Yunasri Usman
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Evaluasi Kualitas Jerami Padi Fermentasi dengan Tingkat Penggunaan EM-4 yang Berbeda Zul Iqbal; Yunasri Usman; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.796 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1135

Abstract

Abstrak. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian di Indonesia yang cukup melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan pakan karena rendahnya kualitas nutrisi yang dikandungnya.  Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami padi, yaitu melalui proses fermentasi menggunakan aktivator mikroba, misalnya dari bakteri inokulan (bacterial inoculant) berupa effective microorganisme (EM-4).Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi nilai nutrisi jerami padi yang difermentasi menggunakan EM-4 sebagai bakteri inokulan.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, mulai bulan Maret sampai April 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan berupa konsentrasi EM-4, J0 (kontrol atau tanpa EM-4), J1 (2% EM-4), J2 (3% EM-4), J3 (4% EM-4). Setiap  perlakuan diulang 4 kali sehingga didapat 16 unit perlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu persentase bahan kering, serat kasar, protein kasar dan abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi jerami padi dengan tingkat penggunaan EM-4 yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase semua parameter yang diamati kecuali persentase bahan kering. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, perlakuan berupa fermentasi dengan tingkat penggunaan EM-4 yang berbeda, belum mampu meningkatkan kualitas jerami padi (Oriza sativa)sebagai bahan pakan ternak. Quality Evaluation Of Fermented Rice Straw With a Different Usage Rates of EM-4Abstract. Rice straw is one of the agricultural cesspool in Indonesia are pour enough, but not fully utilized as feed material due to the low quality of the nutrients it contains. One of the effort to improve the nutritional value of rice straw is by a fermentation process used microbial activators, for example from bacterial inoculants (bacterial Inoculant) in the form of effective microorganisms (EM-4). The purpose of this experiment was to evaluate the nutrient of fermented rice straw used EM-4 as bacterial inoculant. This experiment was conducted at Laboratory of Animal Nutrition, Animal Husbandry departement, Agricultural Faculty, Syiah Kuala University from March – April 2016. This experiment used Completly Randomized Design (CRD) with 4 treatments as concentration of   EM-4; J0 (as control or without EM-4), J1 (2% EM-4), J2 (3% EM-4), J3 (4% EM-4). Each treatments repeated 4 times, therefore there were 16 units of treatments. Parameters observed in this experiment were the percentage of dry matter, crude fiber, crude protein and ash. The result of the experiment indicated that fermentated rice straw with the different usage rates of EM-4 had no signficant effected (P0,05) on the percentage of all parameters that observed except percentage of dry matter. Based on this experiment concluded that treatment such as fermented with a different usage rates of EM-4, was not able to improve quality of rice straw (Oriza sativa) as livestock feed.
Evaluasi Kualitas Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi Menggunakan Saus Burger Pakan (SBP) Syam Shiddiq; Yunasri Usman; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5591

