Herdy Munayang
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

PROFIL LANJUT USIA DENGAN DEPRESI YANG TINGGAL DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH MANADO Ballo, Ivone R; Kaunang, Theresia M D; Munayang, Herdy; Elim, Christoffel
Jurnal Biomedik : JBM Vol 4, No 1 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.1.2012.753

Abstract

Abstract: According to the World Health Organisation, depression is still a serious public health problem. Depression is a mood disorder due to a disturbance in human functions related to sad feelings that can occur in every individual, including the elderly. The purpose of this study was to find out the profile of the elderly living in BPLU Senja Cerah (Senior Citizens Home) Manado who suffered from depression. This was an observational study with a cross-sectional design. Samples were all elderly, living in the BPLU Senja Cerah that were willing and able to become respondents, and fulfiled the inclusive and exclusive criteria, including signing informed consents and not suffering from any chronic diseases, such as strokes or cardiac diseases. The study showed that depression was mostly found at the ages of 61-74 years (25%) and after 1-6 months of staying in BPLU Senja Cerah (21.3%); the occurence of depression was higher in females (29.8% of total respondents); and the most frequent type was mild depression (30.4%). Conclusion: in BPLU Senja Cerah Manado, the respondents who most suffered from depression were in the following categories: the ages of 61-74 years, females, mild types of depression, and having stayed 1-6 months at the center. Keywords: depression, elderly, prevalence of depression  Abstrak: World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa depresi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Depresi adalah gangguan mood dimana terganggunya fungsi manusia berkaitan dengan alam dan perasaan yang sedih. Gangguan depresi dapat terjadi pada semua individu, termasuk lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan depresi pada lanjut usia yang tinggal di Balai Penyatunan Lanjut Usia (BPLU) Senja Cerah Manado. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasi dengan deain potong lintang. Sampel penelitian ialah semua lanjut usia yang tinggal di BPLU Senja Cerah Manado yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, antara lain bersedia dan bisa menjadi responden serta menandatangani informed consent, dan tidak menderita penyakit kronik seperti stroke atau gangguan jantung. Depresi paling banyak dialami pada kelompok umur 61-74 tahun (25,5%), telah berdiam di BPLU Senja Cerah selama 1-6 bulan (21,3%), berjenis kelamin perempuan (29,8%), dengan tingkat depresi ringan yang terbanyak (30,4%). Simpulan: pada lanjut usia yang tinggal di Balai Penyatunan Lanjut Usia (BPLU) Senja Cerah Manado depresi ditemukan terbanyak pada usia 61-74 tahun, jenis kelamin perempuan, jenis depresi ringan, dengan masa tinggal 1-6 bulan. Kata kunci : Depresi, lanjut usia, prevalensi depresi
PROFIL KEPRIBADIAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI YANG BELUM MENYELESAIKAN STUDI TAHAP AKADEMIK SELAMA LEBIH DARI ENAM TAHUN BERDASARKAN MMPI-2 Sinamo, Santu Joseph; Suak, Dicky; Munayang, Herdy
Jurnal Biomedik : JBM Vol 1, No 2 (2009): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.1.2.2009.816

