Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengembangan Modul dan Desain Aplikasi Konseling Farmasi untuk Hipertensi Berbasis Android Herda Ariyani; Mukhaimy Gazali; Aziza Fitriah; Muhammad Anshari
Jurnal Pharmascience Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v9i1.12899

Abstract

Kasus Hipertensi di Kalimantan Selatan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Resiko kardiovaskular dapat menjadi tinggi pada hipertensi dengan faktor resiko. Berdasarkan penelitian kami sebelumnya diketahui bahwa Brief counseling modifikasi 5A yang diberikan apoteker dapat meningkatkan perilaku pasien, kepatuhan dan hasil terapi. Saat ini belum ada pedoman konseling farmasi untuk hipertensi dalam bentuk aplikasi yang praktis di era digital. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) menghasilkan desain modul konseling farmasi, (2) mengetahui kevalidan dan kepraktisan dari modul tersebut, (3) menghasilkan desain protototype aplikasi konseling farmasi untuk hipertensi berbasis android. Penelitian ini menggunakan pendekatan yaitu tahap ke-1: Pembuatan systematic review untuk mengetahui konten/isi dan sistematika modul. Tahap ke-2 dilakukan uji kevalidan oleh 2 orang Doktor dan uji kepraktisan dari modul oleh 7 orang apoteker menggunakan angket. Tahap ke-3, pembuatan prototype aplikasi digital. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model Four-D (4-D) yang terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu Define (pendefinisian), Design (desain), Develop (pengembangan), Desseminate (penyebaran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul konseling yang dikembangkan memiliki kriteria valid di mana setiap butir pernyataan memiliki indek aiken lebih dari 0,8. Berdasarkan aspek kepraktisan berada di kategori sedang, namun nilainya hampir mendekati tinggi di mana dari seluruh butir pernyataan didapatkan nilai rata-rata 0,78. Dapat disimpulkan bahwa validitas modul ini pada kategori tinggi dan praktis digunakan oleh apoteker. Adapun aplikasi konseling farmasi untuk hipertensi terbagi atas dua aplikasi utama. Aplikasi pertama berbasis web untuk mengelola data pasien. Aplikasi kedua merupakan berbasis android untuk memudahkan konselor dalam melakukan analisis terhadap kondisi pasien. Kata Kunci: Asuhan Kefarmasian, Aplikasi Android, Brief Counseling, Hipertensi, Modul Hypertension cases in South Kalimantan tend to increase every year, Cardiovascular risk may be high in hypertension with risk factors. Based on our previous research, it is known that the 5A modified brief counseling given by pharmacists to hypertensive patients can improve patient behavior, compliance and therapeutic outcomes. Currently, there are no pharmaceutical counseling guidelines for hypertension in the form of practical applications in the digital era. The purpose of this research is (1) produce pharmaceutical counseling module design, (2) determine the validity and practicality of module pharmaceutical counseling, (3) generating design protototype pharmaceutical counseling application for android-based hypertension. This study uses the approach that is stage-1: Preparation a systematic review to determine the content / content and systematics modules. In the second stage, the validity test was performed by 2 doctors and the practicality test of the module was carried out by 7 pharmacists using a questionnaire. The third stage is making a digital application prototype. This study is a research and development (Research and Development) with the Four-D models (4-D), which consists of four stages of development, ie define (definition), Design (design), Develop (development), Desseminate (deployment). The results showed that the counseling module developed had valid criteria where each statement item had an index of more than 0.8. Based on practical aspects are in the medium category, but its value is almost nearing where the whole point statement obtained from an average value of 0.78. The conclusion from the validity of this module is in the high category and is used practically by pharmacists. The applications of pharmaceutical counseling for hypertension are divided into two main applications. The first web-based application to manage patient data. The second is an android-based application to facilitate counselors in the analysis of the condition of the patient.
Profil Penggunaan Obat pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Herda Ariyani; Sri Fitriani; Siti Rahmah
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.11144

