Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sport Science

Gambaran kelincahan pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal Universitas Hasanuddin di era new normal Siska Handayani; Irianto Irianto; Immanuel Maulang
Jurnal Sport Science Vol 12, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v12i2p125-133

Abstract

Kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk merubah suatu posisi tubuh yang berbeda dengan cepat dan dengan keseimbangan tubuh yang baik. Kelincahan menjadi salah satu kondisi fisik atlet yang sangat penting, karena dengan kelincahan atlet dapat bergerak dan mengubah arah gerakan tubuhnya dengan cepat dengan memerlukan waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa hilangnya keseimbangan tubuh. Kelincahan juga sangat berpengaruh terhadap performa atlet di lapangan dan juga untuk mendapatkan prestasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran kelincahan pemain futsal Universitas Hasanuddin di era new Normal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) futsal di Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 60 orang (n=60). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran kelincahan menggunakan Illinois Agility Run Test. Data umum sampel diperoleh melalui pengisian kuesioner termasuk di dalamnya Fatigue Assessment Scale (FAS) untuk mengukur tingkat kelelahan responden. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat kelincahan per karakteristik responden. Sebanyak 27 orang (45%) pemain yang memiliki nilai kelincahan rata-rata dengan nilai rata-rata 17,6 detik. Gambaran tingkat kelincahan berdasarkan angkatan 2020 sebanyak (16,67%), IMT normal (26,67%), dan tingkat kelelahan ringan (43,3%). Secara umum tingkat kelincahan pada pemain futsal di UKM futsal Universitas Hasanuddin masih dalam kategori rata rata dengan IMT normal, kelelahan ringan dan nilai kelincahan yang sangat bagus dan di atas rata-rata didominasi oleh angkatan 2018 dan 2019, yang dimana IMT dan kelelahan dapat mempengaruhi kelincahan.
Hubungan tingkat pengetahuan tentang pemanasan dan pendinginan dengan kejadian cedera pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal di Universitas Hasanuddin tahun 2022 Muhammad Rizaldi; Immanuel Maulang; Irianto Irianto
Jurnal Sport Science Vol 12, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v12i2p99-111

Abstract

Setiap olahraga memiliki tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk menghindari terjadi cedera seperti pemanasan, gerakan inti dan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan yang dilakukan harus memiliki durasi yang tepat dan efektif. Melalui pengetahuan yang baik, atlet dapat melakukan cara pencegahan cedera sesuai dengan pengalaman maupun pengetahuan yang diperoleh melalui berbagai media. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pemanasan dan pendinginan dapat diukur menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Rafnita Dwi Putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pemanasan dan pendinginan dengan kejadian cedera pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa futsal di Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel enam puluh orang (n=60) yang terdiri dari beberapa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal di Universitas Hasanuddin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai signifikansi (Sig.) variabel tingkat pengetahuan adalah p<0.001 dan kejadian cedera p=0.003 (p<0.05) yang berarti data kedua variabel berdistribusi tidak normal. Analisis data menggunakan uji Spearman’s rho dimana hasil p-value adalah 0.778 nilai ini lebih besar dari level of significant yang ditetapkan pada penelitian yaitu (p>0.05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pemanasan dan pendinginan dengan kejadian cedera pada anggota UKM futsal di Universitas Hasanuddin.
Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT), Persentase Lemak Tubuh dan Massa Otot Menggunakan Karada Scan pada Pemain Sepak Bola di Kota Makassar Rahima Budi; Hamisah Hamisah; Irianto Irianto
Jurnal Sport Science Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v13i1p30-44

Abstract

Pengukuran komposisi tubuh menggunakan metode Bioelectrical Impedance (BI) terbukti dapat secara akurat dalam menilai komposisi tubuh pada pemain sepak bola mulai dari persentase lemak tubuh, persentase massa otot, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Memantau komposisi tubuh, dapat memberikan gambaran tentang kualitas dari performa pemain sepak bola dan kesehatan secara menyeluruh. Terdapat keterbatasan dalam penggunaan IMT dalam menggambarkan lemak tubuh, distribusi lemak serta tidak berkaitan dengan persentase lemak tubuh karena tidak dapat membedakan antara komponen tanpa lemak dan lemak tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran IMT, persentase lemak tubuh dan massa otot menggunakan karada scan pada pemain sepak bola di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel delapan puluh tujuh (n=87) pemain sepak bola di Kota Makassar yaitu pemain sepak bola Pra PON Sulawesi Selatan dan Bank SulSelBar FC. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi kategoti IMT, persentase lemak tubuh dan massa otot per karakteriktik responden. Sebanyak 59 orang (68%) pemain sepak bola dengan kategori IMT berat normal serta nilai IMT rata-rata 19,8 kg/m2. Responden yang berasal dari kelompok usia 17 tahun, dengan tingkat kompetitif tinggi serta berposisi sebagai bek tengah kanan cenderung memiliki IMT berat normal. Disisi lain, terdapat 58 orang (67%) pemain sepak bola kategori persentase lemak tubuh normal serta nilai persentase lemak tubuh rata-rata 14,2%. Responden yang berasal dari kelompok usia 17 tahun, dengan tingkat kompetitif tinggi serta berposisi sebagai bek tengah kanan cenderung memiliki persentase lemak tubuh kategori normal. Sebanyak 78 orang (90%) pemain sepak bola kategori persentase massa otot normal serta nilai persentase massa otot rata-rata 43,3%. Responden yang berasal dari kelompok usia 17 tahun, dengan tingkat kompetitif tinggi serta berposisi sebagai bek kanan cenderung memiliki persentase massa otot kategori normal.