Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Jarak dan Posisi Nozzle Terhadap Daya Turbin Pelton Yani Kurniawan; Erlanda Augupta Pane; Ismail Ismail
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.332 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.3.275-282

Abstract

AbstractPelton Turbine is a turbine which use nozzle as officers the direction of a stream water in order to move around of blade turbine. The rotating of turbine blade efected by some parameters such as the distance of the nozzle, position of nozzle, diameter of nozzle, number of nozzle, and the geometry shape of the blade turbine. An experimental study to analyze the affect of distance and position nozzle to Pelton Turbine of performance. The research method used experiment parameter was position of nozzle with three variations, first position is the right side horizontal of bottom shaft turbine, second position is vertical to down direction, and third position is the left side horizontal of upper shaft turbine. The parameter of nozzle distance used five variations was 24 cm, 23 cm, 22 cm, 21 cm, dan 20 cm, which measured from the end of position nozzle to blade turbine. The result shows that the right side horizontal of bottom shaft turbine with distance of nozzle 23 cm had the maximum performance to produce a power 125 Watt with the rotation of shaft turbine 263 rpm. Abstrak Turbin Pelton adalah sebuah turbin yang menggunakan nozzle sebagai pengatur arah aliran air ke sudu turbin yang berputar. Putaran sudu turbin dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain jarak nozzle, posisi nozzle, diameter nozzle, jumlah nozzle, dan bentuk geometri sudu turbin. Studi eksperimen yang dilakukan pada turbin pelton dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh posisi dan jarak nozzle terhadap pergerakkan sudu yang menentukan performa turbin pelton guna mendapatkan daya listrik yang optimum. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan parameter pengujian yaitu posisi nozzle dengan tiga variasi yaitu pada posisi pertama adalah horizontal sebelah kanan sisi bawah poros turbin, posisi kedua adalah vertikal ke bawah, dan posisi ketiga pada horizontal sebelah kiri sisi atas poros turbin. Parameter jarak nozzle menggunakan lima variasi yaitu 24 cm, 23 cm, 22 cm, 21 cm, dan 20 cm, yang diukur dari posisi ujung nozzle terhadap sudu turbin pelton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi horizontal sebelah kanan sisi bawah dari poros turbin dengan jarak nozzle sebesar 23 cm merupakan hasil yang maksimum untuk menghasilkan putaran poros turbin sebesar 263 rpm dan mampu menghasilkan daya sebesar 125 Watt.
ANALISIS KINERJA SPARGER JENIS VENTURI METER UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ORGANIK Hendri Sukma; Wina Libyawati; Yani Kurniawan
Jurnal Teknologi Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.10.1.37-46

Abstract

Limbah cair hasil industri tahu dan kelapa sawit adalah salah satu contoh limbah cair organik.Limbah cair organik mudah terdegradasi oleh mikroorganisme secara natural. Kondisi lingkungan penerima limbah cair yaitu tanah dan air saat ini tidak memiliki kemampuan untuk melakukan degradasi limbah cair secara natural dan cepat. Hal tersebut mengakibatkan limbah cair organik tidak dapat dibuang secara langsung ke lingkungan, namun terlebih dahulu harus melalui proses pengolahan.Pada penelitian ini proses pengolahan limbah dilakukan dengan metode aerobik, yaitu proses peningkatan kadar oksigen pada limbah secara berkesinambungan. Peningkatan kadar oksigen ini akan memacu perkembangan bakteri baik.Sparger, memiliki fungsi untuk melarutkan gas ke dalam cairan. Penelitian tentang pengaruh jenis sparger dan jumlah gas terlarut untuk macro-porous sparger pada instalasi pengolahan limbah cair organik, diharapkan mampu membantu industri kecil menengah dalam menangani limbah cair organik hasil produksi. Penelitian dilakukan melalui tahap perancangan, pembuatan, uji fungsional sparger, eksperimen dan analisis hasil eksperimen untuk melihat pengaruh parameter ketahanan sparger terhadap dissolved oxygen,  serta prototipe sparger untuk instalasi pengolahan limbah cair sehinggamampu meningkatkan jumlah gas oksigen terlarut. Jenis varian sparger yang dibuat adalah sebanyak enam varian, yang terbuat dari bahan PVC dan aluminium, dengan jenis tanpa saringan dan dengan saringan. Kinerja sparger dinilai dari kemampuan mencapai ph 6,5-8 dan prosentase kandungan oksigen. Luaran dari penelitian adalah sparger terpilih tanpa penyaring, lubang pori 4 buah, dan sudut masuk lebih kecil dari sudut keluar.  Sparger mampu mempertahankan kualitas dari hasil pengolahan sampai dengan tiga hari penyimpanan tanpa perlu dilarutkan gas dan hasil pengolahan limbah sampai pH stabil dapat langsung dialirkan ke pipa pengalir.
Reducing the punch force in the circular punching process by preheating under the recrystallization temperature Yani Kurniawan; Muslim Mahardika; Muhammad Haritsah Amrullah; Bambang Cahyadi
SINERGI Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2022.1.005

