Gresty Masi
Universitas Sam Ratulangi

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD MALA KABUPATEN TALAUD Binilang, Engrith; Madianung, Agnes; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1775

Abstract

Abstrak: BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang bisa menyebabkan asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum merupakan suatu kondisi bayi yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Berdasarkan studi pendahuluan yang diakukan di RSUD Mala pada periode Januari sampai dengan November 2011 terdapat 70 bayi yang lahir dengan BBLR dan mengalami Asiksia Neonatorum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Bayi BBLR dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Mala Kabupaten Talaud. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi adalah seluruh bayi yang lahir dengan BBLR pada periode Januari sampai November 2012 di RSUD Mala Kabupaten Talaud dengan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder dari rekam medis bayi  BBLR pada periode Januari sampai November 2012. Analisia data yang digunakan adalah Uji Chi Squre dengan computer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari responden (48,6%) kejadian BBLR premature, sedangkan hasil penelitian tentang asfiksia neonatorum sebagian besar responden (71,4%) mengalami kejadian asfiksia neonatorum dan sebagian kecil (28,6%) tidak mengalami asfiksia neonatorum. Berdasarkan hasil uji statistic Chi square diperoleh nilai p 0,017, atau nilai p < α 0,05 sehingga kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bayi BBLR dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Mala Kabupaten Talaud. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti dengan mencari faktor penyebab bayi BBLR Dismatur dan BBLR Prematur dengan secara langsung melakukan observasi atau menggunakan metode penelitian case control. Kata kunci: BBLR, Asfiksia Neonatorum.    Abstract: BBLR infants are born weighing less than 2500 grams, which can cause asphyxia neonatorum. Asphyxia neonatorum is a condition in which the baby can not breathe spontaneously and regularly soon after birth. Based on preliminary studies that transactions are carried out in hospitals Mala in the period January to November 2011 there were 70 babies born with low birth weight and having Asphyxia Neonatorum. The purpose of this study was to determine the relationship with the incidence of LBW babies in hospitals Mala Asphyxia Neonatorum Talaud district. The design is cross sectional. Population is all children born with low birth weight in the period January to November 2012 in the Hospital District of Talaud Mala total sampling techniques. Data retrieval is done by collection of secondary data from the medical records of LBW infants in the period January to November 2012. Analysis data used is the Chi Squre the computer. The results showed that the majority of the respondents (48.6%) incidence of low birth weight premature, while the results of research on neonatal asphyxia majority of respondents (71.4%) had neonatal asphyxia events and a small portion (28.6%) had no asphyxia neonatorum. Based on the test results obtained by Chi square statistic p value 0.017, or p-value <α 0.05 so that the conclusions of this study no association with the incidence of LBW babies in hospital neonatal asphyxia Mala Talaud district. The results of this study can be used as input for further research in order to examine the causes of infant looking Dismatur LBW and preterm LBW by direct observation or using the case control study. Keywords: low birth weight, Asphyxia Neonatorum.
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE-OPERATIF DI IBS BLU RSUP Prof. Dr. R.D. KANDOU MANADO Sanggel, Reychie Janis; Bawotong, Jeavery; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1772

Abstract

Abstrak: Dalam menyiapkan pasien yang akan dioperasi, maka perawat dituntut mampu menyiapkan pasien untuk siap menjalani tindakan pembedahan. Sehingga komunikasi terapeutik dapat diterapkan oleh perawat untuk mengurangi kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre-operatif di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Desain dalam penelitian ini adalah pra-eksperiment one group pretest-posttest design. Sampel adalah pasien yang akan menjalani operasi di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado yang mempunyai kecemasan. Variabel independen adalah komunikasi terapeutik dan variabel dependen adalah tingkat kecemasan pasien pre-operatif. Analisa data menggunakan uji-T sampel berpasangan pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤0,05) dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil analisa didapatkan nilai p=0,000, artinya p <α. Hal ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik pada pasien pre-operatif di IBS BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Kata kunci: kecemasan, komunikasi terapeutik, pasien pre-operatif.     Abstract: In preparing the patient to be operated, the nurses are able to prepare patients to readily undergo surgery. So that therapeutic communication can be applied by nurses to reduce anxiety. This study aimed to determine the effect of therapeutic communication to the decline in the level of patient pre-operative anxiety in IBS BLU Dr Prof.Dr.RDKandou Manado. The design in this study were pre-experimental one group pretest-posttest design. Samples are patients who will undergo surgery in the department of Prof.Dr.RDKandou Manado BLU IBS who have anxiety. The independent variable was therapeutic communication and the dependent variable is the level of pre-operative patient anxiety. Analysis of data using paired samples T-test at 95% significance level (α ≤ 0.05) with SPSS version 20. Analysis results obtained p=0.000, meaning that p <α. This means that the null hypothesis (H0) is rejected. In other words, there are different levels of anxiety before and after therapeutic communication in pre-operative patients in the IBS BLU Dr Prof.Dr.RD. Kandou Manado. Keywords: anxiety, therapeutic communication, pre-operative patients.
HUBUNGAN PANJANG TELAPAK KAKI KANAN IBU HAMIL DENGAN UKURAN PANGGUL SEMPIT DI PUSKESMAS AIRMADIDI Malingkonor, Silvane Linny; Madianung, Agnes; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1787