Abstract

ABSTRAKJerami padi memiliki kualitas yang rendah, hal ini karena jerami padi memiliki kadar protein kasar rendah dan serat kasar yang tinggi serta lignin dan silika tinggi, mineral, kecernaan dan palatabilitas yang rendah. Peningkatan daya guna jerami padi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak maka perlu dilakukan perbaikan kualitas nutrisi pakan dan kecernaannya. Sebagai limbah tanaman tua, jerami padi mengalami lignifikasi lanjut yang menyebabkan terjadinya ikatan kompleks antara lignin, selulosa dan hemiselulosa yang disebut lignoselulosa (Eun et al., 2006). Pengolahan jerami dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: amoniasi, fermentasi dan gabungan amoniasi dan fermentasi (amofer). Pengolahan jerami padi dengan cara fermentasi adalah pengolahan yang dilakukan secara biologi dengan penambahan mikroba yang bekerja secara anaerob. Proses fermentasi biasanya menggunakan mikroba aktif yang berfungsi untuk mempercepat proses penguraian bahan dan meningkatkan nilai nutrisi bahan, salah satunya dengan menggunakan Saus Burger Pakan (SBP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas nutrisi jerami padi yang difermentasi dengan Saus Burger Pakan, yang meliputi bahan kering, serat kasar, protein kasar dan kadar abu.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala, yang dilakukan  pada bulan April 2017 sampai dengan bulan Juni 2017. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi dan Saus Burger Pakan (SBP) dengan penambahan 5% molases, tepung sagu 3% dan 0,1% urea secara homogen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan JP0  merupakan kontrol tanpa SBP (0% SBP), perlakuan JP1 (2% SBP), perlakuan JP2 (3% SBP) dan JP3 (4% SBP). Parameter yang diamati adalah persentase bahan kering, serat kasar, protein kasar dan abu dengan menggunakan metode analisis proksimat. Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam/Analysis of Variance (ANOVA) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diuji. Apabila terdapat pengaruh perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test/DMRT) (Steel dan Torrie, 1998).Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan Saus Burger Pakan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase bahan kering dan serat kasar serta terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan Saus Burger Pakan, sedangkan terhadap persentase protein dan abu memperlihatkan tidak adanya pengaruh nyata (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Saus Burger Pakan dalam jerami padi  sampai dengan 4% belum optimal, hal ini dikarenakan aktivitas mikroba dalam proses fermentasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi dari substrat itu sendiri maupun nutrisi yang ditambahkan ke dalam media fermentasi sehingga dalam pemenuhan nutrisi untuk pertumbuhannya masih kurang. Penggunaan Saus Burger Pakan untuk peningkatan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia belum efesien ditinjau dari persentase bahan kering, serat kasar dan abu yang masih tinggi, sedangkan persentase protein kasarnya masih cenderung rendah. 
Pengaruh Pemberian Prebiotik Immuno Forte dengan Level Berbeda terhadap Berat dan Persentase Karkas Ayam Broiler Jaunul Abdillah; Yunasri Usman; Herawati Latif
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.446 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.905

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian prebiotik Immuno Forte dengan level berbeda terhadap berat dan persentase karkas ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, pada tanggal 22 Agustus sampai 19 September 2015. Penelitian ini menggunakan 100 ekor (DOC) ayam broiler CP 707 Strain Arbor Acres produksi PT. Charoen Pokphand. Ransum yang digunakan adalah ransum komersial R511 Hy-provite priode starterdan R512 Bravo priode finisher. Perlakuan yang diberikan terdiri dari : P0 (0 ml Immuno forte/3 l air ), P1 (0,5 ml Immuno forte/3 l air), P2 (1 ml Immuno forte/3 l air), P3 (1.5 ml Immuno forte/3 l air) dan P4 (2 ml Immuno forte/3 l air). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati meliputi berat akhir, berat karkas, persentase karkas, berat potongan karkas dan persentase potongan karkas ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan penambahan prebiotik Immuno forte belum memberikan pengaruh positif terhadap berat  karkas ayam broiler. Penambahan prebiotik immuno forte dalam air minum berpengaruh nyata terhadap berat sayap, persentase sayap dan berat punggung ayam broiler, namun tidak berpengaruh nyata terhadap berat hidup, berat karkas, persentase karkas, berat dada, persentase dada, berat paha, persentase paha, berat punggung dan persentase punggung ayam broiler umur 28 minggu. Prebiotics Giving Effect Immuno Forte With Different Level of Carcass Weight and Percentage Broiler Chikens Abstract. This study aimed to determine the effect of prebiotics Immuno Forte with different levels of the weight and the percentage of broiler chicken carcasses. This research was conducted at the Laboratory of Animal Husbandry Field (LLP) Faculty of Agriculture, University of Syiah Kuala, Banda Aceh, on August 22 to 19, 2015. This study used 100 individuals (DOC) CP 707 broilers Arbor Acres strain produced by PT. Charoen Pokphand. Rations used was a commercial ration Hy-provite R511 and R512 starter period Bravo period finisher. Treatments consisted of: P0 (0 ml Immuno Forte / 3 l water), P1 (0.5 ml Immuno Forte / 3 l water), P2 (1 ml Immuno Forte / 3 l water), P3 (1.5 ml Immuno Forte / 3 l water) and P4 (2 ml Immuno forte / 3 l water). The design used was completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The parameters observed final weight, carcass weight, carcass percentage, pieces of carcass weight and the percentage of broiler chicken carcass pieces. The results showed the addition of prebiotics Immuno Forte has not been a positive influence on broiler chicken carcass weight. The addition of prebiotics immuno forte in drinking water significantly affect the weight of the wing, the percentage of the wings and heavy backs broiler chickens, but did not significantly affect live weight, carcass weight, carcass percentage, heavy chest, the percentage of the chest, heavy thighs, the percentage of thigh, severe back and backs percentage broilers aged 28 weeks
Pengaruh Substitusi Pakan Organik dan Komersil Terhadap Kualitas Telur Ayam Crossbreeding (Jantan Kamaras dan Betina ALPU) Dian Silvia; Muhammad Aman Yaman; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5359

