Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Agrosamudra

PENGARUH DEFOLIASI DAN LAMA PENYIMPANAN ENTRES TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) Syukri; Boy Riza Juanda; Supriyadi
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i1.1508

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh defoliasi entres dan lama penyimpanan entres terhadap keberhasilan sambung pucuk bibit kakao (Theobroma cacao. L)”. Penelitian ini telah dilaksanakan di dua lokasi, defoliasi dan penyimpanan entres dilakukan di Desa Balee Panah Kecamatan Juli Kabupaten Bireun dan penyambungan di Desa Paya Bujuk Seuleumak Kota Langsa, waktu penelitian bulan September sampai dengan November 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor lama defoliasi entres (D) dan faktor lama penyimpanan entres dilakukan setelah defoliasi (P) masing-masing terdiri atas 4 taraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap persentase bibit jadi, waktu muncul mata tunas, panjang tunas dan jumlah daun. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan D2 (defoliasi entres dilakukan 12 hari sebelum penyambungan). Lama penyimpanan entres berpengaruh sangat nyata terhadap persentase bibit jadi, waktu muncul mata tunas, panjang tunas dan jumlah daun. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan P0 (tanpa penyimpanan). Tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan.
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN UKURAN PEMOTONGAN UJUNG UMBI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Adnan; Boy Riza Juanda; Muhammad Rian Nugraha
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.565 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang dan ukuran pemotongan ujung umbi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). Penelitian ini menggunakan RAK pola faktorial yang terdiri dari dua faktor: jenis pupuk kandang dengan notasi (k) yang terdiri dari 4 taraf adalah k0 : kontrol, k1 : pupuk kandang ayam 2,5 kg/plot, k2 : pupuk kandang kambing 2,5 kg/plot dan k3 : pupuk kandang bebek 2,5 kg/plot. Sedangkan ukuran pemotongan ujung umbi dengan notasi (p) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : p0 : tanpa pemotongan, p1 : pemotongan ¼ bagian, p2 : pemotongan 1/3 bagian. Pengamatan dilakukan terhadap tiggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah umbi pertanaman sampel, berat segar umbi tanaman per sampel, berat segar umbi per plot, berat kering umbi tanaman per sampel dan berat kering umbi tanaman per plot. Hasil Pemberian jenis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar umbi per sampel, berat segar umbi per plot dan berat kering umbi per plot. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (45 HST), jumlah daun (15, 30 dan 45 HST), jumlah umbi pertanaman sampel dan berat kering umbi per sampel. Hasil pemberian ukuran pemotongan ujung umbi terbaik diperoleh pada perlakuan P1 (pemotongan ¼ bagian). Interaksi antara jenis pupuk kandang dan ukuran pemotongan ujung umbi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (45 HST). Sedangkan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman (30 HST), jumlah daun (15,30 dan 45 HST) dan jumlah umbi pertanaman sampel. Hasil terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan K3P1 (pengaruh jenis pupuk kandang bebek dan pemotongan ¼ bagian).
INTENSITAS SERANGAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (Conopomorpha cramerella Snell) DAN KEHILANGAN HASIL KAKAO (Theobroma cacao) DI KECAMATAN PEUNARON Fajar Pratama; Cut Mulyani; Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.987 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v8i2.4381

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas serangan hama penggerek buah kakao dan kehilangan hasil kakao di Kecamatan Peunaron. Penelitian ini menggunakan metode survei, penentuan sampel dilakukan secara “Purposive”. dilaksanakan di tiga desa yaitu Desa Peunaron Lama, Peunaron Baru dan Bukit Tiga mulai dari bulan Maret 2020 sampai bulan April 2020. Pada masing-masing kriteria kebun yang diamati, persentase dan intensitas serangan hama PBK menunjukan tingkatan yang berbeda. hal ini disebabkan oleh tinggi rendahnya kelembaban kebun yang memicu tingginya aktivitas hama PBK. Rerata persentase serangan dan intensitas serangan hama PBK tertinggi yaitu pada kebun yang tidak dirawat dengan nilai masing-masing 49% dan 23,9% yang terendah yaitu pada kebun yang dirawat secara intensif dengan nilai masing-masing 16,5% dan 4,6%. Rerata intensitas serangan pada seluruh kebun yang diamati yaitu 20,9%. Sedangkan kehilangan hasil akibat meningkatnya intensitas serangan hama PBK mencapai 170,34 Kg/Ha/Tahun.
