Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Efek Aktivitas Fisik dan Latihan pada Penderita Penyakit Huntington: Systematic Review Farahdina Bachtiar; Condrowati Condrowati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.546 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i2.5895

Abstract

ABSTRACT: EFFECTS OF PHYSICAL ACTIVITY AND EXERCISE IN PEOPLE WITH HUNTINGTON’S DISEASE: A SYSTEMATIC REVIEW Introduction: Huntington's disease (HD) is a progressive neurodegenerative disease, characterized by the appearance of clinical symptoms such as motor, cognitive, and psychiatric disorders. Several previous studies have shown that increasing physical activity and delivering exercise to people with HD has a positive impact, particularly in everyday tasks.Purpose: This study aims to investigate and discuss the published literature related to the evidence of physical activity and exercise benefits for people with HD.Methods: Electronic databases, including Ovid Medline, Embase, Embase Classic, PsycINFO, PEDro database for physiotherapy trials, and Google Scholar, were used to carry out comprehensive literature searches in October 2021. Results: There were twelve studies that met inclusion criteria from the total of twenty-two identified articles. Each study discussed a different type of physical activity, including balance and transition training, gait training, Activities of Daily Living (ADL), cognitive function training, gym, and games-based exercise. The duration of the intervention ranged from six weeks to two years.Conclusion: Most studies in this review report improvements of the individuals with HD in the early to the middle stage after doing physical activity and exercise in terms of gait ability, balance, fitness, and motor function, as well as daily living activity. Large clinical trials with improved reporting are required in future research. Keywords: physical activity, exercise, Huntington disease’s, HD, physiotherapy INTISARI: EFEK AKTIVITAS FISIK DAN LATIHAN PADA PENDERITA PENYAKIT HUNTINGTON: SYSTEMATIC REVIEW Pendahuluan: Penyakit Huntington (HD) merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat progresif, ditandai dengan munculnya gejala klinis seperti gangguan motorik, kognitif, dan kejiwaan. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aktivitas fisik serta pemberian latihan pada penderita HD memiliki efek yang positif, terutama dalam melakukan aktivitas kehidupannya sehari-hari. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bukti serta mengidentifikasi pengaruh aktivitas fisik dan latihan bagi penderita HD.Metode Penelitian: Penelusuran literatur secara komprehensif dilakukan pada bulan Oktober 2021. Adapun basis data elektronik yang digunakan meliputi Ovid Medline, Embase, Embase Classic, PsycINFO, PEDro database for physiotherapy trials, dan Google Scholar.Hasil: Terdapat dua belas penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dari total dua puluh dua artikel yang teridentifikasi. Setiap penelitian membahas jenis aktivitas fisik yang berbeda, termasuk latihan keseimbangan dan transisi, latihan berjalan, Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS), latihan fungsi kognitif, gym, dan latihan berbasis permainan. Durasi intervensi berkisar dari enam minggu hingga dua tahun.Kesimpulan: Secara keseluruhan, sebagian besar penelitian dalam review ini melaporkan peningkatan individu dengan HD pada tahap awal hingga menengah setelah melakukan aktivitas fisik dan latihan. Peningkatan terjadi dalam hal kemampuan berjalan, keseimbangan, kebugaran, dan fungsi motorik, serta aktivitas hidup sehari-hari. Uji klinis dalam skala yang lebih besar dengan pelaporan yang lebih baik masih dibutuhkan di masa depan. Kata kunci: aktivitas fisik, latihan, penyakit Huntington, HD, fisioterapi  
KETUPAT (KETAHUI POSTUR TUBUH YANG BAIK DAN TEPAT) DI MASA PANDEMI COVID-19 Suci Wahyu Ismiyasa; Meiza Anniza; Rena Mailani; Condrowati Condrowati; Farahdina Bachtiar; Agustiyawan Agustiyawan; Eko Prabowo; Purnamadyawati Purnamadyawati; Andy Sirada; Fidyatul Nazhira; Heri Wibisono
Abdimas Siliwangi Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v5i2.9730

Abstract

Selama masa Pandemi Covid-19, mahasiswa melaksanakan pembelajaran daring yang berdampak pada perubahan pola aktivitas yaitu frekuensi penggunaan smartphone meningkat, lebih banyak aktivitas duduk dari pada berdiri dan lebih banyak aktivitas digital daripada aktivitas fisik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai postur tubuh yang baik dalam belajar dan bekerja selama masa Pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada tanggal 8 Mei 2021 melalui aplikasi zoom yang dihadiri oleh 48 peserta. Para peserta yang hadir dibekali informasi mengenai bagaimana postur yang baik selama melakukan perkuliahan jarak jauh serta  cara mencegah terjadi keluhan muskuloskeletal akibat postur yang kurang baik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar dan peserta nampak antusias mengikuti kegiatan dengan aktif bertanya salam kegiatan berlangsung.Keyword: postur, daring, pandemi, covid-19, muskuloskeletal
Evidence-Based Practice Profile of Physiotherapist in Indonesia: A Descriptive Study Condrowati Condrowati; Farahdina Bachtiar; Purnamadyawati Purnamadyawati; Ailsa Nahda Ahnafa Amsah; Jihan Ari Utami
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 10, No 1: January - June 2022
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jvi.v10i1.267