Abstract

Abstrak.  Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh substitusi pakan organik dan komersil terhadap kualitas telur yang dihasilkan dari crossbreeding ayam jantan Kamaras dan betina ALPU. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP),  Program Studi Peternakan,  Fakultas Pertanian,  Universitas Syiah Kuala,  Darussalam,  Banda Aceh dan penetasan telur dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak Unggas,  Program Studi Peternakan,  Fakultas Pertanian,  Universitas Syiah Kuala, tanggal 12 Februari hingga 19 Mei 2017. Penelitian menggunakan 24 ekor betina ALPU,  produksi LLP Unsyiah. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RaL),  terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing – masing terdiri dari dua ekor ayam betina ALPU. Perlakuan yang  dicobakan adalah pemberian substitusi pakan organik dan komersil yang terdiri dari 18% protein dan 2800 kcal energi, 20% protein dan 2800 kcal energi, 18% protein dan 2900 kcal energi, 16% protein dan 3000 kcal energi. Parameter yang diamati meliputi  berat telur, fertilitas telur, daya tetas telur, sex rasio, berat badan DOC. Data aspek teknis dianalisis dengan Analysis of  Variance (ANOVA), jika didapatkan hasil yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (Steel danTorrie, 1993). Hasil penelitian memperlihatkan substitusi pakan organik dan komersil meningkatkan fertilitas telur dan pertambahan berat badan DOC umur 1 minggu. diberikan imbangan protein 16% dan energi 3000 kcal memiliki fertilitas dan pertambahan berat badan DOC yang baik.The Effect of Organic and Commercial Feed Substituion on The Quality of Crossbreeding Chicken Eggs (Male Kamaras and Female ALPU)Abstract. The purpose of this study was to observe the effect of organic and commercial feed substitution on egg quality resulting from crossbreeding male Kamaras and female ALPU. The study was conducted in FieldLaboratory of  Animal Husbandry, Department of Animal Science,  Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, and egg hatchery conducted at the Laboratory of Poultry Production Science and Technology, Livestock StudyProgram, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University . Since February 12 until May 19, 2017. The study used 24 female of ALPU, produced by LLP Unsyiah. The design used was Completely Randomized Design (RAL),consisting of 4 treatments and 3 replications, each consisting of two female ALPU. The experimental treatmentswere organic and commercial feed substitution consisting of 18% protein and 2800 kcal of energy, 20% proteinand 2800 kcal of energy, 18% protein and 2900 kcal of energy, 16% protein and 3000 kcal of energy. Parameters observed included egg weight, egg fertility, egg hatchability, sex ratio, body weight DOC. Technical as pect data were analyzed with Analysis of  Variance (ANOVA), if the results were significantly different, then continued with Duncan Multiple Range Test (Steel and Terry, 1993). The results showed that organic and commercial feed substitution increased egg fertility and weight gain of 1 week old DOC. It was concluded that feeding  a protein balance of 16% and 3000 kcal of energy has good fertility and weight gain DOC. 
Evaluasi Kecernaan In Vitro Pakan Komplit Fermentasi Berbahan Dasar Ampas Sagu dengan Lama Pemeraman Berbeda Zubaili Zubaili; Sitti Wajizah; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.683 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i2.3123