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV -2) adalah infeksi virus baru yang pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok Tengah. Penyebaran virus ini semakin meningkat dan telah menyebar hampir ke seluruh Negara di dunia sehingga World Health Organization (WHO) mengumumkannya sebagai pandemi. Hingga saat ini, masih belum ditemukan obat antivirus khusus untuk penyakit ini dan penatalaksanaannya masih berupa terapi simptomatik dan suportif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa profil penggunaan obat pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Penelitian non-eksperimental ini menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yaitu rekam medis pasien COVID-19 rawat inap dan tanpa komorbid, yang mana telah dilakukan secara retrospektif pada periode 1–31 Januari 2021. Dari 146 sampel, diperoleh 12 sampel yang sesuai dengan kriteria. Berdasarkan jenis kelamin, laki laki lebih banyak terinfeksi COVID-19 yaitu (58,33%). Berdasarkan usia, paling banyak terjadi pada rentang usia 31-40 tahun (41,67%). Hasil penelitian menunjukkan pasien mendominasi berada pada parameter gejala klinis kategori ringan (75%). Urutan terbanyak penggunaan obat adalah suplemen dan vitamin (49,35%), antibiotik (9,47%) dan antivirus (7,15%). Oleh karen itu, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin dan usia sangat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit COVID-19 dan berpengaruh pada penggunaan obat untuk penyembuhan, gejala klinis yang paling banyak dijumpai adalah kategori ringan sehingga penggunaan obat terbanyak adalah golongan suplemen dan vitamin. Kata Kunci: Novel Coronavirus disease 2019 (COVID-19), Pola, Pengobatan   Coronavirus disease 2019 (COVID-19) caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a new viral infection that was first reported in Wuhan City, Central China. The spread of this virus is increasing and has spread to almost all countries in the world so that the World Health Organization (WHO) declared it a pandemic. Until now, there is still no specific antiviral drug for this disease and its management is still in the form of symptomatic and supportive therapy. This study aims to determine the profile of drug use in COVID-19 patients at the Banjarmasin Ulin Regional General Hospital. This non-experimental study used a purposive sampling method with several criteria, namely medical records of inpatients of COVID-19 patients and without comorbidities, which were carried out retrospectively in the period 1–31 January 2021. From 146 samples, 12 samples were obtained that matched the criteria. . Based on gender, men were more infected with COVID-19, namely (58.33%). Based on age, most occurred in the age range of 31-40 years (41.67%). Based on clinical symptoms more mild category (75%). The highest use of drugs is the first group of supplements and vitamins (49.35%), secondly, the antibiotic group (9.47%) and thirdly, the antiviral group (7.15%). Gender and age greatly affect the severity of COVID-19 disease and affect the use of drugs for healing, the most common clinical symptoms are in the mild category so that the most drug use is in the supplement and vitamin group.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pada Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Herda Ariyani
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5734

Abstract

Tuberkulosis Paru termasuk penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Survei Pravelensi TB oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI, dewasa ini diketahui bahwa Indonesia merupakan negara peringkat kedua dengan kasus TB terbanyak di dunia. Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, oleh karena itu penyakit ini sangat perlu mendapat perhatian untuk ditanggulangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan penderita dalam program pengobatan TB paru di Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. Jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan desain deskriptif korelasional. Pengambilan data dilakukan menggunakan angket dalam bentuk kuisioner dengan teknik purposive sampling. Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 23 digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Sebanyak 20% responden berpengetahuan baik, 42,5% berpengetahuan cukup, 35% berpengetahuan kurang dan 2,5% berpengetahuan sangat kurang, 92,5% patuh dan 7,5% tidak patuh selama pengobatan. Analisa data dilakukan dengan uji Spearman Rho dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Berdasarkan analisa statistik α = 0.05 diperoleh r = 0,383 dan ρ = 0,015, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahun dengan kepatuhan penderita TB paru. Semakin baik tingkat pengetahuan penderita terhadap penyakit, cara penularan dan pengobatan TB Paru maka akan semakin baik pula kepatuhan yang dimiliki, dan begitu pula sebaliknya. Diharapkan kepada dokter, farmasis, perawat, dan petugas kesehatan lain dapat berkolaborasi membangun partnership yang baik untuk memberikan pendidikan kesehatan yang adekuat bagi penderita terutama terkait pentingnya kepatuhan dalam menjalani terapi. Kata kunci : Pengetahuan; Kepatuhan; Tuberkulosis Paru; Mycobacterium tuberculosis
PENGEMBANGAN MODEL BIOPSIKOSOSIAL ASUHAN KEFARMASIAN PADA KASUS PENYAKIT KRONIK: STUDI KUALITATIF TERHADAP PERSPEKTIF PASIEN PENDERITA GAGAL JANTUNG (CHF) Risya Mulyani; Herda Ariyani; Dedi Hartanto; Muhammad Anshari
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.101 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.251

