Ni Made Ari Wilani
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Psikologi Konseling: Jurnal Kajian Psikologi dan Konseling

SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB) PADA PEREMPUAN BALI YANG BERSTATUS PEREMPUAN BALU DALAM MASA GRIEVING (SUATU STUDI FENOMENOLOGI DESKRIPTIF) Ni Putu Dhita Maharani Moniex; Ni Made Ari Wilani
PSIKOLOGI KONSELING Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v20i1.24867

Abstract

ABSTRAK Grieving atau berduka merupakan keadaan yang menyebabkan perempuan mengemban status sebagai single mother atau perempuan balu. Perempuan balu merupakan istilah di Bali yang ditujukan kepada perempuan yang menjadi single mother karena kematian pasangan. Menjadi perempuan balu tidak jarang memicu konflik dalam kehidupan karena dalam masa grieving perempuan balu harus mengemban peran ayah di samping tiga perannya yaitu peran domestik, peran produktif, dan peran sosial, serta harus menjalankan awig-awig perempuan balu yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. Penambahan peran serta adanya awig-awig membuat kehidupannya semakin tertekan. Keadaan yang tertekan dapat menyebabkan tidak seimbangnya kehidupan individu yang dapat memengaruhi Subjective Well-Being (SWB) individu. SWB merupakan evaluasi kehidupan individu berdasarkan komponen kognitif dan komponen afeksi terhadap kehidupannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif dan unit analisis individual. Penggalian data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan catatan lapangan. Responden dari penelitian ini adalah lima orang perempuan balu dalam masa grieving, memiliki anak laki-laki, bekerja, serta tinggal bersama keluarga suami. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa SWB dari kelima responden menurun setelah kematian suami. Hal ini dilihat dari persepsi perempuan balu pasca kematian suami, permasalahan yang muncul pasca kematian suami serta guncangan emosional pasca kematian suami. 
PERAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN PENERIMAAN DIRI TERHADAP CITRA TUBUH NEGATIF REMAJA AWAL PEREMPUAN DI KOTA DENPASAR Ni Putu Ratih Cahya Pratiwi; Ni Made Ari Wilani
PSIKOLOGI KONSELING Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v14i1.48101

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan dalam rentang kehidupan manusia, yang menimbulkan beberapa masalah. Salah satu masalah yang terjadi pada masa remaja merupakan citra tubuh negatif. Kepedulian terhadap tubuh di kalangan remaja sangat kuat, terlebih pada kelompok remaja awal perempuan yang sedang mengalami masa pubertas. Dukungan sosial teman sebaya dan penerimaan diri diduga berpengaruh terhadap citra tubuh negatif remaja awal perempuan di Kota Denpasar. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dukungan sosial teman sebaya dan penerimaan diri terhadap citra tubuh negatif remaja awal perempuan di Kota Denpasar. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala, yaitu skala dukungan sosial teman sebaya, skala penerimaan diri, dan skala citra tubuh negatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 170 remaja awal perempuan di Kota Denpasar yang diambil dengan two stage cluster sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai koefisien sebesar 0,290. Hal tersebut mengungkapkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dan penerimaan diri berperan sebesar 29% terhadap citra tubuh negatif