PENGARUH JENIS DAN DOSIS INSEKTISIDA NABATI TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) PADA PRODUKSI SAWI PAKCOY (Brassica chinnensis, L.) Andi Syahputra Perdana; Cut Mulyani; Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.193 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v9i1.4871

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis insektisida nabati terhadap ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada produksi sawi pakcoy (Brassica chinnensis L.)serta interaksi dari kedua perlakuannya. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Paya Bujuk Beuromo Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dengan ketinggian ± 20 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu Faktor Jenis Pestisida Nabati dengan 3 taraf yaitu N1 = Daun Mengkudu, N2 = Daun Babandotan, N3 = Daun Serai dan Faktor pemberian Dosis dengan 4 taraf yaitu : D0 = Tanpa Perlakuan (kontrol), D1 = 250 g/l air, D2 = 500 g/l air dan D3 = 750 g/l air. Hasil penelitian terbaik pada jenis pestisida nabati N1(daun mengkudu) Dosis pestisida nabati D3 (dosis 750 g/l air). Interaksi antara jenis dan dosis pestisida terbaik diperoleh pada perlakuan N1D3 (daun mengkudu dengan dosis 750 g/l air).
Viabilitas dan Vigoritas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)Akibat Perendaman dalam Ekstrak Telur Keong Mas Risky Ridha; M Syahril; Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benih sangat rentan terhadap cekaman selama penanaman dan perkembangan awal, sehingga perlakuan untuk mempercepat periode perkecambahan dapat meningkatkan penampilan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh dari ekstrak telur keong mas dalam meningkatkan viabilitas dan vigoritas benih kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti adalah kosentrasi ekstrak telur keong mas (K) yang terdiri dari : 0% (K0), 15% (K1), 30% (K2) dan 45% (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kosentrasi ekstrak telur keong mas yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih kedelai, pemberian ekstrak telur keong maskosentrasi 45 % merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan daya berkecambah benih sebesar 76% dan kecepatan tumbuh benih sebesar 20,58%/etmal. Hasil penelitian membuktikan adanya perbaikan viabilitas dan vigoritas benih yang ditunjukkan oleh indikasi fisiologi yaitu perbaikan performansi perkecambahan, meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih kedelai.
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM ZPT AUKSIN TERHADAP VIABILITAS BENIH SEMANGKA (Citurullus lunatus) KADALUARSA Adnan Amin; Boy Riza Juanda; Muhammad Zaini
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih semangka kadaluarsa serta interaksi yang dimunculkan dari keduanya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu: Faktor konsentrasi Auksin (K) yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : K0 (0 ml/liter air atau kontrol), K1 (1 ml/liter air), K2 (2 ml/liter air) dan K3 (3 ml/liter air). Faktor lama perendaman (L) yang terdiri terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu : L0 (0 jam atau kontrol), L1 (2 jam), L2 (4 jam) dan L3 (6 jam). Untuk menggambarkan perkecambahan benih semangka maka dilakukan pengamatan dengan parameter sebagai berikut ; daya kecambah, potensi tumbuh, vigor, tinggi kecambah, serta panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Konsentrasi Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah dan panjang akar benih semangka kadaluarsa. Perlakuan konsentrasi Auksin terbaik dijumpai pada konsentrasi 2 ml/liter air (L2). Perlakuan lama perendaman dalam ZPT Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah dan panjang akar benih semangka kadaluarsa. Perlakuan lama perendaman terbaik dijumpai pada lama perendaman 4 jam (L2). Interaksi antara perlakuan konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT Auksin berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang meliputi daya kecambah, potensi tumbuh, indeks vigor, tinggi kecambah, serta panjang akar.