Abstract

Abstract: Theoretically each profesion has a certain preferential personality. Albeit, it does not mean that to become a medical doctor (MD) needs a special certain personality.  However, it is suggested that some personalities be identified which are non supportive (high risk for dificulties) of the learning process to become a medical doctor. The aim of this study is to find out the personality profiles of students of the Medical Faculty of the  University of Sam Ratulangi (UNSRAT) that have not for some reason, finished the academic stages for more than six years by using Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2). Methods: This was a cross-sectional study. Data were collected by using questionnaires and evaluation forms of the MMPI-2. We selected 34 students that had not passed the academic stages, but had been students of the Medical Faculty UNSRAT for more than six years. The result showed that based on sociodemographic, academic, and MMPI-2 profile characteristics, 47.06% of the students had specific non-supportive personalities. Keywords: medical doctor, MMPI-2, academic stages, personality     Abstrak: Secara teoritis setiap bidang profesi memiliki kesesuaian dengan beberapa ciri kepribadian tertentu. Hal tersebut tidak berarti bahwa untuk calon dokter diperlukan kualifi-kasi kepribadian tertentu yang khas secara kaku. Meskipun demikian, perlu kiranya untuk dapat di identifikasi berbagai aspek kepribadian yang kurang mendukung (berisiko tinggi untuk terjadinya kesulitan) dalam menjalani pendidikan dokter. Tujuan. mengetahui profil kepribadian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang belum menye-lesaikan studi tahap akademik lebih dari enam tahun berdasarkan Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2). Metode. Penelitian menggunakan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar penilaian MMPI-2 terhadap 34 orang mahasiswa yang belum menyelesaikan studi akademik selama lebih dari enam tahun. Hasil. Dari penelitian berdasarkan karakteristik sosiodemografi, karakteristik akademik dan karakteristik profil MMPI-2 didapatkan bahwa 47,06% mahasiswa memiliki beberapa ciri kepribadian spesifik yang kurang suportif. Kata kunci: dokter, MMPI-2, tahap akademik, kepribadian
PENGARUH SINDROMA DEPRESI TERHADAP DISFUNGSI EREKSI Hutagalung, Andre; Elim, Christoffel; Munayang, Herdy
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 1, No 2 (2009): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.1.2.2009.818

Abstract

Abstract: Normal sexual function is a bio-psycho-social process which is significantly related to the quality of life (QOL). Any disturbance in one of the components can be a disaster in sexual life.  Erectile dysfunction is a disability to get an erection or to maintain the erection well enough for a sexual intercourse, which persists or recurs at least three months conse-cutively due to either psychogenic or organic disturbances, or both. Some psychogenic dis-turbances especially depression, anxiety, and relational distress, play some important roles in ED. Besides that, aging, low testoteron level, physical diseases, and some certain medicines have to be included. Key words: erection, erectile dysfunction, sexual stimulus, depression.     Abstract: Fungsi seksual yang normal merupakan suatu proses biopsikososial yang berkaitan langsung dengan kualitas hidup. Adanya gangguan pada salah satu komponen dapat menjadi malapetaka bagi kehidupan seksual. Disfungsi ereksi dapat dedefinisikan sebagai suatu keti-dakmampuan untuk ereksi atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hu-bungan seksual yang memuaskan, yang menetap atau berulang paling tidak selama tiga bulan berturut-turut. Gangguan psikogenik khususnya sindroma depresi, ankietas, dan distres relasional berperan penting dalam hal terjadinya disfungsi ereksi. Disamping itu usia lanjut, rendahnya kadar testoteron, penyakit fisik, dan beberapa jenis obat perlu diperhitungkan. Kata kunci: fisiologi ereksi, disfungsi ereksi, stimulus seksual, depresi.
DEPRESI PADA IBU-IBU YANG MEMPUNYAI ANAK CACAT YANG BERSEKOLAH DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) MANADO Munayang, Herdy; Kandou, L. F.J.; Rampengan, Novie; Sumarauw, Melisa E.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 4, No 3 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.3.2012.1203

