Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : PURWARUPA Jurnal Arsitektur

KAJIAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR PADA STASIUN TANJUNG PRIUK DAN THEATER JAKARTA TAMAN ISMAIL MARZUKI Yustriana Choiriyani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2020): Purwarupa Vol 4 No 1 Maret 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.615 KB)

Abstract

ABSTRAK. Setiap waktu bangunan selalu berkembang cukup pesat selain sebagai kebutuhan manusia juga sebagai unjuk kemewahan. Berlomba-lomba membuat bangunan terbaik, dengan teknologi modern bangunan apapun dapat didirikan. Bangunan dengan struktur bentang lebar adalah salah satu fenomena yang terjadi karena adanya kebutuhan ruang luas untuk sebuah kegiatan tertentu seperti olah raga, transportasi, dsb. Gaya arsitektur futuristik yang di ikuti berkembang dengan perkembangan teknologi memiliki karakteristik yang mendukung perkembangan kemajuan zaman. Namun tidak semua bangunan yang berdiri pada abad 20 bisa dikatakan bangunan futuristik. Maka Stasiun Tanjung Priuk da Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki sebagai bangunan bentanng lebar akan dikaji penerapan arsitektur futuristiknya. Metode pengkajian menggunakan deskriptif kualitatif berdasarkan data primer berupa dokumentasi langsung dan wawancara, serta data sekunder berupa literatur. Hasilnya, Stasiun Tanjung Priuk bukan arsitektur futuristik karena mennggunaka kosep garis vertikal da horizontal serta massanya maju mundur. Sedangkan Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan arsitektur futuristik baik dari kosep transpara, penggunaan material ekspos, bentuk persegi dan segitiga, dan material kaca dan bajaKata Kunci: Arsitektur Futuristik, Struktur Bentang Lebar, Tipologi Bangunan.ABSTRACT. Buildings always develop quite rapidly other than as human needs as well as a show of luxury. Competing to make the best building, with modern technology any building can be built. Building with a wide span structure is one phenomenon that occurs because of the need for large space for a particular activity such as sports, transportation, etc. The futuristic architectural style that is followed to develop with technological developments has characteristics that support the development of the times. Not all buildings that stood in the 20th century can be said to be futuristic buildings. Therefore Tanjung Priuk and Jakarta Theater Taman Taman Ismail Marzuki's building as a wide building will be studied in the application of its futuristic architecture. The assessment method uses descriptive qualitative based on primary data in the form of direct documentation and interviews, and secondary data in the form of literature. As a result, Tanjung Priuk Station is not a futuristic architecture because it uses vertical and horizontal line concepts and their mass back and forth. Sedagkan Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) is a futuristic architecture both from transparent concept, the use of exposed materials, square and triangle shapes, and glass and steel materialsKeywords: Futuristic Architecture, Wide Span Structure, Building Typology.
PUSAT KAJIAN DAN DOKUMENTASI ARSITEKTUR DI JAKARTA DENGAN PENERAPAN REINTERPRETING TRADITION adi sanjaya; Anisa Anisa; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 3, No 4 (2019): Purwarupa Vol 3 No 4 September 2019
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.757 KB)