Abstract

Abstrak: Upaya penurunan kematian ibu dan anak dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Jalannya persalinan dipengaruhi oleh 3P yaitu power, passage, passenger dimana gangguan persalinan akibat passage biasanya berkaitan dengan kelainan panggul wanita. Ada berbagai cara untuk memprediksi apakah seorang wanita berpanggul sempit atau tidak salah satunya dikemukakan oleh Soedarto dalam Kartu Prakiraan Persalinan Soedarto (KPPS), yaitu lewat pengukuran  panjang telapak kaki kanan ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan panjang telapak kaki kanan ibu hamil dengan ukuran panggul sempit. Metode Penelitian yaitu observasional analitik dengan menggunakan cohort. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu 30 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi yang memeriksakan kehamilannya pada tanggal 20 Desember 2012 sampai  23 Januari 2013 di Puskesmas Airmadidi. Data yang didapat dianalisa menggunakan  SPSS secara univariat yaitu dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan secara bivariat yaitu dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Hasil uji statistik  pearson ditemukan r hitung sebesar 0,535  > r tabel sebesar 0,361 (n = 30 dan taraf signifikan atau α  = 0,05 = 5%) dengan didapatkan nilai signifikan (P) = 0,002 yang lebih kecil dari  α = 0,05 dengan demikian maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan antara panjang telapak kaki kanan ibu hamil dengan ukuran panggul sempit. Kesimpulan ada hubungan panjang telapak kaki kanan ibu hamil dengan ukuran panggul sempit di Puskesmas Airmadidi. Kata Kunci: Panjang Telapak Kaki Kanan Ibu Hamil, Ukuran Panggul Sempit.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Aso, Ruth S. Y.; Madianung, Agnes; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1777

Abstract

Abstrak: Prioritas pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya penurunan angka kematian bayi.Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini, bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya (Depkes, 2008). Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian: observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah bayi berumur 0-6 bulan dan sampel penelitian menggunakan tekhnik purposive sampling dengan jumlah 69 bayi.Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif hanya 30,4%. Cakupan ini masih sangat jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fisik ibu, psikologis dan tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan sosial budaya, pekerjaan dan tingkat pendidikan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Saran: perlunya dukungan dari keluarga agar ibu tetap memberikan ASI eksklusif, dengan memenuhi kebutuhan zat gizi selama laktasi sehingga menghasilkan produksi air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup, perlu ditingkatkan peranan dan dukungan dari petugas kesehatan melalui penyuluhan kepada ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar, manfaat ASI serta pentingnya menjaga kondisi psikis selama proses menyusui serta perlunya peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dalam rangka mempromosikan pentingnya penggunaan dan pemberian ASI secara eksklusif. Kata Kunci: ASI eksklusif, bayi, ibu.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA OPERASI PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU RSU PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO ., Rusmini; Bawotong, Jeavery; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1768

