Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Efek Penambahan Fraksi Semi Polar (F15-F19) Ekstrak Metanol Tapak Liman Pada Daya Hambat Amoksisilin dan Kloramfenikol Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Nurma Alifia Rakhma; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.835 KB)

Abstract

Introduction: Elephantopus scabr linn contains various compounds which have antibacterial activity. The addition of antibiotic with herbs may increase antibiotic activity. However previous studies on Elephantopus scabr linn  was in the form of crude extract. Therefore, this study  separates compounds these into Semi polar fraction to determine the antibiotic activity and what compounds were contained therein.Methods: Methanol extract was fractionated using silica gel stationary phase and mobile phase 75 ml of ethyl acetate: 25 ml of  methanol. Phytochemical test were carried out with dragendorff spray, FeCl3 and Formaldehyde on Thin layer Chromatography. The interaction between herbs and antibiotics was assessed based on the AZDAST method and the inhibitory assessment using the Kirby bauer method.Result: Five fractions (f15-f19) were obtained using fractionation. Fraction 15 contain alkaloids, and fraction 16-19 contains alkaloids and phenol. On a single test, fraction 16 had clear zones against S.aureus with a value  6,66 ± 0,57 mm. In the combination test, fraction 18 and 19  had an antagonistic interaction with amoxicillin in S.aureus. Combination of fractions 16-19 had antagonistic interaction with chloramphenicol in S.aureus.Conclusion: Fraction 16 of Elephantopus Scabr Linn metanolic extract  was sinergistic with amoxicillin against S.aureus.Keywords: Semi Polar Fraction, Elephantopus scabr linn, S. aureus, E.coli
PEMBERIAN POLYVINYLPYRROLIDONE DAN OMEGA 3 DAPAT MEMPERBAIKI SKOR SPEED MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Catherine Regina Widyasari; Ariani Ratri Dewi; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.514 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Selain memiliki dampak positif dalam proses pembelajaran, gadget juga berdampak negatif pada kesehatan mata seperti sindroma mata kering (dry eye syndrome).Pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone dengan suplemen omega 3 diharapkan dapat mengurangi gejala mata kering. Selain itu, perbedaan jenis kelamin diketahui berpengaruh terhadap patogenesis sindroma mata kering. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh jenis kelamin dan pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 terhadap hasil skor Standardized Patient Evaluation of Eye Dryness (SPEED) mahasiswa FK UNISMAMetode: Penelitian dengan studi Cross-sectional. Responden penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang kemudian dilakukan pengisian kuesioner SPEED sebelum dan sesudah pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney, Wilcoxon test, dan Independent T-test dengan tingkat signifikansi p <0.05.Hasil dan Pembahasan: Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 menurunkan skor SPEED 9,63±2,39 menjadi 2,50±2,28 (p<0.05). Jenis kelamin tidak mempengaruhi skor SPEED yakni sebesar 2,14±2,26 pada laki-laki dan 2,78±2,38 pada perempuan (p>0,05). Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 mengurangi hiperosmolaritas air mata dan menghentikan proses inflamasi sehingga gejala dry eye syndrome berkurang. Perbedaan homonal pada laki-laki dan perempuan tidak mempengaruhi gejala dry eye syndrome.Kesimpulan: Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 menurunkan skor SPEED mahasiswa S1 FK UNISMA pada masa pembelajaran dalam jaringan. Namun, perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi skor SPEEDKata Kunci : Polyvinylpyrrolidone, Omega 3, Jenis Kelamin, Skor SPEED
