Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Lembaran Ilmu Kependidikan

ANALISIS IDENTITAS PARADOKS ANTARA PLURALISME DAN UNIVERSALISME DALAM KARYA SENI LUKIS KONTEMPORER MAHASISWA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI LUKIS SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Utomo, Kamsidjo Budi; Mujiono, Mujiono
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 44, No 1 (2015): Lembaran Ilmu Kependidikan: April 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perwujudan bentuk gaya dan makna simbolik karya mahasiswa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan karya mahasiswa, dan pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural  dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik dengan kondisi  adanya wacana identitas yang paradoks antara universalisme dan pluralisme. Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah  deskriptif kualitatif dengan lebih mengutamakan eksplanasi pada temuan emprik sehingga dihasilkan kesimpulan yang valid. Teknik pengumpulan data yang melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan pendokumentasian. Teknis analisis data dilakukan secara induktif dengan model siklus interaktif melalui proses reduksi, penyajian, verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa  karya mahasiswa lebih bersubject matter persoalan keseharian, subjek representatif, simbolik dengan pertimbangan  formalistik,  Pluralisme atau posmodern  hanya dimaknai dengan lokalitas bukan mempertanyakan lokalitas itu sendiri sehingga akhirnya  terjebak kepada  pengungkapan atau merayakan gaya modern. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa seni rupa FBS Unnes dalam menemukan identitas jati diri estetik dalam situasi berkembangnya identitas yang paradoks antara  universalisme dan pluralisme pada konteks peningkatan kualitas pembelajaran seni lukis meliputi faktor internal dan eksternal. Internal mahasiswa  meliputi keterbatasan pengetahuan, keterbatasan teknik yang dimiliki, berkaya beracuan hanya pada katalog, tingkat  kepekaan estetik, mengejar efisiensi waktu, dan mengejar identitas estetik. Eksternal  eksternal mahasiswa meliputi akses minimnya galeri di Semarang yang secara kontinu melakukan pameran, lesunya pasar seni lukis, dan teknologi yang telah berkembang.Pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural   dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik  adalah saling mempengaruhiThe purpose of this study was to find out the embodiment form of style and symbolic meaning by students, the factors that affect the process of creating works of students, and the pattern of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty Language and Art Semarang State University in the framework of the search for identity aesthetic discourse conditions the paradoxical identity between universalism and pluralism. The research approach used is a qualitative descriptive with more emphasis on finding emprik explanation so that the resulting conclusions are valid. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Technical analysis of the data conducted inductive model interactive cycle through the reduction process, presentation, verification. The results showed that students work more ber the subject matter of daily issues, the subject representative, symbolic with formalistic considerations, postmodern pluralism or locality not only meant to question the locality itself so that finally stuck to the disclosure or celebrate a modern style. What factors are affecting the art students of the Faculty of Language and Art Semarang State University in discovering the identity of an aesthetic identity in the paradoxical situation of the development of identity between universalism and pluralism in the context of improving the quality of teaching art include internal and external factors. Internal students include lack of knowledge, the limitations of the techniques that are owned, guided work only on the catalog, aesthetic sensitivity level, the pursuit of efficiency of time, and the pursuit of aesthetic identity. External students include lack of access gallery in Semarang who continuously do exhibitions, sluggish art market, and the technology has evolved. Patterns of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty of Language and Arts Semarang State University in the framework of the search for identity is the aesthetic interplay.