Abstract

Ringkasan : Salah satu bahan pakan alternatif limbah agroindustri yang dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak ruminansia adalah ampas sagu. Secara keseluruhan batang sagu hanya 18,50% merupakan pati, sementara selebihnya 81,50% adalah ampas sagu. Namun kandungan nutrisi yang terdapat pada ampas sagu sangat rendah dengan kandungan serat kasar ampas sagu mencapai 28,30% dan kandungan protein kasar hanya berkisar 1,36%.Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan dilanjutkan dengan pengiriman sampel penelitian ke Laboratorium Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian kecernaan secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kecernaan secara in vitro pakan komplit berbahan dasar ampas sagu yang difermentasi dengan menggunakan saus burger pakan (SBP) pada lama pemeraman yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan berupa lama pemeraman yaitu P0 (0 hari), P7 (7 hari), P14 (14 hari) dan P21 (21 hari). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 16 unit perlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pH, Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK), dan Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO). Pakan komplit berbahan dasar ampas sagu dengan lama pemeraman berbeda berpengaruh nyata (P0.05) terhadap  kandungan bahan kering (BK) in vitro dan kandungan bahan organik (BO) in vitro, namun tidak berpengaruh nyata (P0.05), terhadap kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO) dan pH. Peningkatan kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO) masing-masing terjadi peningkatan setelah 7 hari sampai 21 hari pemeraman. Berdasarkan hasil tersebut maka lama pemeraman yang direkomendasikan adalah 21 hari, karena pada perlakuan tersebut kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO)  pakan compete fermentasi masih cukup tinggi, sedangkan kandungan bahan kering (BK) dan kandungan bahan organik (BO) menurun secara nyata dibandingkan lama pemeraman 0 hariEvaluation of In Vitro Digestibility of Fermented Complete Feed Based on Sago Residues as Main Diet  by Different Incubation Time
Analisis Konsumsi dan Koefisien Cerna Protein Kasar dan Serat Kasar Sapi Aceh Jantan dengan Imbangan Pemberian Konsentrat dan Hijauan di BPTU - HPT Indrapuri Farhan Muda; Asril Asril; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.95 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13722

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri, Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan selama 45 hari dimulai pada tanggal 12 Oktober sampai dengan tanggal 25 Novembeer 2018. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor sapi Aceh jantan dengan umur berkisar 1,5 - 2,0 tahun dan berat badan berkisar 150 – 175 kg yang diperoleh dari Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan ternak (BPTU-HPT) Indrapuri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terhadap besar konsumsi dan koefisien cerna protein kasar dan koefisien cerna serat kasar sapi aceh jantan dengan pemberian imbangan konsentrat dan hijauan. Konsentrat yang diberikan adalah konsentrat komersial (Big Geny) produksi PT. Cargill, dan hijauan yang diberikan adalah rumput gajah umur 30-35 hari menjelang berbunga yang diperoleh dari BPTU-HPT Indrapuri. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh seperti konsumsi ransum, koefisien cerna protein kasar dan koefisien cerna serat kasar  selanjutnya akan diolah menggunakan Rancangan Acak Lengkap, jika didapatkan hasil yang berbeda maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan. Perlakuan A yaitu 100% Rumput gajah,  B 20% konsentrat dan 80% Rumput gajah, C yaitu 40% Konsentrat 60% Rumput gajah dan D yaitu 60% Konsentrat 40% Rumput gajah. Parameter yang diamati adalah : konsumsi ransum, koefisien cerna protein kasar, koefisien cerna serat kasar dan hubungan regresi koefisien cerna protein kasar dengan koefisien cerna serat kasar. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian imbangan antara konsentrat dan hijauan pada sapi aceh jantan berpengaruh terhadap konsumsi ransum, koefisien cerna protein kasar dan koefisien cerna serat kasar. Berdasarkan rataan tiap perlakuan bisa disimpulkan perlakuan pemberian 40% konsentrat yang menjadi rataan tertinggi di tiap perlakuan. Berdasarkan nilai regresi linier nilai signifikansi 0,000 0,05, dapat disimpulkan bahwa KCSK berkorelasi sangat tinggi terhadap KCPK.Analysis of Consumption and Digestion Coefficient of Crude Protein and Crude Fiber of Acehnese Bulls Given Different Ratio of Concentrate and Forage in BPTU – HPT IndrapuriAbstract. The research was located at Research Institute for Animal Husbandry and Forage (BPTU-HPT), Indrapuri, Aceh Besar. It was conducted for 45 days starting from 12 October until 25 November 2018. The material used in this study were 12  Acehnese Bulls, with body weight 150 to 175 kg and 1,5 – 2,0 years old, were used in this research. The bulls were obtained from Research Institute for Animal Husbandry and Forage (BPTU-HPT), Indrapuri. This research aimed to obtain information on the amount of consumption and digestibility coefficient of crude protein and crude fiber of acehnese bulls by giving different concentrate and forage ratio. The concentrate used was commercial concentrate (Big Geny) produced by PT. Cargill, and it was also given elephant grass aged from 30 to 35 days before flowering as the forage. The grass was obtained from BPTU-HPT Indrapuri. The data obtained such as feed consumption, crude protein digestion coefficient and crude fiber digestion coefficient, would be processed by using a completely random design. If it showed different results, it would be continued by using Duncan test. The treatment were 100% of elephant grass (A), 20% concentrate and 80% elephant grass (B), 40% concentrate and 60% elephant grass (C), and 60% concentrate and 40% elephant grass (D). The parameters observed were: ration consumption, crude protein digestion coefficient, crude fiber digestion coefficient and regression relation of crude protein digestion coefficient with crude fiber digestion coefficient. Based on the average of each treatment, it can be concluded that the treatment gives 40% concentrate which is the highest average in each treatment. Based on the linear regression value of significance value of 0,000 0.05, it can be concluded that KCSK has an effect on KCPK.  
Evaluasi Kecernaan In Vitro Complete Feed Fermentasi Berbahan Dasar Ampas Sagu dengan Teknik Fermentasi Berbeda Sugrahadi Ahmad Aprianto; Yunasri Usman; Asril Asril
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.78 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1101