Abstract

ABSTRAK.  Indonesia memiliki keanekaragaman bentuk arsitektur nusantara dengan memiliki kekhasan dan daya tarik tersendiri. Dan sekaligus merupakan nilai nasional dan kebanggaan Indonesia. Namun, di era globalisasi ini muncul permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan arsitektur di Indonesia salah satunya adalah masuknya pola arsitektur modern yang diadopsi dari gaya arsitektur Barat. Pentingnya suatu sarana yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan pameran, kajian dan dokumentasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan arsitektur nusantara, yang bertujuan untuk mengenalkan kembali bangunan arsitektur yang telah hilang dan bisa dikembangkan tapi tidak meninggalkan identitas aslinya dari nilai-nilai nusantara. Perlu adanya perkembangan di mana sebuah Pusat Kajian dan Dokumentasi Arsitektur Pusaka di Kota Jakarta perlu diwujudkan untuk mendukung setiap kegiatan tersebut, tidak hanya sebagai sarana atau wadah untuk perkembangan pengetahuan, tapi ini juga benar-benar menjadi pusat yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, perguruan-perguruan ringgi, dan pemerintahan dalam mengenal arti yang sebenernya dalam nilai arsitektur nusantara. Penerapan tema reinterpreting tradition yang menjadi titik acuan dalam rancangan Pusat Kajian dan Dokumentasi Arsitektur Pusaka, menjadi kelebihan dalam rancangan dengan tujuan memunculkan nilai-nilai filosofi terhadap suatu bangunan. Kata Kunci: Dokumentasi Arsitektur, Kajian,  Reinterpreting Tradition ABSTRACT. Indonesia has a diversity of archipelago architecture with its own peculiarities and charms. And at the same time is the national value and pride of Indonesia. However, in this era of globalization problems arise related to the development of architecture in Indonesia one of them is the entry of modern architectural patterns adopted from the style of Western architecture. The importance of a facility that can accommodate exhibition, study and documentation activities and everything related to archipelago architecture, which aims to reintroduce architectural buildings that have been lost and can be developed but not leave their original identity of the values of the archipelago. There needs to be a development where a Center for Study and Documentation of Heritage Architecture in Jakarta City needs to be realized to support each activity, not only as a means or container for the development of knowledge, but this also really become a center that can be utilized by society, Ringgi, and government in recognizing the true meaning in the value of archipelago architecture. The application of the theme of reinterpreting tradition which became the point of reference in the design of Center for Study and Documentation of Heritage Architecture, became an excess in the design with the aim of raising philosophy values to a building. Keywords: Documentation of Architecture, Review, Reinterpreting Tradition   
KAJIAN KONSEP HEALING THERAPEUTIC ARCHITECTURE PADA FASILITAS PENDIDIKAN ANAK-ANAK LUAR BIASA STUDI KASUS: YPAC JAKARTA Nur Fadlilah; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2021): Purwarupa Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Anak-anak luar biasa adalah satu bagian dari masyarakat yang membutuhkan lingkungan yang didesain dengan konsep healing therapeutic tersebut karena keluarbiasaan yang mereka miliki dalam hal pemikiran, psikologis, dan interaksi sosial. Hal tersebut menuntut adanya fasilitas pendidikan yang memadai untuk meningkatkan potensi anak-anak luar biasa dan membantu mereka mengubah keluarbiasaan yang mereka miliki menjadi kepercayaan diri untuk menghasilkan karya-karya yang berguna bagi masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini berusaha mengkaji konsep healing therapeutic pada fasilitas pendidikan anak-anak luar biasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi literatur dan observasi lapangan. Studi kasus yang diambil meliputi bangunan YPAC Jakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan prinsip desain healing therapeutic (Chrysikou) dipadukan dengan prinsip media therapeutic (Holowitz), menghasilkan kajian bahwa: YPAC Jakarta menerapkan konsep healing therapeutic meliputi care in community, design fo domesticity, sosial valorization, integrated with nature, dan therapeutic media.akan tetapi belum sempurna dikarenakan prinsip material alami yang kurang memenuhi. Kata Kunci: healing, therapeutic, fasilitas, pendidikan, anak-anak luar biasa ABSTRACT. Extraordinary children are a part of society who need an environment designed with the concept of healing therapeutic because of the extraordinary they have in terms of thought, psychology, and social interactions. This requires adequate educational facilities to increase the potential of extraordinary children and help them turn their extraordinaryness into self-confidence to produce useful works for the community. Based on this background, this study seeks to examine the concept of healing therapeutic in educational facilities for special children. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data collection method is done by using literature study and field observation. The case studies taken include the YPAC Jakarta building. The analysis was conducted using a healing therapeutic (Chrysikou) design principle approach combined with the principles of therapeutic media (Holowitz), resulting in a study that: YPAC Jakarta applies the concept of healing therapeutic including care in community, design for domesticity, social valorization, integrated with nature, and therapeutic media .will but not perfect due to the inadequate principle of natural materials.Keywords: healing, therapeutic, facilities, education, extraordinary children
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA STASIUN KERETA API ANTAR KOTA Studi Kasus Stasiun Bandung, Stasiun Gambir, dan Stasiun Pasar Senen Shabika Amany Putri; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2020): Purwarupa Vol 4 No 2 September 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Kereta Api merupakan moda transportasi darat berbasis jalan rel. Penggunanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari berbagai lapisan daerah di Indonesia dan dengan perilaku-perilaku yang berbeda pula. Pada bangunan Stasiun hubungan antar pengguna dan bangunan harus terjalin dengan baik. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menghasilkan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, dan menciptakan seperangkat kategori. Penelitian ini mengeksplorasi dan mengklarifikasi mengenai suatu fenomena atau keadaan lapangan, dengan jalan mendeskripsikan fenomena untuk menghasilkan gambaran Arsitektur Perilaku pada Stasiun Antar Kota Pasar Senen, Gambir, dan Bandung. Setelah melakukan analisis menggunakan faktor-faktor dalam arsitektur perilaku terhadap stasiun kereta api. Desain pada bangunan stasiun yang dibuat pasti berbeda pada studi kasus yang dibahas. Pada bangunan Stasiun Bandung sirkulasi di dalam bangunan dibuat dengan baik, hanya saja luas dari sirkulasi yang ada kurang memadai, dilihat dari aktivitas stasiun yang padat. Karena hal tersebut membuat pengguna Stasiun Bandung sadar akan keadaan tersebut dan memilih untuk menyesuaikan diri terhadap fasilitas yang disediakan. Berbeda dengan Stasiun Bandung, Stasiun Gambir dan Pasar senen justru sebaliknya. Pada Stasiun Gambir dan Pasar senen fasilitas di stasiun lebih menyesuaikan pada pengguna. Seperti di Stasiun Gambir, pengelola akan melakukan perubahan kebijakan berupa penggunaan pintu utara dan selatan. Karena awalnya pintu selatan hanya digunakan untuk kereta kelas bisnis dan eksekutif dan pintu utara untuk kereta ekonomi. Namun kini kedua pintu dapat diakses untuk kedua jenis kelas. Sedangkan di Stasiun Pasar Senen yang menjadi yang selalu dipadati penumpang terutama saat menjelang idul fitri. Stasiun Pasar Senen baru-baru ini meluaskan ruang tunggu pada area cek tiket dan beberapa renovasi untuk melebarkan ruang loket, serta ruang cetak tiket. Ini menunjukan adanya penyesuaian desain bangunan terhadap perilaku pengguna. Kata Kunci: arsitektur, perilaku, stasiun, kereta api ABSTRACT. After conducting an analysis using factors in the behavioural architecture of the train station. The design of the station building made must be different in the case studies discussed. In the Bandung Station building, the circulation inside the building is well made, it's just that the area of the existing circulation is inadequate, seen from the dense activity of the station. Because this makes Bandung Station users aware of the situation and chooses to adjust to the facilities provided. In contrast to Bandung Station, Gambir Station and Pasar Senen are the opposite. At Gambir Station and Pasar Senen, the facilities at the station are more suitable for the user. Like at Gambir Station, the manager will make policy changes in the form of using the north and south gates. Because initially the south door was only used for business and executive class trains and the north door for economy trains. But now both doors are accessible for both class types. Meanwhile, at Pasar Senen Station, which is always packed with passengers, especially just before Eid. Pasar Senen Station has recently expanded the waiting room at the ticket check area and made several renovations to expand the counter rooms, as well as the ticket printing room. This shows that there are building design adjustments to user behaviour. Keywords: journal, architecture, behaviour, stations, trains 
PENERAPAN KONSEP RAMAH ANAK PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA Reza Adji Rinaldi; Lily Mauliani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2017): Purwarupa Vol 1 No 1 Maret 2017
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.167 KB)