PELATIHAN KETRAMPILAN BERKARYA SENI KOLASE, MOZAIK, DAN MONTASE PADA GURU-GURU SD KECAMATAN KARANGAWEN DEMAK Utomo, Kamsidjo Budi; Mujiono, Mujiono
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 44, No 2 (2015): Lembaran Ilmu Kependidikan: September 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kolase, mozaik, dan montase. Lokasi pelaksanaan di TK Pembina Kota Semarang. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru Gugus PAUD  Srikandi 03 Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang. Metode kegiatan ini dilakukan secara ceramah, tanya jawab, diskusi, dan workshop. Tim pelaksana adalah dua dosen seni rupa Unnes dengan dibantu oleh seorang mahasiswa. Kegiatan ini dapat terlaksana karena dukungan dari kepala sekolah TK Pembina, Dinas Pendidikan Kota Semarang, dan LP2M, serta Fakultas Bahasa dan Seni Unnes.Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah para peserta yang berjumlah 30 orang guru telah meningkat pemahaman, pengetahuan, dan wawasannya  terhadap kolase, mozaik, dan montase.  Para peserta juga  telah meningkat ketrampilannya  dalam berkarya kolase, mozaik, dan montase.  Secara keseluruhan kualitas estetik karya yang telah dihasilkan sudah memenuhi standar estetika yang baik namun belum begitu optimal. Hal ini bisa terjadi karena dalam pelatihan guru-guru  banyak yang kehabisan waktu untuk menyelesaikan di tempat pelatihan sehingga saat dikerjakan di rumah guru-guru berpraktik kolase, mozaik, dan montase kurang adanya pendampingan dari pelaksana. Ketika diadakan evaluasi karya, para peserta akhirnya memahami letak kurang estetikanya karya yang telah dihasilkan. Namun demikian, secara keseluruhan mereka sangat antusias dan senang dengan diadakannya kegiatan pelatihan seperti ini. Bahkan mereka  meminta agar kegiatan semacam ini dilaksanakan secara berkelanjutan.The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills collages, mosaics, and montage. Locations implementation in kindergarten Trustees Semarang. The targets of this activity is the cluster PAUD teachers Srikandi 03 Mungkur Gajah District of Semarang. The method of this activity conducted lectures, discussion, discussions, and workshops. The design team is two lecturers art Unnes assisted by a student. This activity is made possible by the support of the kindergarten principal Trustees, Semarang City Department of Education, and LP2M, as well as the Faculty of Language and Art Unnes. The results obtained in these activities is the participants who were 30 teachers has increased understanding, knowledge, and insights on the collage, mosaic, and montage. The participants also have improved their skills in creating collages, mosaics, and montage. The overall aesthetic quality of the works that have been produced already meet the aesthetic standards are good but not so optimal. This can happen because in the training of teachers much run out of time to complete the training in place so that when done at home practicing teachers collages, mosaics, and a montage of lack of assistance from the implementers. When an evaluation work, the participants finally understand the layout less aesthetic works that have been produced. However, overall they are very excited and pleased with the holding of such training activities. In fact, they requested that this kind of activity carried out in a sustainable manner.
ANALISIS IDENTITAS PARADOKS ANTARA PLURALISME DAN UNIVERSALISME DALAM KARYA SENI LUKIS KONTEMPORER MAHASISWA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI LUKIS SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Utomo, Kamsidjo Budi; Mujiono, Mujiono
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 44, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v44i1.6667

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perwujudan bentuk gaya dan makna simbolik karya mahasiswa, faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan karya mahasiswa, dan pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural  dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik dengan kondisi  adanya wacana identitas yang paradoks antara universalisme dan pluralisme. Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah  deskriptif kualitatif dengan lebih mengutamakan eksplanasi pada temuan emprik sehingga dihasilkan kesimpulan yang valid. Teknik pengumpulan data yang melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan pendokumentasian. Teknis analisis data dilakukan secara induktif dengan model siklus interaktif melalui proses reduksi, penyajian, verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa  karya mahasiswa lebih bersubject matter persoalan keseharian, subjek representatif, simbolik dengan pertimbangan  formalistik,  Pluralisme atau posmodern  hanya dimaknai dengan lokalitas bukan mempertanyakan lokalitas itu sendiri sehingga akhirnya  terjebak kepada  pengungkapan atau merayakan gaya modern. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa seni rupa FBS Unnes dalam menemukan identitas jati diri estetik dalam situasi berkembangnya identitas yang paradoks antara  universalisme dan pluralisme pada konteks peningkatan kualitas pembelajaran seni lukis meliputi faktor internal dan eksternal. Internal mahasiswa  meliputi keterbatasan pengetahuan, keterbatasan teknik yang dimiliki, berkaya beracuan hanya pada katalog, tingkat  kepekaan estetik, mengejar efisiensi waktu, dan mengejar identitas estetik. Eksternal  eksternal mahasiswa meliputi akses minimnya galeri di Semarang yang secara kontinu melakukan pameran, lesunya pasar seni lukis, dan teknologi yang telah berkembang.Pola hubungan lingkungan akademik,  sosial,  dan kultural   dalam kaitan proses penciptaan yang dilakukan oleh mahasiswa seni rupa  FBS Unnes dalam rangka pencarian jati diri estetik  adalah saling mempengaruhiThe purpose of this study was to find out the embodiment form of style and symbolic meaning by students, the factors that affect the process of creating works of students, and the pattern of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty Language and Art Semarang State University in the framework of the search for identity aesthetic discourse conditions the paradoxical identity between universalism and pluralism. The research approach used is a qualitative descriptive with more emphasis on finding emprik explanation so that the resulting conclusions are valid. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation. Technical analysis of the data conducted inductive model interactive cycle through the reduction process, presentation, verification. The results showed that students work more ber the subject matter of daily issues, the subject representative, symbolic with formalistic considerations, postmodern pluralism or locality not only meant to question the locality itself so that finally stuck to the disclosure or celebrate a modern style. What factors are affecting the art students of the Faculty of Language and Art Semarang State University in discovering the identity of an aesthetic identity in the paradoxical situation of the development of identity between universalism and pluralism in the context of improving the quality of teaching art include internal and external factors. Internal students include lack of knowledge, the limitations of the techniques that are owned, guided work only on the catalog, aesthetic sensitivity level, the pursuit of efficiency of time, and the pursuit of aesthetic identity. External students include lack of access gallery in Semarang who continuously do exhibitions, sluggish art market, and the technology has evolved. Patterns of relationships academic environment, social, and cultural in terms of the creation process is done by art students of the Faculty of Language and Arts Semarang State University in the framework of the search for identity is the aesthetic interplay.
PELATIHAN KETRAMPILAN BERKARYA SENI KOLASE, MOZAIK, DAN MONTASE PADA GURU-GURU SD KECAMATAN KARANGAWEN DEMAK Utomo, Kamsidjo Budi; Mujiono, Mujiono
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 44, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v44i2.6676

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kolase, mozaik, dan montase. Lokasi pelaksanaan di TK Pembina Kota Semarang. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru Gugus PAUD  Srikandi 03 Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang. Metode kegiatan ini dilakukan secara ceramah, tanya jawab, diskusi, dan workshop. Tim pelaksana adalah dua dosen seni rupa Unnes dengan dibantu oleh seorang mahasiswa. Kegiatan ini dapat terlaksana karena dukungan dari kepala sekolah TK Pembina, Dinas Pendidikan Kota Semarang, dan LP2M, serta Fakultas Bahasa dan Seni Unnes.Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah para peserta yang berjumlah 30 orang guru telah meningkat pemahaman, pengetahuan, dan wawasannya  terhadap kolase, mozaik, dan montase.  Para peserta juga  telah meningkat ketrampilannya  dalam berkarya kolase, mozaik, dan montase.  Secara keseluruhan kualitas estetik karya yang telah dihasilkan sudah memenuhi standar estetika yang baik namun belum begitu optimal. Hal ini bisa terjadi karena dalam pelatihan guru-guru  banyak yang kehabisan waktu untuk menyelesaikan di tempat pelatihan sehingga saat dikerjakan di rumah guru-guru berpraktik kolase, mozaik, dan montase kurang adanya pendampingan dari pelaksana. Ketika diadakan evaluasi karya, para peserta akhirnya memahami letak kurang estetikanya karya yang telah dihasilkan. Namun demikian, secara keseluruhan mereka sangat antusias dan senang dengan diadakannya kegiatan pelatihan seperti ini. Bahkan mereka  meminta agar kegiatan semacam ini dilaksanakan secara berkelanjutan.The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills collages, mosaics, and montage. Locations implementation in kindergarten Trustees Semarang. The targets of this activity is the cluster PAUD teachers Srikandi 03 Mungkur Gajah District of Semarang. The method of this activity conducted lectures, discussion, discussions, and workshops. The design team is two lecturers art Unnes assisted by a student. This activity is made possible by the support of the kindergarten principal Trustees, Semarang City Department of Education, and LP2M, as well as the Faculty of Language and Art Unnes. The results obtained in these activities is the participants who were 30 teachers has increased understanding, knowledge, and insights on the collage, mosaic, and montage. The participants also have improved their skills in creating collages, mosaics, and montage. The overall aesthetic quality of the works that have been produced already meet the aesthetic standards are good but not so optimal. This can happen because in the training of teachers much run out of time to complete the training in place so that when done at home practicing teachers collages, mosaics, and a montage of lack of assistance from the implementers. When an evaluation work, the participants finally understand the layout less aesthetic works that have been produced. However, overall they are very excited and pleased with the holding of such training activities. In fact, they requested that this kind of activity carried out in a sustainable manner.