Abstract

Abstract: According to data from the WHO, depression is still a serious public health problem. Depression is a disorder of human function related to feelings of sadness and its accompanying symptoms including alterations of sleep, appetite, psychomotor, concentration, anhedonia, and fatigue patterns. This study aimed to obtain degrees of depression by using the Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) among mothers of disabled children who were studying at the Center for Disabled Children (YPAC) Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 35 samples meeting the inclusion criteria. The results showed that by using the HDRS there were seven respondents (20%) showing normal personality and 28 respondents (80%) suffering from depression, mostly between the ages of 29-45 years (62.85%). From samples suffering from depression, there were 20 respondents (71.4%) with mild depression, seven (25%) with moderate depression, and one with severe depression (3.6%). Conclusion: A high number of  mothers, especially at the ages of 29-45 years, of disabled children who were studying at YPAC Manado showed several degrees of depression. Among the depressed mothers, most suffered from mild depression. Keywords: mother, depression, disabled children, Hamilton Depression Rating Scale (HDRS).     Abstrak: Menurut data WHO, depresi masih merupakan masalah kesehatan dunia yang serius. Depresi adalah terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur, nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, dan kelelahan. Penelitian ini bertujuan  untuk mendapatkan angka kejadian dan tingkat depresi dengan menggunakan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) pada para ibu yang memiliki anak cacat yang bersekolah di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode potong lintang. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 35 orang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menggunakan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) terdapat tujuh responden berkepribadian normal dan 28 responden dengan depresi berbagai tingkat, terutama pada usia 29-45 tahun. Depresi ringan ditemukan sebesar 71,4%, depresi sedang 25%, dan depresi berat 3,6%. Simpulan: Sebagian besar ibu yang memiliki anak cacat yang bersekolah di YPAC Manado mengalami depresi, terutama depresi ringan. Kata kunci: ibu, depresi, anak cacat, Hamilton Depression Rating Scale (HDRS).
PROFIL SKALA KLINIS DAN SUBKLINIS MMPI-2 ADAPTASI INDONESIA PADA MAHASISWA SEMESTER 5 TAHUN AKADEMIK 2012/2013 FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Ibrahim, Reni Ch.; Munayang, Herdy; Kairupan, Barnabas H. R.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 5, No 1 (2013): JURNAL BIOMEDIK : JBM Suplemen
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.5.1.2013.2629

Abstract

Abstract: Students often deal with many internal or external demands. These conditions can lead to some academic and non-academic problems which influence their mental health. Depression and anxiety are the most common disorders experienced by students. This was a descriptive study with a cross sectional survey design. This study aimed to obtain the mental status of students of the academic year 2012/2013 Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi Manado based on clinical and subclinical scales MMPI-2 Indonesian adapatation. Data were analyzed by using a univariate analysis of the SPPS 20 version. The results showed that of a hundred respondents the majority of them, in terms of socio-demographic data, were females (53%), age ≤20 (90%), origins of ethnicity and residences outside North Sulawesi (56% and 66%), two siblings and the second born (38%), while the parents occupations as civil servants (46%  fathers and 49% mothers). The distribution of MMPI-2 clinical scales showed high profiles with the percentages as follow: Si (28%), D (27%), Pt (18%), Hs and Sc (12%), Hy (10%), Pd (7%), and Mf and Ma (2%). The greatest proportions of each subclinical scale based on the highest clinical scale scores were: D1 (88.9%), Si1 (82.1%), D4 (81.5%), and D5 (63%). Conclusion: Depression and social introversion scales were found as the highest and most predominant scales. Each student who showed a high scale profile should be paid more attention to from the Faculty council in order to prevent them from developing mental disorders. Keywords: profile, clinical scales, subclinical scales, MMPI-2, students. Abstrak: Mahasiswa hampir selalu diperhadapkan dengan banyak tuntutan internal dan atau eksternal yang dapat menimbulkan masalah-masalah akademis maupun non-akademis. Setiap masalah tersebut dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Depresi dan kecemasan merupakan gangguan mental yang paling umum dialami oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan status mental mahasiswa semester 5 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado TA 2012/2013 berdasarkan skala klinis dan sub-klinis MMPI-2 adaptasi Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan survei dan cross sectional design. Analisis data berupa analisis univariat dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 100 responden distribusi mahasiswa berdasarkan sosio-demografik terbanyak pada perempuan (53%), usia ≤20 (90%), yang berasal dari daerah dan suku di luar Sulawesi Utara (56% dan 66%), 2 bersaudara dan anak ke-2 dalam keluarga (38%), serta pekerjaan ayah dan ibu sebagai PNS (46% dan 49%). Distribusi skala klinis MMPI-2 pada mahasiswa dari semua skala menunjukkan profil yang tinggi dengan persentase berturut-turut dari tinggi ke rendah yaitu: Si (28%), D (27%), Pt (18%), Hs dan Sc (12%), Hy (10%), Pd (7%),  serta Mf dan Ma (2%). Hasil yang menonjol pada skala subklinis berdasarkan skor tinggi skala klinis berturut-turut D1 (88,9%), Si1 (82,1%), D4(81,5%), dan D5 (63%). Simpulan: Berdasarkan skala klinis dan sub-klinis MMPI-2 adaptasi Indonesia, pada mahasiswa semester 5 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado TA 2012/2013 skala yang tinggi dan skala yang menonjol ialah depression dan social introversion. Setiap mahasiswa dengan profil skala yang tinggi seharusnya mendapat perhatian dari pimpinan fakultas untuk mencegah timbulnya gangguan mental. Kata kunci: profil, skala klinis, subklinis, MMPI-2, mahasiswa.
Pengaruh Expressive Writing Therapy terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Sallo, Asdi; Opod, Hendri; Pali, Cicilia; Munayang, Herdy
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 12, No 1 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.1.2020.27004