Abstract

Abstrak: Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan dilanjutkan dengan pengiriman sampel penelitian ke Laboratorium Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian kecernaan secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kecernaan secara in vitro complete feed berbahan dasar ampas sagu dengan teknik fermentasi yang berbeda.Pembuatan complete feed disusun sesuai dengan kebutuhan ternak domba. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ulangan. Perlakuan 1 (kontrol) adalah complete feed tanpa penambahan Saus Burger Pakan (SBP) dan tanpa fermentasi, perlakuan 2 adalah ampas sagu difermentasi dengan SBP selama 14 hari kemudian dicampur menjadi complete feed dan difermentasi hingga 21 hari, sedangkan perlakuan 3 adalah ampas sagu + complete feed kemudian difermentasi dengan SBP selama 21 hari. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pH, Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK), dan Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO). Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa, teknik fermentasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P0,01) terhadap semua parameter yang diamati, yaitu pH, BK, BO, KCBK dan KCBO. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai kecernaan complete feed berbahan dasar ampas sagu dipengaruhi oleh perbedaan teknik fermentasi. Digestibility Evaluation In Vitro Complete Feed Fermentation Sago Residues Based with Different Fermentation Techniques Abstract: This research was conducted at the Laboratory of Nutrition and Feed Studies, Program study Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Syiah Kuala and continued with the delivery of sample to the Laboratory of Dairy Cattle Institute Pertanian Bogor (IPB) for testing of in vitro digestibility. The purpose of this study was to test in vitro digestibility of complete feed made from  the residues of sago with different fermentation techniques. Complete feed was arranged based on the needs of sheep. This study used a complete randomized design (CRD) with 3 treatments and each treatment consisted of 5 replicates. Treatment 1 (control) was a complete feed without the addition of Saus Burger Pakan (SBP) and without fermentation, treatment 2 was sago residu  fermented with SBP for 14 days and then mixed into a complete feed and fermented up to 21 days, whereas treatment 3 was the sago residue + complete feed then fermented with SBP for 21 days. The parameters observed in this study were pH, Dry Matter (BK), Organic Matter (BO), Dry Matter digestibility coefficients (KCBK), and Organic Matter Digestibility Coefficient (KCBO). The result influence showed that, different fermentation technique was significantly (P 0.01) all parameters, namely pH, BK, BO, KCBK and KCBO. It can be concluded that the digestibility of complete feed made from sago residue influenced by differences in fermentation techniques
Analisis Kandungan Nutrisi Kulit Kopi (coffea sp ) yang Difermentasi dengan Berbagai Bahan Inokulan Hendra suratno; Yunasri Usman; Samadi Samadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.694 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i4.11739