Abstract

Congestive heart failure (CHF) is a disease that most often requires repeated treatment in the hospital. Self-care efforts allow patients to monitor and manage home syndrome, maximize well-being, reduce mortality and minimize avoidable hazards. Communication, collaboration, and patient access to bad information lead to ineffective treatment. The main problems in the care of pharmacy are improper and unsafe use of drugs and non-compliance with prescription drugs, one of which is a therapeutic regimen.. This study uses a phenomenological qualitative method in which researchers will explore the personal meaning related to biopsychosocial aspects that can affect the quality of care (pharmacy) according to the perspective of patients with CHF. The participants determined in this study were selected purposively from all patients with CHF who were treated at the Pharmacy Installation in Ulin Hospital Banjarmasin. Data analysis using the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) model. In this study, which explores personal meaning related to aspects of communication and collaboration that can affect the quality of care, according to the perspective of patients with congestive heart failure (CHF) in the biopsychosocial aspects, the result are: found 4 (four) themes related to results-based communication, qualitative data analysis obtained through in-depth interviews with 11 (eleven) participants, namely: (1) tangible; (2) responsive; (3) empathy; (4) assurance. And found 3 (three) themes related to collaboration based on the results of qualitative data analysis obtained through in-depth interviews with 11 (eleven) participants, namely: (1) effective communication; (2) trust; (3) feedback.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK “X" BANJARMASIN Siti Fadhilah; Herda Ariyani; Faisal Rahman
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 3 No 1 (2019): September 2019
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.914 KB)