Abstract

Abstract: Novice students can experience anxiety due to their difficulty in adjusting the new environment. There are several ways to overcome the anxiety, one of them by writing (expressive writing therapy). Expressive writing therapy is a way to write traumatic experiences about hidden emotions. This study was aimed to determine the effect of expressive writing therapy on anxiety levels of first-year students of the Medical Education Study Program at the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a quantitative study using the true experimental method and randomized pretest-posttest control group design. There were 40 students as respondents, divided into two groups (control and experimental groups). The results showed that in the control group there was no difference in knowledge between pretest and posttest (p=0.878) (α>0.05), meanwhile in the experimental group, there were significant differences between the pretest and posttest p=0.000 (α<0.05). In conclusion, expressive writing therapy could reduce the anxiety level of first year students of the Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University.Keywords: expressive writing therapy, anxiety level, first year students Abstrak: Mahasiswa baru dapat mengalami derajat kecemasan karena sulit untuk menye-suaikan diri dengan lingkungan baru. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecemasan, salah satunya dengan menulis (expressive writing therapy). Expressive writing therapy meru-pakan cara untuk menuliskan pengalaman traumatik mengenai emosi yang tersembunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh expressive writing therapy terhadap tingkat kecemasan mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan metode true experimental, dan randomized pretest-posttest control group design. Responden penelitian ialah 40 mahasiswa tahun pertama, dibagi atas 2 kelompok (kontrol dan eksperimen). Hasil penelitian memperlihatkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan pengetahuan pretest dan posttest (p=0,878; α>0,05). Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen memperlihatkan perbedaan (p=0,000; α<0,05). Simpulan penelitian ini ialah expressive writing therapy berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Kata kunci: expressive writing therapy, tingkat kecemasan, mahasiswa tahun pertama
Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kecemasan Orang Tua Murid di Masa Pandemi Covid-19 Tirajoh, Carissa V; Munayang, Herdy; Kairupan, Bernabas H. R.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 1 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.1.2021.31715

