Didy Rachmadi
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Performa Domba Lokal Jantan yang Diberikan Limbah Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Fermentasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal Muhammad Al Kindi; Sitti Wajizah; Didy Rachmadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.406 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13608

Abstract

Abstrak.Suatu penelitian tentang performa domba lokal jantan yang diberikan limbah serai wangi (Cymbopogon nardus) fermentasi sebagai pengganti sebagian pakan basal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Ilmu dan Teknologi Ternak Potong Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, berlangsung selama 86 hari mulai dari tanggal 12 Mei sampai dengan 05 Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa domba local jantan yang diberikan limbah serai wangi yang difermentasi dengan inokulum EM4 sebagai pengganti sebagian pakan basal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 ekor domba local jantan ekor tipis dengan umur 18-24 bulan dan berat badan 23kg-26kg. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan  4 perlakuan dan 4 periode. Perlakuan R0 adalah tanpa pemberian limbah serai wangi fermentasi (kontrol), perlakuan R1 pemberian limbah serai wangi fermentasi (10%),  perlakuan R2 pemberian limbah serai wangi fermentasi (20%), perlakuan R3 pemberian limbah serai wangi fermentasi (30%). Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan Konversi Pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah serai wangi fermentasi 10%-30% tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan Konversi Pakan. Performance of Male Local Sheep Feeding Fermented Lemongrass Waste (Cymbopogon nardus) as Partly Basal Feed Subtitution Abstract. A study of the performance of local male sheep given fermented lemongrass (Cymbopogon nardus) waste as a partial replacement for basal feed. This research was conducted in the Field Science and Technology Laboratory of Cattle Slaughtering, Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, lasted for 86 days starting from May 12 until August 5, 2019. The objective of this study was to determine the performance of local sheep fed with lemongrass waste. fragrant fermented with EM4 as a microbial catalysator of feed fermentation. The material used in this study were 4 local male thin tailed sheep with ages 18-24 months and body weight of 23 kg-26 kg and using the Latin Square Design (RBSL) with 4 treatments and 4 periods. The R0 treatment was without the provision of fermented lemongrass waste (control), the treatment of R1 was the provision of fermented lemongrass waste (10%), the treatment of R2 was the provision of fermented lemongrass (20%), the treatment of R3 was the provision of fermented lemongrass waste (30%). The research data obtained were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance). Parameters observed were feed consumption, daily body weight gain and feed conversion. The results showed that the provision of 10% -30% fermented lemongrass waste did not significantly affect (P 0.05) on feed consumption, daily body weight gain and feed conversion.
Evaluasi Cara Penyembelihan Sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah dan Lambaro Bhakti Prasetia Nanda; Cut Aida Fitri; Didy Rachmadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.071 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.5580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi cara penyembelihan sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah dan Lambaro sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pemerintah. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah dan Lambaro pada tanggal 10 – 29 Juni 2017. Penelitian ini menggunakan metode survei. Variabel yang diamati adalah persyaratan peralatan pemotongan, prosedur pemotongan sapi dan higienis pekerja RPH Keudah dan Lambaro. teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah memiliki persyaratan peralatan sebanyak 60% berada pada kategori cukup dan RPH Lambaro sebanyak 55% berada pada kategori kurang. Prosedur pemotongan sapi di RPH Keudah dan Lambaro sama-sama mendapat persentase 81,81% dan berada pada kategori baik. Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah memilik higienis pekerja sebanyak 45,24% berada pada kategori kurang dan RPH Lambaro 59,26% berada pada kategori kurang. Dari hasil penelitian  ini dapat disimpulkan bahwa persyaratan peralatan RPH Keudah lebih baik dari RPH lambaro, prosedur pemotongan RPH Keudah dan Lambaro sama-sama dalam kategori baik dan higienis pekerja RPH Lambaro lebih baik dari RPH Keudah.Evaluation Method Cattle Slaughtering at Slaughterhouse (RPH) Keudah and LambaroAbstract.   This study aims to evaluate the method of slaughtering cows at the House of Animal Slaughter (RPH) Keudah and Lambaro in accordance with procedures established by the government. This research was conducted at the House of Animal Slaughtering (RPH) Keudah and Lambaro on 10 - 29 June 2017. This research used survey method. The variables observed were the requirements of cutting equipment, cow cutting procedures and the hygiene of RPH Keudah and Lambaro workers. Research sampling technique using Purposive Sampling method. The results showed that the House of Animal Slaughterhouse (RPH) Keudah has 60% of equipment requirements are in enough category and 55% LP RPH is in the less category. Cattle slaughtering procedures in RPH Keudah and Lambaro both got 81.81% percentage and are in good category. Animal Slaughterhouse (RPH) Keudah has 45.24% worker hygiene is in the less category and RPH Lambaro 59.26% is in the less category. From the results of this study it can be concluded that the RPH Keudah equipment requirements are better than RPH lambaro, the cutting procedure of RPH Keudah and Lambaro are both in good category and the hygienic of RPH Lambaro workers is better than RPH Keudah.       
Penggunaan Konsentrat Komersial (683) untuk Memacu Pertambahan Berat Badan Kambing Kacang yang Diberi Pakan Dasar Hijauan Campuran Januar Akmal Swanda; Didy Rachmadi; Asril Asril
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9326

