Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJARMASIN Febriyanti Lusiana Hasibuan; Hidayah Ansori; Asdini Sari
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5683

Abstract

Pada jenjang Pendidikan, pembelajaran matematika memiliki suatu tujuan salah satunya supaya siswa mempunyai kemampuan untuk memahami konsep matematika. Observasi pendahuluan saat Praktik Pengalaman Lapangan yang dila­kukan peneliti, diketahui hasil belajar yang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Ban­jar­masin di kelas VII tahun pelajaran 2017/2018 masih rendah terlihat dari hasil penilaian tengah semester genap (PTS) yang masih berada pada ketuntasan yang rendah. Terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar salah satunya adalah pemahaman konsep. Dalam usaha mengembangkan pemahaman konsep pada siswa salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu penggunaan model advance organizer. Adapun suatu tujuan dipenelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan suatu pemahaman siswa akan kon­sep matematis antara siswa kelas model pembelajaran advance organizer dengan sis­wa kelas model pembelajaran langsung. Penggunaan metode untuk penelitian kali ini yaitu quasi experimental design. Subjek yang ada pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII G dan siswa di kelas VII H. Objek dipenelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas VII pada kelas VII G yang merupakan kelas eks­perimen dan siswa kelas VII H yang merupakan kelas kontrol. Penggunaaan model pembelajaran advance organizer dilaksanakan di kelas eksperimen dan penggunaan model pembelajaran langsung dilaksanakan di kelas kontrol. Teknik dan alat pe­ngumpul data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan tes. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran advance organizer berada pada kategori baik dan pemahaman konsep siswa pada kelas model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup, serta terdapat adanya perbedaan yang signifikan pemahaman konsep matematis siswa di kelas model pembelajaran advance organizer dengan siswa di kelas model pembe­lajaran langsung pada pembelajaran. Kata kunci: Pemahaman konsep matematis, model pembelajaran advance organizer.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Zulkipli Zulkipli; Hidayah Ansori
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5118

Abstract

Pemecahan masalah di sekolah merupakan suatu kemampuan yang harus dikuasai agar siswa dapat menuju kepada pemahaman matematika yang memung­kinkan mereka untuk melihat hubungan antar konsep agar dapat memilih strategi untuk merancang solusi. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) kemampuan peme­cahan masalah matematis peserta didik yang belajar menggunakan pendekatan matematika realistik (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran langsung (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan menggunakan pende­katan pendidikan matematika realistik dan siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini  adalah semua siswa kelas VII A dan kelas VII B SMP Muham­madiyah 1 Banjarmasin. Teknik analisis yang digunakan melalui uji beda terhadap hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan matematika realistik berada pada kategori baik (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran langsung berada pada kategori cukup (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemam­puan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan matematika realistik dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, matematika realistik.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Nur Rofi'ah; Hidayah Ansori; Siti Mawaddah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v7i2.7379

Abstract

Soal cerita matematika seringkali dianggap sulit oleh para siswa, sehingga seringkali terdapat banyak kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam menjawab soal cerita matematika. Tujuan dari penetian ini adalah menganalisis jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan langkah penyelesaian Polya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan Populasi dari penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diambil sampel dari lima sekolah dengan jumlah 422 siswa. Teknik pengumpulan data memakai tes soal uraian serta dianalisis berdasarkan langkah penyelesaian Polya. Data dianalisis menggu­nakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Banjarmasin Tengah dalam menyelesaikan soal cerita materi Aritmatika Sosial berdasarkan langkah penyelesaian Polya yaitu kesalahan memahami masalah termasuk ke dalam kesalahan dengan kategori kecil. Sedangkan, kesalahan menyu­sun rencana, kesalahan menyelesaikan perencanaan, dan kesalahan memeriksa kembali termasuk ke dalam kesalahan dengan kategori cukup tinggi.Kata kunci: analisis kesalahan, soal cerita matematika,langkah penyelesaian Polya.Abstract: Mathematical word problems are often considered difficult by students, so there are many mistakes made by students in answering mathematical word problems. The research aim is to analyze the types of errors made by students in solving mathematical word problems based on Polya's completion steps. This research uses descriptive research method with quantitative approach. VII grade students of SMP Negeri in Central Banjarmasin District are the population of this study. Simple random sampling technique was used in the research so that five schools with a total 422 students had been choosen. Data collection techniques used test (essay questions) and it was analyzed based on Polya's completion steps. Data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that there were four types of errors made by VII grade students of SMP Negeri in Central Banjarmasin District in solving mathematical word problems about Social Arithmetic based on Polya's completion steps, namely error in understanding problems included in errors with small categories. Meanwhile, error in planning, error in completing plans, and error in re-checking are included in the errors with a fairly high category. Keywords: error analysis, mathematical word problems, Polya's completion steps
Validitas Bahan Ajar Materi Esensi Geometri untuk Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Hidayah Ansori; Juhairiah Juhairiah; Rizki Amalia; Mardiana Mardiana; Intan Melinda Utari; Akhmad Syukur Ramadhan
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i1.12063