Abstract

Abstract: The COVID-19 pandemic has resulted in all schools implementing distance learning. Distance learning suddenly makes parents and even children not prepare well as a result of problems such as the division of time between work and child supervision while learning takes place, the lack of availability of electronic devices and even family conflicts. This can trigger concern, especially in parents. This concern has an impact on mood swings and thoughts so that parents can issue verbal abuse to their children during lockdown. This study aims to determine the level of anxiety of parents regarding distance learning during the COVID-19 pandemic. This research was made in the form of a literature study which aims to summarize and present more comprehensive facts from various existing literature, in the form of journals and articles on the internet on Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature to be used in English and Indonesian, within the last 1 year (2020) and can be accessed in full. Based on the literature reviewed, it was found that distance learning disrupts the lives of parents and creates anxiety. Parents of elementary, middle and high school students felt greater anxiety than those who were already students. The SAS results also showed that 10.8% of parents of primary school children experienced increased anxiety. Keywords: anxiety, parents, online learning, pandemic.  Abstrak: Pandemi COVID-19 ini mengakibatkan seluruh sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh yang secara tiba-tiba membuat orang tua bahkan anak-anak tidak mempersiapkan diri dengan baik akibatnya muncul masalah-masalah seperti pembagian waktu antara pekerjaan dan pengawasan anak saat pembelajaran berlangsung, kurangnya ketersediaan perangkat elektronik bahkan konflik keluarga. Hal tersebut bisa memicu kekhawatiran terutama pada orang tua. Kekhawatiran ini berdampak pada perubahan suasana hati dan pikiran sehingga orang tua bisa mengeluarkan kekerasan verbal pada anak-anaknya selama lockdown. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan orang tua murid terhadap pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dibuat dalam bentuk studi kepustakaan yang bertujuan untuk merangkum dan menyajikan fakta yang lebih komperhensif dari berbagai literatur yang telah ada sebelumnya, dapat berupa jurnal dan artikel di internet pada Google Scholar, PubMed, ClinicalKey. Literature yang akan digunakan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dalam jangka waktu 1 tahun terakhir (2020) dan dapat diakses secara penuh. Berdasarkan literature-literature yang direview didapatkan pembelajaran jarak jauh mengganggu kehidupan orang tua dan menimbulkan rasa cemas. Rasa cemas yang dirasakan lebih besar pada orang tua siswa SD, SMP, SMA dibandingkan yang sudah mahasiswa. Hasil SAS juga didapatkan 10,8% orang tua anak sekolah dasar mengalami peningkatan kecemasan.Kata Kunci: kecemasan, orang tua, pembelajaran daring, pandemi
Gambaran Kesehatan Mental Pada Lansia Selama Pandemi COVID-19 Kiroh, Amanda G. M.; Kairupan, Bernabas H. R.; Munayang, Herdy
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 3 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.v13i3.35408

Abstract

Abstract: Coronavirus disease (COVID-19) pandemic was first found in Wuhan, China on December 2019. The government did restricts people's activities to prevent the spread of the virus, especially in elderly people due to higher risk and vulnerability, but mental health issues and bad influence can arise with such social restriction and social distancing. This study aims to provide an overview of the mental health condition especially in the elderly communities during the COVID-19 pandemic. This study was made in the form of a literature review using three databases, namely Google Scholar and Clinical Key. The research design used is literature review, using three databases, namely Google Scholar and Clinical Key. The literature that used is in English and Indonesian, within the last one year (year 2020) and fully-accessible.Based on the literature reviewed, it is found that there are activity restrictions have a negative impact on the mental health of the elderly, and not only affect the mental health, but also has an unfavorable influence on other aspects.Keywords: elderly mental health, COVID-19 Pandemic  Abstrak: Pandemi Covid-19 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pertama kali didiagnosis pada Desember 2019 di Wuhan Cina. Pemerintah melakukan pembatasan aktivitas kepada masyarakat guna untuk mencegah terjadinya penyebaran virus terutama pada orang yang sudah lanjut usia karena mereka memiliki risiko yang lebih tinggi dan rentan untuk terkena Covid-19, tapi dengan adanya pembatasan jarak sosial ini dapat memberikan pengaruh yang kurang baik bagi lansia terutama pada kesehatan mental mereka. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan mental pada lansia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dibuat dalam bentuk literature review dengan menggunakan tiga database, yaitu Google Scholar dan Clinical Key. Literatur yang akan digunakan dapat berbentuk Bahasa Inggris dan atau  Bahasa  Indonesia,  dalam  jangka  waktu  satu  tahun  terakhir  (2020)  dan  dapat  diakses  secara penuh. Berdasarkan literature-literature yang di review didapatkan pembatasan aktivitas memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan mental lansia, dan bukan hanya berpengaruh pada kesehatan mental saja tapi juga memberikan pengaruh yang kurang baik pada aspek-aspek lainnya.Kata Kunci: Kesehatan mental lansia, pandemi Covid-19