Abstract

Abstract: Good nutritional status is important in wound healing. Mal nutritionin surgical patients can affect the morbidity due to disruption of wound healing and decreased resistance to infection. The research objective was to identification of nutritional status relationship with the speed of wound healing in children Installing A BLU Hospital In patient Prof. DR. R.D. Kandou Manado. This study uses correlation, cross-sectional approach. The sample of 25 patients. The collection of data through observation and questionnaires. The results showeda no rmalnutritional status as many as 10 patients (40%) showed healing of wounds ≤5 days, while only 1 patient (4%) with sufficient nutrition having wound healing ≥5 days. Based on statistical tests there was no association between nutritional status at speeds wound healing in children (p=0.825) and the correlation coefficient or (r=0.047) indicating that indicates the level of a weak association with the positive pattern. Conclusions The clinical studyis very influential on the nutritional status of wound healing in which nutritional support showed a betterhealing process in surgical outcomes were good but the Stats test showed there was no correlation between the two variables. Keywords: Nutritional Status, Children, Wounds Operations, Wound healing.     Abstrak: Status gizi yang baik merupakan hal penting dalam penyembuhan luka operasi. Malnutrisi pada pasien bedah dapat mempengaruhi morbiditas karena terganggunya penyembuhan luka dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Tujuan penelitian adalah untuk teridentifikasinya hubungan status gizi dengan kecepatan penyembuhan luka operasi pada anak di Instalasi Rawat Inap A BLU RSU Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 25 pasien. Pengumpulan data melalui pengamatan dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan status gizi yang normal sebanyak 10 pasien (40%) menunjukan penyembuhan luka ≤ 5 hari sedangkan hanya 1 pasien (4%) dengan gizi yang cukup  memiliki penyembuhan luka ≥ 5 hari. Berdasarkan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kecepatan penyembuhan luka operasi (p = 0,825) dan koefisien korelasi atau (r = 0,047) yang menunjukan tingkat hubungan yang lemah dengan pola positif. Kesimpulan dalam penelitian Secara klinis status nutrisi sangat berpengaruh pada penyembuhan luka dimana dukungan nutrisi menunjukan proses penyembuhan yang lebih baik pada hasil bedah yang baik tetapi pada uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel. Kata Kunci : Status Gizi, Anak, Luka Operasi, Penyembuhan luka.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) BAGI AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS JAILOLO Bernadus, Johana D.; Madianung, Agnes; Masi, Gresty
e-NERS Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ens.v1i1.1760

Abstract

Abstract: One strategy of the implementation of the family planning program stated in the Medium Term Development Plan in 2004-2009 was the increasing use of the long-term contraceptive method (LTM) such as the intra uterine device (IUD). IUD is one type of long term contraceptives that is ideal in order to space pregnancies. This study aimed to determine the factors associated with the selections of IUDs for family planning acceptors in Jailolo Health Center. This was a cross sectional design. The population was all active family planning acceptors in Jailolo Health Center. Sampling was done by using simple random sampling. Data were processed by using univariate, bivariate, and multivariate tests, analyzed with SPSS Ver.20 and chi-square with a significance of α = 0.05. The results showed that based on the bivariate analysis there was a relationship between the variables of age, education, knowledge, service rates, partner approval, and culture with the selection of IUD; while job, economic status, and service rates showed no relationship with the selection of an IUD at the Jailolo Health Center. Multivariate analysis of five related independent variables showed that education was the most dominant in the selection of  IUD with P = 0.161. Conclusion: among the active family planning acceptors in Jailolo Health Center from December 27, 2012 until January 19, 2013, age, education, knowledge, service rate, partner approval, and culture were related to the selections of IUDs;  and education was the most dominant one. Keywords: factors, selection of  IUD. Abstrak: Salah satu strategi pelaksanaan program KB seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 ialah meningkatnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, AKDR). AKDR merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan AKDR oleh akseptor KB di Puskesmas Jailolo. Desain penelitian dengan menggunakan cross sectional. Populasi ialah seluruh akseptor KB aktif di Puskesmas Jailolo 27 Desember 2012  sampai dengan 19 Januari 2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data diolah secara univariat, bivariat dan multivariat menggunakan SPSS Ver.20 dengan uji Chi-Square dan kemaknaan α= 0,05. Dari hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara variabel usia, pendidikan, pengetahuan, tarif pelayanan, persetujuan pasangan, budaya dengan pemilihan AKDR di Puskesmas Jailolo sedangkan pekerjaan, ekonomi dan tarif pelayanan tidak berhubungan. Hasil analisis multivariat dari lima variabel independen yang berhubungan menunjukkan bahwa pendidikan yang paling dominan dalam pemilihan AKDR dengan nilai P = 0,161. Simpulan: pada akseptor KB aktif di Puskesmas Jailolo 27 Desember 2012 - 19 Januari 2013, faktor usia, pendidikan, pengetahuan, tarif pelayanan, persetujuan pasangan, dan budaya mempunyai hubungan dengan pemilihan AKD; dan yang paling berperan ialah faktor pendidikan. Kata Kunci: Faktor-faktor, Pemilihan AKDR.
PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS Sailan, Novia Purwaningsih; Masi, Gresty; Kundre, Rina
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i2.27474

