (IC50:1.77 μg/mL) and the higher cytotoxicity (IC50:133.57 μg/mL). There was a strong positive correlation (correlation coefficient=0.957) between antioxidant and cytotoxic activity in 4T1 cell line, but the correlation was not significant (p=0.188).Keywords: Parijoto (Medinilla speciosa Blume), antioxidant, cytotoxic, 4T1 cell line.
Pendampingan Pembuatan Produk Minuman Herbal di Desa Girirejo sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Eva Annisaa&#039;; Widyandani Sasikirana; Nuraini Ekawati; Intan Rahmania Eka Dini
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 2 SEPTEMBER 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.135 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i2.8312

Abstract

Produk Unggulan Kawasan Desa (Prukades) merupakan salah satu program Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Sebagai salah satu upaya pengembangan desa wisata di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang, diperlukan adanya Prukades. Pembuatan Prukades ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan perekonomian di Desa Giriejo. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan melakukan pendampingan pembuatan produk minuman herbal unggulan kepada masyarakat Desa, khususnya ibu-ibu PKK Desa Girirejo. Pendampingan dilakukan mulai tahap penggalian formula minuman herbal hingga inisiasi pemasaran dalam skala kecil. Penilaian hasil produksi dilakukan oleh konsumen, kemudian nilai yang didapat dianalisis sebagai dasar perbaikan untuk produksi produk selanjutnya. Serangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pembuatan Produk Minuman Herbal mampu menambah pengetahuan masyarakat Desa Girirejo tentang manfaat bahan herbal, memberikan bekal keterampilan pembuatan produk minuman herbal, dan Desa Girirejo memiliki satu Prukades yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
HUBUNGAN KEYAKINAN DAN KEPATUHAN TERAPI PENCEGAHAN SEKUNDER TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG Eva Annisaa&#039;; Abdul Ghofir; Zullies Ikawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.141

Abstract

Terapi pencegahan sekunder stroke salah satunya bertujuan untuk mencegah terjadinya stroke yang berulang, namun fakta di lapangan menunjukkan angka kejadian stroke berulang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan keyakinan akan pengobatan dengan kepatuhan dalam menggunakan pencegahan sekunder serta hubungan kepatuhan dalam menggunakan pencegahan sekunder dengan kejadian stroke berulang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode potong lintang (cross-sectional). Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Sardjito dan RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Desember 2014 sampai April 2015. Subyek penelitian adalah semua pasien pasca stroke iskemik yang menggunakan pencegahan sekunder di ruang rawat inap serta poliklinik saraf yang memenuhi kriteria inklusi. Beliefs about Medicines Questionnaires (BMQ) dan Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) digunakan untuk mengukur keyakinan akan pengobatan dan kepatuhan pasien dalam menggunakan terapi pencegahan sekunder. Sejumlah 105 pasien memenuhi kriteria untuk diikutkan dalam penelitian, 36 (34,3%) di antaranya merupakan pasien stroke berulang. Secara umum pasien menunjukkan skor yang tinggi pada subskala necessity dan concern, dengan nilai median (IQR) sebesar 14 (16-12) dan 14 (16,5-12), sedangkan pada subskala overuse dan harm terlihat skor yang rendah, yaitu 6 (7,5-6) dan 11 (14-9). Uji Mann-Whitney pada keempat subskala BMQ menunjukkan adanya hubungan antara keyakinan akan pengobatan dengan kepatuhan dalam menggunakan terapi pencegahan sekunder (p<0,001). Analisis hubungan antara kepatuhan dalam menggunakan pencegahan sekunder dengan kejadian stroke berulang menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kejadian stroke berulang antara kelompok kepatuhan tinggi dan kepatuhan rendah (OR=12,4, CI 95%=4,451-34,545).
Potensi Sitotoksik Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa) Terpurifikasi pada Sel Kanker Serviks HeLa Sarah Melinda; Eva Annisaa&#039;; Widyandani Sasikirana
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.987 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i2.11100