Abstract

ABSTRAK. Kebutuhan akan tempat tinggal, terbatasnya lahan, serta tingginya harga jual di Jakarta berdampak pada pemanfaatan lahan kecil sebagai tempat tinggal yang menciptakan kawasan kumuh dan tidak tertata. Lingkungan yang kumuh akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang seorang anak. Anak-anak dalam taraf tumbuh kembang memerlukan tempat tinggal dengan sarana dan fasilitas layak dari segi keamanan, kenyamanan, kesehatan. Solusinya adalah menciptakan hunian yang nyaman dan aman bagi anak-anak dengan membuat hunian vertikal (rumah susun) berkonsep ramah anak dengan ruang terbuka hijau untuk sarana bermain dan olah raga. Konsep ramah anak meliputi aspek dalam dan luar bangunan. Kata Kunci: rumah susun, konsep ramah anak, Jakarta ABSTRACT. The needs for dwelling, limitation of land, and high price in Jakarta impact on limited land use and create slums and disorganized settlement. Slums affect children growth poorly. Children who still in early stages of growth need a proper place for living with facilities and infrastructures that provides security, comfort, and health. The solution is making comfortable and secure residence for children by creating vertical housing with children friendly concept and green space for playing and sport. The concept of child-friendly which applied in vertical housing including the indoor and outdoor building’s aspects. Children friendly concept includes inside and outside building. Keywords: vertical housing, children-friendly concept, Jakarta.
KAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN PASAR IKAN DI MUARA BARU Rivan Bryan Tirta; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2020): Purwarupa Vol 4 No 2 September 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fator-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ruang oleh pedagang dan pembeli yang meliputi atribut perilaku Sosialitas (sociality), Adaptabilitas (Adaptability), Aktivitas (activity), Aksesibilitas (accessibility), Kontrol (Teritorialitas). Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data para pedagang dan pembeli pasar. Terdapat tiga langkah dalam penelitian ini. Penelitian ini berkonsentrasi pada aktivitas antara pedagang dan pembeli yang terjadi diantara bangunan inti dengan luar bangunan, aktivitas terbanyak terjadi pada saat jual beli dan drop barang yang bertepatan pada area luar bangunan inti, tempat ini didominasi oleh para pedagang dan pembeli luar daerah tersebut yang mempengaruhi Atribut Perilaku. Aspek sosialitas pada Pasar Ikan Muara Baru menentukan kenyamanan pengguna pasar. Aspek adaptabilitas pada Pasar Muara Baru dinilai dari empat adaptabilitas karir  yaitu kepedulian karir, pengendalian karir, keingintahuan karir, dan keyakinan karir. Pasar Muara Baru memerlukan  fasilitas penunjang sirkulasi dalam bangunan yang akan memenuhi dua faktor yang belum terpenuhi yaitu: kemudahan, keselamatan dan kegunaan. Sarana dan prasarana yang tersedia meliputi listrik, air bersih, sanitasi air hujan dan limbah, drainage, pengelolaan sampah, pengelolaan barang pedagang, jaringan telepon, dan ruang gudang. Tingkat teritorialitas menunjukkan empat tingakatan transaksi jual beli. Kata Kunci: Pasar Ikan, Arsitektur Perilaku, Atribut Perilaku, Pasar Ikan Muara Baru ABSTRACT. The purpose of this study was to determine the factors that influence Fator utilization of space by merchants and buyers that include behavioral attributes of socialit), adaptability, activity, accessibility, kontrol (territoriality).The research approach is descriptive qualitative with data sources of market traders and buyers. There are three steps in this research. This study concentrates on the activities between traders and buyers that occur between the core building and the outside of the building, the most activity occurs at the time of buying and selling and dropping of goods which coincide in the area outside the core building, this place is dominated by traders and buyers outside the area which affect the behavior attributes. Sociality aspects in Muara Baru Fish Market determines the user's convenience market. The adaptability aspect of the Muara Baru Market is assessed from four career adaptabilities, namely career awareness, career control, career curiosity, and career confidence. Muara Baru Market requires circulation support facilities in buildings that will fulfill two unfulfilled factors, namely: convenience, safety and usability. The facilities and infrastructure available include electricity, clean water, sanitation for rainwater and waste, drainage, waste management, management of merchant goods, telephone networks and warehouse space. The territorial level shows the four levels of buying and selling transactions. Keywords: Fish market, behavioral architecture, behavioral attributes, Muara Baru Fish Market
PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA DI CIREUNDEU DENGAN PENDEKATAN ANALOGI Agam Didik Ramadhan; Ari Widyati Purwantiasning; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 3, No 3 (2019): Purwarupa Vol 3 No 3 Special Edition#2 Juli 2019
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2784.209 KB)

