Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi

Aktifitas Aktraktan Formula Salep Minyak Atsiri Seledri (Apium graviolens L.) terhadap Lalat Buah (Batocera spp) di Kebun Pare Budi Untari; Petrus Chanel Aprianto; Sari Meisyayati
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.648 KB)

Abstract

Kairomon bergapten yang dikandung tanaman seledri memiliki aktifitas atraktan bagi lalat buah sehingga dapat mengendalikan hama tanaman buah. Untuk itu perlu diteliti bentuk formula sediaan atraktan minyak atsiri dan ekstrak tanaman seledri yang dapat bertahan lama untuk mengendalikan lalat buah serta aktifitas aktraktan dari masing-masing formula tersebut. Pada penelitian ini dibuat formula salep dengan metode pelebaran dari minyak atsiri dengan 3 konsentrasi yaitu 0,25%, 0,5% dan 1% dengan basis salep cera alba, vaselin putih dan pengawet nipagin-nipasol. Selanjutnya sediaan salep diuji aktifitas aktraktan pada kebun pare selama 4 minggu dengan interval pengamatan parameter berupa jumlah lalat buah setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan formula salep minyak atsiri memiliki aktifitas atraktan pada seluruh periode waktu pengujian. Aktifitas tersebut meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri.
Analisis Kandungan Senyawa Kloramfenikol pada Sediaan Tetes Mata Sampel Nama Dagang di Kota Palembang dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Mauizatul Hasanah; Budi Untari; Cintia Afrilianti
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.359 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis kadar kloramfenikol pada sediaan tetes mata sampel nama dagang yang dijual di apotek kota Palembang dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata secara kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) pada fase terbalik dengan detektor ultraviolet pada panjang gelombang 273,4 nm. Fase diam yang digunakan adalah kolom C18, fase gerak metanol:larutan asam asetat glasial 0,1% (75:25) dengan laju alir 1,0 ml/menit. Penentuan linearitas dengan kurva baku menunjukkan hubungan yang linier antara luas puncak dan baku kloramfenikol dengan konsentrasi 5-25 mg/L (r=0,998). Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y=39020,92x + 196296. Uji presisi memberikan hasil nilai koefisien variasi sebesar 6,09%. Nilai limit of detection (LOD) sebesar 1,4920 mg/L dan nilai limit of quantitation (LOQ) sebesar 4,9734 mg/L. Uji akurasi memberikan hasil nilai persen perolehan sebesar 100,71%. Hasil penetapan kadar kloramfenikol dalam sediaan tetes mata ialah sampel A, B, dan C sebesar 100,75%, 102,64%, 105,29%. Berdasarkan pengujian, sampel tetes mata dengan kriteria harga dan volume memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi V.
Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Kandungan Jenis Asam Lemak dalam Minyak yang Dipanaskan dengan MetodeTitrasi Asam Basa dan Kromatografi Gas Budi Untari; Miksusanti; Al Ainna
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.802 KB)

Abstract

Asam lemak bebas merupakan parameter penentu mutu minyak goreng sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas pada minyak goreng serta untuk melihat kandungan asam lemak pada minyak goreng akibat pengaruh pemanasan. Penentuan kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa dan kandungan asam lemak dilakukan dengan metode kromatografi gas. Sampel dipanaskan dengan variasi waktu 5 dan 15 menit dengan masing-masing suhu 80, 100, 150 dan 200°C. Kadar asam lemak bebas dikatakan normal atau aman jika tidak melebihi nilai kadar asam lemak bebas SNI yaitu 0,30%. Hasil analisis kadar asam lemak bebas kontrol masih aman atau normal <0,30%, sampel waktu 5 menit masih aman atau normal <0,30%. Sampel waktu 15 menit dengan suhu 80 dan 100°C masih aman atau normal. Sampel suhu 150 dan 200°C tidak aman atau tidak normal >0,30%. Waktu pemanasan dan suhu pemanasan dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas. Hasil analisis kromatografi gas kandungan asam lemak kontrol (sebelum pemanasan) terdapat 17 jenis asam lemak dengan kandungan tertinggi asam oleat 44,39% dan asam palmitat 38,28%. Sampel yang paling rusak yaitu waktu pemanasan 15 menit dengan suhu 200°C memiliki 17 jenis asam lemak dan kandungan asam oleat menurun menjadi 41,86% sedangkan asam palmitat meningkat menajadi 39,28%. Berdasarkan analisis SPSS dan Minitab lama waktu pemanasan dan tinggi suhu pemanasan berpengaruh nyata terhadap peningkatan kadar asam lemak bebas dari minyak goreng.