Abstract

Belum adanya sumber belajar berupa bahan ajar mata kuliah Geometri yang khusus dikembangkan untuk mahasiswa program Studi Pendidikan Matematika FKIP ULM menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan hal ini perlu dilakukan pengembangan bahan ajar untuk mendukung perkuliahan mata kuliah geometri khusunya yang sesuai dengan karakter mahasiswa dan kompentensi lulusan prodi pendidikan matematika FKIP ULM. Salah satu materi yang dikembangkan bahan ajarnya adalah materi Esensi Geometri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dimana dalam pelaksanaannya menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel, & Semmel yaitu model 4-D, terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Salah satu tahapan pengembangan bahan ajar yang dilakukan adalah uji ahli. Uji Ahli bertujuan untuk mengetahui validitas isi bahan ajar yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan adalah instrument non-tes yaitu angket.  Ahli atau validator dalam penelitian ini adalah Dosen Pendidikan Matematika FKIP ULM. Validitas bahan ajar yang dikembangkan dinilai oleh validator melalui instrumen non-tes berupa angket. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif yaitu persentase dari skor validator terhadap skor maksimal. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahan ajar Esensi Geometri cukup valid atau dapat digunakan namun perlu revisi kecil sehingga  bahan ajar dapat digunakan dengan revisi. Kata kunci: Bahan Ajar, Geometri, Validitas Abstract: The absence of learning resources in the form of teaching materials for Geometry courses specifically developed for students of the Mathematics Education Study Program FKIP ULM is the reason for conducting this research. Based on this, it is necessary to develop teaching materials to support geometry course lectures, especially those that are in accordance with the character of students and the competence of graduates of the Mathematics Education Study Program, FKIP ULM. One of the materials developed by the teaching materials is Geometry Essence material. The research method used is development research, which in its implementation uses the learning device development model proposed by Thiagarajan, Semmel, & Semmel, namely the 4-D model, consisting of define, design, develop, and disseminate stages. One of the stages of developing teaching materials carried out is the expert test. The Expert Test aims to determine the validity of the content of the teaching materials developed. The instrument used is a non-test instrument, namely a questionnaire. The expert or validator in this research is the Mathematics Education Lecturer of FKIP ULM. The validity of the teaching materials developed was assessed by the validator through a non-test instrument in the form of a questionnaire. The data obtained is quantitative data, namely the percentage of the validator score to the maximum score. The results obtained in this study are that the Geometry Essence teaching materials are quite valid or can be used but need minor revisions so that the teaching materials can be used with revisions. Keywords: Teaching material, Geometry, validity
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TRIGONOMETRI BERBASIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA/MA Ramona Dwiastuti; Hidayah Ansori; Rizki Amalia
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i2.14340

Abstract

Coronavirus Disease atau COVID-19 berdampak pada proses pembelajaran yang mengharuskan siswa belajar jarak jauh (daring). Hal tersebut membuat pembelajaran siswa menjadi jenuh dan menghambat keterampilan yang harus dimiliki siswa, agar dapat mengembangkan keterampilan tersebut, diperlukan sebuah perangkat pembelajaran yang menarik dan lebih efektif berlandaskan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sehingga, dikembangkanlah perangkat pembelajaran bahan ajar berupa modul dengan materi Trigonometri yang dikaitkan dengan kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tujuan penelitian adalah agar dapat memberikan deskripsi terkait proses serta hasil dari perkembangan modul pada materi Trigonometri dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa kelas X SMA/MA dengan menggunakan metode Research and Development (R&D) dan model pengembangan 4D yang dikemukakan Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Namun pada penelitian ini hanya sampai tahap validasi ahli saja. Uji validitas dinilai oleh tiga validator ahli dengan mengisi setiap skor pada lembar validasi yang diberikan. Hasil dari pengembangan menunjukkan nilai 77,4% dalam kategori valid. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pengembangan dari modul trigonometri dengan basis keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk siswa SMA/MA memenuhi kriteria kevalidan. Kata kunci: Pengembangan Bahan Ajar, Trigonometri, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Abstract: Coronavirus Disease or COVID-19 has an impact on the learning process which requires students to study remotely (online). This makes student learning saturated and inhibits skills that students must have, in order to develop these skills, an interesting and more effective learning tool is needed based on higher order thinking skills. Thus, a teaching material learning tool was developed in the form of a module with Trigonometry material that is associated with higher-order thinking skills. The aim of the research is to be able to provide a description regarding the process and results of module development in Trigonometry material with high-level thinking skills for class X SMA/MA students using the Research and Development (R&D) method and the 4D development model proposed by Thiagarajan, Semmel and Semmel who consists of 4 stages, namely Define, Design, Develop, and Disseminate. However, this study only reached the expert validation stage. The validity test was assessed by three expert validators by filling in each score on the validation sheet provided. The results of the development show a value of 77.4% in the valid category. Based on the research results, it was concluded that the development of the trigonometry module based on high-level thinking skills for SMA/MA students met the validity criteria. Keywords: Development of Teaching Materials, Trigonometry, Higher Order Thinking Skills
PELAKSANAAN FLIPPED CLASSROOM PADA MATA KULIAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARI KERANGKA WILLIAMS AND EGGERT Hidayah Ansori; Rizki Amalia; Juhairiah Juhairiah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i2.15639