Abstract

Abstrack : A number of women complained that of use contraceptive methods causedmenstrual problems. These problem can include having no periods at all until heavy andprolonged periods. The Purpose : this study to determine the relationship of the use ofcontraceptive methods in women of cycle. In the health center of Balehumara, KelurahanBalehumara Kecamatan Tagulandang. The Research Design : the analytical survey that isused is with the cohort survey design. This research was conducted at the Balehumara PublicHealth Center in February – March 2109. The number of samples was 53 respondents, theresearch instrument used observetion sheets. The Results Research : based on result the tetsstatitic with use result fisher exact tets in the get the user cpntraception methods that toexperience change cycle menstrual as much (68,8%) and not experince change cycly menstrualas much (31,3%) and in where scrore p =0,005 < a 0,05. The Conclusion: there is significantrelationship between the use of contraceptive methods in women of childbearing age withmenstrual cycle disorders in Balehumara Health Center.Keywords : Menstrual Cycle Disorsers, Contraceptive Methode UsersAbstrak : Sejumlah perempuan mengeluhkan pemakaian metode kontrasepsi menyebabkanmasalah menstruasi. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekalisampai menstruasi berat dan berkepanjang. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahuiHubungan Penggunaan Metode Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur Dengan SiklusMenstruasi Di Puskesmas Balehumara Kelurahan Balehumara Kecamatan Tagulandang Induk.Desain Penelitian : yang di gunakan yaitu survei analitik dengan rancangan Survei Cohort.Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Balehumara pada bulan Februari – Maret 2019. Jumlahsampel 53 orang responden, Instrumen penelitian menggunakan lembar Observasi. HasilPenelitian : Berdasarkan hasil uji statistik dengan mengunkan uji Fisher’s Exact Test didapatkan penggunaan alat kontrasepsi yang mengalami perubahan siklus menstruasi sebanyak(68,8%), dan tidak mengalami perubahan sebanyak (31,3%), dan di mana nilai p = 0,005 < a0,05. Kesimpulan : terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan metode kontrasepsipada wanita usia subur dengan gangguan siklus menstruasi di Puskesmas Balehumara.Kata Kunci : Gangguan Siklus Menstruasi, Penggunaan Metode Kontrasepsi
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPUTUSAN INISIASI HEMODIALISIS PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RUANG DAHLIA RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Tonapa, Santo Imanuel; Kundre, Rina; Masi, Gresty
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10854

Abstract

Abstract:Initiation hemodialysis is start of the process hemodialysis as renal replacement therapy in patients with chronic kidney disease. Family support is attitude , actions and acceptance of family to patients where family support can influence the decision of initiation hemodialysis.Purpose of this study was to analyze the relationship of the family support with the decision of initiation hemodialysis on patient chronic kidneys disease in Dahlia Room RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Research method is used descriptive analytic with cross sectional design. Sampling technique in research is purposive sampling with 41 samples. Data collected by using a questionnaire.the data processed by using SPSS with chi - square test, with a significance level of 95% ( =0,05).Results showed that the number of respondents with good family support there were 63.4% respondents who did not delay the initiation of hemodialysis decision 61% of respondents, while respondents with less family support 36.6% of the respondents and delaying decisions initiation of hemodialysis 31,7% of respondents and p value = <0.001.Conclusion there is a meaningful relationship between family support with the initiation of hemodialysis decision. Recomendation for further is expected to be a reference for more research on family support with decision of initiation hemodialysis. Key words: Family Support, Decision of Initiation Hemodialysis, Chronic Kidneys Disease Abstrak.Inisiasi hemodialisis adalah proses dimulainya hemodialisis sebagai terapi pengganti ginjal yang dilakukan pada penderita ginjal kronik. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit yang mana dukungan keluarga ini dapat mempengaruhi keputusan inisiasi hemodialisis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan keputusan inisiasi hemodialisis pada penderita penyakit ginjal kronik di Ruang Dahlia RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou ManadoRSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional.Teknik pengambilan sampelpada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 41 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji chi-squaredengan tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden dengan dukungan keluarga baik terdapat 26(63,4%) responden dan yang tidak menunda keputusan inisiasi hemodialisis 25 (61%) responden sedangkan responden dengan dukungan keluarga kurang 15 (36,6%) responden dan yang menunda keputusan inisiasi hemodialisis 13 (31,7%) responden dan didapatkan nilai p= < 0,001. Kesimpulan ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan keputusan inisiasi hemodialisis. Saranuntuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi rujukan untuk lebih banyak lagi penelitian tentang dukungan keluarga dengan keputusan inisiasi hemodialisis. Kata kunci : Dukungan Keluarga, Keputusan Inisiasi Hemodialisis, Penyakit Ginjal Kronik
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Datukramat, Dwi Mentari; Mayulu, Nelly; Masi, Gresty
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2178

