Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN Febriyanti Lusiana Hasibuan; Hidayah Ansori; Asdini Sari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5683

Abstract

Pada jenjang Pendidikan, pembelajaran matematika memiliki suatu tujuan salah satunya supaya siswa mempunyai kemampuan untuk memahami konsep matematika. Observasi pendahuluan saat Praktik Pengalaman Lapangan yang dila­kukan peneliti, diketahui hasil belajar yang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Ban­jar­masin di kelas VII tahun pelajaran 2017/2018 masih rendah terlihat dari hasil penilaian tengah semester genap (PTS) yang masih berada pada ketuntasan yang rendah. Terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar salah satunya adalah pemahaman konsep. Dalam usaha mengembangkan pemahaman konsep pada siswa salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan model advance organizer. Adapun suatu tujuan dipenelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan suatu pemahaman siswa akan kon­sep matematis antara siswa kelas model pembelajaran advance organizer dengan sis­wa kelas model pembelajaran langsung. Penggunaan metode untuk penelitian kali ini yaitu quasi experimental design. Subjek yang ada pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII G dan siswa di kelas VII H. Objek dipenelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas VII pada kelas VII G yang merupakan kelas eks­perimen dan siswa kelas VII H yang merupakan kelas kontrol. Penggunaaan model pembelajaran advance organizer dilaksanakan di kelas eksperimen dan penggunaan model pembelajaran langsung dilaksanakan di kelas kontrol. Teknik dan alat pe­ngumpul data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan tes. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran advance organizer berada pada kategori baik dan pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup, serta terdapat adanya perbedaan yang signifikan pemahaman konsep matematis siswa di kelas model pembelajaran advance organizer dengan siswa di kelas model pembe­lajaran langsung pada pembelajaran. Kata kunci: Pemahaman konsep matematis, model pembelajaran advance organizer.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Zulkipli Zulkipli; Hidayah Ansori
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5118

Abstract

Pemecahan masalah di sekolah merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai agar siswa dapat menuju kepada pemahaman matematika yang memung­kinkan mereka untuk melihat hubungan antar konsep agar dapat memilih strategi untuk merancang solusi. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) kemampuan peme­cahan masalah matematis peserta didik yang belajar menggunakan pendekatan matematika realistik (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran langsung (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan pende­katan pendidikan matematika realistik dan siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini  adalah semua siswa kelas VII A dan kelas VII B SMP Muham­madiyah 1 Banjarmasin. Teknik analisis yang digunakan melalui uji beda terhadap hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan matematika realistik berada pada kategori baik (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung berada pada kategori cukup (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemam­puan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan matematika realistik dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, matematika realistik.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Nur Rofi'ah; Hidayah Ansori; Siti Mawaddah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v7i2.7379

Abstract

Soal cerita matematika seringkali dianggap sulit oleh para siswa, sehingga seringkali terdapat banyak kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam menjawab soal cerita matematika. Tujuan dari penetian ini adalah menganalisis jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan langkah penyelesaian Polya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan Populasi dari penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diambil sampel dari lima sekolah dengan jumlah 422 siswa. Teknik pengumpulan data memakai tes soal uraian serta dianalisis berdasarkan langkah penyelesaian Polya. Data dianalisis menggu­nakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Banjarmasin Tengah dalam menyelesaikan soal cerita materi Aritmatika Sosial berdasarkan langkah penyelesaian Polya yaitu kesalahan memahami masalah termasuk ke dalam kesalahan dengan kategori kecil. Sedangkan, kesalahan menyu­sun rencana, kesalahan menyelesaikan perencanaan, dan kesalahan memeriksa kembali termasuk ke dalam kesalahan dengan kategori cukup tinggi.Kata kunci: analisis kesalahan, soal cerita matematika,langkah penyelesaian Polya.Abstract: Mathematical word problems are often considered difficult by students, so there are many mistakes made by students in answering mathematical word problems. The research aim is to analyze the types of errors made by students in solving mathematical word problems based on Polya's completion steps. This research uses descriptive research method with quantitative approach. VII grade students of SMP Negeri in Central Banjarmasin District are the population of this study. Simple random sampling technique was used in the research so that five schools with a total 422 students had been choosen. Data collection techniques used test (essay questions) and it was analyzed based on Polya's completion steps. Data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that there were four types of errors made by VII grade students of SMP Negeri in Central Banjarmasin District in solving mathematical word problems about Social Arithmetic based on Polya's completion steps, namely error in understanding problems included in errors with small categories. Meanwhile, error in planning, error in completing plans, and error in re-checking are included in the errors with a fairly high category. Keywords: error analysis, mathematical word problems, Polya's completion steps
Mathematical communication profile of female student who is mathematics teacher candidate in implementing teaching practice program Hidayah Ansori; I Ketut Budayasa; St Suwarsono
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v5i2.605