Abstract

ABSTRAK. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan sebuah sarana yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta berfungsi untuk mewadahi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan mengakses data yang diperlukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mewujudkan suatu Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan pendekatan analogi yang membuka wawasan terhadap perencanaan dan perancangan perpustakaan di Indonesia. Rumusan permasalahan perancangan pencarian pengetahuan, bagaimana Perpustakaan dapat menjadi menjadi landmark di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta, bagaimana menerapkan pendekatan analogi dalam desain Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode yang digunakan dalam laporan ini menggunakan metode pengumpulan data, analisa, dan penusunan konsep. Dengan hal tersebut, maka Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta ini nantinya diharapkan menjadi Pepustakaan yang dapat mewadahi kebutuhan ruang dan menjadi landmark sehingga meningkatkan minat baca akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta di Cirendeu.Kata Kunci : Perpustakaan, Pusat, Universitas, Muhammadiyah, JakartaABSTRACT. Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta is a means provided for the maintenance and use of book collections. Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta serves to accommodate various activities related to reading and accessing data required by all student of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta. The purpose of this project is to plan a Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta with an analogical approach as an insight into the knowledge of library planning in Indonesia. The formulation of the problem is knowledge research, how the Library can become a landmark in the Univrsitas Muhammadiyah Jakarta how to apply the analogical approach in the design of Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta. The methods in this report archived by data collection, analysis, and conceptualization methods. With that, the Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta is later expected to become a library that can accommodate the needs of space and become a landmark that increases academic reading interest in reading academics Univrsitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu.Keywords : Library, Central, University, Muhammadiyah, Jakarta
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA MASJID DARUL ULUM PAMULANG Ahmad Faisal; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2022): Purwarupa Vol 6 No 1 September 2022
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.6.2.45-52

Abstract

Masjid adalah tempat peribadatan bagi umat islam, merupakan tempat suci dimana umat islam melaksanakan kewajiban sholat berjamaah, dzikir, I’tikaf dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta. masjid yang kurang nyaman membuat proses ibadah di dalamnya menjadi tidak terlalu khusyu. Pendekatan arsitektur bioklimatik adalah solusi yang memanfaatkan sumber daya alam eksisting Dengan mengetahui apa saja penerapan arsitektur bioklimatik pada bangunan masjid, dan Mengetahui aspek-aspek pada bangunan masjid yang terpengaruh langsung pada arsitektur bioklimatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, yaitu untuk mengetahui penerapan konsep arsitektur bioklimatik. Sehingga dalam prinsip bioklimatik yaitu core, orientasi, penempatan jendela, balkon, ruang transisi, desain dinding, lanskap, desain pasif dan penyekatan panas pada lantai dapat diaplikasikan dengan secara baik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah metode survei data dengan mengumpulkan data yang diambil dari buku, catatan, arsip, dan literatur dari penelitian sebelumnya. Dengan Hasil dari bioklimatik yaitu core, orientasi, penempatan jendela, balkon, ruang transisi, desain dinding, lanskap, desain pasif dan penyekatan panas pada lantai.
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA BANGUNAN RESORT STUDI KASUS : BHOTANICA KHAO YAI, THAILAND ramasasti gustianingrum; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2022): Purwarupa Vol 6 No 1 September 2022
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.6.2.73-78

