Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Perbandingan Kuantitas dan Kualitas DNA Bacillus sp. antara Heat Treatment dan Filter berbasis Kit Durrotun Ni'mah; Muhammad Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 2 (2021): Memperjelas Fenomena
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.17 KB)

Abstract

Diagnosis of bacterial infection can be done quickly with simplified DNA isolation methods, such as Heat Treatment, which is a simple and inexpensive DNA isolation method, but detection and quantification levels of Bacillus sp. still unknown. This study aims to compare the quantity and quality of DNA isolates from Bacillus sp. using Heat Treatment etraction method and Filter Based isolation method. This research used in vitro experiment method. Heat Treatment is compared to Filter Based Kit according to Limit of Detection (LoD) and Limit of Quantification (LoQ). Data analyzed with ANOVA and Honesty Significant Difference (HSD). DNA yield obtained by Heat Treatment at the highest concentration was 5 µg/ml, whereas Filter Based Kit was 3.67 µg/ml. LoD of the Heat treatment and Filter Based Kit were 1.61 and 5.72 µg/ml, while LoQ of the Heat treatment and Filter Based Kit were 4.87 and 17.34 µg/ml. The number of bacteria that exceeded the LoD and LoQ of Heat Treatment was 101 and 104 CFU/ml, whereas the LoD and LoQ of Filter Based Kit was >104 CFU/ml. The quantitiy of Bacillus sp. DNA with Heat Treatment method is better than Filter Based Kit. The quality of Bacillus sp. DNA both the Heat Treatment and Filter Based Kit methods are not good. Keywords: DNA isolation, Bacillus sp., heat treatment, Filter Based Kit ABSTRAK Penegakkan diagnosis infeksi bakteri dapat dilakukan secara cepat dengan metode isolasi DNA yang telah disederhanakan, seperti Heat Treatment yang merupakan metode ekstraksi DNA sederhana dan ekonomis, namun tingkat deteksi dan kuantifikasi terhadap Bacillus sp. masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan membandingkan kuantitas dan kualitas DNA dari Bacillus sp. dengan menggunakan metode ekstraksi Heat Treatment dan metode isolasi Filter Based Kit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen secara in vitro. Heat Treatment dibandingkan dengan Filter Based Kit berdasarkan Limit of Detection (LoD) and Limit of Quantification (LoQ). Analisa data menggunakan uji ANOVA serta uji Honesty Significant Diference (HSD). Yield DNA yang didapatkan Heat Treatment pada konsentrasi terbesar adalah 5 µg/ml, sedangkan dengan Filter Based Kit adalah 3.67 µg/ml. Nilai LoD Heat treatment dan Filter Based Kit adalah 1.61 µg/ml dan 5.72 µg/ml, sedangkan nilai LoQ Heat treatment dan Filter Based Kit adalah 4.87 µg/ml dan 17.34 µg/ml. Jumlah bakteri yang melebihi nilai LoD dan LoQ Heat treatment adalah 101 CFU/ml dan 104 CFU/ml, sementara LoD dan LoQ Filter Based Kit adalah >104 CFU/ml. Kuantitas DNA Bacillus sp. dengan metode Heat Treatment lebih baik dibandingkan dengan Filter Based Kit. Kualitas DNA Bacillus sp. baik dengan metode Heat Treatment maupun Filter Based Kit tidak baik. Kata kunci: isolasi DNA, Bacillus sp., heat treatment, Filter Based Kit
Efek Pemberian Kombinasi Obat Herbal Terstandar Phyllanthus Niruri L. Dengan Chloramphenicol Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Staphylococcus Aureus ramadhan alfitra; Zainul Fadli; Rio Risandriansyah
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
Publisher : Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jki.v9i1.8862