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah geometri transformasi pada porgram studi pendidikan matematika FKIP ULM. Data penelitian merupakan hasil survei pada kelas yang melaksanakan flipped classrom menggunakan instrumen kerangka Williams and Eggert (2002) dan Lew et al. (2016)  , kemudian data dianalisis menggunakan skala likert dan kategorisasi dan prosentasi. Kesimpulan (1) mahasiswa setuju mengikuti perkuliahan selalu memperhatikan penjelasan dosen, (2) Pemrosesan kognitif pada umumnya dapat berlangsung dengan baik akan tetapi mahasiswa masih ragu-ragu dapat memikirkan materi perkuliahan, (3) Mahasiswa setuju bahwa mencatat materi perkuliahan penting, di samping juga mahasiswa memberikan garis bawah atau warna dan memberi komentar untuk dipelajari pada persiapan ujian tengah semester atau ujian akhir semester, (4) Mahasiswa meninjau pemrosesan setelah kelas selesai dengan cara melengkapi catatan, memberikan komentar pada buku catatan, akan tetapi mahasiswa masih belum membuat flashcard untuk belajar.  Kata kunci: Flipped Classroom, geometri Transformasi, kerangka Williams and Eggert Abstract: Contents are typed with Arial Narrow font, size 11, Justify, italic, and single spaces. Abstract contains a summary of research objectives, research methods, and results. Abstract consists of a maximum of 200 words. Abstract: This study aims to describe the implementation of flipped classroom learning in the geometry transformation course in the Mathematics Education Study Program FKIP ULM. The research data is the result of surveys in classes that carry out flipped classes using the Williams and Eggert (2002) and Lew et al. (2016), then the data were analyzed using a Likert scale and categorization and percentage. Conclusions (1) students agree to attend lectures always pay attention to the lecturer's explanation, (2) Cognitive processing in general can go well but students are still unsure about being able to think about lecture material, (3) Students agree that taking notes on lecture material is important, besides students provide underlines or colors and provide comments to study in preparation for midterm or final semester exams, (4) Students review processing after class is over by completing notes, commenting on notebooks, but students still haven't made flashcards for study . Keywords: Flipped Classroom, Transformation geometry, Williams and Eggert framework
TINJAUAN FLIPPED CLASSROOM PADA MATA KULIAH GEOMETRI TRANSFORMASI MENURUT KERANGKA WILLIAMS AND EGGERT Hidayah Ansori; Rizki Amalia; Juhairiah Juhairiah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v11i1.15798

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah geometri transformasi pada porgram studi pendidikan matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah geometri transformasi. Data penelitian merupakan hasil survei pada kelas yang melaksanakan flipped classrom menggunakan instrumen kerangka Williams and Eggert, kemudian data dianalisis menggunakan skala likert dan kategorisasi dan persentase. Kesimpulan (1) mahasiswa setuju mengikuti perkuliahan selalu memperhatikan penjelasan dosen, (2) Pemrosesan kognitif pada umumnya dapat berlangsung dengan baik akan tetapi mahasiswa masih ragu-ragu dapat memikirkan materi perkuliahan, (3) Mahasiswa setuju bahwa mencatat materi perkuliahan penting, di samping juga mahasiswa memberikan garis bawah atau warna dan memberi komentar untuk dipelajari pada persiapan ujian tengah semester atau ujian akhir semester, (4) Mahasiswa meninjau pemrosesan setelah kelas selesai dengan cara melengkapi catatan, memberikan komentar pada buku catatan, akan tetapi mahasiswa masih belum membuat flashcard untuk belajar.  Kata kunci: Flipped Classroom, geometri Transformasi, kerangka Williams and Eggert Abstract: This study aims to describe the implementation of flipped classroom learning in the geometry transformation course in the Mathematics Education Study Program FKIP ULM. The purpose of this research is to describe the implementation of flipped classroom learning in transformation geometry courses.The research data is the result of surveys in classes that carry out flipped classes using the Williams and Eggert, then the data were analyzed using a Likert scale and categorization and percentage. Conclusions (1) students agree to attend lectures always pay attention to the lecturer's explanation, (2) Cognitive processing in general can go well but students are still unsure about being able to think about lecture material, (3) Students agree that taking notes on lecture material is important, besides students provide underlines or colors and provide comments to study in preparation for midterm or final semester exams, (4) Students review processing after class is over by completing notes, commenting on notebooks, but students still haven't made flashcards for study . Keywords: Flipped Classroom, Transformation geometry, Williams and Eggert framework