Abstract

Abstrak. Penggunaan konsentrat komersial (683) untuk memacu pertambahan berat badan kambing kacang yang diberi pakan dasar hijauan campuran telah dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Ternak Potong Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertambahan berat badan harian pada kambing kacang jantan yang diberikan kosentrat komersial (683) dan hijauan campuran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) yaitu dengan menggunakan empat perlakuan dan empat periode (ulangan). Masing-masing perlakuan adalah pelakuan A (0% pellet 683) perlakuan B (20% pellet 683), perlakuan C (40% pellet 683), dan pelakuan D (60% pellet 683). Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Parameter yang diamati adalah : Pertambahan berat badan, Konsumsi pakan, Konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P0.01) terhadap konsumsi ransum. Namun terjadi perbedaan yang tidak nyata (P0,05) pada parameter pertambahan berat badan dan efesiensi ransum. Use of Commercial Concentrates (683) to Stimulate Weight Loss of Goat kacang Provided with Basic Mixed Forage FeedAbstract. The use of commercial concentrate 683 to accelerate the growth of kacang goat fed with mixed forage has been conducted at the Laboratory of Technology and Livestock Production, the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University of Banda Aceh. from August to October 2017. The objective of this study was to determine the daily weight gain in kacang goat given commercial concentrate (683) and mixed green. The design used in this study was Latin Square Design (RBSL) wash four treatments and four periods (replication). The treatment ware A (0% pellet 683) B (20% pellet 683), C (40% pellet 683), and D (60% pellet 683). The data obtained were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance). Parameters observed were: Weight gain, Feed consumption, Feed conversion. The results showed a significant difference on (P 0.01) to the consumption of rations. However, the difference was not significant (P 0.05) on the parameter of weight gain and ration efficiency. 
Kecernaan In Vivo Bahan Kering Sapi Lokal Jantan yang Diberikan Pakan Fermentasi Kulit Coklat dan Ampas Tebu Syapridus Syapridus; Didy Rachmadi; Cut Intan Novita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1237