Abstract

 Pendahuluan: Kombinasi Phyllanthus niruri L. dan Chloramphenicol diketahui memiliki interaksi yang aditif terhadap daya hambat S.aureus. Penggunaan obat tradisional jenis OHT digunakan karena bahan telah memenuhi standar kualitas dan mutu yang telah di uji secara praklinik, namun belum ada penelitian mengenai kombinasi OHT P.niruri dan Chloramphenicol terhadap pertumbuhan S.aureus. Penggunaan obat herbal sebagai pendamping obat sintetik di masyarakat menjadikan landasan dilakukan pengujian untuk mengetahui daya hambat dan interaksi OHT P.niruri dengan Chloramphenicol terhadap S.aureus.Metode: Untuk mengetahui daya hambat dlilakukan pengukuran zone of inhibition dengan menggunakan metode Kirby-Bauer antara kombinasi OHT P.niruri dan Chloramphenicol, penggunaan dosis OHT P.niruri berdasarkan anjuran minum (183.3ppm) dan dosis setengah anjuran minum (91.65 ppm). Dilakukan pengujian fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat pada OHT P.niruri. Dilakukan pengukuran zona bening untuk mengetahui efek penghambatan antibiotik yang diukur menggunakan jangka sorong. Interaksi antibiotik diinterpretasikan menggunakan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) dan berdasarkan data statistik (p<0.05).Hasil: Uji fitokimia OHT P.niruri didapatkan adanya kandungan senyawa aktif berupa flavonoid dan saponin. Kombinasi OHT P.niruri  dan Chloramphenicol pada penggunaan dosis 183.3ppm menghasilkan zona bening 15.17±0.09 mm lebih besar dibandingkan pada dosis 91.65 ppm yang menghasilkan zona bening 14.09±2.18 mm.
Efek Penambahan Fraksi Semi Polar (F15-F19) Ekstrak Metanol Tapak Liman Pada Daya Hambat Amoksisilin dan Kloramfenikol Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Nurma Alifia Rakhma; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.835 KB)