The Effect of Expiry time and Soaking Duration in Coconut Water on Watermelon Seed Invigoration (Citurullus lunatus Thunb. Matsum. et Nankai) Boy Riza Juanda; Cut Mulyani; sofiyana sofiyana
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the effect of expiry time and soaking duration in coconut water on watermelon seed invigoration and the interaction of the two treatments to invigorate watermelon seed. The results showed that the expiration treatment had a very significant effect on the observation parameter of sprout height but did not significantly affect other parameters. The best treatment was found on the 1 month expiration M1. The soaking of duration treatment in coconut water ZPT had a significant effect on growth potential, germination, growth rate, vigor index but no significant effect on the height of sprout and root length. The best treatment was found at a concentration of 250 cc / liter of water. The interaction of the two treatments had no significant effect on all observed parameters observed. Based on the results of the research, the seeds of expired watermelon can still be increased germination provided that expiry time used does not exceed 1 month, other than that the soaking of duration in coconut water as much as 250 cc / liter of water done separately can also increase the germination of expired watermelon.
ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERTANAMAN UNTUK PRODUKSI DAN KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 2 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan dan anomali telah berdampak besar terhadap ketahanan pangan nasional. Sektor pertanian selain penyumbang efek GRK, tetapi juga sektor yang paling terpangaruh oleh perubahan dan anomali iklim. Ketersediaan pangan saat ini telah melebihi standar kecukupan energi dan protein nasional, tetapi angka kecukupannya belum seideal pemenuhan kecukupan konsumsi di tingkat rumah tangga atau individu. Selain itu, produksi pangan terus mengalami pelandaian dan statgnasi bahkan peluang untuk terjadi penurunan produksi juga cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan strategi penanganan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Selain itu, antisipasi perubahan iklim perlu juga arahan dari berbagai aspek, antara lain adaptasi perubahan iklim, diversifikasi produksi pangan, pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat, penguatan ekonomi dan kelembagaan petani, serta kebijakan yang berpihak pada pertanian
PENINGKATAN PRODUKSI PADI MELALUI POTENSI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PRODUKSI BENIH UNGGUL DI PROPINSI ACEH Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Varietas unggul memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi padi. Sumbangan penggunaan varietas unggul terhadap peningkatan produksi padi nasional mencapai 56%, sementara interaksi antara air irigasi, varietas unggul, dan pemupukan terhadap laju kenaikan produksi padi memberikan kontribusi hingga 75%. Penggunaan varietas unggul juga berkontribusi terhadap penurunan penggunaan pestisida. Namun, penggunaan varietas unggul di tingkat petani masih rendah. Beberapa faktor yang menghambat pengembangan varietas unggul ialah anggapan bahwa keunggulan varietas baru tidak sebanding dengan varietas yang ada, industri benih belum berminat mengembangkan varietas unggul, dan terbatasnya benih sumber untuk perbanyakan benih secara komersial. Laju peningkatan produksi padi di Aceh mengalami penurunan dan peningkatan. Pada tahun 2004, 2005 dan 2006 terjadi penurunan hal ini diakibatkan karena pengaruh berbagai faktor terutama kurang tersedianya benih yang terjamin mutunya. Dengan demikian sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara signifikan, sehingga petani pada beberapa tahun tersebut dibeberapa wilayah kabupaten khususnya di daerah sentra- sentra produksi padi mengalami penurunan padi. BPTP Aceh merupakan salah satu lembaga pelayanan teknis dibawah Litbang Pertanian yang turut berperan dalam menghasilkan inovasi teknologi sekaligus berfungsi sebagai penyebar informasi teknologi hasil pengkajian kepada pengguna melalui kegiatan diseminasi. Perbanyakan benih padi telah dilaksanakan di propinsi Aceh di lima kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Barat dan Aceh Barat Daya.
POTENSI PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN MENINGKATKAN IP (Indek Panen) MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PADI SALIBU Boy Riza Juanda
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan adalah pertahanan negara, ketika ketahanan pangan suatu negara terancam, maka kelangsungan hidup suatu bangsa dipertaruhkan. Pandangan ini cukup menjelaskan mengapa ketahanan pangan selalu menjadi perhatian besar di banyak negara di dunia. Pencapaian ketahanan pangan yang kuat dan tangguh dipercaya mampu memainkan peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kebutuhan beras nasional. Sementra konversi sawah produktif ke sektor non pertanian sulit untuk dihentikan, hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi beras nasional. Strategi peningkatan produksi beras nasional diantaranya: 1) perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru, 2) peningkatan produktivitas lahan dan 3) perluasan areal panen melalui peningkatan IP (indek panen) salah satunya adalah budidaya padi salibu. Budidaya padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/peningkatan produksi.