Abstract

Pelayanan kefarmasian yang baik tentunya berorientasi langsung kepada konsumen sehingga menjamin keamanan, efektifitas dan kerasionalan penggunaan obat. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek “X” Banjarmasin. Metode penelitian ini bersifat deskriptif rancangan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada 100 orang konsumen. Analisis pelanggan dilakukan dengan lima dimensi kualitas layanan. Penelitian menunjukkan bahwa pada semua dimensi kualitas pelayanan baik tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty dalam kategori kurang puas. Yakni berturut turut persentase skor rata-rata sebanyak 54,2; 47,9; 44;9 54,8; 49.8.
GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI APOTEK X (Overview of Potential Drug Interactions in Prescribing Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Pharmacies X) Baiti Hayati; herda ariyani; ruslina wati
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 3 No 2 (2020): March 2020
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis akibat defek pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya. Interaksi obat merupakan satu dari masalah yang terkait obat yang diidentifikasi sebagai kejadian atau keadaan terapi obat yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi interaksi obat pada peresepan pasien diabetes melitus tipe 2 di Apotek X Banjarmasin. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode retrospektif. Pengumpulan lembar resep pasien yang berisikan obat antidiabetika di Apotek X pada tanggal 23, 24 dan 27 Januari 2020. Teknik pengambilan sampel dengan teknik insidental sampling dikaji berdasarkan literatur dan diolah dalam bentuk tabel dengan menghitung persentasenya. Hasil penelitian dari 27 resep, pasien diabetes terbanyak terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak (66,67%) dan berusia 55-64 tahun (44,44%). Besar persentase terjadinya potensi interaksi obat sebesar (81,48%). Kejadian interaksi obat berdasarkan mekanisme yaitu farmakodinamik 30 kejadian (76,92%), farmakokinetik 2 kejadian (5,12%) dan tidak diketahui 7 kejadian (17,94%). Kategori tingkat keparahan interaksi obat yang paling besar yaitu moderat sebanyak 33 kejadian (84,61%) dan minor sebanyak 6 kejadian (15,38%). Obat antidiabetika yang paling banyak menimbulkan potensi interaksi obat yaitu metformin sebanyak 15 kejadian. Kata Kunci : Diabetes melitus, Potensi interaksi obat, Obat Antidiabetika, Resep ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by chronic hyperglycemia due to defects in insulin secretion, insulin action or both. Drug interactions are one of the drug-related problems that are identified as drug therapy events or conditions that can affect a patient's clinical outcome. This study aims to determine the potential for drug interactions in prescribing type 2 diabetes mellitus patients at Pharmacy X Banjarmasin. This research is a type of descriptive research with a retrospective method. Collection of patient prescription sheets containing antidiabetic drugs at Pharmacy X on January 23, 24 and January 27, 2020. Sampling techniques with incidental sampling techniques were a ssessed based on literature and processed in tabular form by calculating the percentage. The results of the 27 recipes, most diabetes patients found in female sex (66.67%) and aged 55-64 years (44.44%). Large percentage of potential drug interactions amounted to (81.48%). The mechanism of drug interaction based on the mechanism is pharmacodynamics 30 events (76.92%), pharmacokinetics 2 events (5.12%) and 7 events (17.94%) unknown. The category of the severity of drug interactions with the highest is moderate with 33 events (84.61%) and minor with 6 events (15.38%). The antidiabetic drugs that cause the most potential drug interactions are 15 events metformin. Keywords: Diabetes mellitus, potential drug interactions, antidiabetic drugs, recipes
STUDI LITERATUR POLA PENGGUNAAN OBAT OFF-LABEL PADA PASIEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Handyta Okta Ningrum; Herda Ariyani; Mustika Muthaharah
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 4 No 1 (2020): September 2020
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat off-label merupakan obat diluar indikasi yang tertera dalam label atau diluar persetujuan oleh lembaga izin edar seperti Badan POM dan FDA (Food and Drug Administration). Beberapa alasan penggunaan obat off-label adalah kurangnya respon klinis pada pengobatan sebelumnya, kontraindikasi dengan obat alternatif lain seperti tersedianya obat yang disetujui sesuai indikasi serta pasien dengan pengobatan alternatif karena alasan klinis. Metode penelitian yang digunakan studi literatur. Hasil penelusuran literatur misoprostol obat off-label yang paling banyak ditemukan penggunaannya dari. 5 penelitian memaparkan misoprostol dengan indikasi kehamilan patologis yang perlu tindakan dengan rute tersering didapatkan secara pervaginam. 2 penelitian memaparkan penggunaan obat off-label ondansetron indikasi hyperemesis gravidarum (HG) dengan dosis 4 mg dan 8 mg per oral. 1 penelitian penggunaan off-label rute pemberian dari Nifedipine sebagai tokolitik pada persalinan preterm imminens dengan dosis 10-20 mg/oral, sublingual setiap 15-20 menit dalam 3 dosis. 1 penelitian penggunaan obat off-label methotrexate sebagai penanganan kehamilan ektopik dosis tunggal 1 mg/kg atau 50mg/m² secara IM. 1 penelitian memaparkan penggunaan mifepristone yang dikombinasikan dengan misoprostol. Off-label drugs are drugs outside the indications stated on the label or outside the approval by distribution permit agencies such as the POM and the FDA (Food and Drug Administration). Some of the reasons for using off-label drugs are lack of clinical response to previous treatment, contraindications with other alternative drugs such as availability of approved drugs as indicated and patients with alternative treatments for clinical reasons. The research method used is literature study. The most search results of the off-label drug misoprostol were found to be of use. 5 studies described misoprostol with indications of a pathological pregnancy requiring action by the most frequent route obtained vaginally. 2 studies described the use of the off-label drug ondansetron indicated by hyperemesis gravidarum (HG) at a dose of 4 mg and 8 mg orally. 1 study the use of off-label route of administration of Nifedipine as a tocolytic in preterm imminent labor at a dose of 10-20 mg / oral, sublingually every 15-20 minutes in 3 doses. 1 study using the off-label drug methotrexate as the management of ectopic pregnancy as a single dose of 1 mg / kg or 50 mg / m² IM. 1 study described the use of mifepristone in combination with misoprostol.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT LIMAU KUIT (Cytrus hystrix DC) TERHADAP BEBERAPA BAKTERI Herda Ariyani; Muhammad Nazemi; Hamidah Hamidah; Mita Kurniati
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.859 KB)