Abstract

Evidence-based practice (EBP) is a foundational element of a healthcare practitioner to support the clinical adjustment. Evidence-based physiotherapy is integrated between high-quality clinical research, patients' preferences, and clinical expertise. However, in Indonesia, evidence-based practice profiles in physiotherapy have not been explained by the previous study. The current study aimed to identify the evidence-based practice profiles of physiotherapists in Indonesia. The study was descriptive quantitative. The design study used was a cross-sectional study. The inclusion criteria were physiotherapists work in Indonesia, age no more 65 years old (≤ 65 years old), whereas the exclusion criteria were the physiotherapists who were not acting as a physiotherapist and refused to be a respondent. The evidence-based practice questionnaire was distributed by using Google Form. The questionnaire included 11 questions. Most of the physiotherapists attending the course or training were 110 participants (77.5%), joining as a member of physiotherapy organization with the percentage at 95.8%. Most physiotherapists also have specialization areas in the physiotherapy field in which the highest proportion is in musculoskeletal physiotherapy. The experiences of the physiotherapists who participated in the study showed the various years of work, the variation of the average hours of work, and the various numbers of patients treated each day. In addition, most of the physiotherapists read or reviewed the research articles around 2 to 5 articles each month. The study concluded that the physiotherapists in Indonesia were active to participate in any kind of personal improvement like attending the courses or training, joining as a member of physiotherapy organization. Most physiotherapists also have specialization areas in the physiotherapy field. The thing that needs improvement of the physiotherapist is the awareness to consider the scientific research or literature to support their clinical decision when the physiotherapists care for the patients.Keywords: evidence-based practice, physiotherapy, physiotherapist, profiles
Pelatihan Bagi Masyarakat Mengenai “Pertolongan Pertama Pada Cedera Orang Lanjut Usia” Di Kelurahan Limo Depok Jawa Barat Eko Prabowo; Condrowati Condrowati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5560

Abstract

ABSTRAK Cedera atau trauma adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan tidak dapat berfungsi dengan baik pada otot, tendon, ligament, persendian, maupun tulang akibat aktifitas gerak yang berlebihan atau kecelakaan. Cidera akibat jatuh,  sering terjadi pada lanjut usia, penyebab tersering diantaranya dari dalam dirinya sendiri (gangguan sensorik, kognitif, sistem saraf pusat) yang menyebabkan terjadinya penurunan keseimbangan, kekuatan otot, dan fleksibilitas otot menurun, keadaan lingkungan rumahnya yang berbahaya (alat rumah tangga yang tua/ tidak stabil, lantai yang licin dan tidak rata, dll). Setelah pelatihan singkat, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan penangan cedera pada lansia di kelurahan limo, depok jawa barat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan tentang penanganan cidera pada lansia. Dari kegiatan ini peserta aktif dalam dalam mengikulti kegiatan pelatihan dan mampu dalam menangani cidera pada lansia. Pemberdayaan masyarkat melalui pelatihan penanganan cidera pada lansia mampu meningkatakan pengetahuan tentang jenis–jenis cidera serta penanganan cidera pada lansia. Kata Kunci : Cedera, Lansia, Jatuh ABCTRACT Injury or trauma is a disorder that occurs in the body that results in pain, heat, redness, swelling, and unable to function properly in muscles, tendons, ligaments, joints, and bones due to excessive movement activities or accidents. Injuries due to falls or geriatric giant, often occur in the elderly, the most common causes are from within themselves (sensory, cognitive, central nervous system disturbances) which causes a decrease in balance, muscle strength, and muscle flexibility decrease, the condition of the home environment is dangerous (old/unstable household appliances, slippery and uneven floors, etc.). After a short training, it is expected to increase knowledge and ability in providing injury management to the elderly in Limo Village, Depok, West Java. This activity is carried out by providing training on handling injuries to the elderly. The result of this activity is that participants are active in participating in training activities and are able to handle injuries to the elderly. From this activity, the participants were active in participating in training activities and were able to handle injuries to the elderly. Community empowerment through injury management training in the elderly is able to increase knowledge about the types of injuries and the handling of injuries in the elderly. Keywords: Injury, Elderly, Fall
Mencegah dan Mengatasi Nyeri Punggung Bawah (NPB) Selama Belajar dan Bekerja dari Rumah Farahdina Bachtiar; Irianto Irianto; Condrowati Condrowati; Agustiyawan Agustiyawan; Purnamadyawati Purnamadyawati; Suci Wahyu Ismiyasa; Heri Wibisono; Andy Sirada
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5326