Abstract

Peningkatan suatu kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang adalah salah satu ciri dari perkembangan sebuah kota besar. Pada era globalisasi saat ini, smartphone merupakan aktivitas hiburan sesaat yang dilakukan oleh kebanyakan orang dalam waktu senggang. Namun, hal itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hiburannya, sehingga kebanyakan orang mencari suasana baru untuk mengatasi kejenuhannya yang dapat menunjang kenyaman dan fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas hiburan. Solusinya adalah dengan menciptakan sebuah tempat tinggal sementara yang setidaknya di dalamnya terdapat lima jenis pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang prinsip dari desain arsitektur modern tropis melalui parameter-parameter konsep desain arsitektur modern tropis pada bangunan resort. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penerapan konsep arsitektur modern tropis melibatkan bentuk bangunan, fasad bangunan, dan material bangunannya yang memiliki keterkaitan antara desain bangunan terhadap iklim. 
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN WISATA AIR (STUDI KASUS: OCEAN PARK BSD annisa intan ramadiani; Finta Lissimia
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1 (2023): Purwarupa Vol 7 No 1 Maret 2023
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.7.1.63-72

Abstract

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komponen-komponen arsitektur perilaku pada wisata air pada Ocean Park BSD, dengan memperhatikan pengaruh komponen setting ruang berupa warna, bentuk dan ukuran ruang pada perilaku yang dihasilkan oleh kelompok pengguna pengunjung dan karyawan.  Jenis penelitian  ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskritif dengan sumber data yang didapatkan berupa data sekunder maupun primer. Hasil dari analisis ketiga studi kasus pada warna kebanyakan menggunakan warna cerah pada wahana kolam maupun wahana permainan, seperti menggunakan warna merah dengan kesan berani, warna kuning dengan kesan riang, warna orange dengan memberikan kesan semangat dan juga warna biru yang memberikan kesan tenang. Warna-warna tersebut dapat mempengaruhi perilaku pengunjung dan karyawan dengan berperilaku lebih aktif pada wisata air ini. Untuk bentuk dan ukuran pada ketiga studi kasus kebanyakan pada bentuk menggunakan area yang terbuka, serta perbedaan ukuran pada ketinggian maupun kedalaman yang berbeda-beda, sehingga pada perilaku yang dihasilkan pengunjung dan karyawan juga berbeda-beda sesuai dengan ukuran yang ada. Hal yang sudah dijelaskan diawal menunjukan bahwa adanya penyesuaian desain wahana air waterpark ini terhadap perilaku pengguna.Kata Kunci: arsitektur perilaku, bentuk, ukuran, warna, wisata air ABSTRACT. The purpose of this study is to determine the behavioral architectural components of water tourism from three case studies, taking into account the influence of spatial components in the form of color, shape and size of space on the behavior produced by groups of visitors and employees. This type of research uses qualitative methods with a descriptive approach with secondary and primary data sources. The results of the analysis of the three case studies on color mostly use bright colors on pool rides and rides for games, such as using red with a bold impression, yellow with a cheerful impression, orange with a spirited impression and also blue with a calm impression. These colors can affect the behavior of visitors and employees by behaving more actively in this water tour. For the shape and size of the three case studies, most of the forms use open areas, as well as differences in size at different heights and depths, so that the resulting behavior of visitors and employees also varies according to existing sizes. The things that have been explained earlier show that there is an adjustment in the design of this waterpark water vehicle to user behavior.Keywords: behavior architecture, shape, size, color, water tourism