Orangtua dan guru memiliki tantangan dalam mengasuh anak tuna rungu. Tantangan tersebut antara lain seringnya merasakan ketegangan/stres dalam pengasuhan karena sulitnya berkomunikasi dengan anak, butuh waktu cukup lama bagi orangtua untuk bisa menerima kondisi anak serta kurangnya pengetahuan yang dimiliki orangtua tentang perkembangan psikologis anak. Kondisi tersebut bila dibiarkan berlarut-larut dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan psikologis tidak hanya orangtua, tapi juga keluarga. Kesejahteraan psikologis orangtua maupun guru dalam mengasuh anak tuna rungu merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan praktik mindfulness. Mindfulness dapat meningkatkan kesadaran para orangtua maupun para guru serta meningkatkan kesejahteraan psikologis. Pelatihan mindfulness diberikan dalam bentuk aktivitas kelompok terfokus. Hasilnya pelatihan mindfulness memiliki efek yang kuat untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi orangtua dan guru tentang menyadari kondisi fisik dan psikologis dan dapat meningkatkan pengelolaan kesejahteraan psikologis dengan lebih baik. Pelatihan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.