Abstract

Introduction: Elephantopus scabr linn contains various compounds which have antibacterial activity. The addition of antibiotic with herbs may increase antibiotic activity. However previous studies on Elephantopus scabr linn  was in the form of crude extract. Therefore, this study  separates compounds these into Semi polar fraction to determine the antibiotic activity and what compounds were contained therein.Methods: Methanol extract was fractionated using silica gel stationary phase and mobile phase 75 ml of ethyl acetate: 25 ml of  methanol. Phytochemical test were carried out with dragendorff spray, FeCl3 and Formaldehyde on Thin layer Chromatography. The interaction between herbs and antibiotics was assessed based on the AZDAST method and the inhibitory assessment using the Kirby bauer method.Result: Five fractions (f15-f19) were obtained using fractionation. Fraction 15 contain alkaloids, and fraction 16-19 contains alkaloids and phenol. On a single test, fraction 16 had clear zones against S.aureus with a value  6,66 ± 0,57 mm. In the combination test, fraction 18 and 19  had an antagonistic interaction with amoxicillin in S.aureus. Combination of fractions 16-19 had antagonistic interaction with chloramphenicol in S.aureus.Conclusion: Fraction 16 of Elephantopus Scabr Linn metanolic extract  was sinergistic with amoxicillin against S.aureus.Keywords: Semi Polar Fraction, Elephantopus scabr linn, S. aureus, E.coli
PEMBERIAN POLYVINYLPYRROLIDONE DAN OMEGA 3 DAPAT MEMPERBAIKI SKOR SPEED MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Catherine Regina Widyasari; Ariani Ratri Dewi; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.514 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Selain memiliki dampak positif dalam proses pembelajaran, gadget juga berdampak negatif pada kesehatan mata seperti sindroma mata kering (dry eye syndrome).Pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone dengan suplemen omega 3 diharapkan dapat mengurangi gejala mata kering. Selain itu, perbedaan jenis kelamin diketahui berpengaruh terhadap patogenesis sindroma mata kering. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh jenis kelamin dan pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 terhadap hasil skor Standardized Patient Evaluation of Eye Dryness (SPEED) mahasiswa FK UNISMAMetode: Penelitian dengan studi Cross-sectional. Responden penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang kemudian dilakukan pengisian kuesioner SPEED sebelum dan sesudah pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney, Wilcoxon test, dan Independent T-test dengan tingkat signifikansi p <0.05.Hasil dan Pembahasan: Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 menurunkan skor SPEED 9,63±2,39 menjadi 2,50±2,28 (p<0.05). Jenis kelamin tidak mempengaruhi skor SPEED yakni sebesar 2,14±2,26 pada laki-laki dan 2,78±2,38 pada perempuan (p>0,05). Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 mengurangi hiperosmolaritas air mata dan menghentikan proses inflamasi sehingga gejala dry eye syndrome berkurang. Perbedaan homonal pada laki-laki dan perempuan tidak mempengaruhi gejala dry eye syndrome.Kesimpulan: Pemberian polyvinylpyrrolidone dan omega 3 menurunkan skor SPEED mahasiswa S1 FK UNISMA pada masa pembelajaran dalam jaringan. Namun, perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi skor SPEEDKata Kunci : Polyvinylpyrrolidone, Omega 3, Jenis Kelamin, Skor SPEED
KOMBINASI POLYVINYLPYRROLIDONE DAN OMEGA-3 MEMPERBAIKI HASIL TES SCHIRMER YANG MENURUN AKIBAT PENGGUNAAN GAWAI Ega Rinestu Pramulandani; Ariani Ratri Dewi; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.302 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Terjadinya pandemi COVID-19 mengubah pola pembelajaran menjadi pembelajaran dalam jaringan. Menatap layar gawai terlalu lama saat pembelajaran daring mengakibatkan penguapan air mata berlebihan yang merupakan salah satu penyebab terjadinya mata kering pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone dan suplemen Omega-3 terhadap mata kering yang dialami mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISMA dan mengetahui hubungannya dengan jumlah jam penggunaan gawai yang diukur menggunakan Tes Schirmer.Metode: Responden penelitian ini adalah 16 orang mahasiswa tingkat 2, 3 dan 4 yang menderita dry eye. Responden menggunakan kombinasi Polyvinylpirrolindone tetes mata enam kali sehari satu tetes pada kedua mata dan Omega-3 dua kali satu tablet per hari selama 2 minggu. Tes Schirmer dan pengisian kuesioner penggunaan gawai dilakukan sebelum dan setelah penelitian. Hasil dianalisis menggunakan software SPSS dengan tingkat signifikansi p<0.05.Hasil: Rata-rata Tes Schirmer sebelum perlakuan adalah 6,06±1,80 mm dan setelah perlakuan sebesar 13,09±4,34 mm dengan hasil uji T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000). Hasil uji korelasi Spearman mendapatkan hubungan yang signifikan (p=0,024) berkekuatan sedang (rho=-0,561) antara durasi penggunaan gawai dengan hasil tes Schirmer.Simpulan: Pemberian kombinasi polyvinylpyrrolidone tetes mata dan Omega-3 selama dua minggu dapat memperbaiki hasil Tes Schirmer dan berhubungan dengan jumlah jam penggunaan gawai pada mahasiswa peserta pembelajaran daring.Kata Kunci: Polyvinylpirrolindone, Omega-3, dry eye, pembelajaran daring, durasi penggunaan gawai, tes Schirmer
INTERAKSI ANTAGONIS KLORAMFENIKOL DENGAN FRAKSI N-HEKSANA DAN FRAKSI AIR UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Salmonella thypi Yossi ayu purwanto; Zainul Fadli; Reza Hakim
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.304 KB)