Abstract

Abstrak. Tujuanipenelitianiini adalahiuntukimengevaluasi kualitas fermentasi kulit kopi dengan menggunakan inokulan yang berbeda. Penelitianiiniidilakukanidi LaboratoriumiIlmuiNutrisiidani TeknologiiPakan, berlangsung mulai dari bulan Maret hingga April 2018. Penelitian ini menggunakan limbah kulit kopi bagian paling luar yang telah dikeringkan dan dihaluskan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari P0 (kontrol/tanpa penggunaan inokulan), P1 (penggunaan inokulan SBP 1%), P2 (penggunaan inokulan EM4 1%), dan P3 (penggunaan inokulan SOC 1%). Parameter yang diamati meliputi, BKi( bahanikeringi), PKi(iproteinikasari), SKi(seratikasari), LKi(lemakikasari), BETNi(ibahan ekstrakitanpainitrogeni) daniAbu. Dataiyangidiperolehidianalisisidenganimenggunakan sidik ragam (Analisis ofiVariancei/ ANOVA). Hasilipenelitianimenunjukkanibahwaipemberian inokulan yang berbeda SBP, EM4 dan SOC dalam fermentasi kulit kopi tidakiberpengaruhinyata (iP0,05i) terhadapiBK,iPK, LK, BETN daniAbuidan berpengaruh nyata (iP0,05i) terhadapiSK.Analysis of Coffee Skin Nutrient Content (Coffea sp) Fermented with Various Inoculant IngredientsAbstracti. Theipurposeiofithisistudyiwasitoievaluateitheiquality ofifermented coffee pulp usingi different commercial inoculants. This study was carried out at Laboratory of Nutrition andiFeediTechnology, from March to April 2018. This study used waste of the outer coffee skin that have been dried out and grinded. The experimental design used aiCompletelyiRandomized Design (CRD), which consisted of 4itreatmentsiand 4ireplications, in orderrtoiobtainii16 experimentaliunits. Treatments in this study consisted of P0 (control/no inoculant was added), P1 (1% of SBP inoculant was added), P2 (1% of EM-4 inoculant was added), and P3 (1% of SOC inoculantiwas added). The parameters were observed including dryiimatter i(DM), crudeiprotein (CP), crude fibre (CF), ether extract (EE), ash and nitrogen-free extract (NFE). The data were analyzediusingiAnalysisiof Variancei(ANOVA). The results showed that different inoculants supplementation (SBP, EM-4, and SOC) in pineapple skin fermentation had no significant effect (P 0.05) on DM, CP, EE, ash and NFE and hadi aisignificanti effecti(Pi0.05) oniCF.
Penggunaan Pakan Fermentasi Berbasis Azolla sp Sebagai Substitusi Sebagian Ransum Komersil terhadap Berat Akhir dan Penampilan Karkas Ayam Lokal Pedaging Unggul (ALPU) Shaella Rahma; Yunasri Usman; Muhammad Daud
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.3710

