Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMIKIRAN RADEN AJENG KARTINI TENTANG PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM Muthoifin Muthoifin; Mohammad Ali; Nur Wachidah
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol, 18. No, 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v18i1.7690

Abstract

Raden Ajeng Kartini is one of first feminist in Indonesia who is installed as national heroine and her birthday is celebrated by Indonesia nation. The hardest Kartini’s struggle was for education, because she was sure that one of the instruments of respecting woman role in improving civilization. Based on the explanation, this study aim is to (1) describe Raden Ajeng Kartini’s idea of woman education, and (2) analyze the Raden Ajeng Kartini’s idea relevance of woman education for developing Islamic education. This research is library research by using historical and biography approaches by retelling and reexpressing the important history and event in the Kartinis’s life. This research is analyzed by describing the Kartini’s consideration of education which manifested and had the relevance of the theory. Kartini’s idea of education is critics reaction based on every problem which faced by her thought education experiences which were gotten, so that it appears practical concept of woman education. Kartini’s struggle was not just and idea, because Kartini was brave to stride in opening woman school even it had contradiction with culture. The effect on next development, Kartini’s struggle became stimulation in developing education, especially Islamic education which develops very quickly by appearing woman school (Islamic boarding school) and the progress of Islamic ideas by appearing many religious organizations after Kartini’s death.Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh feminis pertama Indonesia yang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional dan hari lahirnya diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia.Kartini seorang pejuang kemerdekaan perempuan.Perjuangan Kartini yang paling keras adalah pendidikan, karena Kartini yakin hanya pendidikan alat satu-satunya untuk mengangkat derajat peremuan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban. Berdasar hal itu, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pemikiran Raden Ajeng Kartini tentang pendidikan perempuan, dan (2) menganalisis relevansi pemikiran pendidikan perempuan Raden Ajeng Kartini bagi pengembangan pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan historis dan biografi dengan menceritakan dan mengungkap kembali sejarah dan peristiwa penting dalam kehidupan Kartini.Penelitian ini menggunakan analisis isi dalam menganalisis data penelitian, yakni mendeskripsikan pemikiran pendidikan Kartini yang termanifestasikan dan memiliki relevansi teori yang jelas. Pemikiran Kartini tentang pendidikan merupakan reaksi kritis atas setiap permasalahan yang dihadapinya berdasar pengalaman-pengalaman edukatif yang diperoleh sehingga melahirkan konsep praktis tentang pendidikan perempuan.Perjuangan Kartini bukan sebatas ide, karena Kartini telah berani melangkah, membuka sekolah perempuan meski bertentangan dengan adat.Akibat pada perkembangan selanjutnya, perjuangan Kartini menjadi stimulan pengembangan pendidikan, khususnya pendidikan Islam yang mengalami perkembangan sangat cepat dengan tumbuhnya sekolah-sekolah perempuan (pesantren) dan kemajuan pemikiran-pemikiran Islam dengan tumbuhnya berbagai organisasi keagamaan setelah wafatnya Kartini.
Implementasi Kurikulum Bilingual Dalam Meningkatkan Kualitas Bahasa Inggris Di SD Bilingual Muhammadiyah 1 Purwodadi Muhammad Yaser Arafat Azka; Mohammad Ali; Sabar Narimo
JURNAL SINEKTIK Vol 5 No 1 (2022): JURNAL SINEKTIK:JUNI-2022
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v5i1.6812

Abstract

There are still some obstacles in implementing a bilingual curriculum  to improve the quality of English at SD Bilingual Muhammadiyah 1 Purwodadi, including incompetent teaching staff, limited support from parents, differences in student characteristics. There needs to be an assessment to solve the problem experienced. This type of research is qualitative whose procedure is to generate descriptive data. The approach uses case studies. The subject of the study consisted of the Headmaster and the class teacher. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques use exploratory descriptives. The results showed that the implementation of the bilingual curriculum at SD Bilingual Muhammadiyah 1 Purwodadi in teaching and learning activities, took place with a sustainable system starting from grade 1 to grade 6 in all subjects. In addition, it is supported by English Convercation activities  which are carried out on certain days. Supporting factors for the implementation of bilingual programs: 1) high student motivation, 2) provision of facilities and infrastructure, 3) sufficiently good linguistic competence of students. Meanwhile, the inhibiting factors are: 1) incompetent teaching staff, 2) limited support from guardians, 3) differences in student characteristics.
Pembentukan Akhlak Siswa SDIT Muhammadiyah Wirosari Dimasa Pandemi 2020 Abdullah Kiddatul Rohman Rohman; Sabar Narimo; Mohammad Ali
JURNAL SINEKTIK Vol 5 No 1 (2022): JURNAL SINEKTIK:JUNI-2022
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v5i1.6813

Abstract

The purpose of this study was to identify and describe the strategy of moral formation of SDIT Muhammadiyah Wirosari students during the 2020 pandemic. The study used a field research method with a descriptive qualitative approach. While the subjects of this study consisted of the principal, waka curriculum, waka student, Islamic education teachers and classroom teachers. Data was collected by means of observation, interviews, and documentation. The results of this study are: 1) the limited interaction between teachers and students becomes a separate obstacle for educators and schools, 2) the lack of supervision from people results in student activities being less well supervised, 3) poor service because there are still some students who are not have adequate facilities.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Hannah Ummu Atikah; Waston; Mutohharun Jinan; Mohammad Ali
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN SOSIAL HUMANIORA Vol. 7 No. 2 (2022): JP2SH
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jp2sh.v7i2.1592