KOMBINASI POLYVINYLPYRROLIDONE DAN OMEGA-3 MEMPERBAIKI HASIL TES SCHIRMER YANG MENURUN AKIBAT PENGGUNAAN GAWAI Ega Rinestu Pramulandani; Ariani Ratri Dewi; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.302 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Terjadinya pandemi COVID-19 mengubah pola pembelajaran menjadi pembelajaran dalam jaringan. Menatap layar gawai terlalu lama saat pembelajaran daring mengakibatkan penguapan air mata berlebihan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya mata kering pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone dan suplemen Omega-3 terhadap mata kering yang dialami mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISMA dan mengetahui hubungannya dengan jumlah jam penggunaan gawai yang diukur menggunakan Tes Schirmer.Metode: Responden penelitian ini adalah 16 orang mahasiswa tingkat 2, 3 dan 4 yang menderita dry eye. Responden menggunakan kombinasi Polyvinylpirrolindone tetes mata enam kali sehari satu tetes pada kedua mata dan Omega-3 dua kali satu tablet per hari selama 2 minggu. Tes Schirmer dan pengisian kuesioner penggunaan gawai dilakukan sebelum dan setelah penelitian. Hasil dianalisis menggunakan software SPSS dengan tingkat signifikansi p<0.05.Hasil: Rata-rata Tes Schirmer sebelum perlakuan adalah 6,06±1,80 mm dan setelah perlakuan sebesar 13,09±4,34 mm dengan hasil uji T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000). Hasil uji korelasi Spearman mendapatkan hubungan yang signifikan (p=0,024) berkekuatan sedang (rho=-0,561) antara durasi penggunaan gawai dengan hasil tes Schirmer.Simpulan: Pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone tetes mata dan Omega-3 selama dua minggu dapat memperbaiki hasil Tes Schirmer dan berhubungan dengan jumlah jam penggunaan gawai pada mahasiswa peserta pembelajaran daring.Kata Kunci: Polyvinylpirrolindone, Omega-3, dry eye, pembelajaran daring, durasi penggunaan gawai, tes Schirmer
INTERAKSI ANTAGONIS KLORAMFENIKOL DENGAN FRAKSI N-HEKSANA DAN FRAKSI AIR UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Salmonella thypi Yossi ayu purwanto; Zainul Fadli; Reza Hakim
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.304 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Salmonella thypi adalah bakteri penyebab demam thypoid yang masih menjadi masalah utama morbiditas dan mortalitas global. Kloramfenikol masih menjadi drug of choice dari pengobatan demam thypoid. Resistensi S.thypi terhadap kloramfenikol sebesar 66,8% hingga 72%. Resistensi dapat ditanggani  dengan mengkombinasi antibiotik dengan tanaman herbal yang memiliki senyawa antibakteri seperti Allium sativum L. Senyawa antibakteri dapat dipisahkan dengan metode fraksinasi. Namun belum didapatkan data tentang bentuk interaksi kombinasi kloramfenikol dengan fraksi-fraksi umbi Allium sativum L. terhadap S.thypi.Metode: Penelitian in vitro eksperimental laboratorium dengan metode Kirby-Bauer Disk Difussion Susceptibility Test dan dianalisa dengan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) untuk mengetahui efek antibakteri kombinasi kloramfenikol dengan fraksi n-Heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol umbi Allium Sativum L. terhadap S.thypiHasil: Fraksi n-Heksana, etil asetat serta air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. dosis tunggal dan ganda tidak dapat menghambat pertumbuhan S.thypi. Zona hambat fraksi n-Heksana kombinasi kloramfenikol 20,03±2,68. Zona hambat fraksi air kombinasi kloramfenikol 17,37±4,52. Zona hambat fraksi etil asetat dosis kombinasi kloramfenikol 19,95±2,89.Kesimpulan: Kombinasi kloramfenikol dengan fraksi n-Heksana dan air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. memilliki bentuk interaksi antagonis. Kombinasi kloramfenikol dengan fraksi etil asetat dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. memiliki bentuk interaksi not distinguishable.Kata Kunci: Antibakteri, Kloramfenikol, Allium sativum L, Salmonella thypi,Zona hambat