Abstract

Punch force is the main factor in the success of making holes using the punching process. However, the punching process cannot make a hole when the punch force in the machine is smaller than the punch force in the material. Preheating can be used to reduce the punch force in the material. This research aims to develop the preheating method with low current electricity for reducing the punch force in the material. The preheating method is used two tubular type heating elements with an electric current of about 0.9 A. This method can be heating the material below recrystallization temperature (100 and 150 °C). Preheating at 100 and 150 °C can reduce the punch force by 4 and 11% compared to without preheating. These results can be concluded the material heating below recrystallization temperature is effectively enough to reduce the punch force. Thus, the punching process is able to make a hole even though the punch force in the machine is smaller than the punch force in the material.
PERANCANGAN ALAT ROLL PLAT UNTUK UKM PEMBUAT ALAT RUMAH TANGGA DI DESA NGERNAK KABUPATEN KLATEN Yani Kurniawan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam bidang pembuatan alat rumah tangga di desa Ngernak kabupaten Klaten dengan produk seperti dandang, dan panci. Salah satu proses pembuatan dandang dan panci adalah pembentukan plat menjadi tabung, proses ini masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama untuk membentuk plat menjadi tabung. Dalam rangka mempercepat pembentukan plat menjadi tabung bisa dilakukan dengan menggunakan alat roll plat. Metode VDI 2221 digunakan dalam penelitian dalam rangka mendesain alat roll plat, dimana perancangan komponen serta gaya pengerolan yang terjadi pada alat roll plat. Hasil penelitian menunjukkan alat yang berukuran kecil dengan panjang sekitar 628 mm, lebar dan tinggi 485 mm dan 824 mm masing-masing. Desain alat ini tidak memerlukan tempat yang luas serta bisa dengan mudah di pindahkan. Alat ini digerakkan secara manual, dan ketebalan plat yang di rol maksimal sekitar 2 mm.
Perancangan Konsep Mesin Mixer dan Press Serbuk Kayu yang Portable untuk Pembuatan Papan Partikel dengan Metode VDI 2221 Bambang Sulaksono; Yani Kurniawan
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 12 No 2 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3621

Abstract

Mesin mixer dan press diperlukan untuk membuat papan partikel dari serbuk kayu. Pembuatan papan partikel yang dilakukan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) atau home industry memerlukan mesin mixer dan press yang protable. Penelitian ini bertujuan melakukan perancangan konsep mesin mixer dan press serbuk kayu yang portable. Perancangan konsep menggunakan metode Varien Deutscher Ingenieure 2221 (VDI 2221). Hasil penelitian mendapatkan rancangan mesin mixer dengan kapasitas 6 kg dengan dimensi mesin 570 x 620 x 1442 mm. Sedangkan mesin press berkapasitas 1 ton dengan dimensi 1000x500x700 mm.
Development of Data Acquisition System on an Arduino-Based Tensile Test Machine for Composite Materials Dede Lia Zariatin; Yani Kurniawan; N.A Reza Afika
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i2.4981

Abstract

A tensile testing machine with a lower load capacity is needed to identify the mechanical properties of composite materials. Tensile testing machines for composite materials are available in the market but at high prices. Previously, using a pneumatic system, a tensile testing machine for composite materials with a maximum load of 2000N was developed. However, this tensile test machine still needs improvement because the display of eventuating forces is only in numbers, not yet including a test graph. Therefore, this study developed a prototype data acquisition system for a tensile test machine to record the test results in more detail, both numbers and graphs. This data acquisition system uses the Arduino Uno Microcontroller, which processes data from the load cell through the HX711 module intermediary. A tensile test was carried out using a bamboo fiber composite material to validate the results of testing the prototype of this data acquisition system. Furthermore, the test results data are compared with the results on the indicators of the existing tensile test machine. The test was carried out nine times with an average tensile force of 1.66 N/mm2, while the average tensile force on the tool indicator was 2.02 N/mm2. There is a difference in the average test results equal to 12%. This difference is a systematic error because nine experiments have shown the same trend, with standard error and standard deviation of 0.3368 and 0.1123, respectively. The systematic error is compensated through calibration between the load cell of the tensile test machine and a series of data acquisition systems based on Arduino Uno.