Abstract

Students who are mathematics teacher candidates have different mathematical communication skills. They carry out mathematics learning when doing teaching practice. Their mathematical communication skills greatly influence the communication that is implemented into mathematics learning in the classroom. This study aims to describe the mathematical communication profile of female students who are mathematics teacher candidates. The participant of this study was a female teacher candidate who was carrying out teaching practice (PPL) at the training school. Data collection was done by recording the implementation of learning, which was presented through learning video transcripts and analyzed by data reduction, data displaying, and interpretation-verification. The results of this study are prospective female teachers always ask students to repeat their answers, to ensure the answers mentioned. This has resulted in the fact that female mathematics teacher candidates are not strict in making decisions, seem rambling in making decisions. The nonverbal communication of female teacher candidates is a clear voice heard throughout the class; ways/gestures, movements of appearance and facial expressions show calmness and smile to students, so learning flows smoothly.
Bimbingan Pembuatan Proposal PTK Bagi Guru Peserta MGMP Matematika Kota Banjarmasin Hidayah Ansori; Sutarto Hadi; Rizki Amalia; Maulida Fitri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v2i2.1791

Abstract

Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas harus selalu dilakukan. Salah satu upaya tersebut ialah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan untuk membimbing guru khususnya peserta MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Matematika SMA Kota Banjarmasin dalam pembuatan proposal PTK. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan mengingat kembali tentang PTK. Subjek dalam pengabdian ini adalah Guru Matematika MGMP Matematika SMA Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai konsep dasar PTK, membimbing peserta membuat draf proposal PTK, mendiskusikan kesulitan dalam pembuatan proposal PTK, membimbing peserta memperbaiki proposal PTK dan menghasilkan proposal PTK yang dapat digunakan untuk penelitian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa bimbingan pembuatan proposal PTK untuk guru peserta MGMP Matematika SMA Kotamadya Banjarmasin sudah dilaksanakan dengan lancer. Kegiatan ini sangat mendukung peningkatan kemampuan guru dalam rangka meningkatkan produktivitas pendidikan dengan pembuatan proposal PTK. Guru-guru mulai mengingat dan memahami kembali materi PTK dan menghasilkan proposal PTK.Efforts to improve and improve the quality of teaching and to learn in class must always be made. One such effort is to carry out Classroom Action Research (CAR). Therefore, training needs to be held to guide teachers, especially Mathematics MGMP (Subject Teachers' Meeting) participants in Banjarmasin City High School, in making PTK proposals. The purpose of this service is to provide understanding and recall about CAR. The subject of this service is the Mathematics Teacher of Mathematics MGMP in Banjarmasin City High School. The method used is to explain to the trainees about the basic concepts of CAR, guide participants to draft a CAR proposal, discuss the difficulties in making a CAR proposal, guide participants to improve the CAR proposal and produce a CAR action proposal that can be used for research. Community Service Activities in the form of guidance on PTK proposals for teachers participating in the MGMP Mathematics in Banjarmasin Municipality in Banjarmasin have been carried out smoothly. This activity is very supportive of improving the ability of teachers in order to increase educational productivity by making CAR proposals. The teachers begin to remember and re-understand the CAR material and produce a CAR proposal.
Validitas Bahan Ajar Materi Esensi Geometri untuk Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Hidayah Ansori; Juhairiah Juhairiah; Rizki Amalia; Mardiana Mardiana; Intan Melinda Utari; Akhmad Syukur Ramadhan
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i1.12063