INTERAKSI POTENSIASI PADA ERITROMISIN DENGAN FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA Staphylococcus aureus RESISTEN Miftakhul Ramadhon Dwi Anjasmara; Zainul Fadli; Reza Hakim
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.735 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Staphylococcus aureus dilaporkan mengalami resistensi terhadap eritromisin sebesar 41%-68,3%. Allium sativum L. memiliki kandungan organosulfur yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Kombinasi eritromisin dan  fraksi-fraksi Allium sativum L. dapat menjadi potensi untuk menanggulangi resistensi S.aureus. Tetapi belum diketahui fraksi yang potensial dari kombinasi eritromisin dengan fraksi Allium sativum L.Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol Allium sativum L. pada biakan S.aureus resisten terhadap eritromisin menggunakan konsentrasi 50%b/v. Zona hambat diukur dan dianalisa dengan metode AZDAST. Hasil analisa diuji menggunakan Kruskall Wallis.Hasil dan Pembahasan: Tidak terbentuk zona hambat pada eritromisin dosis tunggal dan ganda yang menunjukkan biakan S.aureus resisten terhadap eritromisin. Fraksi n-heksana dan fraksi air dosis tunggal maupun ganda tidak terbentuk zona hambat. Namun, fraksi etil asetat dosis tunggal menghasilkan zona hambat sebesar  18,54±1,80 mm. Fraksi etil asetat dosis ganda menghasilkan zona hambat sebesar 24,55±2,04 mm. Kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana dan air tidak terbentuk zona hambat. Kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat 22,52±0,76 mm yang memiliki jenis interaksi potensiasi.Kesimpulan: Fraksi yang potensial dikombinasikan dengan eritromisin menghambat pertumbuhan S.aureus yang resisten adalah fraksi etil asetat.    Kata Kunci: Staphylococcus aureus, Allium sativum L., Eritromisin, Daya Hambat, Kombinasi Antibiotik dan Herbal
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP STABILITAS EMOSI DAN KECENDERUNGAN STRES Ma’rifatul Asiah; Amelia Daeng Aziz; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.135 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Peningkatan angka kematian akibat kasus terkonfirmasi Covid-19 menyebabkan munculnya masalah psikologis seperti ketidakstabilan emosi dan kecenderungan stres. Di tengah polemik Covid-19 pengasuh pondok pesantren kembali menetapkan para santri di dalam lingkungan pesantren dan mengikuti kegiatan rutin pondok pesantren bersama-sama. Penelitian terdahulu telah banyak membahas manfaat Al-Qur’an terhadap kesehatan mental. Dalam penelitian ini berusaha menghubungkan apakah terdapat pengaruh rutinitas santri yaitu intensitas membaca Al-Qur’an dengan kualitas kesehatan mental di tengah polemik Covid-19.Metode : Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional untuk melihat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa angket untuk mengukur intensitas membaca Al-Qur’an, kuisioner WWQ mengukur kecenderungan stres dan tes kraepelin mengukur stabilitas emosi. Analisa data hasil menggunakan metode regresi logistik dengan sig t < 0,05 dianggap signifikan, uji indepedensi T dan uji ANOVA.Hasil : Sebesar (90,8%) membaca Al-Qur’an  ≥2x/hari, (93%) santri membaca Al-Qur’an selama 15-30 menit dan (60,5%) santri cukup faham makna ayat Al-Qur’an.  Signifikansi frekuensi membaca Al-Qur’an  ≥  0,05 (0,930; 0,225) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres. Signifikansi durasi membaca Al-Qur’an ≥  0,05 (0,683; 0,574) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres. Signifikansi durasi membaca Al-Qur’an ≥  0,05 (0,082; 0,731) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres.Simpulan : Intensitas membaca Al-Qur’an tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres karena signifikansi frekuensi, durasi dan pemahaman membaca Al-Qur’an ≥ 0,05.Kata Kunci : Membaca Al-Qur’an, stabilitas emosi, kecenderungan stres, dampak Covid-19.