Abstract

Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi sebagian ransum komersil periode finisher dengan pakan fermentasi berbasis Azolla sp terhadap berat akhir dan persentase karkas ALPU.   Penelitian dilakukan  diLaboratorium Lapangan Peternakan (LLP),  Program Studi Perternakan,  Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, tanggal 14 Februari‒23 April 2017.  Penelitian menggunakan 80 ekor DOC Unsexed, produksiLembaga Breeding Agripet Perkasa (LBAP). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK),  terdiri dari 4perlakuan dan 4 kelompok.   Tiap kelompok merupakan unit percobaan, masing-masing terdiri dari lima ekor ayam.Perlakuan yang  dicobakan adalah pemberian pakan fermentasi berbasis Azolla sp sebanyak 0%, 5%, 10%, dan 15%. Parameter yang diamati meliputi bobot akhir, bobot karkas, persentase karkas, bobot dan persentase potongan karkas. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa subsitusi sebagian ransum komersil dengan bahan pakan fermentasi berbasis Azolla sp tidak berpengaruh nyata  terhadap berat dan persentase karkas, berat potongan karkas dan persentase potongan karkas ALPU umur 10 minggu. Meskipun tidak berbeda nyata, berat karkas ALPU yang diberikan ransum komersil dengan substitusi 5 %, 10 %, 15 %  pakan fermentasi Azolla sp (P1 sampai P3) lebih tinggi daripada tanpa pakan fermentasi berbasis Azolla sp (P0). ALPU yang diberikan pakan fermentasi berbasis Azolla sp  (P1sampai P3) memiliki bobot dan persentase dada, sayap, paha dan punggung lebih tinggi dibandingkan dengan ALPU yang diberikan 100% ransum komersil (P0). Hasil analisis statistik terhadap kelompok ALPU umur 10 minggu berpengaruh nyata (P0,05) terhadap berat hidup, berat dan persentase potongan karkas (dada, sayap, paha dan punggung), namun tidak menunjukkan perbedaan  yang nyata pada berat dan persentase karkas. Disimpulkan bahwa ransum komersil N511 dapat disubsitusikan dengan pakan fermentasi berbasis Azolla sp selama periode pemeliharaan 3-10 minggu tanpa berpengaruh negatif terhadap berat hidup, berat,  persentase karkas dan  potongan karkas ayam ALPU umur 10 minggu.  The Use of Azolla Sp of Fermented Feed As Substitution of Most Commercial Weighted Commercial Rations and Appearance of Superior Local Chicken Carcasses (ALPU)Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of substitution of some commercial rations finisher period with Azolla sp's fermented feed on the final weight and percentage of ALPU carcass. The research was conducted at Field Laboratory of Animal Husbandry (LLP), Livestock Breeding Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, 14 February-23April, 2017. The study used 80 DOC Unsexed, Breeding Agripet Perkasa (LBAP), Binjai. The design used was Randomized Block Design (RAK), consisting of 4 treatments and 4 groups. Each group is an experimental unit, each consisting of five chickens. The treatments were Azolla sp. Fermentation based on 0%, 5%, 10%, and 15%. Parameters observed include final weight, weight, percentage of carcass, weight and percentage of carcass. The results of this study show that the substitution of some commercial rations with fermented feed ingredients based on Azolla sp has no significant effect on the weight and percentage of carcass, carcass weight and percentage of 10 weeks of ALPU carcass. Although not significantly different, ALPU carcass weight given commercial ration with 5% substitution, 10%, 15% fermented Azolla sp feed (P1 to P3) was higher than without Azolla sp (P0) based fermentation feed. ALPU given fermented feed based on Azolla sp (P1 to P3) has higher weight and percentage of chest, wings, thighs and back than ALPU given 100% commercial ration (P0). The result of statistical analysis on ALPU group age 10 weeks had significant effect (P 0,05) to live weight, weight and percentage of carcass (chest, wings, thighs and back) but did not show significant difference in weight and percentage of carcass. It was concluded that commercial N511 ration could be substituted with Azolla sp-based fermentation feed during maintenance period of 3-10 weeks without negatively affecting weight of life, weight, carcass percentage and 10 weeks of ALPU chicken carcass.
Evaluasi Nilai Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Amoniasi Ampas Sereh Wangi (cymbopogon nardus) pada Domba Ekor Tipis Jantan Nurul A'la; Didy Rachmadi; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.518 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13768

Abstract

Abstrak.  Penelitian evaluasi nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik amoniasi ampas sereh wangi (Cymbopogon nardus) pada domba ekor tipis jantan, dilakukan dengan  metode eksperimen menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A adalah tanpa adanya substitusi  limbah  sereh  wangi amoniasi (0%), B substitusi limbah sereh wangi amoniasi (10%), C substitusi limbah sereh wangi amoniasi (20%) dan D substitusi limbah sereh wangi amoniasi (30%).  Parameter  yang diamati meli konsumsi pakan, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil menunjukkan bahwa substitusi limbah sereh wangi fermentasi tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi pakan, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Evaluation of  Digestion Value of Dry Matter and Organic Matter of Ammoniation Citronella (Cymbopogon nardus) in Thin-Tailed SheepAbstract. Research on the evaluation of  digestion value of dry matter and organic matter of ammoniation citronella (Cymbopogon nardus) in thin-tailed sheep was carried out using the Latin squore Design method with 4 treatments and 4 replications. Treatment A was the absence of substitution of ammoniation citronella waste (0%), treatment B was the existence of ammoniation citronella waste substitution (10%), treatment C was the substitution of ammoniation citronella waste (20%), treatment D of the substitution of ammoniation citronella waste (30%). The parameters observed include the feed consumption, digestibility of dry matter and digestibility of organic matter. The results showed that the substitution of fermented citronella had no significant effect (P 0.05) on the consumption of dry matter, digestibility of dry matter and digestibility of organic matter.