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Salmonella thypi adalah bakteri penyebab demam thypoid yang masih menjadi masalah utama morbiditas dan mortalitas global. Kloramfenikol masih menjadi drug of choice dari pengobatan demam thypoid. Resistensi S.thypi terhadap kloramfenikol sebesar 66,8% hingga 72%. Resistensi dapat ditanggani  dengan mengkombinasi antibiotik dengan tanaman herbal yang memiliki senyawa antibakteri seperti Allium sativum L. Senyawa antibakteri dapat dipisahkan dengan metode fraksinasi. Namun belum didapatkan data tentang bentuk interaksi kombinasi kloramfenikol dengan fraksi-fraksi umbi Allium sativum L. terhadap S.thypi.Metode: Penelitian in vitro eksperimental laboratorium dengan metode Kirby-Bauer Disk Difussion Susceptibility Test dan dianalisa dengan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) untuk mengetahui efek antibakteri kombinasi kloramfenikol dengan fraksi n-Heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol umbi Allium Sativum L. terhadap S.thypiHasil: Fraksi n-Heksana, etil asetat serta air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. dosis tunggal dan ganda tidak dapat menghambat pertumbuhan S.thypi. Zona hambat fraksi n-Heksana kombinasi kloramfenikol 20,03±2,68. Zona hambat fraksi air kombinasi kloramfenikol 17,37±4,52. Zona hambat fraksi etil asetat dosis kombinasi kloramfenikol 19,95±2,89.Kesimpulan: Kombinasi kloramfenikol dengan fraksi n-Heksana dan air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. memilliki bentuk interaksi antagonis. Kombinasi kloramfenikol dengan fraksi etil asetat dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. memiliki bentuk interaksi not distinguishable.Kata Kunci: Antibakteri, Kloramfenikol, Allium sativum L, Salmonella thypi,Zona hambat
INTERAKSI POTENSIASI PADA ERITROMISIN DENGAN FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) PADA Staphylococcus aureus RESISTEN Miftakhul Ramadhon Dwi Anjasmara; Zainul Fadli; Reza Hakim
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.735 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Staphylococcus aureus dilaporkan mengalami resistensi terhadap eritromisin sebesar 41%-68,3%. Allium sativum L. memiliki kandungan organosulfur yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Kombinasi eritromisin dan  fraksi-fraksi Allium sativum L. dapat menjadi potensi untuk menanggulangi resistensi S.aureus. Tetapi belum diketahui fraksi yang potensial dari kombinasi eritromisin dengan fraksi Allium sativum L.Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana, etil asetat dan air dari ekstrak etanol Allium sativum L. pada biakan S.aureus resisten terhadap eritromisin menggunakan konsentrasi 50%b/v. Zona hambat diukur dan dianalisa dengan metode AZDAST. Hasil analisa diuji menggunakan Kruskall Wallis.Hasil dan Pembahasan: Tidak terbentuk zona hambat pada eritromisin dosis tunggal dan ganda yang menunjukkan biakan S.aureus resisten terhadap eritromisin. Fraksi n-heksana dan fraksi air dosis tunggal maupun ganda tidak terbentuk zona hambat. Namun, fraksi etil asetat dosis tunggal menghasilkan zona hambat sebesar  18,54±1,80 mm. Fraksi etil asetat dosis ganda menghasilkan zona hambat sebesar 24,55±2,04 mm. Kombinasi eritromisin dengan fraksi n-heksana dan air tidak terbentuk zona hambat. Kombinasi eritromisin dengan fraksi etil asetat 22,52±0,76 mm yang memiliki jenis interaksi potensiasi.Kesimpulan: Fraksi yang potensial dikombinasikan dengan eritromisin menghambat pertumbuhan S.aureus yang resisten adalah fraksi etil asetat.    Kata Kunci: Staphylococcus aureus, Allium sativum L., Eritromisin, Daya Hambat, Kombinasi Antibiotik dan Herbal
PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP STABILITAS EMOSI DAN KECENDERUNGAN STRES Ma’rifatul Asiah; Amelia Daeng Aziz; Muhammad Zainul Fadli
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.135 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Peningkatan angka kematian akibat kasus terkonfirmasi Covid-19 menyebabkan munculnya masalah psikologis seperti ketidakstabilan emosi dan kecenderungan stres. Di tengah polemik Covid-19 pengasuh pondok pesantren kembali menetapkan para santri di dalam lingkungan pesantren dan mengikuti kegiatan rutin pondok pesantren bersama-sama. Penelitian terdahulu telah banyak membahas manfaat Al-Qur’an terhadap kesehatan mental. Dalam penelitian ini berusaha menghubungkan apakah terdapat pengaruh rutinitas santri yaitu intensitas membaca Al-Qur’an dengan kualitas kesehatan mental di tengah polemik Covid-19.Metode : Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional untuk melihat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa angket untuk mengukur intensitas membaca Al-Qur’an, kuisioner WWQ mengukur kecenderungan stres dan tes kraepelin mengukur stabilitas emosi. Analisa data hasil menggunakan metode regresi logistik dengan sig t < 0,05 dianggap signifikan, uji indepedensi T dan uji ANOVA.Hasil : Sebesar (90,8%) membaca Al-Qur’an  ≥2x/hari, (93%) santri membaca Al-Qur’an selama 15-30 menit dan (60,5%) santri cukup faham makna ayat Al-Qur’an.  Signifikansi frekuensi membaca Al-Qur’an  ≥  0,05 (0,930; 0,225) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres. Signifikansi durasi membaca Al-Qur’an ≥  0,05 (0,683; 0,574) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres. Signifikansi durasi membaca Al-Qur’an ≥  0,05 (0,082; 0,731) dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres.Simpulan : Intensitas membaca Al-Qur’an tidak berpengaruh terhadap stabilitas emosi dan kecenderungan stres karena signifikansi frekuensi, durasi dan pemahaman membaca Al-Qur’an ≥ 0,05.Kata Kunci : Membaca Al-Qur’an, stabilitas emosi, kecenderungan stres, dampak Covid-19.
Peran Flavonoid Kelopak Bunga Rosella dalam Perlekatan pada Protein Fimbriae SafD Salmonella enterica serotype Typhi Menggunakan Studi In Silico Ghazi Ghazi; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.01 KB)