Abstract

Abstrak. Penelitian tentang  kecernaan  In Vivo sapi lokal jantan yang diberikan pakan fermentasi kulit coklat dan ampas tebu telah dilakukan di Gampong Cot Teube, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, dari tanggal 6 Oktober 2015 sampai dengan 3 Januari 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecernaan bahan kering sapi lokal jantan yang diberikan pakan berbasis kulit coklat dan ampas tebu.Penelitian ini menggunakan 12 ekor sapi lokal.Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdiri dari 3 (tiga) kelompok dan 4 (empat) perlakuan. Sapi dikelompokkan berdasarkan bobot badan. Perlakuan terdiri dari pelakuan A (Ransum kontrol tanpa ampas tebu dan kulit coklat), perlakuan B (Ransum dengan penambahan kulit coklat fermentasi 25%), perlakuan C (Ransum dengan penambahan ampas tebu fermentasi 25%),dan pelakuan D (Ransum pakan kombinasi ampas tebu fermentasi 12,5% dan kulit coklat fermentasi 12,5%). Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Bila terjadi perbedaan antar perlakuan maka akan dilakukan uji jarak berganda Duncan. Parameter yang diamati adalah  konsumsiransum, kecernaanIn Vivo bahan kering dan pertambahan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P0.05) terhadap konsumsi ransum, kecernaan In vivo bahan kering dan pertambahan bobot badan. Pakan fermentasi kulit coklat dan ampas tebu tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, kecernaanin vivo bahan kering dan pertambahan bobot badan.  In VIvo Dry Matter Digestibility of Local Bulls that Giving Fermentation Fod Cacao and BagasseAbstract.This research about In Vivo digestibility local bull that given fermentation pod cacao and bagasse have done in the Cot TeubeVillage, Gandapura Subdistrict, Bireuen in Aceh Province, on October 6, 2015 until January 3, 2016. The purpose of this study was to determine dry matter digestibility of local  bull that given pod based cacao  and bagasse. This study used 12 local bulls. The design of the research was a Random Block Design (RBD), and it ed Consist of three (3) groups and four (4) treatments. Bulls were grouped based on body weight. The treatment consists of the carrying  A (Rations control without bagasse and pod cacao ), treatment B (Rations with addition of fermented  pod cacao 25%), treatment C (rations with addition of bagasse fermented 25%), and treatment D (rations of feed combinations 12.5% fermented bagasse and 12.5% fermented pod cacao ).  Data were analyzed by using (Analysis of Variance ANOVA). The parameters measured were feed intake, In Vivo digestibility of dry matter and weight gain. The results showed that no significant differences (P 0.05) on feed consumption, In vivo digestibility of dry matter and weight gain. Fermentation feed of  pod cacao  and bagasse have no effect on rations intake, in vivo digestibility of dry matter and weight gain.
Evaluasi Nilai Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Amoniasi Ampas Sereh Wangi (cymbopogon nardus) pada Domba Ekor Tipis Jantan Nurul A'la; Didy Rachmadi; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.518 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13768

Abstract

Abstrak.  Penelitian evaluasi nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik amoniasi ampas sereh wangi (Cymbopogon nardus) pada domba ekor tipis jantan, dilakukan dengan  metode eksperimen menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A adalah tanpa adanya substitusi  limbah  sereh  wangi amoniasi (0%), B substitusi limbah sereh wangi amoniasi (10%), C substitusi limbah sereh wangi amoniasi (20%) dan D substitusi limbah sereh wangi amoniasi (30%).  Parameter  yang diamati meli konsumsi pakan, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil menunjukkan bahwa substitusi limbah sereh wangi fermentasi tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi pakan, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Evaluation of  Digestion Value of Dry Matter and Organic Matter of Ammoniation Citronella (Cymbopogon nardus) in Thin-Tailed SheepAbstract. Research on the evaluation of  digestion value of dry matter and organic matter of ammoniation citronella (Cymbopogon nardus) in thin-tailed sheep was carried out using the Latin squore Design method with 4 treatments and 4 replications. Treatment A was the absence of substitution of ammoniation citronella waste (0%), treatment B was the existence of ammoniation citronella waste substitution (10%), treatment C was the substitution of ammoniation citronella waste (20%), treatment D of the substitution of ammoniation citronella waste (30%). The parameters observed include the feed consumption, digestibility of dry matter and digestibility of organic matter. The results showed that the substitution of fermented citronella had no significant effect (P 0.05) on the consumption of dry matter, digestibility of dry matter and digestibility of organic matter.