Abstract

Kanker terus menjadi masalah kesehatan utama, salah satu jenis penyakit kanker yang banyak diidap oleh wanita di Indonesia ialah kanker serviks. Herbal telah banyak digunakan dalam pengobatan kanker oleh masyarakat, namun penelitian lebih lanjut mengenai khasiat farmakologinya masih belum banyak dilakukan, salah satunya buah parijoto (Medinilla speciosa). Salah satu senyawa dalam tanaman herbal yang diduga bersifat antioksidan dan berpotensi sitotoksik ialah alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak buah parijoto terpurifikasi secara in vitro pada sel kanker serviks HeLa. Buah parijoto diekstraksi dengan melakukan maserasi menggunakan etanol 70%. Rendemen dihitung dan difraksinasi dengan pelarut bertingkat sesuai kepolaran. Tiap fraksi rendemen dihitung dan dianalisis secara semi-kuantitatif menggunakan KLT. Tiap fraksi ekstrak buah parijoto diukur kadar total alkaloid dan didapatkan kadar total alkaloid tertinggi pada fraksi etil asetat sebesar 62,15%. Analisis sitotoksik dilakukan pada sel line HeLa menggunakan MTT assay dan didapatkan hasil IC50 terendah pada fraksi etil asetat sebesar 95,48 µg/mL. Analisis data dilakukan melalui analisis korelasi antara variabel kadar total alkaloid dan nilai IC50 menggunakan analisis korelasi Pearson dan didapatkan hasil bahwa kadar total alkaloid dan nilai IC50 berkorelasi sangat kuat dan signifikan (r = -0,98).
Hubungan antara Rasionalitas Penggunaan Antihipertensi terhadap Keberhasilan Terapi Pasien Hipertensi di RSND Semarang Era Ayuk Adistia; Intan Rahmania Eka Dini; Eva Annisaa&#039;
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 2, No 1 (2022): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 2, Edisi 1, 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.103 KB) | DOI: 10.14710/genres.v2i1.13067

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg. Prevalensi hipertensi pada penduduk ≥ 18 tahun di Kota Semarang berada pada urutan ke-5 dengan penderita sebesar 40,69%. Pemilihan obat yang rasional pada pasien hipertensi menjadi bagian yang penting dalam mencapai keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan antihipertensi, hubungan antara usia, jenis kelamin, pola penggunaan obat dan penyakit penyerta terhadap keberhasilan terapi serta mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan antihipertensi dan keberhasilan terapi pasien hipertensi rawat jalan di RSND Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan rekam medis pasien hipertensi dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Uji chi-square digunakan untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik untuk analisis multivariat. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara rasionalitas penggunaan antihipertensi dan usia dengan keberhasilan terapi pasien hipertensi (p < 0,05) dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, pola penggunaan obat dan penyakit penyerta dengan keberhasilan terapi (p > 0,05). Penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi rawat jalan di RSND Semarang menunjukkan tepat indikasi 100%, tepat obat 83,9%, tepat dosis 92,9% dan tepat pasien 94,9%. Secara keseluruhan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pasien sebesar 73,7%. Sebanyak 44,4% pasien dapat mencapai target tekanan darah dan 55,6% pasien tidak dapat mencapai target tekanan darah.
Pengaruh Jumlah Responden terhadap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Rezha Nur Amalia; Ragil Setia Dianingati; Eva Annisaa&#039;
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 2, No 1 (2022): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 2, Edisi 1, 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.446 KB) | DOI: 10.14710/genres.v2i1.12271

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya untuk melakukan pengobatan sendiri. Dalam bidang farmasi sosial, penelitian mengenai swamedikasi tentang pengetahuan dan perilaku merupakan sesuatu yang lazim dilakukan. Tidak jarang, peneliti dituntut untuk membuat kuesioner sendiri. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas kuesioner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menggunakan validasi dan reliabilitas secara statistik. Namun, jumlah responden yang digunakan tidak ada patokan khusus, sebagian besar menggunakan 30 responden yang kadang memberatkan untuk penelitian dengan populasi kecil.  Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan uji validitas dan reliabilitas yang baik dengan menggunakan berbagai jumlah responden. Penelitian dilakukan pada masyarakat Wonosobo. Jumlah responden yang digunakan adalah 15, 30 dan 39 orang. Validitas diuji menggunakan pearson product moment dan reliabilitas diuji dengan cronbach’s alpha. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan dinyatakan valid dan reliabel dengan pengujian 39 sampel sedangkan kuesioner perilaku swamedikasi terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid namun reliabel dengan pengujian 30 sampel, Sedangkan dengan jumlah 15 responden menunjukkan hasil beberapa pertanyaan tidak valid baik dikuesioner pengetahuan maupun perilaku, sedangkan hasil reliabilitasnya kuesioner pengetahuan valid dan perilaku tidak valid. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan dan perilaku swamedikasi akan mempengaruhi hasil.
Phytosome as Cytotoxic Agent Delivering System : A Review Widyandani Sasikirana; Eva Annisaa&#039;; Nuraini Ekawati
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.362 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i2.10953

Abstract

Along with the rapid development of herbal medicine formulas, an appropriate drug delivery system is needed to increase its bioavailability. One of them was used the phytosome. As a delivery system, it was known to be able to increase the bioavailability of phytomedicine by increasing the permeability of herbal compounds on cell membranes so the absorption of the compound will be increased. In its development, the phytosome formula was effective for delivering cytotoxic agent compounds, such as quercetin, diosgenin, icariin, tocopherol, and others. Besides, some of these formulas have also been commercialized and patented. The effectiveness and ease of manufacture have made phytosomes a promising drug delivery system in the development of cytotoxic drugs.