Abstract

Pendidikan yang seragam dan tidak menghargai pluralitas justru banyak membawa implikasi negatif. Penyeragaman bukan saja mematikan kreativitas, tetapi juga melahirkan sikap dan cara pandang yang tidak toleran. Oleh karena itu sebuah sekolah perlu adanya rancangan pembelajaran multikultural yang dikembangkan pada penyelenggaraan program pendidikan sekolah. Perancangan pembelajaran multikultural dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan kelompok sasaran, terutama segi pengetahuan, yang dipadukan dengan penanaman dan pengembangan sikap menjunjung tinggi paham dan nilai-nilai integrasi. Keanekaragaman sosial dan budaya peserta didik, menjadi tantangan bagi SMA ABBS Surakarta dalam menerapkan pendidikan multikultural. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskrepsikan implementasi pendidikan multikultural di SMA ABBS Surakarta. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, metode pengumpulannya melalui wawancara dan observasi, tempat penelitian berada di SMA ABBS Surakarta dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini meliputi guru, pembina boarding (musyrifah) dan peserta didik di SMA ABBS Surakarta. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa untuk mendukung kemampuan anak yang multikultural, SMA ABBS hadir di tengah masyarakat Surakarta dengan inovasi-inovasi baru, seperti program-progam yang dilaunchingkan sampai sekarang, diantaranya adalah: sabtu pede, peka (peduli kawan), tabung sedekah, lemon (language movement), AYRC (ABBS Youth Red Cross) dan lain sebagainya. Pada intinya program – program tersebut bertujuan untuk memunculkan rasa percaya diri, empati dan toleransi para peserta didik.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI ERA POST TRUTH Chori Miftahul Kosidatul Natus; Waston Waston; Ari Anshori; Mohammad Ali
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN SOSIAL HUMANIORA Vol. 7 No. 2 (2022): JP2SH
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/jp2sh.v7i2.1601

Abstract

Purpose: This paper aims to discuss the implementation of multicultural education in the post truth era. Methodology: The methodology used in this paper is a qualitative study methodology, taken from literature relevant to the discussion of multicultural education in the post truth era. Results: In multicultural education there are three values ​​that can be applied, namely, the value of equality, tolerance, and harmony. The impact of post truth is the division in society if they cannot respond to post truth properly. One way is to internalize multicultural education in the curriculum and all members of the community who are in the environment of educational institutions participate in the success of multicultural education.
IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR (UNIDA) PONOROGO Ari Susanto; Muhammad Rasyidil Fikri Alhijri; Mohammad Zakki Azani; Mohammad Ali; samsirin samsirin
PARAMUROBI: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 5 No 2 (2022): Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/paramurobi.v5i2.2867

Abstract

In essence, the application of MBKM is a very essential form of student-centered learning. In its development, the UNIDA campus has twice participated in the Teaching Campus, one of the MBKM programs held by the Minister of Education. The purpose of this study was to determine the extent of implementation and obstacles in MBKM on the campus of Darussalam Gontor University, Ponorogo (UNIDA) as well as some of the problems and obstacles in it. This research uses a case study approach. The instrument of data collection was done by interview, and documentation. The results of this study show that although UNIDA has started to implement several MBKM activities, they are still not running optimally due to several things including: (1) there is no strong legal umbrella to state that the academic community makes other policies related to the implementation of MBKM itself; (2) socialization, which is felt to be very lacking; (3) unclear credit conversion, (4) differences in the use of the year used by UNIDA in determining the academic calendar, where Unida uses the Hijri calendar while in general MBKM activities are based on the Masehi Calender.
Strategi Guru Menghadapi Problematika Pembelajaran Aqidah Zidny Akrima Melati; Muh Nur Rochim Maksum; Ahmad Nubail; Mohammad Ali
Iseedu: Journal of Islamic Educational Thoughts and Practices Vol 7, No 1 (2023): May
Publisher : LPPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/iseedu.v7i1.22984

Abstract

Penerapan pendidikan aqidah masih sangat terbatas, hanya mengutamakan aspek kognitif dalam memberikan pengetahuan kepada siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika yang dihadapi guru pada pembelajaran aqidah kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Boyolali Program Khusus dan untuk mendeskripsikan strategi guru yang digunakan untuk menghadapi problematika dalam pembelajaran aqidah kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik keabsahan data melalui ketekunan pengamatan dan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan diakhiri dengan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pendidikan aqidah kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Boyolali Program Khusus terdapat pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah guru, peserta didik, fasilitas, kondisi kelas, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Faktor eksternalnya yakni lingkungan dan keluarga. Kemudian untuk strategi yang dilakukan guru untuk menghadapi problematika pembelajaran aqidah kelas VII adalah melalui pembiasaan, keteladanan, koreksi dan pengawasan. dan rencana pelaksanaan pembelajaran.