Abstract

Belum adanya sumber belajar berupa bahan ajar mata kuliah Geometri yang khusus dikembangkan untuk mahasiswa program Studi Pendidikan Matematika FKIP ULM menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan hal ini perlu dilakukan pengembangan bahan ajar untuk mendukung perkuliahan mata kuliah geometri khusunya yang sesuai dengan karakter mahasiswa dan kompentensi lulusan prodi pendidikan matematika FKIP ULM. Salah satu materi yang dikembangkan bahan ajarnya adalah materi Esensi Geometri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dimana dalam pelaksanaannya menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, & Semmel yaitu model 4-D, terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Salah satu tahapan pengembangan bahan ajar yang dilakukan adalah uji ahli. Uji Ahli bertujuan untuk mengetahui validitas isi bahan ajar yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan adalah instrument non-tes yaitu angket.  Ahli atau validator dalam penelitian ini adalah Dosen Pendidikan Matematika FKIP ULM. Validitas bahan ajar yang dikembangkan dinilai oleh validator melalui instrumen non-tes berupa angket. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif yaitu persentase dari skor validator terhadap skor maksimal. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahan ajar Esensi Geometri cukup valid atau dapat digunakan namun perlu revisi kecil sehingga  bahan ajar dapat digunakan dengan revisi. Kata kunci: Bahan Ajar, Geometri, Validitas Abstract: The absence of learning resources in the form of teaching materials for Geometry courses specifically developed for students of the Mathematics Education Study Program FKIP ULM is the reason for conducting this research. Based on this, it is necessary to develop teaching materials to support geometry course lectures, especially those that are in accordance with the character of students and the competence of graduates of the Mathematics Education Study Program, FKIP ULM. One of the materials developed by the teaching materials is Geometry Essence material. The research method used is development research, which in its implementation uses the learning device development model proposed by Thiagarajan, Semmel, & Semmel, namely the 4-D model, consisting of define, design, develop, and disseminate stages. One of the stages of developing teaching materials carried out is the expert test. The Expert Test aims to determine the validity of the content of the teaching materials developed. The instrument used is a non-test instrument, namely a questionnaire. The expert or validator in this research is the Mathematics Education Lecturer of FKIP ULM. The validity of the teaching materials developed was assessed by the validator through a non-test instrument in the form of a questionnaire. The data obtained is quantitative data, namely the percentage of the validator score to the maximum score. The results obtained in this study are that the Geometry Essence teaching materials are quite valid or can be used but need minor revisions so that the teaching materials can be used with revisions. Keywords: Teaching material, Geometry, validity
Pelatihan Pembuatan Soal Literasi Matematika Berbasis Ethnomatematika Kalimantan Selatan Bagi Guru Peserta MGMP Matematika SMP Kabupaten Barito Kuala Hidayah Ansori; Iskandar Zulkarnain; Indah Budiarti; Taufiq Hidayanto; Korianto Korianto; Dewi Nisrina Nadia; Rifadtun Nufus
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6118

Abstract

Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerja sama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah ini lebih banyak diarahkan pada permasalahan sehari-hari siswa. Literasi matematika memiliki peran penting dalam membantu siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penerapan matematika dalam kehidupan. Namun, hasil PISA menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menumbuhkan kemampuan guru dalam Menyusun soal literasi matematika berbasis ethnomate­matika Kalimantan Selatan bagi guru peserta MGMP matematika SMP Kabupaten Barito Kuala.  Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan penyampaian materi secara daring dan dilanjutkan dengan penugasan serta pendampingan penyusunan soal literasi matematika. Berdasarkan produk soal yang dihasilkan dari penugasan yang diberikan, didapat bahwa terdapat 14 (77%) guru telah menyusun soal literasi matematika berkonteks lahan basah. Dari 14 guru yang menyusun soal, 8 diantarnya telah menyusun soal berbasis ethnomatematika. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan dapat menumbuhkan kemampuan peserta dalam menyusun soal literasi matematika berkonteks lingkungan lahan basah dan berbasis ethnomatematika Kalimantan Selatan.The 21st-century learning paradigm emphasizes the ability of students to find out from various sources, formulate problems, think analytically and collaborate and collaborate in solving problems. Solving this problem is more directed at students' daily problems. Mathematical literacy has an important role in helping students solve problems related to the application of mathematics in life. However, the results of the PISA show that the mathematical ability of students in Indonesia still needs to improve. The purpose of this service is to build teachers' ability to prepare math literacy questions based on ethnomathematics in South Kalimantan for teachers of Junior High School who participate in the Mathematics MGMP at Barito Kuala District. The method used in this service is training. The training is carried out by delivering material online, followed by assignments and assistance in preparing mathematical literacy questions. Based on the product of the questions generated from the assignments given, it was found that there were 14 (77%) teachers who had compiled mathematical literacy questions in the context of wetlands. Eight of the 14 teachers who compile the questions have compiled ethnomathematical-based questions. This shows that the training carried out can build participants' ability to prepare mathematical literacy questions in the context of a wetland environment and based on ethnomathematics in South Kalimantan. 
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ELEKTRONIK BERBASIS HOTS MELALUI PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUKAN LIVEWORKSHEET MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL TINGKAT SMP Mery Rahmawati; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 2 No 2 (2022): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.116 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v2i2.1232