Abstract

Abstract: Malaria is a serious disease that is transmitted through the bite of anopheles mosquitoes. This disease is contagious disease that attacks all age groups that is infants, children, and adults. Malaria is transmitted from person to person Anopheles mosquitoes bringing malaria parasite or plasmodium. Environmental sanitation is efforts that conducted by individuals, communities, or the State to improve and prevent the happening health problems caused of external environmental factors. The purpose of this study to determine the relationship environmental sanitation with the incidence of malaria. This research was carried out with cross sectional method. The sample: 110 respondents drawn randomly. The independent variable in this study is environmental sanitation and dependent variable is malaria. And then, the data collected was processed with the help of computer program SPSS version 19 and analyzed with chi square test (x2) at 95% significance level (α0,05). The result: showed that the results of the study on 110 respondents from 64 people who are poor environmental sanitation there were 7 people that positive malaria and 57 people is negative. Meanwhile from 46 people that good environmental consists of 2 people positive malaria and 44 people is negative. The conclusion: from these data it was found that the results showed there was no relationship environmental sanitation with the incidence of malaria which the results obtained p = 0,214 Keywords : environmental sanitation, incidence of malaria Abstrak: Malaria adalah penyakit serius yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Penyakit ini penyakit menular yang menyerang semua golongan umur yaitu bayi, anak – anak dan dewasa. Malaria ditularkan dari orang ke orang nyamuk Anopheles yang membawa parasit malaria atau plasmodium. Sanitasi lingkungan merupakan usaha-usaha yang dilakukan individu-individu, masyarakat, atau negara untuk menperbaiki dan mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup eksternal. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian malaria. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional. Sampel: sebanyak 110 responden yang diambil secara acak sederhana. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi lingkungan dan variabel dependen adalah malaria Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan bantuan komputer program SPSS versi 19 untuk dianalisa dengan uji chi-square (x2) pada tingkat kemaknaan 95% (α0,05). Hasil: menunjukkan bahwa hasil penelitian pada 110 responden  dari 64 orang yang sanitasi lingkungannya yang kurang baik terdapat 7 orang yang positif malaria dan 57 orang yang negatif. Sedangkan dari 46 orang yang sanitasi lingkungannya baik terdiri dari 2 orang yang positif malaria dan 44 orang yang negatif. Kesimpulan: dari data tersebut maka ditemukan hasil yang menunjukkan tidak terdapat hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian malaria dimana hasil yang diperoleh ρ = 0,214. Kata Kunci: Sanitasi lingkungan, kejadian malaria
HUBUNGAN PERAWATAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SD GMIST SMIRNA KAWIO KECAMATAN KEPULAUAN MARORE KABUPATEN SANGIHE Barahama, Fery; Masi, Gresty; Hutauruk, Minar
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i2.21574

Abstract

Abstract : Tooths caries is chronic disease to biased often individual to many entire old. Caries dentis is the main oral problem to child and young. The purpose that research is detect relationship between the care sanitation tooths and mouth with incident child tooths caries at elementary school Gmist Smirna Kawio. Method of the research used an cross sectional design. The sampling technique in this research is total sampling with 52 samples. Result of this research based on chi-square test with significance level (α ≤ 0,05) obtained p value = 0,000 that is smaller than α (0,05) with Ho rejected and Ha accepted. Conclusions indicate there was a significance relationship between the care sanitation tooths and mouth with incident child tooths caries at elementary school Gmist Smirna Kawio at Marore subdistrict islands Sangihe Regency. Keywords : Tooths caries, care sanitation tooths and mouth Abstrak : Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering memengaruhi individu pada segala usia. Karies gigi merupakan masalah oral yang utama pada anak-anak dan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perawatan kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi anak sekolah di SD Gmist Smirna Kawio. Metode penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu total sampel dengan jumlah 52 orang. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan (α ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan α ( 0,05) dengan Ho di tolak dan Ha diterima. Simpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan yang signifikan antara hubungan perawatan kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi anak di SD Gmist Smirna Kawio Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kata Kunci : Karies Gigi, Perawatan Gigi dan Mulut