Abstract

Pendahuluan: Bakteri Salmonella sp. dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti demam tifoid. Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman herbal telah diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun hingga sekarang. Kelopak bunga dari Rosella (Hibiscus sabdariffa) dinilai memiliki manfaat dibidang kesehatan, sehingga banyak dikaji dan diteliti. Manfaat yang didapatkan berasal dari kandungan senyawa aktif yang dimiliki tanaman herbal. Kelopak bunga Rosella mengandung berbagai macam senyawa flavonoid yang memiliki efek anti-adhesi. Namun mekanisme pengikatan senyawa aktif flavonoid pada fimbriae bakteri tersebut belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian mengenai mekanismenya secara in silico perlu untuk dilakukan.Metode: Penambatan senyawa aktif flavonoid kelopak bunga Rosella terhadap protein target SafD Salmonella enterica serotype Typhi dievaluasi secara in silico menggunakan docking server dengan kontrol ciprofloxacin. Paramerter penilaian penambatan dengan menganalisis nilai energi ikatan bebas, konstanta inhibisi, interaksi permukaan dan residu asam amino.Hasil: Senyawa flavonoid kelopak bunga Rosella yang diidentifikasi memiliki afinitas yang tinggi dengan nilai diatas kontrol ciprofloxacin. Senyawa dengan nilai energi ikatan bebas terbaik yaitu Kaempferol-3-O-sabubioside pada protein target fimbriae SafD -9,14 kcal/mol.Kesimpulan: Senyawa aktif flavonoid kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) berpotensi tinggi sebagai anti-adhesi pada protein target fimbriae SafD Salmonella enterica saerotype Typhi.Kata Kunci : Anti-adhesi, Hibiscus sabdariffa, Molecular docking
Perbandingan Isolasi DNA Bakteri Escherichia coli dengan Metode Heat Treatment dan Filter Based Kit Berdasarkan Nilai Limit of Detection dan Limit of Quantification Brillian Nur Muhammad; Zainul Fadli; Rio Risandiansyah
Jurnal Kedokteran Komunitas Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.111 KB)

Abstract

Introduction: One simple and rapid DNA isolation method is by heat treatment. However, it unknown whether the result of this method has the same quality compared to the more commonly used filter based kit. This research aims compare heat treatment and filter based kit DNA isolation methods based on its limit of detection (LOD) and limit of quantification (LOQ) from DNA isolation yield from E. coli.Method: This research is an in vitro laboratorium experimental research method. The E. coli concentration in this study is obtained through purposive samplingwith a concentration of 101 – 104 CFU/ml. Heat treatment and filter based kit method are DNA isolation methods used in this study. The data analysis uses ANOVA and Least Significant Diference (LSD) test.Result: Optimal yield of heat treatment method was found at a bacterial concentration of 10.000 CFU/ml (p=0.000) and 1000 CFU/ml (p=0.002). While the optimal yield of filter based kit was found at 10.000 CFU/ml (p=0.003), 1000 CFU/ml (p=0.009) and 100 CFU/ml (p=0.033). The purity value of both heat treatment and filter based kit method did not reach 1,7-2,0. The heat treatment's LOD was 2,39 ng/µl, while the filter based kit's LOD was 4,06 ng/µl. The heat treatment's LOQ was 6, 43 ng/µl, while the filter based kit's LOQ was 8, 10 ng/µl.Conclusion: According to limit of detection, the heat treatment method has the minimum bacterial concentration of 1000 CFU/ml. Whereas, the filter based kit method has the minimum bacterial concentration of 10 CFU/ml. Based on the method comparison, filter based kit method has higher yield than heat treatment method. Keyword: DNA isolation, heat treatment, filter based kit, Escherichia coli