Abstract

Sistem pembelajaran yang diterapkan di Indonesia sekarang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skill). Peserta didik diharapkan berpartisipasi secara aktif pada proses pembelajaran dan mampu berkompetisi dengan peserta didik dari negara lain. Adapun perangkat pembelajaran yang salah satunya dapat menunjang peserta didik untuk aktif saat kegiatan pembelajaran adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Seiring dengan teknologi yang berkembang, LKPD dapat dimodifikasi menjadi bentuk elektronik sehingga peserta didik lebih mudah untuk mengakses melalui komputer dan smartphone. Selain itu, agar makna serta konsep dari suatu topik yang sedang dipelajari seperti sistem persamaan linear dua variabel lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik maka dikembangkan LKPD elektronik berbasis HOTS melalui pendekatan realistik. Penelitian ini memiliki 2 tujuan yakni: (i) untuk mendeskripsikan proses pengembangan lembar kerja peserta didik elektronik berbasis HOTS melalui pendekatan realistik berbantukan Liveworksheet materi sistem persamaan linear dua variabel tingkat SMP yang valid; dan (ii) untuk menghasilkan lembar kerja peserta didik elektronik berbasis HOTS melalui pendekatan realistik berbantukan Liveworksheet materi sistem persamaan linear dua variabel tingkat SMP. Penelitian yang diterapkan ini yaitu Research & Development dengan model Four-D tetapi terbatas hanya sampai 3 tahap saja yakni Define, Design, dan Develop. Adapun tahap Develop (Pengembangan) dalam penelitian ini dilakukan hanya sampai uji validitas oleh tiga orang validator. Skor rata-rata semua aspek yang dinilai ( ) pada LKPD elektronik yang dikembangkan yaitu sebesar 3,42. Sehingga, dihasilkan LKPD elektronik yang layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
PENGEMBANGAN TES FORMATIF SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERBASIS HOTS DENGAN KONTEKS MASJID SULTAN SURIANSYAH Nor Laila Purnama Sari; Hidayah Ansori; Taufiq Hidayanto
JURMADIKTA Vol 2 No 2 (2022): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.422 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v2i2.1258

Abstract

Pendidikan abad 21 memberikan tantangan kepada guru, siswa, maupun penyelenggara pendidikan. Pada abad ini penting untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, dimana saat ini Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum ini juga menuntut dari segi materi pelajaran adanya kebermaknaan, agar dapat menyentuh aspek kehidupan siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa melalui tes dengan konteks budaya setempat. Disisi lain, sebagian siswa kurang mendapati soal yang berkaitan dengan budaya. Salah satu kebudayaan Kalimantan Selatan ialah Masjid Sultan Suriansyah, kebudayaan ini dapat dikaitkan dengan materi matematika yakni materi segitiga dan segiempat, dimana KD dari materi ini merujuk pada KKO HOTS untuk mengarahkan siswa mampu berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini menghasilkan tes formatif berbasis HOTS dengan konteks Masjid Sultan Suriansyah pada materi segitiga dan segiempat berbentuk pilihan ganda yang valid. Metode penelitian yang digunakan diadaptasi dari Tessmer yaitu R&D dengan model formative research. Teknik analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif, diperoleh dari penilaian dan saran dari 3 orang validator. Penelitian ini menghasilkan 22 butir soal berbentuk pilihan ganda, dimana dari segi materi, konstruksi, bahasa, dan aspek tambahan memenuhi kriteria valid dengan kategori sangat valid serta mendapat VR sebesar 3,69.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS ETNOMATEMATIKA PASAR TERAPUNG PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP Olma Mahlina; Hidayah Ansori; Yuni Suryaningsih
JURMADIKTA Vol 2 No 3 (2022): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.179 KB) | DOI: 10.20527/jurmadikta.v2i3.1260

Abstract

LKPD berbasis etnomatematika adalah bahan ajar yang yang di dalamnya terdapat rangkuman materi, rumus-rumus, latihan soal, dan petunjuk pengerjaan yang berkaitan dengan kebudayaan yang sesuai dengan Kompetensi Dasar. LKPD tersebut dapat menunjang pembelajaran matematika agar peserta didik mampu menghubungkan konsep matematik dengan kehidupan sehari-hari terutama pada kebudayaan sekitar tempat tinggal dan lebih aktif dalam pembelajaran matematika. Maka, dikembangkanlah LKPD berbasis etnomatematika pasar terapung. Tujuan pengembangan ini yaitu untuk (1) mendeskripsikan proses pengembangan LKPD berbasis etnomatematika pasar terapung materi aritmatika sosial untuk siswa kelas VII SMP dan (2) menghasilkan LKPD berbasis etnomatematika pasar terapung pada materi aritmatika sosial untuk siswa kelas VII SMP yang valid. Penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model 4D dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974). Penelitian ini melalui tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Pada tahap pengembangan (develop) hanya sampai pada validasi oleh ahli. Instrumen pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui lembar validasi ahli. Validasi dilaksanakan oleh 3 validator. Berdasarkan hasil uji validitas LKPD, rata-rata persentase kevalidan LKPD sebesar 88% dengan tingkat validitas sangat valid. Oleh karena itu, LKPD berbasis etnomatematika pasar terapung pada materi