Abstract

Kulit limau kuit di Kalimantan Selatan Indonesia umumnya hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal dalam kulit limau kuit mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Kulit limau kuit mengandung komponen utama beta pinen senyawa yang telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, serta kulit limau kuit juga memiliki kandungan flavonoida, fenolik dan terpenoida paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar ekstrak etanol kulit limau kuit (Citrus hystrix DC) yang optimal dalam menghambat beberapa bakteri. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan pada bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode replika dan metode difusi kertas cakram. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kulit limau kuit pada konsentrasi 100%, 75%, dan 50% dapat menghambat bakteri, namun yang paling optimum menghambat bakteri adalah pada konsentrasi 100% untuk bakteri Escherichia coli zona hambat sebesar 10,67 mm dan 14 mm pada Staphylococcus aureus.
FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LOTION EKSTRAK DAUN SURUHAN (Peperomia pellucida L.) Tuty Mulyani; Herda Ariyani; Rahimah Rahimah; Selvia Rahmi
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 2 No 1 (2018): September 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.954 KB)

Abstract

Kulit merupakan organ yang melapisi seluruh permukaan tubuh makhluk hidup. Penggunaan sediaan topikal yang mengandung antioksidan banyak digunakan untuk melindungi kulit dari radikal bebas, salah satunya adalah lotion dari ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida). Ekstrak daun suruhan memiliki aktivitas antioksidan tinggi sehingga dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan aktivitas antioksidan pada lotion ekstrak daun suruhan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl). Lotion ekstrak daun suruhan dibuat dalam 3 formula dan diuji sifat fisiknya. Sampel yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah lotion yang mengandung ekstrak daun suruhan sebesar 0,550 mg/ml (formula III). Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan DPPH dengan konsentrasi 100 ppm. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas antioksidan lotion ekstrak daun suruhan dilakukan dengan menggunakan spetrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum 519 nm. Aktivitas antioksidan dinyatakan dalam % inhibisi (% aktivitas hambatan). Hasil pengujian menunjukkan bahwa lotion ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida) dengan konsentrasi 0,550 mg/ml (formula III) memenuhi persyaratan uji sifat fisik dan mempunyai aktivitas antioksidan dengan % aktivitas hambatan rata-rata sebesar 93,29% ± 5,487.
KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI SETELAH PEMBERIAN PILL CARD DI RS X BANJARMASIN Herda Ariyani; Dedi Hartanto; Anita Lestari
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 1 No 2 (2018): March 2018
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.424 KB)

Abstract

Ketidakpatuhan merupakan faktor yang menghambat pengontrolan tekanan darah. Pill Card salah satu media pengingat minum obat yang dapat meningkatkan pemahaman lebih baik terhadap pengobatan yang dijalani. Instruksi berbasis gambar ini sangat berguna terutama untuk pasien dengan pengobatan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien hipertensi setelah pemberian Pill Card di RS X. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan metode purposive sampling pada 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian Pill Card dapat memperbaiki kepatuhan pasien hipertensi yang semula hanya 16,67% meningkat menjadi 53,34%. Sebagian besar kepatuhan responden setelah diberikan Pill Card berada dalam kategori kepatuhan naik yakni sebesar 56,67%.