Peran Flavonoid Kelopak Bunga Rosella dalam Perlekatan pada Protein Fimbriae SafD Salmonella enterica serotype Typhi Menggunakan Studi In Silico Ghazi Ghazi; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.01 KB)

Abstract

Pendahuluan: Bakteri Salmonella sp. dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti demam tifoid. Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman herbal telah diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun hingga sekarang. Kelopak bunga dari Rosella (Hibiscus sabdariffa) dinilai memiliki manfaat dibidang kesehatan, sehingga banyak dikaji dan diteliti. Manfaat yang didapatkan berasal dari kandungan senyawa aktif yang dimiliki tanaman herbal. Kelopak bunga Rosella mengandung berbagai macam senyawa flavonoid yang memiliki efek anti-adhesi. Namun mekanisme pengikatan senyawa aktif flavonoid pada fimbriae bakteri tersebut belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian mengenai mekanismenya secara in silico perlu untuk dilakukan.Metode: Penambatan senyawa aktif flavonoid kelopak bunga Rosella terhadap protein target SafD Salmonella enterica serotype Typhi dievaluasi secara in silico menggunakan docking server dengan kontrol ciprofloxacin. Paramerter penilaian penambatan dengan menganalisis nilai energi ikatan bebas, konstanta inhibisi, interaksi permukaan dan residu asam amino.Hasil: Senyawa flavonoid kelopak bunga Rosella yang diidentifikasi memiliki afinitas yang tinggi dengan nilai diatas kontrol ciprofloxacin. Senyawa dengan nilai energi ikatan bebas terbaik yaitu Kaempferol-3-O-sabubioside pada protein target fimbriae SafD -9,14 kcal/mol.Kesimpulan: Senyawa aktif flavonoid kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) berpotensi tinggi sebagai anti-adhesi pada protein target fimbriae SafD Salmonella enterica saerotype Typhi.Kata Kunci : Anti-adhesi, Hibiscus sabdariffa, Molecular docking
Perbandingan Isolasi DNA Bakteri Escherichia coli dengan Metode Heat Treatment dan Filter Based Kit Berdasarkan Nilai Limit of Detection dan Limit of Quantification Brillian Nur Muhammad; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.111 KB)

Abstract

Introduction: One simple and rapid DNA isolation method is by heat treatment. However, it unknown whether the result of this method has the same quality compared to the more commonly used filter based kit. This research aims compare heat treatment and filter based kit DNA isolation methods based on its limit of detection (LOD) and limit of quantification (LOQ) from DNA isolation yield from E. coli.Method: This research is an in vitro laboratorium experimental research method. The E. coli concentration in this study is obtained through purposive samplingwith a concentration of 101 – 104 CFU/ml. Heat treatment and filter based kit method are DNA isolation methods used in this study. The data analysis uses ANOVA and Least Significant Diference (LSD) test.Result: Optimal yield of heat treatment method was found at a bacterial concentration of 10.000 CFU/ml (p=0.000) and 1000 CFU/ml (p=0.002). While the optimal yield of filter based kit was found at 10.000 CFU/ml (p=0.003), 1000 CFU/ml (p=0.009) and 100 CFU/ml (p=0.033). The purity value of both heat treatment and filter based kit method did not reach 1,7-2,0. The heat treatment's LOD was 2,39 ng/µl, while the filter based kit's LOD was 4,06 ng/µl. The heat treatment's LOQ was 6, 43 ng/µl, while the filter based kit's LOQ was 8, 10 ng/µl.Conclusion: According to limit of detection, the heat treatment method has the minimum bacterial concentration of 1000 CFU/ml. Whereas, the filter based kit method has the minimum bacterial concentration of 10 CFU/ml. Based on the method comparison, filter based kit method has higher yield than heat treatment method. Keyword: DNA isolation, heat treatment, filter based kit, Escherichia coli
INTERAKSI ANTAGONIS SIPROFLOKSASIN DENGAN FRAKSI ETIL ASETAT DAN FRAKSI AIR UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Escherichia coli Fatma Kartika Aryanti Mursid; Zainul Fadli; Reza Hakim