Abstract

Selama Pandemi Covid-19, salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling umum dikeluhkan oleh masyarakat adalah nyeri punggung bawah (NPB). Meningkatnya keluhan NPB selama pandemi diduga terjadi akibat peningkatan intensitas dan durasi duduk akibat teleworking atau pembelajaran jarak jauh, kurangnya aktivitas fisik, dan minimnya ketersediaan tempat kerja yang ergonomis di rumah. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mencegah dan mengatasi NPB selama belajar dan bekerja dari rumah. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring. Sebelum dan setelah pemberian materi, peserta diminta untuk mengisi pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuannya mengenai materi yang diberikan. Kegiatan PKM berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Pemberian materi dilakukan melalui metode ceramah dan diskusi. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta PKM mengenai NPB. Peserta juga menilai bahwa kegiatan PKM ini telah terselenggara dengan baik dan bermanfaat bagi peserta.
Hubungan antara Posisi Postur Kerja dengan Keluhan Nyeri Leher pada Pekerja di Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 Condrowati Condrowati; Farahdina Bachtiar
Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v3i2.946

Abstract

Pendahuluan: Nyeri leher merupakan salah satu keluhan yang sering dikeluhkan oleh pekerja yang berpotensi dapat disebabkan oleh posisi postur kerja yang salah. Dalam masa Pandemi Covid-19, terjadi perubahan kebiasaan dimana pekerja yang biasanya bekerja dikantor harus bekerja dari rumah, sehingga dimungkinkan akan mempengaruhi posisi postur kerja tidak ergonomi yang berakibat pada keluhan nyeri leher. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara posisi postur kerja dengan keluhan nyeri leher pada pekerja di Indonesia di masa pandemic Covid-19. Selain itu, penelitian ini dilakukan juga untuk melihat apakah sebelum pandemi dan selama pandemi terjadi peningkatan keluhan nyeri leher. Metode: Cross sectional study dengan metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Partisipan peneltian ini adalah 107 pekerja. Data analisis dengan Chi-Square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara posisi postur dengan keluhan nyeri leher sebelum dan selama pandemi Covid-19 (p < 0,05). Selain ini, hasil juga menunjukkan bahwa ada perbedaan keluhan nyeri leher sebelum dan selama pandemi Covid-19 (p < 0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara posisi postur kerja dengan keluhan nyeri otot sebelum dan selama pandemi Covid-19. Peneliti juga mendapatkan bahwa terjadi penurunan keluhan nyeri leher pada masa pandemi Covid-19.
Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh pada Remaja Alya Sukma Bakti Meila; Farahdina Bachtiar; Condrowati Condrowati; Fidyatul Nazhira
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Vol. 4 No. 2 (2022): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i2.22587

Abstract

Aktivitas fisik diartikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka manusia yang membutuhkan pengeluaran energi. Di era digital seperti saat ini, remaja cenderung kurang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja dapat meningkatkan indeks massa tubuh. Semakin rendah aktivitas fisik seseorang, maka kemungkinan akan semakin besar pula peningkatan indeks massa tubuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah remaja yang merupakan siswa di SMK Kesehatan Bhakti Insani Depok dengan jumlah sampel sebanyak 93 orang. Parameter yang digunakan untuk mengukur aktivitas fisik menggunakan kuisioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Analisis data menggunakan SPSS 23. Hasil correlation coefficient antara aktivitas fisik dengan IMT sebesar 0,192 dengan nilai signifikansi 0,065 (p > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa  tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan IMT pada remaja.
INVESTIGATING PHYSIOTHERAPISTS’ KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF EVIDENCE-BASED PRACTICE IN INDONESIA Farahdina Bachtiar; Condrowati Condrowati; Purnamadyawati Purnamadyawati; Rabia Rabia
Indonesian Contemporary Nursing Journal Vol. 8 No. 1 (2023): Volume 8 No. 1 Agustus 2023
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v8i1.27509

Abstract

Introduction: In order to deliver quality care to patients and clients, physiotherapists should implement Evidence Based Practice (EBP) in the area of clinical services. There has been little research into the adoption of EBP among physiotherapists in Indonesia. Aims: This study aims to investigate the attitudes, knowledge, and practice of physiotherapists in Indonesia regarding EBP. Methods: A descriptive, cross-sectional research approach was used to assess physiotherapists' attitudes, knowledge, and practice in Indonesia. An online self-administered questionnaire-based survey containing validated Indonesian versions of the Evidence Based Practice Questionnaire (EBPQ) and sociodemographic variables was distributed to physiotherapists via social media. Results: The questionnaire was completed by 156 physiotherapists, with 73 (46.8 %) men and 83 (53.35 %) women participating. The total EBP Questionnaire (EBPQ) average score was 127.67, with a mean of 5.31 out of 7 (SD = 0.96). The attitude (5.23, S D= 0.95) had the highest EBP score, followed by knowledge (5.25, SD=1.01) and practice (5.23, SD=1.30). Education level (p = 0.001), professional category (p = 0.002), and clinical instructor (p = 0.024) were the characteristics related with increased EBP performance. Conclusion: In summary, physiotherapists in Indonesia have positive attitudes, knowledge, and practices towards EBP. Higher education levels, working as a clinician and educator, and teaching clinical students may all help to enhance EBP implementation.