ABSTRAK Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan terapi pengobatan jangka panjang yang harus rutin. Pasien perlu diberikan penanganan khusus agar kadar gula darah pasien mencapai normal dan tidak terjadi komplikasi. Pemberian konseling singkat oleh seorang farmasis dapat meningkatkan pengetahuan pasien, kepatuhan dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling singkat melalui telepon oleh farmasis terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM di puskesmas alalak selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental (Pre-Post Test) dimana pasien dibagi menjadi 2 kelompok. Baik kelompok intervensi maupun kontrol sebanyak 18 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Hasil penelitian berdasarkan uji Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan pada kadar GDP pre test dan post test kelompok kontrol (p=0,004) dan pre test dan post test kelompok intervensi (p=0,009). Selain itu pada kelompok intervensi sebanyak 15 pasien mengalami penurunan GDP dan pada kelompok kontrol hanya 2 pasien. pada hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan yang signifikan pada pre test antar kelompok (P=0,010) dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada post test antar kelompok (P=0,669). Maka dapat disimpulkan bahwa konseling singkat melalui telepon oleh apoteker pada pasien DM tipe 2 di puskesmas alalak selatan dapat menurunkan kadar gula darah, akan tetapi tidak dapat mencapai target terapi yang diinginkan. Jadi intervensi ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam menunjang hasil terapi pasien DM terutama dimasa pandemic. Kata Kunci: Diabetes melitus, Konseling singkat, Pandemi, Telepon