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.934 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Escherichia coli adalah salah satu flora normal yang dapat berubah menjadi patogen yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Dilaporkan bahwa E. coli mengalami resistensi terhadap siprofloksasin dengan kasus tertinggi di Italia sebesar 40,5%. Penggunaan kombinasi antibiotik dan tanaman herbal dapat digunakan sebagai metode penanganan resistensi. Namun, belum tersedia data yang cukup tentang interaksi kombinasi siprofloksasin dengan fraksi n-Heksana, etil asetat, dan air umbi Allium sativum L. terhadap E. coli.Metode: Penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan kombinasi siprofloksasin dengan fraksi-fraksi dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. terhadap E. coli. Pengujian dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer Disk Difussion Susceptibility Test dan hasil interaksinya dianalisa berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Hasil analisa diuji dengan Kruskall WallisHasil: Fraksi n-Heksana, etil asetat, dan air tunggal maupun ganda tidak mampu menghambat E. coli. Zona hambat kombinasi siprofloksasin dengan fraksi n-Heksana 24,92±1,88 mm dan tidak didapatkan perbedaan signifikan dengan siprofloksasin tunggal ataupun ganda. Zona hambat kombinasi siprofloksasin dengan fraksi etil asetat dan fraksi air masing-masing 25,40±0,52 mm dan 24,33±1,15 mm. Zona hambat tersebut lebih kecil dibandingkan dengan siprofloksasin tunggal ataupun ganda serta didapatkan perbedaan yang signifikan.Kesimpulan: Interaksi kombinasi siprofloksasin dengan fraksi n-Heksana bersifat not distinguishable, sedangkan dengan fraksi etil asetat dan air bersifat antagonis.Kata kunci: Siprofloksasin, Escherichia coli, Kombinasi antibiotik dan fraksi Allium sativum L., Daya hambat
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT Alpinia purpurata DAN Zingiber officinale DENGAN METODE MASERASI KINETIK DIBANDING AMOKSISILIN DAN ASAM NALIDIKSAT Fatimah Zahra; Zainul Fadli; Ike Widyaningrum
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.304 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Lengkuas merah (Alpinia purpurata) dan jahe merah (Zingiber officinale) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia, tanaman tersebut mengandung komponen kimia seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenol yang memberi efek farmakologi seperti antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak Alpinia purpurata dan Zingiber officinale terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang dibandingkan dengan antibiotik amoksisilin dan asam nalidiksat. Metode: Ekstraksi menggunakan metode maserasi kinetik dan didispersikan dengan perhitungan konsentrasi 2000 ppm lalu dilakukan uji identifikasi skrining fitokimia. Uji zone of inhibition (ZOI) kombinasi ekstrak etil asetat jahe merah (Zingiber officinale) dan lengkuas merah (Alpinia purpurata) menggunakan metode difusi cakram dengan perbandingan konsentrasi 0:100, 25:75, 50:50, 75:25 dan 100.0 terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.Hasil: Pada perbandingan 75:25 kombinasi ekstrak etil asetat jahe merah (Zingiber officinale) dan lengkuas merah (Alpinia purpurata) mendapat hasil rerata zona inhibisi tertinggi yaitu 11,9±2,2 mm pada Escherichia coli yang tidak berbeda signifikan dengan asam nalidiksat yaitu 13,3±0,7 mm dan 8,2±0,7 pada Staphylococcus aureus yang berbeda signifikan dengan ZOI pembanding yaitu 38,4±6,3 mm pada amoksisilin. Kesimpulan: Lengkuas merah (Alpinia Purpurata) dan jahe merah (Zingiber officinale) baik secara tunggal maupun kombinasi mempunyai potensi antibiotikan yang sama dengan asam nalidiksat terhadap bakteri Escherichia coli. Kata Kunci: Alpinia purpurata, Zingiber officinale, Asam nalidiksat, Amoksisilin, Staphylococcus aureus, Escherichia coli